Brielle dibuang keluarganya saat masih bayi dan ditemukan kembali setelah bertahun-tahun, namun diperlakukan sangat buruk. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah rahasia besar dibalik alasan dia dibuang sejak bayi. Dia bahkan dibenci oleh orang tua dan saudara-saudaranya. Mereka lebih menyayangi anak angkat yang licik dan manipulatif.
Untuk meluapkan kebencian mereka, saudara laki-lakinya sengaja menyertakan Brielle dalam sebuah program televisi untuk menyingkirkannya. Dalam variety show yang disiarkan secara langsung, para tamu kehilangan kontak dengan tim program. Perla yang terkenal sebagai selebriti yang baik hati dan lemah lembut mencoba untuk mengisolasi Brielle Camelia.
Saat menghadapi pengganggu, Brielle menyerang semua orang tanpa pandang bulu. Ia melepaskan diri di dalam hutan, mengaum bak singa, mengguncang akar pohon yang merambat, merangkak, mencuri pisang dari monyet, memukuli setiap hewan yang ditemuinya. Namun dia tidak tahu bahwa hutan itu penuh dengan kamera tersembunyi. Segala sesuatu yang terjadi di hutan direkam oleh kamera dan disiarkan secara langsung.
Brielle membalas semua perlakuan buruk keluarganya dan bahkan menghancurkan mereka dengan cara yang luar biasa. Seorang pria tampan dan kaya, ternyata selalu mendukungnya di balik layar. Bagaimanakah kisah akhir Brielle? Rahasia apa yang ditemukannya? Akankah dia memiliki akhir yang indah dan menemukan cinta sejati setelah dendamnya terbalaskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meta Janush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11.
“Baiklah karena kau tetap ngotot mau sendirian, aku tidak akan memaksamu.” ucap Perla seolah peduli namun didalam hatinya tertawa dan berharap Brielle mengalami kesulitan.
Quinsha merasa agak prihatin pada Brielle, dia pun berkata, “Brielle, gabunglah denganku. Kita bersama-sama mencari makanan. Kau harus menangkap hewan dihutan lalu memasaknya. Hari semakin gelap, sebaiknya kita saling menolong.”
Jackson dan Austin terdiam mendengar perkataan Quinsha tetapi mereka tidak mengatakan apapun. Meskipun mereka sangat membenci Brielle, tapi merasa juga merasa sedikit kasihan. Bagaimanapun acara live sudah dimulai, mereka tidak bisa bertindah gegabah selama acara berlangsung.
“Apa kau tidak takut kalau aku akan memakimu juga seperti aku memaki Perla?” tanya Brielle.
“Silahkan saja maki aku kalau kau mau,” sahut Quinsha.
“Tidak ada seorangpun yang diijinkan jadi tim dengan Brielle! Tidak boleh ada yang membantunya malam ini. Bukankah dia sangat hebat? Aku mau lihat bagaimana dia akan bertahan malam ini.” pekik Jordan marah.
Quinsha pun langsung terdiam mendengar perkataan Jordan. Sebenarnya Quinsha merasa kasihan pada Brielle dan ingin membantunya tetapi Jordan yang memiliki status tertinggi diantara mereka semua membuat Quinsha tidak berani menentang Jordan. Bisa-bisa dia dikeluarkan dari lingkungan dunia hiburan jika berani membantah Jordan.
Brielle hanya mendengus, dia mengangkat tas ranselnya dan berjalan menuju kedalam hutan. Peserta lainnya pun mengikuti dari belakang.
Setelah Brielle masuk kedalam hutan, dia menemukan kalau rerumputan sekitarnya sudah dipangkas. Itu memudahkannya untuk bergerak, sepertinya tim acara melakukan itu sebelum syuting dimulai.
Setelah berjalan beberapa saat, Brielle melihat seekor kelinci yang melompat-lompat tak jauh dari tempatnya berdiri. Dia pun bergegas mengejar kelinci itu, namun kelinci itu berlari cepat ketika mengetahui ada bahaya. Dalam sekejap mata kelinci itu sudah melompat jauh. Brielle jongkok dan mengambil sebuah batu.
Dengan gerakan cepat dia melemparkan batu kearah kelinci dan tepat mengenai kepala kelinci. Kelinci itupun langsung roboh ke tanah. Ruang siaran memperlihatkan gerakan Brielle dan membuat para kameraman terkejut.
“Ya ampun! Ternyata dia seorang ahli!” teriak salah seorang kameraman dengan ekspresi kaget.
“Hahaha, beruntung sekali aku!” ucap Brielle tersenyum puas. Satu kelinci cukup untuk dimakannya sendiri. Dia pun mengambil kelinci yang sudah mati dan berjalan kembali. Dia menuju ke arah sungai dan mengeluarkan pisau lipatnya dan mulai membersihkan kelinci.
Kebetulan Perla melihat Brielle yang sedang membersihkan kelinci. Perla pun menjerit ketika melihat darah kelinci. “Ahhhh……..Brielle! Kau kejam! Ternyata kau ahli membunuh binatang! Pasti kau sudah banyak membunuh binatang tak berdosa kan?”
PLAK! Brielle melemparkan organ kelinci yang berlumuran darah pada Perla. Perla langsung menjerit ketakutan dan hampir pingsan saking marahnya. ‘Berani sekali jalang ini melemparkan kotoran itu padaku?’ umpat Perla dalam hati.
“Brielle, kau keterlaluan!” Perla menghentakkan kakinya, dia tidak bisa berbuat apapun. Dia hanya bisa berlari untuk mengganti pakaiannya yang kotor.
Para penonton yang sedang melihat acara live pun langsung heboh dan mulai berkomentar, “Brielle keterlaluan! Dia melemparkan organ kelinci pada Perla. Menjijikkan sekali! Lihatlah pakaian Perla berlumuran darah kelinci!”
“Perla terlalu baik. Kalau aku yang diperlakukan begitu, aku pasti mematahkan tangannya!”
“Aku merasa kasihan pada Perla. Sejak awal acara Brielle sudah menargetkan Perla dan dia bahkan tidak mau bergabung dengan peserta lain.”
“Kenapa aku merasa kalau ada yang salah dengan Perla? Bukankah tadi dia yang sengaja membuat semua orang salah paham pada Brielle? Perla yang mengatakan kalau Brielle sudah biasa membunuh binatang? Ah……Perla ini tidak baik! Pantas dia ditargetkan oleh Brielle!”
“Perla tidak mengatakan sesuatu yang salah. Lihatlah bagaimana Brielle membunuh kelinci itu dengan mudah. Pasti dia sangat ahli dalam melakukan hal buruk seperti itu!”
Komentar-komentar para netizen semakin menjadi-jadi, mereka menyalahkan Brielle dan secara terang-terangan mendukung Perla.
Tindakan Brielle sangat cepat dan hanya dalam waktu singkat dia sudah menguliti kelinci dan membuang organ dalam kelinci. Kemudian dia kembali kedaalam hutan untuk mengambil ranting kering dan menyalakan api di tepi sungai.
Sedangkan itu tim yang sedang mencari makanan pun kembali dalam keadaan mengenaskan. Mereka tidak bisa menangkap satu hewanpun di hutan. Quinsha berhasil menemukan beberapa tumbuh-tumbuhan namun dia tidak yakin jika tumbuhan itu bisa dimakan atau tidak.
“Wow, wangi sekali…..” Quinsha mencium aroma wangi dan tak bisa menahan diri. Dia menarik napas dalam-dalam menikmati aroma harum dari kelinci panggang. Tanpa sadar perutnya mengeluarkan bunyi. Dia sudah kelaparan dan belum menemukan makanan untuk malam ini.
Ketika dia melihat Brielle sedang memanggang daging kelinci, wajahnya terkejut. “Brielle! Kau menemukan makanan? Apa yang kau temukan? Apakah kau menangkapnya sendiri? Kenapa kau begitu cepat? Aku tidak menemukan apapun.” seru Quinsha menelan ludahnya.
Jackson mendengus, “Huh, kebetulan saja dia beruntung dan menemukan binatang mati.”
“Kita tidak menangkap satu hewanpun. Apa yang akan kita makan malam ini? Aku tidak tahu apakah kita bisa memakan sayuran liar ini……” ucap Quinsha dengan suara lemah.
Austin mencium aroma wangi daging panggang dan menelan ludahnya. Dia menatap ke langit yang sudah gelap lalu berkata, “Sebaiknya kita mencari lagi sebelum hari semakin gelap dan kita tidak bisa melihat apapun didalam hutan.”
Kemudian ketiga orang itu kembali masuk kedalam hutan. Sepuluh menit kemudian mereka melihat sepuluh ekor ayam. Beberapa ayam itu kakinya patah, mungkin tim acara sengaja melakukan itu agar ayam-ayam itu tidak bisa berlari. Meskipun begitu, ketiga orang itu tidak bisa menangkap seekor ayampun.
Setengah jam kemudian, langit sudah semakin gelap dan suasana didalam hutan belantara tidak memungkinkan mereka mencari makanan. Akhirnya mereka memutuskan keluar dari hutan tanpa membawa apapun. Pada saat itu Brielle sudah selesai memanggang kelinci dan sedang menikmati santapannya.
Daging kelinci itu terlihat sangat menggugah selera dan aroma harum yang membuat peserta lainnya hanya bisa menelan ludah. Perut mereka sudah keroncongan dan mengeluarkan bunyi. Mereka menatap Brielle yang dengan santainya menyantap daging kelinci panggang dengan lahap.
“Wow, lihat kelinci panggang itu terlihat enak! Brielle memanggangnya seperti seorang ahli masak. Bahkan terlihat lebih bagus dibandingkan makanan yang dibuat oleh food blogger yang pernah ku tonton!”
“Ahhhh aku jadi lapar melihat Brielle makan dengan rakus!”
“Aku harus makan daging kelinci panggang malam ini! Apa kalian tahu dimana restoran yang menjual daging kelinci panggang?”
Kericuhan para netizen kembali memenuhi ruangan live, mereka kagum dengan keterampilan Brielle menangkap hewan dan memanggang. Berbagai komentar pun bermunculan dan mulai memuji Brielle.
Quinsha melirik kearah pimpinan acara dan berkata, “Pak pimpinan, apa yang kalian makan nanti?”
Quinsha berpikir jika pimpinan acara dan para staf makan maka dia bisa meminta sedikit makanan dari mereka. Namun dia hanya melihat pimpinan acara mengeluarkan sebuah apel dari tasnya, “Kami juga mengirimkan orang-orang untuk mencari makanan. Kami hanya menemukan pohon buah.”
“Tapi buahnya hanya sedikit dan kami tidak punya cukup buah. Kami tidak bisa memberikan buah ini pada kalian. Pikirkan sendiri cara kalian menemukan makanan malam ini dan selanjutnya!” ucap pimpinan acara menambahkan. Pimpinan acara dan para staff dengan gembira menyantap buah tanpa mempedulikan peserta lain.