Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Sesampainya di rumah susun tempat Sulfi tinggal, banyak sekali orang yang melihat Sulfi yang sedang diantar oleh lelaki yang sangat tampan
"O-om, aku turun disini saja, aku tidak mau mereka nanti mengira kalau Om ini kekasih aku" ucap Sulfi
Marshall menatap wajah Sulfi dan ia mempersilahkannya untuk turun dari mobilnya
Sulfi lupa kalau kakinya saat ini sedang terkilir dan ia tersenyum memandang wajah Marshall
"Katanya mau turun sendiri..." ledek Marshall
"B-baiklah, tolong aku" ucap Sulfi sambil mengatakan kalau kamarnya ada diujung sebelah kiri
Marshall menahan tawanya dan ia langsung turun dari mobilnya
Sulfi bersembunyi di balik dada bidang Marshall yang sedang membopongnya
Marshall tersenyum kepada orang yang sedang memperhatikannya
Dan benar kata Sulfi kalau mereka langsung menggosip dan mengatakan kalau Sulfi suka dengan Om-om tampan dan tajir
Sulfi meminta agar Marshall lekas masuk ke dalam rumah
Setelah sampai di dalam, Marshall melihat rumah Sulfi yang sangat kecil sekali.
"K-kamu tinggal disini sendirian?" Tanya Marshall sambil meletakkan Sulfi ke atas kursi
"Iya Om, aku tinggal disini sendirian" jawab Sulfi
Kemudian Sulfi meminta Marshall untuk lekas pulang karena sekarang sudah larut malam
Marshall pun langsung pamit dan keluar dari rumah Sulfi
Disaat sedang berjalan menuju ke luar, Marshall melihat ada seseorang lelaki yang memandang wajahnya dengan tatapan sinis
Marshall merasa tidak kenapa dan ia tidak menghiraukannya. Ia bergegas masuk ke dalam mobilnya yang ia parkirkan di samping rumah susun
Sementara itu, Sulfi sedang belajar berjalan menuju ke tempat tidurnya
Tok
Tok
Tok
"Kenapa Om Marshall kembali lagi kesini? Apa ada yang ketinggalan?" Gumam Sulfi
Dengan kaki yang masih sakit, Sulfi berjalan perlahan-lahan menuju pintu rumah
Ceklek
Suara pintu yang dibuka oleh Sulfi dan seketika ia langsung terkejut ketika melihat Rio sudah berdiri di hadapannya
"M-mau apa kamu? Sekarang sudah malam" ucap Sulfi yang meminta Rio untuk pergi dari rumahnya
Rio hanya menatap wajah Sulfi tanpa berkata apa-apa
Sulfi yang sudah ngantuk memutuskan untuk segera menutup pintu rumah
Disaat akan menutup pintu rumah, Rio langsung mendorong tubuh Sulfi sampai terjatuh
"SIAPA LELAKI ITU?! APA GARA-GARA DIA, KAMU MENOLAKKU?!" Rio melayangkan pukulannya ke arah wajah Sulfi
"TOLONG!! TOLONG!!" Teriak Sulfi yang meminta tolong agar ada seseorang yang bisa menolongnya
Berkali-kali Rio melayangkan pukulannya ke arah wajah Sulfi sampai akhirnya Sulfi langsung jatuh pingsan
Melihat Sulfi yang sudah tidak sadarkan diri, Rio mempunyai rencana jahat dan ia akan memperkaosnya
"Ini hukuman karena sudah menolakku" ucap Rio yang langsung merobek pakaian yang dikenakan oleh Sulfi
BUGH!
BUGH!
Rio langsung terkejut ketika melihat Marshall yang kembali ke rumah Sulfi
"Apa yang kamu lakukan!!" Marshall lekas membopong tubuh Sulfi yang sedang tidak sadarkan diri
Ia melihat orang yang berkerumun di sekitar rumah Sulfi
"Apa yang kalian tonton? Bukannya menolong malah menonton seperti orang bodoh!" umpat Marshall
Marshall meminta salah satu tetangga Sulfi untuk melaporkan Rio ke kantor polisi
Ia juga memberikan beberapa lembar uang merah kepada tetangga Sulfi
Setelah itu Marshall membawa Sulfi ke apartemen miliknya
"Mengerikan sekali rumah dan tetangga kamu" gumam Marshall yang langsung melajukan mobilnya
Di perjalanan menuju apartemen, Marshall menghubungi dokter pribadinya agar segera datang ke apartemennya
Ia melihat wajah Sulfi yang memar karena pukulan dari Rio
Tak lama kemudian, Marshall lekas memarkirkan mobilnya dan ia segera membopong tubuh Sulfi masuk ke dalam Apartemennya
Disaat menaruh tubuh Sulfi diatas tempat tidur, terdengar suara ketukan pintu
Marshall lekas membuka dan melihat Dokter pribadinya yang sudah tiba
"Siapa dia? Kenapa wajahnya penuh luka seperti ini?" Tanya Dokter pribadi Marshall yang bernama dokter Hutama
Marshall melirik ke arah dokter Hutama yang malah bertanya dan tidak memeriksa keadaan Sulfi
Melihat lirikan mata Marshall, Dokter Hutama lekas memeriksa keadaan Sulfi
"Aku akan memberikannya obat anti biotik dan ini salep untuk luka memarnya" ucap Dokter Hutama
Marshall menganggukkan kepalanya dan ia berterima kasih kepada Dokter Hutama yang sudah memeriksa keadaan Sulfi
Setelah selesai memeriksa Sulfi, Dokter Hutama berpamitan kepada Marshall
"Cantik sekali dia, apakah dia calon istri kamu" Dokter Marshall langsung masuk ke dalam lift setelah meledek Marshall yang sampai sekarang belum menikah
Marshall menggelengkan kepalanya dan ia langsung masuk untuk melihat keadaan Sulfi
Sulfi membuka matanya dan ia merasakan kepalanya yang masih pusing sekali
"Tidurlah saja, kamu harus banyak istirahat" ucap Marshall
Sulfi langsung menangis karena liburan ke rumah nenek langsung gagal dan ia tidak mungkin ke rumah nenek dengan wajah seperti ini
Melihat Sulfi yang menangis, Marshall langsung memeluk dan mencoba menenangkannya
"Besok aku akan mengantarmu ke rumah nenek, sebenarnya kamu rindu nenek atau kekasih kamu?" Tanya Marshall sambil tertawa
Mendengar perkataan Marshall, Sulfi langsung mengerucutkan bibirnya
"Aku merindukan nenek dan juga merindukan Mas Hatta" ujar Sulfi
Marshall langsung terdiam saat mendengar nama Hatta yang disebut oleh Sulfi
"Kenapa namanya sama dengan keponakanku yang akan menikah?" ucap Marshall dalam hati
Sulfi menepuk pundak Marshall yang sedang melamun
"Om sedang melamun apa?" Tanya Sulfi
Marshall menggelengkan kepalanya dan ia meminta Sulfi untuk lekas meminum obatnya
"Om, aku ingin pulang" ucap Sulfi
"Untuk sementara waktu tinggallah di sini" Marshall tidak ingin jika nanti akan ada Rio yang lainnya
Sulfi menghela nafasnya dan ia langsung merebahkan tubuhnya kembali di atas tempat tidur
Marshall mematikan lampu kamar dan meminta Sulfi untuk segera tidur. Ia pun juga lekas merebahkan tubuhnya di sofa bed yang ada di ruang keluarga
"Apa dia benar kekasih Hatta? Tetapi bukankah Hatta akan menikah dengan Ratih? Apakah Hatta yang lain?" Marshall yang sudah mengantuk langsung memejamkan matanya
Jam menunjukkan pukul dua pagi dimana Sulfi ingin buang air kecil
Sulfi bangkit dari tempat tidur dan mencoba berjalan pelan-pelan menuju ke kamar mandi
Di dalam kamar mandi, Sulfi melihat wajahnya yang lebam karena pukulan dari Rio
Sulfi tidak menyangka jika Rio akan melakukan hal ini kepada dirinya
Setelah dari kamar mandi, Sulfi kembali ke kamar dan saat berjalan menuju kamarnya. Ia melihat Marshall yang sedang tertidur pulas
"Maafkan aku Om yang malah merepotkanmu" ucap Sulfi
Disaat ia akan melangkahkan kakinya tiba-tiba Marshall menarik tangannya dan langsung memeluk tubuh Sulfi
Sulfi langsung menutup mulutnya saat Marshall memeluknya
"O-om..." Sulfi mencoba melepaskan tangan Marshall yang sedang memeluknya dan ia pun langsung pasrah ketika tenaganya tidak kuat
Akhirnya Sulfi memutuskan untuk kembali tidur dengan Marshall yang memeluk tubuhnya