Laras ialah cewek primadona di kampusnya. Parasnya yang cantik bak cewek bule dan wajah imutnya membuat ia banyak disukai kaum adam. Suatu hari Laras diajak sang kakak bernama Fito ke kantor tempat kakaknya bekerja. Laras tidak sengaja tertidur di ruangan kerja Fito. Saat yang bersamaan ada pemeriksaan ruangan karyawan oleh CEO. Ketika CEO masuk ke ruangan Fito betapa terkejutnya ia melihat ada seorang cewek yang disembunyikan karyawannya di dalam ruangan kerja. Bagaimanakah nasib Fito akankah ia dipecat oleh sang CEO? Atau bisakah Laras membantu sang kakak untuk meluruskan kesalahpahaman tentang keberadaannya di ruangan sang kakak? Mari simak ceritanya agar tidak penasaran!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mai story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbang bersama
Sandy bergerak cepat mencari keberadaan Laras di sekeliling rumah sakit.
"Hah, kalau bukan karena tuan muda Bryan mana mau saya capek-capek begini"
"Nah itu dia nona yang kemarin "kata Sandy saat melihat Laras
Laras dan Lana mengobrol sambil berjalan menuju area parkir rumah sakit.
"Fotonya kotor nggak kak? "tanya Laras.
"Nggak, bersih kok "jawab Lana.
"Tadi jatuh, pas di depan toilet. Mana terbang-terbang lagi kak. Untung deh, diambilin sama kakak yang ketemu sama aku kemarin "kata Laras.
"Terus dia nggak nanyain tentang fotonya? "tanya Lana.
"Nanya sih, tapi karena aku kebelet. Aku bilang aja iya itu foto punya aku "jawab Laras.
"Gimana sih, kamu tuh nggak tau kode apa ya? "tanya Lana.
"Kode apa sih kak "tanya Laras balik.
"Kode kalau dia tertarik sama kamu! "jawab Lana.
"Masak sih kak?"
"Aku nggak yakin deh kalau dia belum punya pacar?"
"Mukanya tuh cakep banget kak. Mencerminkan definisi cowok perfect kayak di komik-komik gitu"
"Kalau kata Celia, mirip oppa Korea! "kata Laras.
"Ya kakak nggak tau, tapi menurut pengalaman kakak kalau tipe yang suka nanyain kayak gitu. Itu artinya bisa jadi dia penasaran, suka atau bahkan jatuh cinta sama kamu "kata Lana.
"Udahlah kak, pusing aku. Mikirin cinta-cintaan. Kak Fito aja nggak izinin aku buat pacaran "kata Laras.
"Eh jangan salah, kak Fito pernah bilang kalau dia bakalan mengizinkan dan merestui kamu. Kalau kamu pacaran sama orang yang lebih kaya dari mommy dan daddy. Misalnya seorang CEO mungkin "kata Lana.
"Ya kayaknya aku butuh tidur yang banyak buat merealisasikan mimpi punya pacar seorang CEO "kata Laras.
"Kalau beneran gimana? "tanya Lana.
"Ya intinya aminin aja dulu deh kak "jawab Laras.
"Yes, dapat fotonya. Memang cantik dan menggemaskan, pantas aja tuan muda Bryan jatuh hati "kata Sandy dari balik dinding memfoto Laras.
"Waktunya kirim ke tuan muda Rangga"
"Lah ini kenapa hpnya rusak gini, jadi hitam semua nih layar. Gawat-gawat mungkin gara-gara jatuh tempo hari"
"Ah ini mah sia-sia aja. Kudu beli hp baru. Jangan-jangan LCDnya udah rusak. Terus gimana ya?"
"Saya harus langsung temui tuan muda Bryan. Kalau nggak bisa ngamuk dia "kata Sandy.
Malam harinya Fito mendapat informasi dari Rangga bahwa hari Senin ada meeting mendadak dengan klien dari Jepang.
"Hari Senin ini ada meeting?"
"Bukannya Jum'at depan, kenapa jadi di majukan?"
"Wah gawat nih, ini pasti suasana hati pak Bryan lagi kacau. Makanya nyusahin semua orang"
"Ya tuhan, selalu aja begini kalau pak Bryan lagi uring-uringan selalu aja nyusahin. Kenapa selalu penderitaannya yang dibagi-bagi bukan kebahagiaan?"
"Gue heran itu nyokap bokapnya ngidam apa sih, sampe-sampe satu kantor jadi ikutan susah?" kata Fito.
"Kak besok kita berenang yuk kak di pantai, soalnya aku kemarin nggak sempet berenang udah ke tangkap duluan sama pak Udin and friends "kata Laras yang tiba-tiba datang.
"Nggak bisa, Laras. Besok kita balik ke Surabaya. CEO dikantor kakak tiba-tiba ngadain meeting mendadak hari Senin "kata Fito.
"Apa, kok bisa? "tanya Laras.
"Mungkin dia lagi nggak mood kali "jawab Fito.
"Kok ada ya kak orang kayak gitu? "tanya Laras lagi.
"Ya adalah contohnya kamu. Sebenarnya kamu sama dia sebelas dua belas. Kalau lagi uring-uringan pasti nyusahin semua orang "kata Fito sambil berjalan ke kamarnya.
"Lah kok jadi gue yang kena getahnya?"
"Heran gue apa-apa selalu aja gue yang disalahin! "kata Laras.
Matahari masih malu-malu memancarkan sinarnya. Tetapi kini Fito and family serta Bryan and friends sudah berada di bandara untuk melakukan penerbangan ke Surabaya. Walaupun saat ini mereka berada ditempat berbeda.
"Laras nanti duduk sama siapa kak?"
"Sama kak Lana ya kak, Please? "tanya Laras pada Fito.
"Mana ada, kita berdua itu suami istri nggak mungkin bisa terpisahkan. Dimana ada Lana disitu pasti ada Fito. Jadi kamu duduk sendiri ya, paham! "jawab Fito.
"Jahat banget sih. Ini namanya nggak adil tau nggak kalian berdua, tapi aku malah sendirian "kata Laras.
"Ya masalah loe derita loe!"
"Yuk, sayang cari tempat duduk cus! "kata Fito pergi bersama Lana mencari tempat duduk mereka di pesawat.
"Sumpah ya, gue punya kakak ngeselin banget. Gue udah penuh ramah tamah, sopan santun. Masih aja di tetap sinis sama gue"
"Oh Tuhan, kapan sih penderitaan ini akan berakhir?"
"Awas ya nanti, kalau keadaannya berbalik gue bakal kerjain loe habis-habisan Fito. Nyebelinnnn! "kata Laras sambil menghentakkan kedua kalinya.
Bryan memilih untuk tidak duduk dengan Sandy ataupun Rangga. Sepertinya dia ingin duduk dengan orang lain yang tidak mengenalinya sama sekali.
"Nomor 027 dimana ya?"
"Disini?"
"Gue duduk sama cewek?"
"Lah cewek ini lagi? "kata Bryan dalam hati saat melihat Laras.
"Kenapa kak duduk disini ya? "tanya Laras.
Bryan mengangguk.
By the way mengapa Laras tidak mengenali Bryan, karena saat ini Bryan menggunakan masker.
"Maaf ya, agak lama nyusun tasnya soalnya banyak banget yang dibawa! "kata Laras sambil menyusun tas.
Tring... Tring... Tring... (Celia Calling)
Silahkan duduk kak, udah selesai! "Kata Laras pada Bryan.
"Siapa yang telpon dia, apa mungkin suaminya? "tanya Bryan dalam hati.
"Halo Celia?"
"Why did you call me? "tanya Laras pada Celia.
"Sebenarnya gue mau curhat tapi kayaknya nggak tepat deh. Jadi gue putusin buat pengen dengerin suara loe aja "jawab Celia.
"Bener-bener nggak jelas loe! "kata Laras.
"Kenapa sih?"
"Hah, coba cerita sama gue. Gue dengan senang hati mendengarkan keluh kesah loe saat ini "kata Celia.
"Ih, gue bener-bener terharu. Loe pengertian banget sih Celia "kata Laras.
"Suara itu rasanya gue adem banget denger suara dia
"Nggak boleh Bryan, stop mikirin istri orang!"kata Bryan dalam hati.
"Pagi ini gue kesel banget tau nggak. Loe tau hari ini kakak gue ngerjain gue habis-habisan. Masak gue disuruh bawa semua barang-barang istrinya di dalam tas gue "kata Laras.
"Tunggu, istri maksudnya istri siapa? "kata Bryan yang terus menguping pembicaraan Laras dan Celia.
"Lah iya, hanya karena gue nggak diizinin pacaran terus dia suruh gue bawa barang istrinya biar disangka gue punya suami. Gila nggak? "kata Laras.
"Apa gue nggak salah denger, jadi dia belum nikah apalagi punya anak?"
"Yes, yes, berarti kemarin dia bohongin gue karena kakaknya"
"Jangan-jangan dia juga cinta sama gue makanya dia bohongin gue?"
"Nggak bisa dibiarin ini, dia harus segera jadi milik gue "kata Bryan sambil bersorak dalam hati.
"Wkwkwk, aneh banget sih kak Fito "kata Celia.
"Udahlah, gue udah males banget sebut namanya "kata Laras.
"Ya udah jangan kesel-kesel dong. Sekarang gue jamin perasaan loe udah plong kan karena udah cerita sama gue? "tanya Celia.
"Iya, thanks ya udah dengerin cerita gue!
"Bye, see you! "kata Laras sambil mematikan telepon.
Rangga mendapatkan chat dari Bryan yang isinya menandakan bahwa ia sedang bahagia.
..."Rangga gue udah tau kebenaran tentang cewek yang sukses bikin gue galau sehari kemarin. Ternyata dia belum menikah dan yang paling membahagiakan gue saat ini adalah gue duduk bersebelahan sama dia. Kita duduk berdua rangga"...
"Nih liat kelakuan bosnya bapak "kata Rangga pada Sandy.
"Hah jadi, galaunya tua muda Bryan sudah berakhir? "tanya Sandy.
"Ya gue udah dibuat pusing setengah mati sama dia. Tapi malah ending kayak gini. Dia pasti lagi happy banget nih gue yakin banget "jawab Rangga.
Setelah Bryan menghubungi Rangga. Betapa terkejutnya ia melihat Laras yang sudah tertidur sambil bersandar di lengan kanannya.
"Cantik? "kata Bryan sambil memindahkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Laras.
"Pasti kecapean ngomel. Jadinya ketiduran "lanjut Bryan sambil memindahkan tangannya dan kini membawa Laras ke pelukannya.
"Let's fly together, baby! "sambil mencium kepala Laras.