Mayra Afrizana di buat bingung dengan permainan cinta si Kembar.
Daffa dan Dafi selalu memberinya perhatian lebih padanya , tapi Mayra tidak tau siapa yang benar - benar mencintainya....atau keduanya hanya sekedar menepati janji untuk menjaganya karena Mommy si Kembar sangat menyayanginya.
Mayra takut ia bertepuk sebelah tangan, apalagi ada gadis lain yang terang - terangan mengejar keduanya.
Pada siapakah cinta Mayra berlabuh pada akhirnya...ikuti kisahnya....
* Yang bingung, boleh mampir dulu ke novel othor yang berjudul AMBIL SAJA SUAMIKU *
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. DDH 33
Rayden menyandarkan kepalanya, ia memijit keningnya....kepalanya agak pusing , hatinya lebih pusing lagi " Kok berhenti Rif ?".
" Lampu merah noh , ya kali gue terjang , mending kalau cuma di tilang sama polisi , tinggal gue kasih nih mobil ama yang punya sekalian , lah kalau di cium sama Container , bisa pindah alam gue ". Arif terus saja nyerocos....berhenti di lampu merah saja pake di tanyakan , bukankah itu sudah peraturannya...orang yang sedang galau memang kadang aneh.
" Terang aja elo kasih , mobil gue ".
" Ha..ha..ha...sadar juga kalau ini mobil elo Ray ".
Seorang pengamen cilik bernyanyi di mobil yang berada di sebelah mobil Rayden.
Kaca pintu mobil itu turun , terlihat gadis cantik yang mengulurkan uang untuk pengamen itu.
" Ray , bukannya itu Mayra ya ". ucap Arif , Rayden dengan cepat meresponnya.
" Mana Rif ?".
" Tuh , di mobil sebelah ".
" Mana sih Rif , gue kok enggak lihat ?". Rayden hanya melihat sekilas , tapi ia merasa itu memang Mayra.
" Telat , udah di tutup kacanya ".
" Ikutin mobil itu Rif ".
" Siap Ndoro ". Arif langsung mendapat pukulan dari Rayden.
" Mereka sepertinya mau ke Mall deh Ray ".
" Udah ikutin aja Rif , jangan banyak comment deh ".
Rayden dan Arif mendadak jadi penguntit , beruntung ada kaca mata hitam dan topi di mobil Rayden.
" Gue keren ya Ray , berasa kayak detektif conan deh ?".
Rayden memutar matanya malas , " Terserah elo deh Rif ".
" Itu benar Mayra ,Rif.....sama siapa ya , bukannya itu laki- laki yang datang ke rumah Mayra waktu kita makan - makan di sana , siapa namanya Rif ?".
" Dafi ".
" Ah iya Dafi , tapi kok agak beda , waktu itu Mayra seperti jaga jarak sama Dafi , tapi sekarang malah gandengan , mesra pula ". Rayden menatap sendu.
" Apa jangan - jangan itu suami Mayra kali Ray , gue dengar kemaren teman - teman Mayra nyebut satu nama , Daffa......Daffa dan Dafi , kayak nama saudara kembar aja , kaya elo sama Rasya , cuma kalau kalian agak beda wajahnya ".
" Mungkin iya .....kok hati gue sakit ya Rif ". Rayden menyentuh dadanya yang terasa nyeri , Mayra terlihat bahagia bersama dengan laki- laki itu.
" Sabar Ray , cewek masih banyak ...jangan putus asa lah , lagian yang mau sama elo juga banyak Ray , enggak kayak gue ".Rayden hanya terdiam , matanya terus menatap punggung gadis incarannya itu.
Rayden akhirnya berhenti ketika Mayra dan Daffa terlihat masuk ke dalam toko pakaian dalam wanita.
Tapi tidak bagi Arif , pemuda itu malah terus saja berjalan hingga Rayden menarik kerah bagian belakang sahabatnya itu.
" Eeiittsss , elo mau kemana Bambang ?".
" Masuk lah Ray , katanya suruh ngikutin Mayra , gimana sih ". cebiknya.
" Ya kali elo mau masuk ke toko yang jualannya dalaman wanita , mau dikira belok lo ".
Arif menepuk keningnya...." He..he...enggak lihat gue Ray , tapi boleh juga tuh Ray , kita lihat - lihat dulu aja casingnya.....isinya nanti menyusul kalau sudah punya istri ".
" Dasar gila ". umpat Rayden....Arif tergelak.
" Lama sekali mereka Ray , udah jamuran nih , memang boleh di coba kalau beli gituan ".
Plak...Rayden menepuk kepala Arif pelan." Sadar Rif , otak elo enggak bener nih , pasti tuh otak lagi bayangin Mayra pake baju lingerie ya kan ?".
" Kok elo tau sih Ray ". Arif kembali tergelak , ia sengaja membuat lelucon agar Rayden ikut tertawa tapi nyatanya tidak.
" Eh , mereka keluar tuh ".
" Ikuti lagi enggak Ray ".
" Iya lah , gue masih penasaran ".
Mayra dan Daffa masuk ke dalam restoran. Kali ini Arif mengucapkan syukur, karena enggak mungkin Rayden mengajakanya masuk ke dalam tanpa membeli apapun , bisa di pastikan, Arif akan makan enak hari ini.
" Alhamdulllah , akhirnya....gue harus ngucapin terima kasih ke elo May ". Gumam Arif , senyumnya sangat lebar.
" Semangat amat lo Rif ".
" Mau makan masa tidak semangat Ray , dibayarin lagi ".
" Pesannya jangan banyak - banyak , satu porsi aja sama air mineral ". canda Rayden , ia tidak sepelit itu.....Rayden senang jika bisa membuat sahabatnya bahagia ,meski hanya sekedar dari makanan.
" Di rumah gue banyak kali air mineral, di sini harus beda dong Ray...minima yang warnanya kuning , alias jus jeruk, apalagi di tambah sama es batu...beehhh seger Ray ".
" Pesan lah ".
" Elo enggak makan Ray ?".
" Enggak Rif , mendadak rasa lapar gue hilang "
" Tuh kan ...makanya gue enggak mau punya cewek dulu , soalnya kalau patah hati kayak elo sampai enggak mau makan , kan bahaya....bisa kurus kering gue ". Rayden mendengus.
Siapa juga yang udah punya cewek....ini baru mau suka , eh udah ada yang punya....
" Kita samper Mayra yuk Ray , biar elo enggak penasaran ". Arif menarik tangan Rayden .
" Hai May....elo di sini?" sapa Arif sangat ramah...Rayden terdiam dia hanya melemparkan senyuman pada Mayra.
" Eh..Hai Kak...di sini juga , ngapain ?". balas Mayra.
" Makan lah May , masa mandi , sama siapa nih , kok kayak yang kemaren ke rumah elo , Dafi ya ?". tebak Arif.
" Bukan Dafi , kenalin... ini suami gue , Daffa ". Mayra pun mengenalkan Daffa pada Arif dan Rayden
" Ohh ,bukan Dafi ?? kenalin gue Arif ".
" Daffa ".
" Gue Rayden ". setelah berjabat tangan dengan Arif , Daffa lalu berjabat tangan dengan Rayden.
" Daffa "
" Kok mirip ?". biar enggak penasaran,, Arif terus saja bertanya mewakili Rayden , yang terdiam seribu bahasa.
" Kita kembar, yang elo lihat kemaren itu Dafi , kembaran gue ".
" Oohhhh.... ya...ya....".
" Mau gabung ?" tawar Daffa.
" Ah tidak , terima kasih, kita takut ganggu , kita udah ada mejanya kok , gue balik ke meja gue ya May , Daf .....ayo Ray !".
" Yuk May , Daf ". ucap Rayden , matanya melirik ke arah Mayra .
Rayden langsung menyambar minuman yang di pesannya tadi sampai tandas.
" Busyet...haus Bang ?".
" Panas gue Rif......".
" Gue pesanin lagi ya Ray ".
" Enggak usah , elo cepat habiskan makanan elo , gue mau pulang , mau berendam air es ". ujar Rayden.
Arif mengulum senyumnya, ia berdo'a semoga Rayden baik- baik saja.
Bersambung....
Like
Vote
Comment
Terima Kasih sudah mampir di karya Othor 😘🙏