NovelToon NovelToon
Ooh, HOT UNCLE

Ooh, HOT UNCLE

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:19.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Clarissa icha

Arumi, gadis yang hampir berusia 18 tahun itu sangat tertarik ketika di jodohkan dengan pria dewasa berusia 32 tahun yang merupakan seorang duda tanpa anak.
Sungguh perbedaan usia yang sangat jauh, 14 tahun.

Kepribadian Arumi yang ceria, manja serta centil, membuat gadis itu terus menggoda calon suaminya hingga pria dewasa itu kewalahan menghadapi godaan bertubi-tubi setiap kali bertemu dengan Arumi.


"Om, kiss me pleaseee,,," Tanpa ragu Arumi mencondongkan tubuhnya ke hadapan pria tampan yang sedang duduk di kursi kemudi.
Bibir gadis berusia 18 tahun itu sengaja di majukan, kedua mata indahnya terpejam dengan bulu matanya yang lentik dan panjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Kegilaan Agam dan Arumi masih berlanjut meski bunyi bel terdengar berkali-kali. Keduanya sama-sama sedang memberikan kepuasan. Tangan Agam dan Arumi sibuk bekerja keras di bawah sana hingga nafas dua sejoli itu terdengar memburu.

Agam juga sibuk memagut bibir Arumi. Mereka begitu rakus saling me nye sap dan me *****.

Tubuh Arumi menegang seiring dengan usapan jemari Agam yang makin cepat pada area sensitifnya. Untuk kedua kalinya Arumi merasakan ledakan hebat penuh dengan kenikmatan hingga membuatnya melayang.

Arumi meloloskan de sahan. Satu tangannya mencengkram kuat benda milik Agam yang sejak tadi dia mainkan. sedangkan satu tangan lagi mencengkram pundak Agam. Tubuh Arumi bergetar dalam pangkuan Agam ketika gelombang kenikmatan itu menghantam.

"Sakit Arumi.!" Pekik Agam yang berusaha melepaskan cengkraman tangan Arumi pada batang tegak itu.

Arumi yang menyadari hal itu, seketika melepaskan tangannya dan menyengir kuda dengan ekspresi tanpa dosa.

"Bukain pintu dulu Om, itu pasti kurir pengantar makanan." Kata Arumi seraya turun dari pangkuan Agam dan merapikan dressnya yang berantakan.

Agam mendengus geram. Dia belum keluar, tapi dengan tanpa rasa bersalah sedikitpun, Arumi menghentikan aktifitas mereka setelah mendapatkan pelepasan.

"Aku belum selesai Arumi, kamu harus membayarnya setelah ini." Tegas Agam yang terpaksa memasukkan burung itu kedalam tempat semula dan di paksa untuk tidur dalam keadaan tegak menantang.

"Iya aku mengerti, tenang saja." Jawab Arumi santai. Dia mengulum senyum geli melihat Agam beranjak dengan wajah lesu.

Sementara itu, Arumi masuk ke dalam untuk membersihkan diri di kamar mandi.

Agam membuka pintu apartemen dengan wajah geram. Dia merasa terganggu karna seseorang terus menekan bel apartemen. Agam menyalahkan orang itu karna datang di saat yang tidak tepat. Padahal sebelum Agam saja yang tidak tau waktu dan tempat untuk berbuat mesum.

Jelas-jelas dia yang lebih dulu memesan makanan dan membuat janji bertemu dengan seorang di apartemennya. Jadi bukan salah mereka jika saat ini keduanya ada di depan pintu apartemennya.

"Maaf Pak, ini pesanannya." Seorang pria paruh baya menyodorkan paper bag pada Agam.

"Hmm,, makasih." Ucap Agam seraya menerima paper bag yang berisi makan malamnya.

Kurir itu berlalu dari sana setelah menyelesaikan pekerjaannya. Kini tinggal Agam dan seorang wanita di depan pintu apartemen itu.

Mereka diam beberapa saat dan seulas senyum tipis sedikit mencairkan suasana.

"Bagaimana kabar kamu.?" Wanita itu bertanya dengan sangat lembut serta tatapan teduh.

"Kenapa nggak bilang kalau mau makan malam disini.? Aku jadi makan di rumah sebelum kemari." Tuturnya sembari menatap paper bag di tangan Agam.

"Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja." Agam menjawab dingin. Meski dia yang mengundang wanita itu untuk datang ke apartemennya, tapi respon Agam tampak tidak bersahabat. Dia seperti malas berhadapan dengan wanita itu. Terlihat dari cara Agam menatap dan bicara padanya.

"Makanan ini bukan buat kamu." Ujar Agam sedikit menekankan kalimat terakhirnya.

Wanita itu mendadak tersenyum kaku lantaran malu pada Agam karna sudah mengira di pesankan makanan oleh Agam.

"A,,aaku pikir,,"

"Di dalam ada calon istriku, ini makan malam untuk kami." Potong Agam hingga membuat wanita itu tertegun. Cukup lama dia menatap Agam dengan tatapan nanar dan seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar dari mulut Agam.

"masuk,!" Titah Agam tegas. Dia lebih dulu beranjak ke dalam apartemen meski tau kalau ada hati yang terluka karna mendengar ucapannya dan sedang berfikir keras untuk memahami fakta baru.

Livia, wanita berusia 28 tahun itu masuk ke apartemen yang dulu beberapa kali dia sambangi bersama Agam.

Apartemen itu kini sudah banyak berubah. Sangat jauh berbeda dari 5 tahun yang lalu. Lebih terlihat elegan dan mewah dengan furniture mahal.

Pandangan mata Livia menyapu seluruh sudut apartemen yang terjangkau dari sudut matanya. Dia mencari sosok yang di sebut oleh Agam sebagai calon istrinya.

Setelah mendengar kabar perceraian Agam dengan Karina, Livia pikir tidak ada wanita lain di samping Agam saat ini. Itu sebabnya dia berani kembali. Tapi ternyata sudah ada wanita lain yang akan menjadi pendamping Agam.

Entah dia terlambat kembali, atau mungkin memang jodoh kedua Agam datang lebih cepat dari yang Livia kira.

"Duduk,," Suara berat Agam membuyarkan lamunannya. Livia memaksakan senyum tipis seraya mengangguk dan duduk di sofa ruang tamu. Matanya fokus pada dua bantal sofa yang tergeletak di lantai. Sofa ruang tamu itu terlihat berantakan.

Tas selempang wanita dengan brand ternama juga tak luput dari perhatian Livia. Sekarang hatinya benar-benar terluka. Senyum yang masih tergurat di bibirnya, kini lengkap seluruhnya dan berganti tatapan nanar. Dia akan kehilangan Agam untuk kedua kalinya.

"Om,, tali br -a ku lepas." Seru Arumi yang datang dari arah dalam apartemen. Dia berusaha mengaitkan talo br-anya sembari berjalan.

Ucapan dan datangan Arumi sontak menjadi pusat perhatian Agam serta Livia. Agam langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri Arumi yang belum menyadari keberadaan orang lain di apartemen itu lantaran Arumi menundukkan pandangan.

"Arumi, kamu itu.!" Tegur Agam lirih. Dia menghalangi langkah Arumi hingga gadis itu berhenti.

"Aku kira Om nggak lepasin tali,,, eeumm,,," Arumi tak bisa melanjutkan ucapannya lagi lantaran Agam membekap mulutnya. Kedua mata Agam melotot tajam, dia memberikan kode pada Arumi agar melihat ke arah sofa di ruang tamu.

Mata Arumi membuat sempurna. Dia malu setengah mati saat melihat ada wanita yang duduk di sana dan sedang menatap ke arahnya.

Arumi menyingkirkan tangan Agam dari mulutnya, kemudian berbisik.

"Wanita itu siapa.? Kenapa Om nggak bilang kalau akan ada tamu kesini." Bisiknya sangat pelan.

"Berhenti memanggilku dengan sebutan Om. Dia akan berfikir kamu sugar babyku ketimbang calon istriku.!" Ujar Agam penuh penekanan, tapi tentu saja dengan suara pelan agar tidak terdengar oleh Livia.

Arumi mengerutkan dahi, dia mencoba memahami ucapan Agam dan situasi yang ada. Meski sebelumnya tidak tau ada hubungan apa antara Agam dan wanita itu, tapi Arumi bisa menebak kalau Agam berniat untuk memamerkan dirinya sebagai calon istri di depan wanita itu.

"Apa aku perlu memanggil sayang.?" Tanya Arumi pelan.

"Itu lebih bagus.!" Jawab Agam dan langsung menggandeng Arumi untuk duduk di sofa.

"Maaf, aku pikir nggak ada tamu." Ucap Arumi pada Livia dan gadis itu mencoba untuk tersenyum ramah.

"Aku Arumi, calon istri O,, maksudku Kak Agam." Ujarnya sembari mengulurkan tangan pada Livia.

Livia tampak ragu, namun akhirnya menerima jabatan tangan Arumi.

"Livia,," Ucapnya seraya tersenyum tipis.

1
Linna Ross
/Heart//Heart/
Heri Setiawan
Luar biasa
Ais NSP
arumi agam semangat pejuang cinta happy ending
Miyagi Mitsui
kesian Arumi..
Christy Ling
bagus
hafifah maharani
good
Nur Andi Baharuddin
keren
Khairul Azam
di novel ini banyak manusia menjijikan 🤭🤭
Khairul Azam
menurutku gea ini perempuan bego
Khairul Azam
apa pun alasannya selingkuh itu kesalhan besar tak bisa dimaafkan, sama aja seperti binatang. entah aku klo ada pelakor perselingkuhan aku jg greget
Khairul Azam
aneh dinikahin gak mau di baikin cuek, klo gak mau ya pergi dr glen
Ida Zubedd
Luar biasa
sharvik
q sdh bc 4 x crta in . .sru x crta y . .tp lupa jdul novel yg agam dg bianca it
Diedie
wah kacauu nih si andrew🤬
Diedie
Luar biasa
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
orang tua Arumi? siapa? bukan si penghianat itu kan?
gw gak baca berurutan..malas gw sama ayahnya😒
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
tapi tindakan Amira juga justru membuat pelakor menang bukan? kecuali jika Sofia dan Andrew memang tidak dipersatukan meski sudah bercerai dengan Amira..dan Andrew melihat kebahagiaan Amira dengan pria lain. baru itu balasan yang memuaskan.

tapi kalau ujung"nya Sofia bersatu dengan Andrew...apa gunanya memaafkan, apa gunanya selama ini Amira marah, kecewa dan ujung"nya bercerai kalau pd akhirnya oengehianta bersatu?

gak guna!
Mei Prw
luar biasa
Liana Noviyanti
🤣🥲
Liana Noviyanti
😅😅 mana bisa menang klo lawannya cewek apalagi cewek labil kyk Arumi 🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!