NovelToon NovelToon
Baby Affair

Baby Affair

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: ichapurie

Persahabatan antara Celine dan Damian harus ternoda karena kesalahan satu malam yang mereka lakukan.Mereka harus memulai "hubungan" baru tanpa direncanakan dan tanpa rasa cinta.

Cerita ini hanya hayalan author aja yaa,dan karya pertama dari author receh ini.
Mohon dukungannya, saran dan kritiknya.
Terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ichapurie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, Damian dan Celine baru keluar dari kamar mandi, tentu saja mereka baru melakukan sesuatu yang menyenangkan.

Damian membantu Celine mengeringkan rambutnya, menggunakan hair dryer.

"Hun, kamu hamil muda tapi kayak gak ada keluhan ya?"

"Iya semenjak menikah, pusing, ngantuk, sama lemas aku berkurang malah kadang seharian aku gak ada keluhan sama sekali." jawab Celine sambil melihat suaminya dari pantulan cermin meja rias.

"Sama seperti aku, waktu belum tahu kamu hamil aku mual muntah sampai dehidrasi, makan pengennya yang asem, sekarang di dekat kamu, keluhannya hilang semua."

"Apa baby pengen Mom sama Dad nya deketan terus ya." Damian memeluk Celine dari belakang, dan tangannya tidak dibiarkan menganggur tentunya.

"Diam By, aku gak mau ya mandi sore dua kali."

Celine memelototi Damian.

"Eh by, gimana tadi hasil meetingnya, mudah-mudahan rezeki baby ya, perusahaan kamu bisa mesupply bahan baku ke perusahaan itu."

"Kepastiannya nanti mereka langsung menghubungi Manager purchasing kita, mungkin nanti Papi yang tahu hasilnya, mudah-mudahan ya rezeki baby, Aamiin." ucap Damian sambil mengelus perut Celine yang masih rata.

Mereka berdua pun saling melempar senyum.

Damian dan Celine keluar kamar, di Ruang keluarga ada Papi Wisnu dan Mami Sarah.

"Dam Cel, sini Papi mau bicara."

Damian dan Celine pun duduk di karpet bulu di Ruang Keluarga."Ada apa Pi?"

"Congratulation Son, perusahaan kita berhasil melobby, untuk dijadikan supplier bahan baku di Perusahaan Mr.Kim."

Damian menggenggam erat tangan Celine, dengan penuh suka cita.

"Tangan jangan kencang-kencang Dam, kasihan menantu Mami nanti kesakitan."

"Reflek mi, aku happy banget."

"Sesuai janji papi, akan papi kasih bonus buat kamu, ini buat kamu."

Damian pun membuka amplop cokelat itu, matanya langsung berbinar.

"Wow Europe Trip, lihat hun."

Damian menyodorkan isi amplop itu kepada Celine.

"Iya itu honeymoon atau babymoon kalian, kandungan Celine kan juga aman untuk perjalanan, Papi Mami tahu Celine ingin sekali ke Paris, makanya itu Papi masukin ke perjalanan kalian, begitu juga Venice."

"Terimakasih pi mi." mata Celine pun berkaca-kaca tidak menyangka begitu baiknya sang mertua.

"Celine disana bertepatan dengan Paris Fashion Week, dan disitu sudah ada VIP invitation buat kalian, mami tahu gara-gara bocah nakal ini, impian kamu jadi terkubur, makanya kemarin papi sama mami, ada ide supaya kamu bisa melihat PFW, setidaknya bisa mengobati sedikit kecewa kamu."

"Mami kok anaknya dibilang bocah nakal sih." protes Damian.

"Iya emang nakal, gak bisa jaga itu si emprit."

"Memang punya aku emprit hun?"

"Nggak by, itu elang kok, bukan emprit."

Damian pun tersenyum tipis, mendengar pujian istrinya.

Percakapan absurd dua anak manusia itu sambil berbisik, tapi Papi Wisnu dan Mami Sarah tentu masih bisa mendengar, namun hanya menggelengkan kepala.

"Celine gak kecewa kok mi, semua sudah takdir, karena Tuhan menggantinya lebih dari impian Celine, suami yang baik, mertua yang seperti orang tua sendiri, terima kasih pi, mi." Celine memeluk mertuanya.

"Pi ini serius kita naik first class?"

"Iya Dam perjalanan kalian itu lama bisa sampai 17 jam, kasian Celine kalau gak nyaman."

"Papi mami memang terbaik." Ucap Damian sambil tertawa menampilkan deretan gigi putihnya.

Arsen memasuki halaman rumahnya, disampingnya Stella tampak gugup.

"Gue kok deg degan ya, kayak beneran mau ketemu mertua aja." gumam Stella dalam hati.

"Stel elo udah pamitan ma orang tua loe?"

"Udah, tadi udah WA mama."

"Yaudah masuk yuk."

"Tunggu Sen." Stella mencekal tangan Arsen.

"Gue takut, nanti kalau akting gue ketahuan gimana?" Stella mulai berkeringat dingin."

"Ya anggap aja gak akting, anggap ini sungguhan." jawab Arsen santai.

"Iisshh." bibir Stella pun mengerucut, kemudian keluar dari mobil dengan menghentakan kaki.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" sahut sepasang paruh baya yang wanita sedang menyiapkan makan malam, dan sang pria sedang membaca surat kabar.

"Ibu Ayah, ini Stella...."

Orang tua Arsen tentu mengetahui Stella, mereka bersahabat sejak SMP, dimata orangtua Arsen, Stella adalah gadis pintar, dan baik.

Stella mencium tangan Ayah dan Ibu Arsen.

Kemudian duduk di sofa ruang tamu.

"Stella baru pulang dari Rumah Sakit nak?" tanya Ayah Arsen

"iya om, apa kabar om tante?"

"Alhamdulillah kami baik Stel, udah lama kamu, jovan, sama Damian gak kesini, sibuk calon dokter bedah ya." ucap ibu Arsen.

Stella pun menanggapi dengan senyum sambil menganggukan kepala.

"Sen, kamu mau kondangan atau ada acara apa sama Stella?" tanya ibu Arsen ketika Arsen sedang mengambil minuman dingin di dapur.

Karena biasanya Arsen pergi dengan Stella jika sedang ada undangan acara atau ketika mereka akan bertemu dengan Jovan dan Damian.

"Jangan-jangan kamu mau menghindar lagi ya, bilang mau bawa pacar kamu." bisik ibu Arsen,.

"Sudah ayo bu, kita ke Ruang tamu dulu." Arsen mengajak ibunya ke Ruang Tamu sambil membawa minuman untuk Stella.

"Minum Stel." ucap Arsen sambil menaruh minuman di meja ruang tamu.

"Thanks."

"Ayah Ibu, Arsen mau bicara." mereka berempat kini sudah berada di sofa ruang tamu.

"Bicara apa Sen?" tanya sang Ayah.

"Pembicaraan kita kemarin malam, Ayah dan Ibu kan ingin tahu siapa pacar Arsen, dan ini pacar Arsen yah."

Ayah dan Ibu Arsen langsung menoleh kearah Stella.

"Kamu serius Sen, atau jangan-jangan Stella kamu suruh buat jadi pacar pura-pura kamu ya?"

"Arsen nggak bohong yah."

"Stella sayang, apa benar kalian ada hubungan, atau anak tante yang kayak kanebo kering itu yang minta kamu pura-pura jadi pacar, kamu gak usah takut jawab aja jujur." tanya ibu Arsen sambil menatap Stella lembut.

"Be..benar tante, Stella dan Arsen memang kami memiliki hubungan."

"Bukan akal-akalan kamu aja kan Sen, buat nutupi hubungan kamu sama Ryan."

Glekk... Sungguh tega ayahnya menuduh Arsen yang tidak-tidak, apalagi dengan Ryan, membuat Arsen bergidik ngeri.

Stella yang mendengar tuduhan Ayah Arsen, rasanya ingin mengeluarkan tawanya, tapi dia harus jaim, karena sedang ber cosplay jadi calon menantu yang baik.

"Apa hubungan kalian sudah lama?"

"Sudah mau 2 tahun yah." Arsen harus menyesuaikan jawaban yang dia berikan ke ayah ibunya juga ke papa mama Stella, agar sinkron.

"Arsen Stella, Ayah sama Ibu senang kalau kalian memang pacaran, Stella perempuan yang baik dan pintar dimata Ayah dan Ibu, kalau menurut kami kalian jangan terlalu lama pacaran, apalagi kalian sering kemana-mana berdua, takutnya yang ketiga adalah setan." ucap Ayah Arsen.

"Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, bagaimana kalau kalian menikah?"

"Menikah?" ucap Arsen dan Stella bersamaan.

1
Rina Mariana
mampir ya author
Dinar
Dua bunga biar Damian sama Celine cintanya cepat bermekaran 🌹🌹
Sumanah Ade
seruuuuu .....bagus
Sumanah Ade
Luar biasa
Enz99
bagus
Ayu Devara
please dilanjut thor
Su kem
Saya sudah tak sabar nunggu kelanjutannya, tolong secepatnya update thor!
cocondazo
Begitu banyak momen yang membuat saya tersenyum. 😁
Tadashi Hamada
Terperangkap di dalamnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!