"Terimakasih karena telah memberiku banyak cinta.
Terimakasih juga karena telah membuka mataku tentang sebuah arti dari pengorbanan yang sesungguhnya, semoga kamu selalu bahagia."
~YUMINZO NISIYAKI
"Tetaplah jadi gadis yang ceria,jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang menimpa orang lain jadikanlah masa lalu sebagai bekal di masa depan."
"TETAP SELALU BAHAGIA LITTLE STAR KU♡"
~ LANGIT ALASKA PUTRA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leaaa_lvnisy7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENENANG NISYA
Sementara Langit, yang hari ini juga libur karena ia juga mendapatkan misi seperti Geovan, mengerutkan keningnya saat tiba-tiba Geovan menghubunginya.
"Lo belum berangkat kan" tanya Geovan diseberang sana
"Belum, ini mau berangkat. Kenapa" tanya Langit bingung
"Samperin Nisya sekarang" perintahnya tegas
"Untuk?" tanya Langit lagi
"Jangan banyak tanya, samperin dia sekarang. Dia butuh Lo untuk sekarang. Papi Lio udah berangkat. Gue mohon cepetan samperin dia." ujar Geovan lalu segera menutup sambungan teleponnya.
Langit segera mengambil kunci motornya, dan keluar dari kamarnya.
"Mau kemana?" tanya Robby sang Ayah
"Nisya,Yah" jawabnya singkat
Langit buru-buru menaiki motornya, dan meluncur menuju sekolah. Sampai nya disekolah, ia menelpon Jo, untuk menanyakan Nisya
"Nisya dimana?" tanyanya to the point
"UKS" jawab Jo
Setelah itu panggilan langsung terputus, saat dalam perjalanan menuju UKS. Langit dicegat oleh Bianca.
"Loh Langit, kok kamu kesini?" tanya Bianca berbinar. Karena ia tahu Langit tidak masuk sekolah.
"Lepasin gue" sentak Langit lalu segera meninggalkan Bianca.
Bianca, Yuna and Audrey. Buru-buru mengikuti langkah Langit, mereka juga penasaran, sebenarnya apa yang ingin dilakukan Langit hingga sangat buru-buru sekali.
Sesampainya Langit di ruang UKS, ia melihat pemandangan menyayat hati. Dimana Nisya sedang dipeluk oleh Kaizo dengan sangat erat. Semua guru dan juga para siswa yang ikut hadir, terkejut dengan kehadiran Langit.
Langit langsung mengambil alih tubuh Nisya. Ia mencoba menenangkan Nisya yang sudah tenggelam dalam masa lalunya.
"My little star, come back. Your sky is here. Look at me." bisik Langit lembut
Nisya yang merasa tak asing dengan kata-kata tadi, segera mendongakkan kepalanya melihat wajah lelaki yang ada dihadapannya.
"I'm here,don't worry i will always be by your side" ujarnya lagi tersenyum lembut sambil menghapus jejak air mata Nisya.
"Kak Aska" panggil Nisya lirih sambil memeluk Langit dengan sangat kuat.
"I'm here" katanya lagi. Mengelus rambut Nisya lembut.
Tangis Nisya perlahan mereda, hanya saja rasa takutnya masih ada. Ia masih terus memeluk Langit sambil mengucapkan kata-kata yang tak dapat dimengerti.
Kaizo yang melihat adegan itu, langsung pergi begitu saja. Ia merasa hatinya sangat panas. Tak hanya Kaizo, Bianca juga yang melihat Langit memeluk Nisya, merasa marah. Ia menghentakkan kakinya kesal, dan pergi dari sana.
Sedangkan teman-teman Langit, sudah menutup mulutnya kaget. Mereka tak pernah menyangka bahwa hubungan Langit dan Nisya sangat dekat, bahkan Langit bisa menenangkan Nisya yang sedang kambuh.
"The reel, penenang yang sesungguhnya." gumam Jo yang dapat didengar oleh semua orang.
"So sweet banget.." ujar Alsa yang ikutan baper
"Ga nyangka" tambah Kairen
Sedangkan Vegar dan Mario tidak bisa berkata-kata, mereka juga sangat shock. Sedangkan guru penjaga UKS dan kepala sekolah yang juga berada disana, bernapas lega, karena pada akhirnya Nisya bisa tenang.
"Udah" tanya Langit menangkup wajah Nisya yang sembab
Nisya hanya mengangguk sebagai jawaban. Langit dengan segera menyodorkan air mineral yang diberikan oleh guru UKS.
"Minum dulu, kamu pasti capek habis nangis" ujar nya membantu Nisya meminum air nya.
"Makasih" ujar Nisya tulus
"Cerita" tegas Langit dengan nada yang lembut.
"Apa?" tanya Nisya yang tidak mengerti
"Kenapa kamu bisa kambuh lagi" ujar Langit
"Aku ke kunci di toilet, aku ga tau siapa yang kunciin" beritahu Nisya sambil menunduk, ia masih merasa takut. Sedangkan Langit yang tau bahwa Nisya masih merasa takut, segera memeluknya kembali.
"Ga perlu takut, kamu punya aku sekarang" ujar Langit
"Pak, periksa cctv di sekitar toilet" pinta Kairen tegas pada kepala sekolah
"Iya pak, ini udah kelewatan loh" timpal Alsa lagi.
"Baik anak-anak, bapak akan mengecek cctv nya" ujar kepala sekolah
"Kirim ke saya" ujar Langit tiba-tiba dengan wajah yang sudah memerah akibat amarah.
"Baik Langit, nanti bapak kirim kan rekamannya ke hp kamu" ujar kepala sekolah dan langsung pergi menuju ruang cctv.
"Lo utang penjelasan sama kami" ujar Jo pada Langit.
"Penjelasan?" ulang Langit bingung.
"Dia kan ada urusan" timpal Alsa
"Selesai in urusan Lo, terus cerita ke kita, kita sahabat Lang" ujar Kairen dan mereka berlalu pergi dari ruangan itu.
"Kak" panggil Nisya lembut
"Iya" jawab Langit menoleh kearah Nisya
"Kenapa kakak bohong sama aku" ujar Nisya lirih terus mengamati wajah tampan Langit
"Maaf" ujar Langit menunduk
Flashback on
Nisya terus menangis dalam diam, saat melihat wanita yang selama ini tulus menyayangi pergi untuk selamanya. Suasana pemakaman disaat itu diliputi oleh rasa duka yang mendalam. Lio merasa terluka karena kehilangan wanita tercintanya, ditambah sang putri yang kini tidak mau berbicara sedikitpun, Nisya hanya menatap kosong kearah dimana sang ibu beristirahat untuk terakhir kalinya.
Hancur, Lio merasa gagal menjadi suami sekaligus Daddy bagi sang putri. Dia merasa sangat terluka.
Dua Bulan Kemudian
Semakin hari kondisi fisik dan mental Nisya, semakin memburuk. Nisya tidak pernah berhenti menangis dan memanggil nama sang Mommy, Ia menjadi gadis yang lemah dan sangat penakut. Hingga pada akhirnya dokter psikologi mengatakan bahwa Nisya, menderita Monofobia akibat rasa trauma kehilangan orang yang ia sayangi.
Lio yang mengetahui hal itu, semakin merasa terluka. Ia tidak pernah menyangka bahwa dampak nya akan sebesar ini, hingga membuat sang putri akan sangat menderita dan terguncang.
Akhirnya Lio, mendatangkan berbagai macam ahli psikiater dari berbagai macam negara, agar putrinya bisa kembali ceria seperti dulu. Tak hanya Lio. Axton, Robby dan Darren selaku sahabat dan juga keluarga Lio, mereka juga dapat merasakan hal sama, mereka juga terluka, gadis kecil yang biasanya ceria kini hanya bisa merasa ketakutan dan kesedihan.
Ternyata tak hanya para orang dewasa. Langit Alaska Putra, anak dari Robby dan Reina, juga merasa hal yang sama. Gadis yang biasa selalu menghiburnya kala ia sedang merasa sedih, kini juga ikut merasakan kesedihan sepertinya.
Langit dan Nisya memiliki Nasib yang sama. Satu hal yang membedakannya ialah, Mamanya Langit meninggal saat melahirkan Langit, sementara Nisya tidak. Yasmine tidak hanya menyayangi Nisya. Tapi juga Langit mendapatkan kasih sayang seorang ibu. Langit bisa merasakan kasih sayang seorang ibu pada seorang Yasmine, tapi wanita yang ia sayangi kini telah pergi meninggalkan luka yang sangat berdampak pada Nisya.
Saat itu usia Langit masih sepuluh tahun,tapi pemikiran Langit sudah dewasa sebelum waktunya. Meski demikian, ia masih suka bersikap manja pada Yasmine, hingga akhirnya tuhan memanggil wanita itu.
"Mama, mama tau Nisya menderita Monofobia. Kenapa Mama menyakiti nya. Mama bilang, mama sangat menyayangi Nisya, tapi mama sudah menyakitinya. Mama menyakiti gadis kecil yang Langit sukai, Ma." ucap Langit didepan makam Yasmine.
Langit pernah mengatakan pada Lio dan juga Yasmine bahwa ia sangat menyukai Nisya,karena Nisya sangat suka mengusiknya dan juga imut. Tapi saat itu Kedua orang tua Nisya hanya menganggap rasa suka itu adalah hal yang wajar, karena mereka jarang bertemu, rasa suka yang tidak diartikan sebagai cinta.
Nyatanya rasa yang dimiliki oleh Langit tak pernah pudar walau sedikit. Disela-sela terapi, Langit sering menemani Nisya dan menyemangati Nisya.
Dibawah pohon yang rindang, ditaman belakang mansion, Langit dan Nisya sedang duduk sambil menatap Langit malam yang indah.
"Bintang kecil itu sangat indah ya" ujar Nisya
Langit tidak langsung menjawab, ia mengamati wajah Nisya kecil dengan seksama, hingga yang punya wajah menoleh dan cemberut.
"Ishh.., kok malah bengong sih" kesal Nisya.
Meski kini Nisya sudah seperti sediakala karena terapi yang dilakukannya, tapi monofobia nya dapat kambuh kembali apabila terpancing.
"Iya" jawab Langit yang masih memerhatikan wajah Nisya
"Kok iya doang" ujar Nisya cemberut
"Karena ga ada yang lebih indah dari My Little Star" ujar Langit menatap lekat wajah gadis kecil itu.
Sementara Nisya hanya memutar bola matanya malas.
"Kamu tau, dibandingkan sama bintang itu, kamu jauh lebih cantik dan indah, My Little Star" ujar Langit lagi.
"Tidur yuk, Nisya ngantuk" ajak Nisya, Ia masih belum paham dengan apa yang diucapkan oleh Langit. Yang ia tahu Langit sangat suka memanggilnya dengan sebutan 'My Little Star'.
Hingga pada keesokan harinya, Robby memutuskan untuk meninggalkan New York karena perusahaan Algara yang berada dibawah tanggung jawabnya sedang dilanda masalah.Dengan terpaksa Langit harus meninggalkan Little Star nya.
"Kak Aska" panggil Nisya sedih
Karena Nisya tahu bahwa Langit akan kembali ke Indonesia, ia dengan segera menghampiri Langit. Padahal saat itu Nisya baru bangun tidur. Langit menoleh ke sumber dan mendapati Nisya dengan mata yang masih setengah mengantuk.
"Kakak bakalan balik lagi kan?" tanya Nisya meneteskan air matanya
Langit menghampiri Nisya dan menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Langit hanya mengangguk, ia juga tidak yakin akankah bisa bertemu kembali dengan Nisya.
"Promise" kata Nisya seperti biasa dengan mengacungkan jari kelingkingnya
"Hmm, promise" balas Langit menautkan kelingkingnya pada Nisya.
"Boleh aku minta satu hal" tanya Langit pelan
"Apa?" tanya Nisya dengan raut wajah bingung
"Cium" jawab Langit santai, seketika wajah Nisya memerah seperti kepiting rebus. Tapi ia juga tidak bisa menolak.
"Boleh, tapi janji harus balik lagi kesini" balasnya.
Langit yang sudah mendapatkan izin Nisya, langsung mengecup sekilas bibir mungil Nisya, Sementara Nisya kaget, karena ia hanya tahu kalau cium itu hanya di pipi atau di kening, seperti yang sering dilakukan oleh Mommy nya dulu dan Daddy nya.
Langit yang melihat wajah shock Nisya, hanya tersenyum tipis karena ia merasa gemas. Setelah tersadar dari rasa terkejut nya, Nisya buru-buru lari ke kamarnya.
Lio dan Nisya, mengantar kepergian Robby dan juga Langit ke bandara.
"Selamat tinggal, jaga putri kecil kalian dengan baik" ujar Robby sebelum menaiki pesawat pribadi milik keluarga Algara.
Sementara disisi lain Nisya yang masih malu hanya melihat-lihat sekitar, tanpa berniat mengucapkan kata perpisahan pada Langit.
"Apakah tuan putri tidak ingin mengucapkan kata perpisahan pada pangeran tampannya" goda Langit yang sedari tadi sudah merasa sangat gemas, karena untuk pertama kalinya ia melihat Nisya seperti ini, malu-malu kucing.
"Ga" jawab Nisya acuh, sementara itu Langit hanya terkekeh dengan sikap Nisya.
"Baiklah, ayo Langit." ajak sang Ayah
Saat Langit sudah sampai di tangga pertama pesawat, teriakan Nisya kembali menghentikan langkahnya.
"Kak Aska..., Be careful, you have to come back to me" Teriak Nisya kencang.
Langit menoleh dan mengangguk samar seraya tersenyum lembut kearah Nisya.
Hingga hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, tapi orang yang ditunggu Nisya tak pernah kembali. Monofobia Nisya kembali kambuh setelah kepergian Langit, yang ia butuhkan hanya kehadiran Langit, tapi Langit tak pernah terlihat.
Selama itu pula Angelyca dan Geovan lah yang menemani kesendirian Nisya, hingga kondisi Nisya kembali membaik.
Flashback off
"Aku ga butuh permintaan maaf dari kakak, aku butuh jawaban" tekan Nisya
Sementara Langit hanya bungkam, ia tidak bisa menjawab pertanyaan Nisya. Karena memang sedari awal ia tahu dia tidak akan pernah bisa kembali bertemu dengan Nisya.
"Kakak jahat, kakak tahu aku kambuh, pas kakak ga ada" ujar Nisya kembali menangis
"Maaf" hanya kata itu yang dapat diucapkan oleh Langit.
Drtt---
"Aku angkat telfon bentar" ujar nya pada Nisya
"Langit, cepat. Pesawat akan segera lepas landas" ujar Robby diseberang sana.
"Iya, Yah" Lalu Langit segera mematikan panggilannya, dan beralih pada Nisya
"Aku punya urusan penting, jaga diri baik-baik. Aku akan balik buat minta maaf dengan bener ke kamu" ujar Langit mengelus pipi Nisya dengan lembut.
Langit segera meninggalkan ruang UKS, menuju motornya dan meluncur ke bandara.
"Aku ga butuh maaf" gumam Nisya segera menghapus air mata yang mengalir di pipinya.
Jam pulang sekolah tiba, semua siswa termasuk Nisya kini berada di parkiran.
"Nisya, kita anterin ya" ujar Kairen khawatir.
"Ga perlu, gue aman kok" ujar Nisya berusaha meyakinkan teman-temannya.
" Ga, gue ga yakin" balas Alsa tak kalah khawatir.
"Gue anter, ga ada penolakan" potong Vegar.
Semua orang termasuk Nisya beralih kearah Vegar.
"Gue setuju" ujar Jo
"Tapi-- " belum selesai Nisya menyelesaikan kalimatnya, sudah dipotong oleh Vegar lagi.
"No means no, but I won't take it" potong Vegar lagi.
Mau tak mau, akhirnya Nisya menyerah. Ia tak lagi menolak, karena menolak pun rasanya percuma. Dan berakhir lah Nisya kini di dalam mobilnya dan Vegar sebagai pengemudi. Vegar sudah meminta Jo untuk menjemputnya, sedangkan motor nya ia serahkan pada Alsa.
Nah, Author mau kasih tau Kalo Alsa bisa naik motor juga. Jadi jangan pada shock, oke.
🥰🥰 HAPPY READING 🥰 🥰
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK READER 🤗
Author ga minta banyak kok, cuma minta like, komen sama vote nya.
Kalau mau dikasih gift, Author akan sangat berterima kasih pada readers semua.
Terus dukung Author dengan like dan komen kalian. Kritik dan saran nya jangan lupa.
BIG LOVE FOR READERS 💙
edan Langit main cium' aj ank perawan org, untuk mah Nisya baik hati ga geplak palanya
Happy banget liat Geoni🥰🥰
tetap terus seperti itu ya kalian, saling menjaga dan menyayangi 😚😚
kamu benar Nisya, harus ada harga mahal yang dibayar kalo pengen hidup enak, semua nya ga instan
Nisya kewarasannya setipis helaian rambutnya ugo🤭😁
Nisya kamu harus bisa pahami perasaan kamu sendiri. biar nanti perhatian-perhatian yang kamu kasih ke Langit itu ga mengecewakan dia, pastiin dulu perasaan kamu ke dia jangan buat anak orang berharap.
dan buat Langit terus berusaha untuk menyadarkan Nisya ya tentang perasaan nya
soalnya susah tingkat kepekaan Nisya kayaknya minim deh🤏🏻
ya jelas lah dia cemberut orang kamu ngajak dinner nya dia masih pakek seragam sekolah😭😭
Dan thanks ya thour udah mau mengingatkan para readers untuk menjaga kesehatan ❤️
semoga cepet sembuh
peluk jauh dari aku buat author 🫂🫂🫂
Pantes tega jual Ayleen ke om¹. Ternyata cuma anak tiri. edan memang tuh bapak¹😡😡
Ratu mood swing lagi mode on🤭🙏🏻
lanjut up kak author 💋💋🫂
💀💀😊