NovelToon NovelToon
Let Me Love You

Let Me Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:52.3k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

6 tahun mendapat perhatian lebih dari orang yang disukai membuat Kaila Mahya Kharisma menganggap jika Devan Aryana memiliki rasa yang sama dengannya. Namun, kenyataannya berbeda. Lelaki itu malah mencintai adiknya, yakni Lea.

Tak ingin mengulang kejadian ibu juga tantenya, Lala memilih untuk mundur dengan rasa sakit juga sedih yang dia simpan sendirian. Ketika kejujurannya ditolak, Lala tak bisa memaksa juga tak ingin egois. Melepaskan adalah jalan paling benar.

Akankah di masa transisi hati Lala akan menemukan orang baru? Atau malah orang lama yang tetap menjadi pemenangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Jujur Yang Melegakan

Lala sudah duduk di sebuah restoran. Dia tengah menunggu seseorang. Tak berselang lama, wanita yang dia tunggu pun datang.

"Bunda," sapa Lala dengan begitu sopan.

Senyum teduh dari wanita yang sudah berumur, tapi masih sangat cantik terukir.

"Ada apa nih? Tumben ngajak Bunda ketemu di luar."

Lala tersenyum kikuk. Setelah itu dia mulai menatap wajah bunda Devi.

"Bun, Lala mau jujur sama Bunda."

Akhirnya, Lala memberanikan diri untuk berbicara. Dahi bunda Devi mengkerut ketika melihat wajah Lala yang begitu serius.

"Ada apa, La?"

Bunda dari Devan meraih tangan Lala. Menyalurkan kehangatan pada teman dekat putranya.

"Bun, perihal hubungan Lala dan Devan--"

Lala menghentikan ucapannya. Ada sedikit ketakutan di hati.

"Belajar jujur akan apa yang kamu rasakan. Jangan sampai sikap tidak enakan kamu jadi Boomerang."

Petuah dari Brian berputar di telinga. Lala kembali meyakinkan diri. Meneruskan lagi ucapannya yang belum terhenti.

"Lala dan Devan sebenarnya emang udah gak sedekat dulu lagi, Bun."

Bunda Devi nampak terkejut. Dia menatap Lala dengan raut sedikit tak percaya.

"Ini salah Lala," ucapnya.

"Harusnya Lala enggak punya perasaan kepada Devan," lanjutnya.

"Lala terlalu percaya diri. Lala kira setelah enam tahun dekat banget dengan Devan, Devan punya perasaan yang sama seperti Lala. Ternyata enggak, Devan suka sama adik Lala, Lea."

Bunda Devi semakin terkejut. Matanya begitu lekat menatap Lala yang sudah tersenyum perih.

"Setelah tahu kenyataannya, Lala mencoba untuk menjauhi Devan. Bukan tanpa alasan, Lala tak ingin mengulang kisah kelam."

"Tapi, sebelumnya Lala sudah jujur akan perasaan Lala kepada Devan. Tetap saja Lea yang Devan sukai. Bukan Lala."

Bunda Devi bangkit dari duduknya. Dia mendekat ke arah Lala dan memeluk erat tubuh perempuan yang sudah dia anggap seperti anak kandung.

"Maafkan putra Bunda ya, Lala."

"Devan gak salah, Bun. Lala yang terlalu kepedean."

Senyum tipis dengan air mata yang tertahan sudah menghiasi wajah. Lala teringat kenangan kedekatan dirinya, Devan juga kedua orang tua Devan.

Telapak tangan bunda Devi mengusap lembut punggung Lala. Ada kehangatan sekaligus rasa sedih.

"Maafin Lala, Bun. Lala udah buat Bunda kecewa."

Bunda Devi mengurai pelukan. Tangan lembut itu mulai mengusap pipi Lala.

"Kamu enggak salah, Lala. Perasaan itu wajar muncul terlebih putra Bunda memperlakukan kamu dengan berbeda."

Akhirnya, bunda Devi tahu alasan yang sesungguhnya kenapa Devan terus merengek meminta bantuan dirinya supaya bisa kembali dekat dengan Lala.

"Lala harap Bunda mengerti posisi Lala. Lala menjauh bukan berarti Lala benci. Tapi, Lala sedang belajar mengikhlaskan hati. Perlahan menyimpan setiap kenangan di sebuah kotak. Dan nantinya akan Lala tutup rapat."

"Bunda sangat mengerti, La," ujar bunda Devi.

"Kalau Bunda tahu kisah sebenarnya, Bunda enggak akan mau bantuin Devan. Harusnya dia berusaha sendiri bukan malah melibatkan Bunda."

Lala tersenyum. Bunda Devi sudah menggenggam tangan Lala dengan erat.

"Jangan buang Bunda, ya. Tetap jadikan Bunda sebagai bunda kamu. Walaupun kamu dan Devan sudah tak dekat lagi."

"Tentu, Bunda. Tentu."

Lala memeluk tubuh bunda Devi. Air matanya mulai menetes saking terharunya akan sikap bundanya Devan terhadapnya yang tak berubah. Setelah berkata jujur kepada bunda Devi, dadanya yang terasa terganjal sesuatu yang besar akhirnya terasa lega.

.

Devan segera menuju tempat sang bunda berada. Terlebih bundanya mengatakan jika tengah bersama dengan Lala. Dia tak ingin melewatkan kesempatan.

Langkah kaki yang begitu lebar harus terhenti ketika hanya ada sang bunda di salah satu meja di dalam restoran tersebut. Mata Devan sudah mencari ke setiap penjuru restoran. Namun, perempuan yang bundanya sebutkan malah tak ada di sana.

"Bun, katanya sama Lala."

"Kamu kalah langkah sama yang ngejemput Lala."

Devan bingung dan mulai mencerna apa yang dimaksud sang bunda. Belum juga menemukan jawaban, sang bunda sudah membuka suara.

"Kenapa kamu malah melakukan hal bodoh, Van?" Pertanyaan bundanya semakin membuat Devan bingung.

"Maksud Bunda apa?"

"Hubungan kamu dengan Lala."

Seketika tubuh Devan pun menegang. Mulutnya mendadak bisu. Devan meyakini jika Lala sudah berterus terang kepada ibundanya.

"Bagaimana kamu gak bisa melihat rasa yang Lala miliki? Enam tahun bukan waktu yang sebentar loh, Van."

Tak ada jawaban. Devan masih mematung dengan mulut yang terkatup rapat.

"Bunda dan ayah aja ngiranya kamu sama Lala pacaran. Saking dekatnya kalian. Tapi, sebuah kenyataan membuat Bunda speechless. Ternyata kamu mencintai Lea, bukan Lala.

"Padahal, Lala yang selalu ada di samping kamu. Ketika keluarga kita berada di titik terbawah, Lala masih setia bersama kita. Tapi, kenapa kamu tidak melihat itu, Van?"

Bunda Devi membuang napas dengan begitu kasar supaya emosinya reda. Sebuah kalimat penutup membuat Devan terdiam seribu bahasa.

"Bunda gak akan bantu kamu lagi untuk dekat dengan Lala."

"Kalau kamu lelaki gentle, usahalah sendiri untuk kembali menyusun vas bunga yang sudah pecah."

"Semoga kamu bisa," ucap sang bunda.

Masih belum ada jawaban. Devan masih menunduk sambil mencerna kata per kata serta kalimat per kalimat yang terucap dari bibir sang ibu tercinta yang begitu menusuk dada.

"Tapi, jika kamu kesulitan. Jangan dipaksakan. Lebih baik vas itu kamu simpan dan beli vas yang baru."

"Ingatlah, Nak. Tak selamanya apa yang kita ingin bisa kita miliki. Mengalah lebih terhormat daripada melakukan cara tidak sehat."

...*** BERSAMBUNG ***...

Setelah baca, jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen. Thank you ..

1
sum mia
benar kata bunda Devi . mengalah lebih terhormat daripada melakukan cara yang tidak sehat . dan apa yang ingin kita miliki tak selalu dan tak selamanya bisa terwujud . belajar lah melepaskan dan mengikhlaskan yang emang gak akan pernah jadi milikmu .
seperti yang telah dilakukan Lala , dia mencoba mengikhlaskan dan belajar menerima yang baru dan ternyata yang baru jauh lebih baik dan lebih perfect bukan hanya di mata Lala tapi juga dari pandangan semua .
barang yang retak apalagi sudah pecah jangan harap akan bisa kembali seperti semula . apalagi yang pecah berkeping-keping maka makin sulit pula untuk menyatukan .
jadi Devan lebih baik lepaskan saja Lala dan mencoba membuka hati lagi untuk orang lain yang mungkin juga akan lebih baik buat Devan dan orang disekitarnya tentunya .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Rahmawati Abdillah
nah dengarkan itu nasehat bundamu Devan agar kamu menjadi orang yang bijak bisa memaknai sesuatu yang baik atau tidak untuk mu dimasa depan
Rahmawati Abdillah
nah loh mode sangar Alfa keluar, unek-unek Alfa keluarin semua jangan ada sisa biar tau diri tuh si devan
EmakKece
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
Henny Purwanto
skit ga tuh
NadiraDira
nah loh,tuh dengerin apa kata bunda mu van....
Nurminah
emak yg bijak bukan species kebanyakan emak zaman now yg rela melakukan kejahatan demi anak yg dimanjakan nya
Lovita BM
ehhmm ,
Widya Triani
dengarin Van nasehat bunda muu.. ketika Lala Udha pergi jauh kamu malah ngejar" nyaa.. dia Udha ada pangeran berkuda nyaa.. jadi Jangan kejar" dia lagii
Sulis Miati
Udah telat mak Devi, Neng Lala udah ada yang jagain.
ieka🐧²⁴ *🌙ᵇᵇ
relakan si Lala Ama yg lain van .. dengerin nasehat bundamu
Arieee
bunda nya Devan👍👍👍👍👍👍👍waras
Lusi Hariyani
iklashin aja lala sm org lain devan...lala jg ikhlas km cinta sm lea
Lusia
makasih kk fie sdh update trus setiap hari 🥰🥰
Salim S
naah betul itu bun, mengalah lebih terhormat daripada melakukan hal yang tidak baik...kalau benar s devan mencintai Lala seharusnya dia bahagia melihat Lala bahagia walaupun bukan bersama dengannya...contoh bundamu devan dia bisa menerima keputusan Lala dan tetap menyayangi Lala walaupun Lala sudah dengan yang lain...
Tanti Retno Wati
dapat petuah kan Van 🤭
Riris
legowo... bunda devi
dengerin itu van...
U_Lee
Noohh dengerin tuh nasehat Emak lu, jangan merengek pada Emak lu lagi supaya deket ama Lala karena bukannya Lala akan terharu malah tambah illfeel ama elu.
Bagus La, mending jujur sama Emaknya Devan biar hati elu plong karena jika diterusin jelas itu semakin bikin elu gak nyaman. apalagi si Devan juga pengecut bgt mau deketin elu lagi tapi lewat Emaknya... bener2 anak mami tuh si Devan, gak gentle bgt jadi laki... inget kata Emak lu, mending merelakan orang yg kita sayang daripada memaksakan sesuatu yg gak mungkin terjadi lagi.
Santi Simarakayang
lanjut kak
Cristella Tella
dlu ajj di tolak sekarang.... malah mau dekat trus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!