NovelToon NovelToon
Hutan Gamelan

Hutan Gamelan

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Horror Thriller-Horror / Keluarga / Hantu / Tumbal
Popularitas:941
Nilai: 5
Nama Author: Siswondo07

[Complete] Diantara dua desa, ada sebuah hutan yang berada ditengah kedua desa tersebut, konon jika mendengar suara gamelan maka dialam gaib lain sedang ada pesta hajat.

Suaranya begitu membuat merinding sampai membuat tidur kadang terbangun karena bercampur dengan suara lolongan anjing hutan.

Menurut warga desa sekitar saat ditanya mengenai suara gamelan tengah malam, dikira dari desa sebelah, desa sebelah mengira sebaliknya.

Sebenarnya apa yang terjadi?

Ikuti kisahnya ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Extra Part 2 : Genderuwo

Hasan setelah menceritakan apa yang terjadi semalam membuat Pak Haji geleng-geleng kepala, ia lalu memberikan batu akik hijau itu ke Pak Haji. Pak Haji mengambilnya.

"Saya ambil Benda Musyrik ini San, saya akan buang ke laut agar sosok ini tidak menganggu siapapun dikostan itu." Ucap Pak Haji pada Hasan yang terlihat wajahnya sudah lega.

Setelah Pak Haji mengambil Batu Akik itu, dia memanggil anak gadisnya, setelah anaknya mendekat didekat pintu, Pak Haji berkata "Nak, ambilkan segelas air putih ya dicampur garam." Tatap Pak Haji Pada Anak Gadisnya.

"Baik Abah." Jawab Anak Gadis itu yang sudah melangkah ke dapur mengambil air yang diminta Abahnya. Setelah mengambil Anak Gadis itu kembali mengantar ke tempat Abah.

Abah menerima gelas air garam itu dan memegangnya dengan tangan kanan. Lalu saat itu dibaca sebuah doa bancang berbahasa arab. Setelah itu dimasukan batu akik hijau itu didalam gelas.

Hasan melihatnya dengan seksama.

Saat sudah masuk, Batuk akik hijau itu tiba-tiba berubah warna putih bening dan menghilang begitu saja. Lalu air itu dibuang dipotong bunga. Pak Haji lekas kembali duduk dan menatap kearah Hasan.

"Heran ya Nak." Ujar Pak Haji pada Hasan yang melihat dengan wajah tercengang.

Hasan hanya tersenyum mendengar ucapan Pak Haji.

"Inilah kuasa pertolongan Allah. Mahluk itu sudah pergi jauh ditempat yang semestinya. Kamu bisa hidup tentram. Jaga Ibadahmu ya San." Ungkap Pak Haji.

"Terimakasih Banyak Pak." Ucap Hasan penuh rasa terimakasih sudah dibantu.

"Oya San, Lupa nawarin minum. Mau minum apa kamu?" Tanya Pak Haji sambil tersenyum berwajah tak enak dengan tamu.

"Teh hangat saja Pak Haji." Jawab Hasan dengan wajah malu-malu.

"Siap." Ujar Pak Haji sambil senyum kecil.

Pak Haji lekas masuk ke dalam rumah untuk menuju ke dapur, karena tak enak kalau harus manggil-manggil putrinya. Ketika sudah dibuatkan teh hangat dan sedikit kue, Pak Haji kembali ke depan teras dan menyajikannya ke meja depan Hasan.

Hasan mengucapkan banyak terima kasih dan minum teh hangat itu, lalu mencicipi enaknya kue buatan tangan sendiri istri Pak Haji.

*

Setelah dari rumah Pak Haji, Hasan kembali pulang. Saat menaiki anak tangga untuk menuju kearah kamar kostnya, terlihat dibawah ada yang manggil Hasan.

"San, Hasan." Panggil teman satu kelas Hasan yang kamar kostnya dekat bawah tangga.

Sejenak Hasan berhenti dari langkahnya, kepalanya melonggok kebawah sedikit. "Apa Rizal?" Jawab Hasan dengan pertanyaan.

"Tadi malam kamu kemana?" Tanya Rizal sambil berjalan mendekati Hasan dibawah anak tangga.

"Aku didalam Kostanku." Jawab Hasan.

"Kau tahu tadi malam Mbah Sri yang kost paling ujung dari tempatmu KESURUPAN. Kita satu kostan ini jagain sampai kewalahan, aku sudah ketok-ketok pintu kamarmu nggak ada jawaban sama sekali, aku kira kamu pergi malam itu. Anak-anak akhirnya panggil Pak Haji kesini dan akhirnya Mbak Sri bisa sembuh. Ngeri pokonya." Ungkap Panjang lebar Rizal mengenai kejadian tadi malam.

Mendengar cerita Rizal membuat Hasan kaget setengah mati. "Bukannya tadi malam itu mati lampu ya. Aku Pas bangun udah hidup lampunya." Ucap Hasan mengenai tentang tadi malam yang ia alami.

"Hah Mati lampu. Mana Ada mati lampu, nggak ada pemadaman malam kemarin." Jawab Rizal sambil terheran-heran dengan ucapan Hasan.

"Ya udah aku mau ke kamar kostankunya." Ungkap Hasan untuk pamit jalan.

"Ya." Jawab Rizal pendek. Lalu Rizal melangkah pergi kembali masuk ke kamar kostannya.

Hasan melangkah ke kostannya, saat akan membuka pintu, terlihat Mbak Sri baru keluar dari kamarnya dengan pakaian berhijab, nampak dia mau berangkat ke kampus. Saat akan berpapasan Mbak Sri menyapa Hasan.

"Pagi Hasan." Sapa Mbak Sri dengan senyuman kecil.

"Pagi juga Mbak." Jawab Hasan membalas senyum kecil.

Saat Hasan melihat Mbak Sri turun tangga dan menghilang dari pandangannya, saat itu juga ia masuk kedalam kamar kostannya. Disitulah keanehan diskotan itu sudah mereda dan tidak ada lagi gangguan dari Genderuwo itu.

*KEHIDUPAN HASAN KEMBALI NORMAL.

1
Evi Sirajuddin
Ceritanya menarik
Yowilly: lanjut ke tabur pasir kak. 🥰
Yowilly: terima kasih kak sudah membaca sampai akhir.
total 2 replies
Evi Sirajuddin
Semangat yahh author 💪
Yowilly: makasi kak. terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!