NovelToon NovelToon
Membayar Karma Cinta

Membayar Karma Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Patahhati
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: ICHA Lauren

(Gak jamin kalau kamu bakalan nangis bombay)

Audrey, seorang wanita pekerja keras yang mengabdikan hidupnya untuk karier. Dia tidak tampak tertarik dengan hubungan percintaan apalagi pernikahan. Di usia 28 tahun, ia bahkan tidak memiliki seorang kekasih ataupun teman dekat. Tidak ada yang tahu kalau Audrey menyimpan beban penyesalan masa lalu . Namun, kehidupannya yang tenang dan monoton mendadak berubah drastis ketika ia bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya, Sofia. Audrey tidak pernah menyangka kalau Sofia memintanya menikahi calon suaminya sendiri. Akankah pernikahan Audrey menjadi mimpi buruk atau justru kisah cinta terindah untuk seumur hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11 Pernikahan Rahasia

Sofia menyerahkan sebuah buket bunga lily putih ke tangan Audrey. "Audrey sayang, kamu kelihatan sangat cantik seperti dewi cinta Aphrodite. Rein akan terpesona melihatmu. Ditambah bunga lily ini sebagai lambang kesucian cinta, aku doakan kalian menjadi pasangan yang bahagia selamanya."

Audrey tidak bisa menahan harunya.

Sof, maafkan aku, seharusnya kamu yang sekarang berdiri sebagai pengantin wanita memakai gaun yang indah ini. Aku merasa jahat karena sudah mengambil posisimu. Maafkan aku juga karena Rein dan aku tidak mungkin menjadi pasangan selamanya. Pernikahan kami cuma sandiwara, hanya sebatas kontrak. Tidak ada cinta di pernikahan ini sampai kapanpun. Aku berjanji saat kamu sembuh aku akan langsung membawamu ke sisi Rein,

batin Audrey penuh kesedihan.

Sofia memegang tangan Audrey dan menenangkan sahabatnya itu, "Jangan menangis, Drey, nanti makeupnya luntur."

"Tante, bisa minta tolong pasangkan wedding veilnya di kepala Audrey? Aku gak boleh berdiri dari kursi roda ini." tanya Sofia kepada mama Audrey.

"Tentu, sayang."

Audrey kembali menitikkan air mata ketika melihat mamanya memasangkan veil putih berenda di kepalanya. Perasaan bersalah kembali menyeruak di relung hatinya. Ia sudah mengecewakan mamanya dengan melakukan pernikahan kontrak. Padahal mamanya selama ini sangat pengertian dan setia menemaninya dalam keterpurukan. Bahkan mamanya rela berpindah-pindah kontrakan demi menyelamatkan putri tunggalnya dari teror. Ya, setelah kematian Dave, rumah Audrey sering dilempari batu, kotoran atau bangkai hewan pada malam hari. Karena itu, mereka bertiga harus pindah rumah beberapa kali supaya bisa hidup tenang. Audrey kembali teringat makian yang pernah dilontarkan Mama Dave. Mungkin apa yang dialaminya kini adalah karma yang harus ditanggungnya atas kematian Dave.

Seorang wanita yang berusia hampir sama dengan mama Audrey, masuk ke dalam ruang rias pengantin. Wanita itu terlihat anggun dan elegan dengan dress panjang berwarna magenta. Dia adalah Ny. Valeria Bratawijaya, mama Reiner. Sofia sudah memperkenalkannya pada Audrey sehari sebelum pernikahan berlangsung. Beda dengan putranya, Ny. Valeria adalah wanita yang hangat dan ramah. Ia tidak memandang rendah status sosial Audrey dan menerima Audrey sebagai calon istri putranya. Ny. Valeria juga tidak menanyakan perihal keputusan Audrey yang bersedia menggantikan Sofia. Tampaknya Ny. Valeria percaya penuh atas kemantapan hati Sofia untuk memilih Audrey sebagai pendamping hidup Reiner.

"Tante, mempelai wanita sudah siap. Lihat menantu Tante sangat cantik," kata Sofia menyambut kedatangan Ny. Valeria.

Ny. Valeria menatap wajah dan penampilan Audrey dengan sorot mata kagum. "Benar, Audrey Sayang kamu cantik sekali. Gaun, rambut, veil dan makeupnya sangat sempurna. Ayo, kita sekarang keluar. Upacara pernikahan akan segera dimulai."

Ny. Valeria menggandeng tangan kanan Audrey, sementara mama Audrey memegangi ekor gaun Audrey yang panjang menjuntai ke belakang. Sofia yang dibantu Bi Mila dengan kursi rodanya mengikuti mereka dari belakang.

Upacara pernikahan dilaksanakan di taman belakang rumah Sofia. Taman itu telah disulap menjadi tempat pernikahan yang indah. Di depan pintu menuju taman, Papa Sofia, Tuan Jonathan, sudah siap berdiri menyambut kedatangan pengantin wanita beserta putri kesayangannya.

"Pa, tolong antarkan Audrey ke sisi Rein," kata Sofia tersenyum kepada papanya.

Tuan Jonathan menjawab putrinya dengan lembut, "Tentu, Sayang."

Ny. Valeria menyerahkan Audrey kepada Tuan Jonathan. Perasaan Audrey kembali dipenuhi kesedihan. Melihat Tuan Jonathan mendampinginya sebagai pengganti ayah mempelai wanita, ia teringat kenangan manis masa kecilnya bersama Sang Papa. Papanya meninggal karena kecelakaan motor ketika Audrey masih berusia 9 tahun. Sejak papanya pergi, Audrey menjadi anak yang sangat pendiam. Sofia-lah satu-satunya teman yang bisa mengembalikan keceriaan Audrey kecil. Sekarang pun Sofia paham benar bagaimana posisi Audrey, sehingga merelakan papanya untuk menemani Audrey berjalan ke altar pernikahan. Sofia benar-benar seorang malaikat bagi Audrey. Di saat Sofia tengah berjuang melawan penyakit mematikan, ia tetap memikirkan setiap detail agar kebahagiaan Audrey menjadi sempurna. Audrey tersadar pengorbanan kecil yang dilakukannya ini tidak sebanding dengan semua kebaikan hati Sofia.

Di depan altar pernikahan, Reiner sudah berdiri mengenakan setelan tuxedo berwarna putih. Reiner tampak bagaikan seorang pangeran tampan yang keluar dari buku dongeng. Agak jauh dari tempat Rein berdiri, ada Nicko, asisten Rein, yang sedang menemani seorang pria berjas hitam. Wajah pria itu memiliki kemiripan dengan Reiner, walaupun usianya sudah tidak muda lagi. Audrey yakin bahwa pria berwibawa itu tak lain adalah calon ayah mertuanya, Alexander Bratawijaya.

Semakin mendekat ke altar, denyut jantung Audrey berdetak semakin kencang. Namun, Audrey bertekad meneguhkan tekadnya sampai upacara pernikahan selesai. Mata Reiner tidak lepas mengawasi Audrey yang berjalan anggun menuju ke arahnya.

Tuan Jonathan menyerahkan tangan Audrey kepada Reiner. "Selamat Rein, semoga kalian berdua menjadi pasangan bahagia."

"Terimakasih Om Jonathan," jawab Reiner datar seraya menggenggam tangan Audrey. Untuk kedua kalinya, tangan Audrey dan Rein saling bersentuhan setelah pertemuan pertama mereka di restoran.

"Baik para saksi, tiba saatnya mengucapkan janji pernikahan. Reiner Hilario Bratawijaya, apakah Anda bersedia menerima Audrey Maureen sebagai istri Anda, dan mendampinginya dalam suka dan duka?" tanya pendeta menatap Reiner.

Reiner menjawab dengan suara mantap,"Ya, saya bersedia."

Pendeta mengalihkan pandangannya kepada Audrey. "Audrey Maureen apakah Anda bersedia menerima Reiner Hilario Bratawijaya sebagai suami Anda, dan menemaninya dalam suka dan duka?"

Audrey berusaha menjawab pertanyaan pendeta, tapi mulutnya malah terkunci rapat.

"Apa kamu berniat membuat kondisi Sofia memburuk sekarang?" tanya Rein mendekat ke telinga Audrey.

Audrey tidak menghiraukan pertanyaan Rein. Dengan satu tarikan nafas panjang, Audrey memaksakan dirinya untuk membuka mulut dan mengucapkan janji pernikahan.

"Ya, saya bersedia," jawab Audrey dengan suara bergetar. Janji pernikahan yang baru saja terucap dari bibirnya bak kalimat kosong yang hampa.

"Sekarang kalian resmi menjadi pasangan suami istri. Silahkan saling mengenakan cincin pernikahan dan pengantin pria boleh membuka penutup wajah pengantin wanita."

Nicko maju menyerahkan sepasang cincin pernikahan kepada kedua mempelai. Dalam waktu singkat, Rein dan Audrey sudah selesai memakaikan cincin di jari pasangan masing-masing. Acara dilanjutkan dengan pembukaan veil yang menutupi wajah pengantin wanita. Semua yang hadir bertepuk tangan ketika Reiner membuka penutup wajah Audrey, sementara Audrey tetap menundukkan kepalanya. Audrey enggan bertatapan mata dengan Reiner yang sudah menjadi suami sahnya.

...****************...

Setelah prosesi pernikahan selesai, Sofia yang duduk di kursi roda, dibantu oleh pelayannya maju ke depan. Sofia menghampiri Reiner dan Audrey lalu memeluk mereka bergantian.

"Aku ingin kalian melakukan first dance pertama sebagai suami istri," kata Sofia bersemangat.

Reiner dan Audrey terkejut mendengar permintaan Sofia.

"Sayang, untuk apa first dance? Sebentar lagi kita harus berangkat, waktu kita tidak banyak. Aku sudah menuruti semua keinginanmu, sekarang menurutlah padaku."

"Please, Rein. Aku berjanji ini hal terakhir yang aku minta darimu. Selesai dansa, kita langsung berangkat," ucap Sofia memohon.

Reiner tidak tega mendengar permohonan kekasihnya. Dengan perasaan kikuk, Audrey menyambut tangan Reiner yang mengajaknya berdansa. Audrey belum pernah berdansa sebelumnya, ia bahkan tidak tau bagaimana cara berdansa. Tersungging senyum tipis di bibir Reiner, saat melihat kegugupan di wajah cantik Audrey.

"Ikuti saja gerakanku. Jangan sampai kamu menginjak kakiku," bisik Reiner di telinga Audrey.

Reiner melanjutkan kata-katanya sambil memulai dansa pertamanya dengan Audrey.

"Ternyata kamu pintar berakting juga di hadapan sahabatmu. Aku tidak menyangka harga dirimu begitu tinggi sehingga kamu berani menolak uang satu milyar dariku. Atau mungkin kamu berharap bisa mendapat harta yang lebih banyak selama menjadi istriku? Dengar, harapanmu itu tidak akan terwujud karena Sofia akan segera sembuh."

"Satu lagi, ingat perjanjian kita. Kamu harus merahasiakan pernikahan ini kepada orang luar. Karena aku ingin segera menikahi Sofia saat Sofia selesai menjalani operasi. Publik hanya boleh mengenal Sofia sebagai satu-satunya istriku nanti."

Audrey terkejut mendengar ucapan kasar yang dilontarkan Reiner. Sesungguhnya, Audrey bisa menebak sifat asli Reiner melalui pasal-pasal yang dibuatnya dalam perjanjian kontrak pernikahan. Tapi, Audrey tidak menduga jika pria ini secara terang-terangan menunjukkan sikap arogan sekaligus penuh kebencian kepada dirinya. Entah apa yang membuat Reiner memberikan label buruk pada Audrey, padahal mereka belum pernah saling mengenal sebelumnya. Reiner menganggap niat baik Audrey membahagiakan Sofia sebagai rencana licik untuk mendapatkan harta dan status sosial yang lebih tinggi.

"Cukup, Tuan Reiner. Bicara Anda sudah keterlaluan. Saya tidak peduli Anda menilai saya seperti apa. Yang terpenting bagi saya hanya kesembuhan Sofia. Saya selalu berdoa supaya operasi Sofia berhasil. Setelah itu, Sofia akan menikah dengan Anda dan saya akan bebas dari pernikahan ini," balas Audrey ketus.

"Hmm, jadi pikiran kita sama rupanya," ejek Reiner kepada Audrey.

Audrey tidak tahan lagi dan melepaskan genggaman tangan Reiner. "Lebih baik kita akhiri dansa ini."

Reiner memberikan isyarat kepada Nicko dan Bi Mila untuk mendekatinya.

"Nicko, tutup acaranya sekarang. Aku akan pergi mengganti baju dulu. Apakah mobil dan pesawat sudah siap?"

"Sudah Tuan Reiner. Anda bisa langsung berangkat."

"Bi Mila, apa semua barang-barang dan obat Sofia sudah dimasukkan ke mobil?"

"Sudah, Tuan."

"Bagus, kalau begitu antar Nona Sofia sekarang masuk ke dalam mobil," perintah Reiner kepada Bi Mila.

"Baik, Tuan."

Bi Mila buru-buru kembali pada Sofia dan membisikkan sesuatu di telinga majikannya itu. Raut wajah Sofia berubah menjadi sedih.

"Drey, maaf aku dan Rein harus berangkat sekarang. Aku sudah berjanji pada Rein. Maaf karena kamu harus sendirian di malam pertama pernikahanmu."

Audrey menggelengkan kepalanya, "Sof, jangan kamu pikirkan aku. Semua ini tidak masalah bagiku. Sekarang fokus aja pada kesehatan dan kesembuhanmu. Percayalah operasinya pasti berhasil. Aku akan selalu mendoakanmu dari sini."

Kedua sahabat itu saling berpelukan. Audrey hanya menginginkan satu hal dalam hidupnya, yaitu kesembuhan Sofia.

1
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y kk
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y
Fajar Ayu Kurniawati
.
Konny Rianty
baguss sekalii cerita nya thorr" puas bc nyaa" makasih thorrr" sehat slalu yaaaa...
Konny Rianty
bagusss thorrr cerita nya" puas bc nyaa...😘😊
Konny Rianty
bgs thorrr" cerita nya..lanjut bikn audrey dn reyner bahagiaa thorrrr
Konny Rianty
iya thorrr" kasihan rein & audrey, apa lagi audrey lagi hamil, biar mereka bersatu lagi thorrr.....
Konny Rianty
iyaa thorrr" bahagia nya audrey hamil,bikin cinta audre& reiner semakin kuat,mdh² an mereka bahagia slalu thorrrt
Anonymous
keren
Vien Habib
Luar biasa
Jetty Eva
SUNGGUH PEMIKIRAN YG KELIRU...YG HARUS DIBASMI ITU DIANA BUKAN AUDRY...KLO AUDRY YG KAMU PISAHKAN DR REIN ITU BERARTI KAMU KALAH DARI MADUMU...ENTAH APA YG AKAN REIN LAKUKAN KLO DIA SADAR NANTI...
Jetty Eva
lah..lu aza yg bego...Audry selalu nolak li tp lu pepet terus..yg salah elu bukan dia..🙄🙄
Jetty Eva
apa kabar nico dgn penyelidikanx..??
Jetty Eva
ANAKMU SAKIT KOQ ORABG LAIN YG DISALAHKAN..AUDREY JUGA KNAPA GA NGOMONG KLO DAVE HAMPIR MEMPERKOSAMU..DAN KAMU HANYALAH GADIS TARUHAN..??
Anonymous
keren
Siti Nurbaidah
Luar biasa
Siti Nurbaidah
Lumayan
Ketawang
Kalo kemaren aq pada Tristan,maaf skarang aq brubah haluan...
aq lebih lebih & lebih padamu Reiner😍😍😍😍
emak" labil🤣🤣🤣
Ketawang
aq padamu Tristan😍 Mski qm cinta Audrey,tp qm tdk mmanfaatkan kesempatan dlm kesempitan👍🏻👍🏻
Ketawang
Pasti Karin nih yg mulai brmain api
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!