NovelToon NovelToon
SETELAH KAU JANDAKAN

SETELAH KAU JANDAKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Penyesalan Suami
Popularitas:19.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Ina meninggalkan keluarganya demi bisa bersama Ranu, dengan cinta dan kesabarannya, Ina menemani Ranu meski masalah hidup datang silih berganti.

Setelah mengarungi bahtera selama bertahun-tahun, Ranu yang merasa lelah dengan kondisi ekonomi, memutuskan menyerah melanjutkan rumah tangganya bersama Ina.

Kilau pelangi melambai memanggil, membuat Ranu pun mantap melangkah pergi meninggalkan Ina dan anak mereka.

Dalam kesendirian, Ina mencoba bertahan, terus memikirkan cara untuk bangkit, serta tetap tegar menghadapi kerasnya dunia.

Mampukah Ina?
Adakah masa depan cerah untuknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

“Kamu mau ke mana Sayang?” Nyonya Sukhana yang melihat putrinya telah berganti dengan pakaian rapi merasa penasaran.

“Itu, Ma. Ina mau pergi ke restoran. Sekalian mau ajak Andre jalan-jalan. Soalnya kalau besok kan Ina mau kembali ke desa, lusa adalah hari pertama sidang.” Ina menjelaskan tujuan dia hendak keluar.

Restoran yang dimaksud oleh Ina adalah restoran yang dia bangun bersama dengan Jenayra. Sebenarnya sudah sejak beberapa hari yang lalu dia bermaksud untuk pergi ke sana, akan tetapi dia disibukkan oleh urusan Andri dan juga urusan dirinya sendiri yang sedang mengurus perceraian.

Bersama dengan surat keterangan dari kepala desa yang dikirimkan oleh Adnan, dikirim juga oleh saudara sepupunya itu berkas-berkas kepindahan sekolah Andri. Karena itu dia sibuk mencari sekolah baru yang cocok dan disukai oleh putranya. Dan baru hari ini dia memiliki waktu senggang.

“Baiklah, hati-hati di jalan ya sayang!” Pesan Nyonya Sukhana pada putrinya.

“Iya, Ma.” Ina memeluk sebentar wanita yang telah melahirkannya kemudian mencium pipi ke kanan dan kirinya. “Ayo Andri. Salim dulu sama Oma,” tutur Ina pada putranya.

“Andri pergi sama ibu dulu ya, Oma?” bocah itu meraih tangan Omanya dan mencium punggung tangan wanita tua itu.

Nyonya Sukhana mengusap pucuk kepala cucunya dan mendaratkan ciuman di sana. “Tidak boleh nakal dan tidak boleh lari-lari ya. Restoran ibumu ramai, takut nanti bertabrakan dengan orang yang beli.” Nyonya Sukhana menasehati cucunya sebelum melepas kepergian mereka.

“Siap, Oma!”

Ina dan mamanya tertawa melihat tingkah Andre yang membuat gerakan layaknya memberikan penghormatan pada bendera pusaka. Ina segera menggandeng tangan Andri untuk keluar rumah.

“Andri baru tahu kalau Ibu bisa mengendarai mobil juga.” Bocah itu nampak excited benar-benar takjub akan kemampuan ibunya yang baru saja dia ketahui. “Jadi ini mobil Ibu sendiri?” tanya bocah itu lagi.

“Iya, Sayang. Mobil ini memang milik ibu, hadiah dari Opa dulu waktu Ibu berulang tahun. Tetapi Ibu tidak pernah mengendarainya. Malah Ibu tidak tahu kalau ternyata mobil ini masih ada. Ibu pikir sudah dijual sama Opa,” jawab Ina.

Tiba-tiba saja hati wanita itu kembali sendu jika mengingat semua kesalahan yang pernah dia lakukan. Tetapi sejenak kemudian dia menggelengkan kepalanya. Apa yang sudah berlalu hanya boleh dijadikan pelajaran, tidak boleh terlalu dijadikan beban pikiran.

“Kalau ibu punya mobil kenapa dulu tidak dibawa ke rumah Ayah, Bu? Andri kasihan ketika dulu Ibu sering ke pasar dengan berjalan kaki. Apalagi sambil menggendong sekarung kangkung. Pasti punggung ibu sakit.” Andri menatap sendu ke arah ibunya. Terngiang dalam ingatan bocah itu bagaimana hanya ibunya seorang diri yang membanting tulang setiap hari, sedangkan ayahnya hanya sibuk bermain dengan ponselnya.

Ina menoleh. Kalau saja dia membawa mobil itu ke desa, atau dia menunjukkan sedikit saja kalau dia memiliki segalanya, mungkin sikap ibu mertua dan saudara-saudara iparnya tidak akan sejulid itu. Akan tetapi bukankah itu artinya mereka hanya menerima Ina karena mobil tersebut. Bukan itu yang diinginkan oleh Ina. Dia ingin diterima dengan tulus hanya dirinya saja bukan apa yang dia punya. Tetapi ternyata itu tidak tercapai.

“Nanti sepulang dari restoran, bagaimana kalau kita membeli sepeda untuk Andri?” eh nama coba mengalihkan ingatan Andre dari segala sesuatu yang berbau ayah dan keluarganya. Dia tahu putranya itu memendam kebencian dan kekecewaan. Dan dia tidak ingin putranya terlalu larut dalam hal yang hanya akan membuat psikis bocah itu terluka.

Sedikit demi sedikit dia akan mengobati luka putranya. Dan sebisa mungkin dia harus membuat putranya itu memaafkan segala masa lalu. Tidak ingin putranya menyimpan dendam, Karena bagaimanapun Ranu adalah pengukir jiwa raganya.

“Mau, Bu. Mau.” Andri berseru girang. Ina merasa miris dalam hatinya. Dia memiliki banyak uang akan tetapi dia menyembunyikan itu dari keluarga suaminya. Sepeda yang dia belikan untuk Andri ketika di desa pun, dia dapatkan itu dari tukang rongsok barang bekas. Miris bukan? Tetapi itu adalah dulu. Mulai saat ini dia berjanji akan menebus semua kesusahan dan kekurangan yang pernah dirasakan oleh putranya.

***

Beberapa menit berkendara, mobil Hino telah terparkir di halaman restoran miliknya dan Jena.

“Ayo kita turun Sayang!” Ina melepas sabuk pengaman yang melingkar di tubuh putranya, membuka pintu mobil kemudian turun lebih dulu. Berjalan melingkar ke tempat kursi penumpang di mana putranya duduk. Kemudian membuka dan membantu anaknya untuk turun.

Andri yang baru pertama kali melihat restoran semewah itu, mengedarkan pandangan dan menatap takjub. “Kita akan beli makanan di sini Bu?” tanya bocah itu. “Pasti harganya mahal. Kalau uang Ibu tidak cukup bagaimana?” Rasa khawatir menyeruak ke dalam hati bocah itu.

Ina tertawa geli mendengarnya, tetapi juga cukup bangga dengan pemikiran putranya. “Pasti cukup Sayang. Nanti Andri boleh memesan apapun di dalam sana ya!” di kandangnya tangan Andri dan dibawa masuk ke dalam restoran.

“Rame sekali restorannya,” gumam Ina ketika mereka telah sampai di dalam. Matanya memindai ke sekeliling nya mencari tempat duduk, dan mendapati satu meja kosong di salah satu sudut.

“Selamat datang ke restoran kami, Nyonya. Apa yang ingin Anda pesan?” Seorang pelayan melayaninya dengan ramah ketika mereka baru saja duduk.

“Andri mau pesan apa?” Ina menunjukkan buku menu kepada putranya agar bocah itu memilih apapun yang disuka.

“Andri tidak tahu Bu. Ibu saja yang pilih,” bocah-bocah itu.

Ina pun segera menunjuk beberapa menu dan memberikan itu kepada waitress. Hanya beberapa saat menunggu sambil berbincang dengan putranya pesanan mereka pun datang.

“Selamat menikmati, semoga Anda suka.” Waitress menundukkan kepalanya sebelum berlalu.

Ina tersenyum, ingin segera merealisasikan kejutan yang telah dia rencanakan sejak dari rumah.

“Bu, tidak boleh begitu. Kata ustadz Ali kita tidak boleh jahat!” Antri yang melihat ibunya mengeluarkan sebuah bungkusan dari saku dan menaburkannya di atas makanan.

“Ssst, Andri tenang saja. Ibu hanya ingin memberi sedikit kejutan pada teman ibu. Tidak akan apa-apa. Andri tahu kan kalau ibu bukan orang jahat?” Ina mencoba memberikan pengertian pada putranya agar rencananya tidak berantakan. Andri pun mengangguk meskipun dia tidak mengerti tetapi Dia percaya pada ibunya.

Ina mengangkat tangannya ke atas lalu memetik jari. Sekian detik kemudian pelayan yang tadi membawakan pesanan mereka datang menghampiri.

“Ada lagi yang bisa saya bantu, Nyonya?” Pelayan bertanya ramah.

“Coba kamu icipi makanan ini! Apakah seperti ini cita rasa makanan dari restoran ini??” Ina mendorong piring yang berada di hadapannya.

“Apa maksud Anda, nyonya?” Pelayan itu tentu saja tidak mengerti.

“Icipi saja!” Tegas Ina.

Meskipun ragu pelayan itu mengambil sepucuk sendok makanan dari piring Ina kemudian meletakkan di telapak tangannya lalu memasukkannya ke dalam mulut. Bukan dari sendok langsung karena itu akan sangat tidak sopan. Ina memperhatikan pergerakan pelayan tersebut dan merasa cukup terkesan.

Beberapa saat kemudian tampak pelayan menyambar tisu yang berada di meja untuk memuntahkan makanan dari dalam mulutnya.

“Bagaimana?” Ina menata pelayan itu datar.

“Maaf, Nyonya. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Saya akan mengganti pesanan Anda dengan yang baru.” Pelayan itu berbicara sambil menundukkan sedikit kepalanya.

“Tidak. Panggil saja pemilik restoran ke sini. Biar dia yang bertanggung jawab atas kesalahan ini.” tolak Ina.

“Tapi…?”

“Panggil…!”

1
Indri Yani
q berhrp up nya dobel thor/Pray/

ttp semngat thor/Good/
Ma Em
Sudah ga sabar mau tau bagaimana reaksi Ranu dan keluarganya setelah tau Ina anaknya seorang pengusaha sukses pasti Ranu dan bu Rahayu shock dan menyesal telah menceraikan Ina .
Sunaryati
Aku baru mampir awalnya ragu untuk membaca, hati duddsh iba baca judulnya. Namun setelah baca ternyata wanita yang disakiti tegar, jadi suka dan kubaca maraton, selesai bab ini, lanjuut makin seru
〈⎳Mama Mia: terima kasih, Kak. jangan bosan yaaa😘😘
total 1 replies
Sukhana Ana lestari
Bagus itu Siska.. ambil aja si Ranu benalu buat kamu.. ina juga gk mau ambil barang bekas...
Sukhana Ana lestari
Selama ini juga loe gk peduli sm anakmu Andri gk pernah kurang makan walaupun loe gk kasih nafkah sm Ina.. lagaknya sok peduli.. dasar mokondo.. 😡😡
Sukhana Ana lestari
Bohong tuh Sis.. ( tak komporin aahhh) 🤭🤭🤭
Sukhana Ana lestari
Disini Siska yg menang.. krn akhirnya akan jd istri satu² nya
padahal belum tentu Ranu mau meresmikan pernikahannya.. pasti alasannya krn sayang duitnya.. 😅😅😅
Sukhana Ana lestari
Knp Ran...??? syok kah dirimu.. istri yg selama in di anggap miskin kucel & udik bs menggugat cerai kamu.. ya bisa lah.. Ina gituloh..
Sukhana Ana lestari
Pasti langsung ijo tuh matanya.. secara mereka semua kan matre...
Sukhana Ana lestari
😅😅😅😅😅 Lagu wajib...
Sukhana Ana lestari
Biarin aja Sandi.. biar tau rasa ruh si Ranu..
Sukhana Ana lestari
👍🏻👍🏻👍🏻 Akooh setuju ide cemerlang Anton tuh . dasar botol.. 🤭🤭🤭karena idenya jadinya gk pake lama² deh tuh Ina terbebas dari laki² mokondo..
Sukhana Ana lestari
Justru itu yg akan mempermudah & cepat di kabulkan gugatan cerainya..
Sukhana Ana lestari
Mustahil bagi seorang Rahayu tdk mustahil bagi Allah
Sukhana Ana lestari
Itu baru 1 point masih banyak point² yg lain.. setelah tau siapa itu Ina.. kalian pasti akan sangat menyesal camkan itu..!!!
Sukhana Ana lestari
Kalian yg nginjak² diri kalian sendiri pake nyalahin orang.. salah nya Ina dimana????? orang yg kalian anggap hina.. justru derajatnya lebih tinggi dari kalian semua.. dasar da*jjal..😡😡😡
Sukhana Ana lestari
Dasar orang² otaknya udah syirik apapun mengenai Ina pasti jd cemoohan/hinaan buat mereka.. iri bilang bos..
Sri Rahayu
betul Siska...lakukan sesuatu agar Ranu menceraikan Ina selekasnya dan miliki dia utk mu...karena Ina dan Andri sdh tdk menerlukan Ranu...jg biar kel Ranu tau siapa Ina sebenarnya 🤩🤩🤩🤪🤪🤪
kaylla salsabella
ina berpisah dengan mu kamu gak usah khawatir deh Ranu Andri bakal sengsara malah hidup terjamin karna kakek nenek nya konglomerat
Jenong Nong
aku kok curiga sm si sandy ya kadang waras tpi kadang sm aja sperti mereka gilanya... 😁😁❤❤❤👍👍👍🙏🙏🙏🙏
〈⎳Mama Mia: toel kotak di markas kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!