[On-Going] Lili seorang Wanita yang punya masa lalu kelam, mencoba menjadi kepribadian yang baru. Ketika menjalin hubungan Serius dengan Pria selalu gagal. Seperti apa kisah perjalanan Lili yang penuh Lika-liku, apakah Lili bisa mencapai kebahagian hidupnya dengan Pria yang dicintainya. Ikuti kisahnya di NOVELTOON
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Hitam
Talita sepagi ini sudah melangkah pergi menuju alamat tujuan yang diberi oleh Yola untuk bertemu dengan Mama Rama. Sebuah gedung perkotaan terpampang nyata dimatanya, ia melihat para pekerja kantor sudah sibuk masuk ke gedung itu. Sesuai alamat yang diberikan ada di lantai dua puluh. Talita lekas melangkah masuk ke gedung itu dan menuju ke tempat tujuan. Sesampainya dilantai dua puluh ia membuka lift dan melangkah ke sebuah perusahaan bernama Halita Grup perusahaan milik Mama Rama. Talita melangkah menuju ke arah satpam untuk bertemu dengan Ibu Rama, ia lalu diarahkan oleh satpam itu untuk menemui Yola.
Sesampainya diruangan Yola, Talita lekas menyapa Yola dengan baik. "Pagi."
"Pagi Mbak Talita, terimakasih sudah datang tepat waktu, Ibu tidak suka orang yang terlambat." Ungkap Yola pada Talita.
Talita hanya senyum kecil.
"Mari Mbak ikut saya keruangan Beliau, Beliau sudah menunggu." Ajak Yola pada Talita. Lalu Yola bejalan keluar dari ruangan itu.
Talita mengikuti Yola dari belakang dan menatap seisi kantor begitu sibuk mengurus berbagai bata dikomputernya, sibuk diskusi. Sampailah langkah kakinya disebuah ruangan VVIP khusus petinggi perusahaan ini. Yola mengetuk pintu tiga kali dan tersengat suara didalam menjawab "Masuk." Yola membuka pintu dan menyuruh Talita untuk masuk kedalam.
"Jangan Tegang, Biasa aja ya Mbak." Senyum Yola pada Talita. Lalu pergi meninggalkan Talita diruangan itu.
Talita membalas senyumnya. Ia lalu masuk kedalam dan disambut dengan baik oleh Mama Rama.
"Talita Adi Wijoyo. Selamat datang dikantor saya. Silakan duduk dikursi tamu spesial ini." Ucap Mama Rama yang duduk dikursi kerjanya, menyambut dengan ramah Talita dengan senyuman.
Talita lekas duduk dikursi tamu itu. Lalu terdiam menatap kearah Mama Rama.
"Anggap saja saya partner bisnis kamu? Kita bertemu karena saya ingin mengetahui informasi tentang anak gadis bernama Lili" Ungkap Mama Rama berwajah sedikit ceria namun mematikan.
Talita kaget, ternyata ini maksud tujuan pertemuan dengan Mama Rama.
"menurut informasi dari Yola kau adalah mantan sahabatnya dulu, jadi kau tahu aib, seluk beluk tentang Lili. Coba ceritakan dengan jelas dan detail. Saya izin merekam ya." Ungkap Mama Rama, lalu meletakan handphonenya dimeja yang sudah ditekan merekam. Rekaman itu berjalan menunggu Talita berbicara.
"Maaf Ibu, sebelum saya bercerita informasi penting tentang Lili, apa yang bisa saya dapatkan dan apa keuntungannya bagi saya?" Ujar Talita dengan pertanyaan?
Mama Rama tertawa kecil sambil berkata "Ular memang selalu mematikan majikannya, tidak mau rugi. OK. Tenang saja, saya akan berikan uang sesuai nominal yang kamu inginkan. Deal." Ucap Mama Rama, lalu mengulurkan tangan kanannya kearah Talita dan menatap tajam wajah Talita.
"Ok. Deal. Saya minta 500 Juta." Jawab Talita, lalu menerima jabatan tangan itu tanda Deal.
Talita dan Mama Rama tersenyum kecil.
Disitulah Talita mulai bercerita mengenail kedekatannya dengan Lili dimasa lalu.
"Kami berteman sejak SMA, awalnya kita adalah anak gadis baik-baik. Namun ketika menginjak kelas tiga, kami merasakan gejolak masa muda tumbuh begitu cepat, membuat kami punya pacar satu sama lain, sibuk dengan dunia masing-masing.
Sampai pada akhirnya lulus sekolah, kami memutuskan untuk kuliah satu kampus dikota ini, hanya saja beda fakultas. Saat itu banyak hal-hal yang belum pernah kita berdua coba yaitu Club Malam dan gabung dengan grup wanita nakal. Disitulah awal semua terjadi.
Dunia malam membuat kami berangkat malam pulang subuh. Gonta-ganti pasangan, pacar dan akhirnya beberapa kali kita aborsi bersama disebuah klinik ilegal tersembunyi. Aku dan Lili sudah tidak ....." Ketika akan melanjutkan cerita, perkataan Talita dipotong oleh Mama Rama.
"Cukup jangan sebutkan dengan jelas Nak. Saya kaget." Ucap Mama Rama sambil menatap tak nyaman dengan cerita itu. "Lanjutan Talita." Ujar Mama Rama pada Talita.
Talita melanjutkan ceritanya "Pergaulan bebas membuat masa depan dan rekam jejak dimasa lalu buruk, siapapun dari kami akan kenal jika pernah mendengar tragedi Party yang berujung pengrebekan polisi terjadi satu tahun lalu." Talita lalu mengambil sobekan koran mengenai berita itu, lalu diberikan ke Mama Rama sebagai bukti.
Mama Rama mengambil sobekan koran berita itu dan melihat wajah Talita dan Lili terpampang tak diblur dikoran itu. Mama Rama lekas menatap kembali ke wajah Talita dan berkata "Lanjutan."
"Semenjak kejadian itu dikeluarga masing-masing-masing dianggap aib dan memalukan. Saat itulah Lili selalu menyalahkanku, dan aku juga begitu menyalahkan Lili. Kita musuhan sampai saat ini. Aku berteman baik dengan Rama anak Ibu, kita sahabatan sudah lama. Semenjak tahu Lili pacaran dengan Rama, aku merasa sangat marah dan benci dengannya."
"Ini ada bukti surat dari klinik ilegal itu mengenai data kita pernah aborsi bersama." Talita memberikan Test Pack dan bukti surat Aborsi pada Mama Rama.
Mama Rama menerimanya dan berucap diluar dari perkiraan Talita. "Kamu suka dengan anak saya?" Tanya Mama Rama dengan nada santai namun menusuk jantung dan hati Talita.
Talita Kaget mendengar pertanyaan itu, wajahnya bingung harus menjawab apa. Lalu dengan keberaniannya menjawab jujur "Ya Tante aku suka pada Rama." Jawab Talita dengan nada sedikit gugup terpatah-patah.
Mama Rama lalu tertawa terbahak-bahak, lalu menatap tajam mata Talita dan berkata "Maaf, saya tidak menerima menantu punya rekam jejak jelek seperti anda dan Lili, jadi harus tahu diri. Saya tidak menerima perempuan yang tidak suci lagi, pamali bagi keluarga saya." Ungkap Mama Rama yang membuat Talita merasa sakit hati.
Talita mencoba tegar dan kuat, ia tidak bisa melawan Mama Rama, ia harus tetap memanfaatkan kesempatan ini bisa berkoalisi dengan Mama Rama.
"Oh tentang Tante, saya sudah buang perasaan itu jauh-jauh sebelum datang kesini. Jadi saya akan bantu tente untuk memisahkan Rama dan Lili, bagaimanapun caranya saya akan lakukan hanya demi uang." Ungkap Talita, lalu tersenyum untuk menyembunyikan rasa sakit hatinya.
"bagus. Anak Pintar. Ok, pertemuan kita sampai disini, terima Talita atas waktu yang kamu luangkan untuk saya. Saya sudah transfer uang yang kamu minta sekarang." Ungkap Mama Rama, lalu berdiri dan mempersilahkan Talita untuk pergi meninggalkan ruangannya.
"Baik Tante. Terima kasih." Jawab Talita. Lalu melangkah keluar dari ruangan Mama Rama.
Setelah sampai diluar ruangannya, Talita mengumpat dan berkata kecil dari mulutnya "Sombong sekali tua Bangka itu! Lihat saja suatu saat akan akan jadi menantumu dan akan membuat kehidupanmu menderita." Saat sudah selesai mengumpat ia melangkah masuk ke lift dan keluar dari gedung bertingkat itu.
Saat langkah kaki Talita menuju ke halte busway, ia mendengar suara pesan masuk, dilihatnya pesan dihandphone sambil berjalan ternyata uang pemberian sudah masuk ke rekeningnya. Talita berhasil menjual aib Lili.
*