NovelToon NovelToon
Josceline And Hot Mafia

Josceline And Hot Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:13.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: emmarisma

Niatnya kabur dari rumah dan memilih berpetualang sendiri, membuat Josceline harus berurusan dengan pria menyebalkan bernama Damian.

Celine sama sekali tak tahu jika dia telah berurusan dengan seorang Mafia kejam. Bagaimana kisah mereka nantinya? Simak kisahnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Apa Maumu?

"Apa maumu?" tanya Celine kesal.

"Kau salah mencari lawan, gadis kecil." Damian menatap Celine tajam

Celine tersenyum miring. "Kau yang salah, Paman. Atau, jangan bilang kau tertarik padaku?"

"Aku tertarik padamu? Jangan mimpi."

Ting!

Bunyi lift berdenting. Namun, baik Damian dan Celine tak ada yang keluar. mereka masih saling melempar tatapan tajam.

"Jika kau tidak tertarik padaku, kenapa kau memilih mengikutiku daripada mengantar kekasihmu pulang. Oh ayolah, aku bukan gadis polos yang bisa kau perdaya."

"Jika kau tidak bisa diam, Aku akan membuatmu menyesal telah berbicara."

Ting!

Lift kembali berdenting, kali ini Damian keluar sembari menarik tangan Celine.

"Hei, lepaskan tanganku."

Celine meronta. Namun, Damian tetap memegang tangan gadis itu. Saat Damian akan menempelkan  key cardnya, Celine menggigit tangan Damian.

"Oh, ****."

Celine segera melangkah menuju lift dan menekan tombolnya dengan kesal. Dia bersedekap sembari menunggu tanpa menggubris Damian. Damian kembali mendekati Celine. Tidak akan dia lepas gadis yang telah berani menentangnya.

Saat pintu lift terbuka, Damian hendak menarik tangan Celine. Namun, gadis itu dengan kekesalannya menendang perut Damian. Karena tak menyangka akan mendapat serangan dari Celine. Damian hampir saja terjengkang. Pintu lift tertutup, Damian mengumpat kesal.

Celine menekan nomor lantainya dan juga menekan beberapa nomor lantai lain. Tujuannya untuk mengelabui Damian. Celine mengurungkan niatnya untuk menginap di hotel itu. Karena firasatnya buruk.

Celine mengembalikan key card yang belum dia pakai. Dia langsung keluar mencari taksi untuk pergi dari hotel itu.

"Sial, mau liburan, tetapi malah bertemu paman menyebalkan itu."

Sementara itu, Damian sangat kesal. Dia tidak pernah diperlakukan seperti ini oleh wanita mana pun. Damian segera mengambil ponselnya dan menghubungi Chester, asistennya.

"Chest, setelah mengantar Zenya, kau cari tahu soal gadis tadi."

("Baik, Tuan.")

"Aku mau besok kau harus menangkapnya untukku. Beraninya dia berbuat ulah di depanku."

("Baik, Tuan.")

Damian masuk ke kamarnya, dia tersenyum miring. Tak akan dia lepas gadis itu meski harus memburunya hingga ke liang lahat dia tak peduli. Tidak ada yang pernah berani menyinggung dirinya dan baru gadis itu yang berani padanya.

"Aku pasti akan menangkapmu, gadis kecil," ujar Damian.

Damian langsung masuk ke kamar mandi. Dia berdiri  di depan cermin wastafel. Damian memperhatikan wajahnya, dia ingin memastikan apakah benar wajahnya semakin terlihat tua?

Celine sampai di apartemen yang disediakan oleh ayahnya. Semua administrasi atas nama Stuart, jadi bisa dipastikan tidak akan ada yang bisa menemukan Celine, selama dia ada di dalam apartemen itu.

Celine merebahkan tubuhnya, Rasanya lelah luar biasa apalagi di luar hujan  mulai turun dengan lebat. Sejenak Celine teringat akan mommynya. Dia mengambil ponselnya di saku mantelnya, Celine mencari nomor ibunya.

Beberapa kali deringan barulah panggilannya dijawab oleh ibunya.

"Ada apa anak nakal?"

"Aku baru sampai, Mom. Aku akan segera pulang," kata Celine. Meski berkata begitu, air muka Celine tampak sendu. Apalagi dia baru saja mengalami kejadian tak mengenakkan hatinya semakin getir karena dia merasa bersalah pada ibunya.

"Mom, i'm sorry."

"Jangan dipikirkan, Mommy hanya minta kau jaga dirimu. Jangan sampai sakit karena tidak akan ada yang membuatkan bubur untukmu."

"Ya, mom. Aku mau tidur dulu. Sampaikan salamku untuk daddy. I love you."

Celine mematikan teleponnya. Dia bangkit untuk melepas mantelnya. Celine melakukan room tour kilat di apartemennya.

Celine tersenyum saat membuka kulkas. Ayahnya benar-benar memperhatikan  dirinya sampai sedetail itu.

Celine sebenarnya ingin kuliah di sana, tapi kejadian tadi dengan pria bernama Damian membuat Celine urung dan akan mencari universitas di kota lain di negara itu.

Celine harap tak akan pernah lagi berurusan dengan Damian, dia tahu Damian bukanlah orang biasa. Jangan sampai pria tadi muncul lagi dan menganggu hidupnya.

Tapi siapa yang akan tahu? Apa yang akan terjadi nanti?

***

Keesokan harinya, Damian membanting gelas yang ada dalam genggamannya. Chester baru saja memberi laporan jika dia tidak bisa menemukan jejak Celine.

"Apa begitu sulit mencari seorang gadis?"

"Kami hanya tahu identitasnya bernama Josceline Alexander. Selebihnya tidak ada info apapun."

"Menurutmu?"

"Dia bukan gadis biasa, Tuan," jawab Chester.

"Jadi menurutmu begitu?"

"Ya, Tuan."

"Bagaimana dengan Zenya?"

"Kemarin nona Zenya marah-marah dan ku rasa dia sudah menghubungi Ibu anda."

"Biarkan saja. Aku sudah kebal mendengar omelan ibuku. Yang terpenting yang perlu kau ingat, kau harus mendapatkan gadis itu bagaimana pun caranya."

Chester hanya bisa mengiyakan perintah bosnya, meski dia merasa ada yang aneh dengan tuannya. Hanya karena masalah sepele dia mengincar gadis itu.

Chester tak tahu jika hal sepele itu telah melukai harga diri atasannya. Damian sejak dulu digilai banyak wanita. Namun, hanya gadis itu yang tak menganggapnya.

Damian Roberto, pria berusia 30 tahun. Dia memiliki usaha di bidang pelayaran, dan memiliki sekitar 50 kapal pesiar. Selain usahanya itu, Damian juga merupakan  seorang mafia, penyedia senjata api ilegal.

Damian memiliki seorang kekasih bernama Zenya. Namun, bukan berarti dia cinta pada wanita itu, Damian terpaksa memacari Zenya agar ibunya tidak terus menerus mencarikannya jodoh.

Damian bukan tidak bisa mencari pasangan, Dia hanya malas berurusan  dengan  wanita. Akan tetapi, kemarin ada seorang gadis yang membuat seorang Damian merasa terusik harga dirinya dan wanita itu adalah Celine.

Saat ini Damian sedang berada di atas kapalnya. Dia sedang ada janji dengan rekan  bisnis dunia bawahnya.

Di atas kapal itu, banyak anak buah Damian yang bersiaga karena Bos mereka akan melakukan transaksi besar.

"Tuan. Tuan Yamamoto sudah tiba."

"Ajak dia ke ruangan biasanya dan siapkan minuman yang kemarin aku pesan."

Damian langsung menuju ke ruangan khusus untuk bertransaksi. Rekannya dari Jepang membungkuk memberikan hormat pada Damian. Damian pun membalasnya dengan gestur yang terlihat sangat luwes.

"Apa kabar, tuan Yamamoto."

"Selalu luar biasa, tuan Damian. Apa senjatanya sudah siap?"

"Tentu saja, aku selalu menepati ucapanku." Damian memberi isyarat pada Chester untuk mengambilkan barangnya. Asisten Yamamoto juga menyiapkan uang yang mereka bawa dalam koper.

Barang yang dipesan tuan Yamamoto sudah diletakkan di atas meja. Damian membuka penutupnya dan menunjukkannya pada tuan Yamamoto. Pria asli keturunan Jepang itu tampak puas dengan barang itu.

Transaksi sejauh ini berjalan dengan lancar, sampai tiba-tiba  ....

"Tuan, kapal kita di kepung!" Seru salah seorang anak buah Damian. Damian mengumpat. Dia menatap rekan bisnisnya dengan tajam.

"Aku tidak mungkin menghianatimu, tuan Damian."

"Bawa barangnya dan berikan uangnya. Anak buahku akan mengeluarkanmu dengan aman," kata Damian.

Chester mengambil alih tugas mengamankan tuan Yamamoto. Sedangkan Damian sudah bersiap dengan mengeluarkan dua buah pistol dari balik jasnya.

Damian berjalan keluar dari ruangannya. Dia ingin tahu siapa kali ini  yang ingin ikut campur dengannya.

Belum sempat melihat dimana musuhnya, Damian tiba-tiba mendapat tembakan. Pria itu semakin mengumpat karena bahunya terserempet peluru.

"Oh, aku akan habisi siapapun yang berani menggangguku."

Tak dapat dielakkan aksi tembak-tembakan itu pun terjadi. Namun, itu bukanlah masalah bagi Damian. Dalam sekejap semua musuh berhasil ditumpas.

"Apa kalian sudah mendapatkannya?"

"Sudah, Tuan. 2 orang dalam keadaan pingsan sudah dibawa Matius ke markas."

"Bagus. Siksa mereka sampai mereka mengakuinya."

Damian pergi dari area kapalnya, karena anak buahnya akan melakukan pembersihan. Biasanya mereka akan membuang mayat musuh-musuhnya ke tengah lautan.

Jangan salahkan dia bersikap kejam, karena prinsip Damian, dia akan membunuh siapapun yang berani mengusik organisasinya.

"Kau kedatangan tamu lagi, Dam?" Seorang pria tampan berdiri di depan  mobil Damian.

"Hmm, untuk apa kau kesini?"

"Aku sudah mendapatkan apa yang Chester mau. Kau tidak mungkin tertarik dengan seorang gadis kan?"

"Tutup mulutmu Mateo atau kau akan berakhir sama seperti mereka. Sekarang katakan cepat di mana gadis itu?"

"Wow, kau sungguh tak sabar rupanya."

Mateo langsung menunjukkan rekaman seorang gadis yang memang dicari oleh Damian. Senyum tipis terukir di bibir pria itu. Mateo sampai merinding melihat senyum sepupunya yang sangat jarang terlihat.

1
Runik Runma
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Runik Runma
mantap
Su pendi
Biasa
Ryan Jacob
semangat Thor
test terts
Luar biasa
🍁Angela❣️
hhhhhh emang beneran kok lagi kasmaran 😉😉😉
🍁Angela❣️
ughhhj dewasa' sebelum waktunya ini mahh ... aku aja kalah di umur segitu aku tau nya main 🤣🤣🤣
🍁Angela❣️
nah nah .. gak tau deh apa yang akan terjadi kedepannya
Olie Anggoronggang
Luar biasa
🍁Angela❣️
asekkk jodoh tuh artinya
Infinix Smart 5
Buruk
🍁Angela❣️
anak genius 😘😘😘😘
🍁Angela❣️
jodoh nya meyva tuh 😆😆😆
🍁Angela❣️
mavra 🥰🥰🥰🥰🥰😚😚😚😚😚
🍁Angela❣️
yang penting sehat
🍁Angela❣️
anak mu super dupeper jenius
🍁Angela❣️
Mateo 😘😘😘 semangat
aryuu
rammmeeeeeeeeeee bingits.... /Drool/
Anonymous
keren
Erna Wati
yaah Damian d kasih tau,abng dan mommnya enggak,aiss uncle Ben gk adil,he he
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!