NovelToon NovelToon
THE TREE OF KALPATARU (Mrityu Dhumenavrtah)

THE TREE OF KALPATARU (Mrityu Dhumenavrtah)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Feburizu

Sebuah ramalan kuno mengguncang keseimbangan antara para Akasha dan para Moksa, mereka tinggal di pusat alam semesta bernama Samavetham. Ramalan itu meramalkan kelahiran seorang Akasha terkuat di sebuah planet kecil, yang akan membawa perubahan besar bagi semua makhluk hidup. Ketika para Moksa berusaha menggunakan pohon Kalpataru untuk mencapai ramalan tersebut, para Akasha berupaya mencegah kehancuran yang akan dibawanya.

Di Bumi, Maya Aksarawati, seorang gadis yatim piatu, terbangun dengan ingatan akan mimpi yang mencekam. Tanpa dia sadari, mimpinya mengisyaratkan takdirnya sebagai salah satu dari 12 Mishmar, penjaga dunia yang terpilih.

Ketika ancaman dari organisasi misterius semakin dekat, Maya harus berhadapan dengan kekuatan baru yang bangkit di dalam dirinya. Dibantu oleh reinkarnasi Mishmar yang lain, Maya harus menemukan keberanian untuk melawan atau menghadapi konsekuensi yang dapat mengubah nasib seluruh alam semesta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Feburizu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

FAKTA YANG DI SEMBUNYIKAN

Di hari kejadian di Candi Minak Jinggo pada malam harinya, suasana di Polres Mojokerto awalnya tenang. Lampu-lampu neon yang berpendar di dinding ruangan memberikan cahaya lembut di antara tumpukan berkas laporan. Telepon darurat yang tiba-tiba berdering memecah keheningan.

"Halo, Pak Polisi, kami warga Desa Trowulan mendengar suara tembakan dan ledakan dari arah Candi Minak Jinggo," suara seorang pria terdengar cemas di ujung telepon.

"Ledakan!?" jawab seorang petugas polisi dengan nada tegas namun terkejut. "Baik, terima kasih atas laporannya, Pak. Kami akan segera mengecek."

Tak lama, Briptu Rizky Pratama dan Aiptu Nadia Sari bersama tim forensik meluncur ke lokasi menggunakan mobil patroli. Perjalanan ke Candi Minak Jinggo terasa menegangkan, dengan lampu merah dan biru yang berpendar menembus kegelapan malam.

Sesampainya di lokasi, candi yang biasanya megah terlihat rusak parah. Beberapa bagian dinding runtuh, dan tanah di sekitarnya penuh bekas ledakan kecil. Suasana semakin mencekam dengan adanya tubuh-tubuh yang tergeletak di sekitar candi.

Rizky segera memberikan perintah, "Nadia, pastikan semua anggota menyebar dan cari bukti. Kita harus memahami apa yang terjadi di sini."

"Siap, Pak," jawab Nadia dengan sigap.

Saat tim medis memeriksa tubuh-tubuh yang tergeletak, salah satu petugas forensik melaporkan, "Pak, aneh sekali, semua korban ini tidak terluka sama sekali. Mereka hanya... tertidur."

"Tertidur?" Rizky mengerutkan dahi, mencoba mencerna informasi tersebut. "Kalau begitu, apa motif pelaku? Apa mereka hanya ingin menghancurkan candi tanpa menyakiti siapa pun?"

Sambil memegang senter dan mencatat, Nadia berjalan ke arah Rizky. "Pak, di sini ada jejak ban truk. Sepertinya ada lima kendaraan berat yang digunakan. Selain itu, kami menemukan masker anti gas, sisa gas helium, dan rekaman CCTV yang sudah dirusak."

"Gas helium? Masker?" Rizky menatap barang bukti itu dengan bingung. "Ini bukan kasus biasa. Apa mereka menggunakan gas untuk membuat orang-orang ini pingsan?"

Nadia mengangguk. "Kemungkinan besar, Pak. Ada juga mesin yang tertinggal di bagian barat candi. Sepertinya mereka meninggalkan beberapa peralatan karena tergesa-gesa."

Rizky menghela napas panjang sambil menatap reruntuhan candi di depannya. "Kita belum tahu siapa pelakunya atau apa motif mereka. Tapi bukti ini sudah cukup untuk memulai penyelidikan. Evakuasi korban dulu, kita urus investigasi selanjutnya."

"Siap laksanakan, Pak!" jawab Nadia sambil memberi aba-aba kepada timnya untuk memindahkan para korban.

Malam semakin larut, namun suara sirene dan kesibukan di Candi Minak Jinggo terus bergema, meninggalkan tanda tanya besar tentang misteri yang terjadi di tempat bersejarah itu.

Polisi membawa para korban ke RSUD Mojokerto. Malam itu, suasana rumah sakit dipenuhi hiruk-pikuk para petugas yang sibuk menangani korban. Sebagian besar korban adalah guru dan murid dari SDN 15 Kalynda yang sedang melakukan study tour ke Candi Minak Jinggo.

Briptu Rizky Pratama dan Aiptu Nadia Sari masuk ke ruang dokter untuk menanyakan kondisi para korban.

"Bagaimana kondisi mereka, Dok?" tanya Rizky dengan nada serius, wajahnya sedikit lelah setelah semalaman di TKP.

Dokter, yang masih memeriksa laporan medis, menjawab, "Mereka tertidur akibat menghirup gas helium. Tidak ada luka serius yang kami temukan."

Rizky mengangguk pelan. "Jadi mereka pingsan karena gas helium... hm, ini semakin aneh," gumamnya sambil memegang dagu, berpikir keras.

"Pak, lihat ini," kata Nadia tiba-tiba sambil menunjukkan seorang gadis kecil yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit. "Bajunya compang-camping seperti terkena peluru."

Rizky mendekati gadis itu dan memeriksa dengan seksama. "Peluru? Apa kau yakin?" Ia memegang kain yang berlubang di beberapa bagian. "Ini memang terlihat seperti bekas peluru, tapi anehnya, anak ini tak terluka sedikit pun. Dok, apa kondisi gadis ini baik-baik saja?"

Dokter mengangguk. "Ya, Pak, gadis ini juga hanya tertidur. Tidak ada cedera apapun."

Rizky menghela napas berat. "Ini benar-benar tidak biasa... Baiklah, kalau begitu kita lanjutkan penyelidikan ini besok. Sudah terlalu malam."

"Siap, Pak!" jawab Nadia.

 *********

Keesokan harinya, Kapolres Mojokerto, AKBP Dwi Cahyono, memanggil Rizky ke ruangannya. Pagi itu, sinar matahari menerobos melalui jendela kantor, namun suasana terasa tegang.

"Selamat pagi, Pak," sapa Rizky sambil memberi hormat.

"Pagi, Rizky," jawab AKBP Dwi dengan nada tegas. "Aku akan langsung saja. Kasus ini akan diambil alih oleh unit SRK (Satuan Reserse Kriminal). Jadi kau tidak perlu mengurusi kasus ini lagi. Fokuslah pada tugas lainnya."

Rizky terkejut. "Apa? Kenapa tiba-tiba bisa begitu, Pak?" tanyanya dengan nada protes.

"Itu perintah dari atasan," jawab Dwi dengan tegas, matanya menatap langsung ke arah Rizky. "Ikuti saja, dan tidak usah banyak bertanya."

Rizky terpaksa menjawab, "Siap, Pak. Laksanakan."

Namun, saat keluar dari ruangan, Rizky tampak kesal. Langkahnya berat, dan dahinya berkerut. Ada rasa penasaran yang tidak bisa ia tahan.

 *******

Hari berikutnya, Kapolres AKBP Dwi Cahyono menggelar konferensi pers. Di depan para awak media, ia memberikan pernyataan resmi.

"Kasus penyerangan di Candi Minak Jinggo dinyatakan sebagai aksi terorisme yang gagal. Tidak ada korban jiwa, dan semua korban telah dipulangkan setelah mendapatkan perawatan di RSUD Mojokerto. Dengan ini, kasus tersebut dinyatakan selesai, dan penyelidikan ditutup."

Mendengar pernyataan itu di televisi, Rizky yang sedang duduk di ruang kerjanya terpaku. Wajahnya berubah merah karena amarah yang mulai mendidih.

"Apa? Ditutup? Apa-apaan ini?!" serunya sambil menghentakkan meja.

Nadia yang berada di dekatnya mencoba menenangkan. "Sudahlah, Pak. Itu sudah keputusan dari atas. Kita tidak bisa berbuat apa-apa."

Rizky menggeleng. "Tidak, ini tidak masuk akal. Pak Cahyono bilang kasus ini akan diurus oleh SRK, tapi tiba-tiba dia bilang penyelidikan ditutup. Jelas sekali ada yang disembunyikan oleh orang-orang di atas."

"Pak..." Nadia mencoba bicara, tapi Rizky sudah larut dalam pikirannya.

Ia bersandar di kursinya, menatap kosong ke arah berkas-berkas di mejanya. Rasa penasaran dan frustrasi menguasai pikirannya. Meski ia tidak bisa melawan keputusan atasan, Rizky yakin ada sesuatu yang lebih besar di balik kasus ini.

1
Lily
nice
Didinekadewiastutik
lestari mukanya kek kenal /Chuckle/
Feburizu: /Doge/
total 1 replies
Lily
/Scare/
Lily
yuanyun anak orang kaya ya?
Lily
emma matre sih /Facepalm/
AdiRuz3
😯
AdiRuz3
/Beer/
Didinekadewiastutik
ilustrasinya bener2 👍
Didinekadewiastutik
kukira villain si emma
Didinekadewiastutik
oknum/Grin/
Samsul Ono
jgn segan mengidentifikasi daerah? sekitaran. Mojopahit ( Mojokerto ), misal Pasuruan, alas pertapaan Indrokilo-Arjuno, Gunung Welirang, Cangar, Gresik, Tuban, Jombang, Malang, Bondowoso, Alas Purwo, Banyuwangi dll yg dlm sejarah kerap jadi ajang pertempuran prajurit Mjphit
Lily
apa ini Maya versi bule? /Facepalm/
Lily
weh ganti POV lagi
Lily
Rendi protektif bgt /Proud/
Lily
akhirnya balik ke maya/Whimper/
Lily
kerem yuanyun/Smile/
Didinekadewiastutik
/Blackmoon/
Didinekadewiastutik
nila kek seneng bet/Joyful/
Didinekadewiastutik
anak sekecil itu berkelahi dengan...
Lily
sadis bet sadis maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!