LANGIT YANG SAMA

LANGIT YANG SAMA

KOTA KENANGAN

NEW YORK CITY

Malam yang dingin dan juga ramai di kota New York membuktikan bahwa kota itu adalah kota yang tak pernah mati.Kota yang selalu aktif selama 24 jam dengan segala macam aktivitas, baik manusia ataupun teknologi.

Disebuah taman kota yang banyak dilalui oleh muda-mudi, seorang gadis cantik tengah duduk dengan anggun sambil menikmati semilir angin malam yang menerpa kulit putihnya.

"Aku bakal balik lagi kesana, selamat tinggal New York ku" gumamnya seorang diri seolah merasa berat meninggalkan kota tersebut

Drttt---

"Hallo dad"

"Sayang kamu dimana?, cepetan pulang kerumah,kamu harus siap-siap bentar lagi kita berangkat"

"Iya,aku pulang sekarang" Setelah mengakhiri panggilan tersebut akhirnya gadis tersebut melangkah gontai menuju mobilnya untuk segera pulang kerumah

Flashback on

"Dad kenapa harus pindah sih, Nisya udah nyaman banget disini dad, Nisya gamau pindah..!"

"Gabisa,kamu ini udah remaja sayang. Daddy takut kamu kayak remaja-remaja yang ada diluar sana.Secara, kita ini tinggal dikota yang kebebasan para remaja itu adalah hal yang lumrah.Daddy takut kamu kenapa-napa" ujar sang Daddy mencoba memberitahu kekhawatirannya kepada putri semata wayangnya, hanya ada helaan nafas dari sang putri, ia paham tapi dia juga tidak mau harus sampai pindah ke negara lain hanya karena kekhawatiran sang Daddy

"Sudahlah, kita akan pindah ke Surabaya,disana ada kakek kamu juga ammu kamu.Kamu juga kan dulu sering pergi kesana" sambung sang daddy.

Flashback off

Akhirnya mobil yang dikendarai Nisya sampai dihalaman mansion yang sangat luas,ada rasa tak rela dihatinya saat dia ingin pergi dari rumah ini, banyak sekali kenangan saat masa ia kecil dan kenangan berharga lainnya yang tak bisa ia jelaskan lewat kata-kata.

"Sayang, barang-barang kamu sudah dimasukin kedalam koper kan..?" tanya sang daddy

"Hmm,iya." hanya ada suara helaan nafas dari sang Daddy saat melihat putrinya yang terlihat murung.

"Come on girl,jangan murung gitu dong,disana kamu akan mendapat teman baru,putri daddy kan suka dengan hal-hal baru" bujuk sang Daddy.

"Iya dad Nisya akan coba, ayo berangkat, nanti kita bisa ketinggalan pesawat." jawabnya yang mulai merasa memiliki semangat.

"Pesawat itukan pesawat pribadi daddy mana mungkin kita ketinggalan." ujar sang Daddy mencoba mengingatkan.

"Ya ampun aku sampai lupa." balas Nisya sampil menepuk keningnya sendiri,saking sedihnya dia sampai lupa kalau pesawat yang ia tumpangi sebentar lagi adalah milik Daddy-nya.

Saat mobil mewah melintas di jalan raya kota New York, Nisya sekali lagi merasa berat untuk meninggalkan kota kelahirannya,ada rasa tak rela tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa pasrah dengan keputusan sang Daddy.

Dibalik kaca mobil, Nisya bisa melihat indahnya gedung-gedung pencakar langit dan padatnya lalu lintas dimalam hari.

"Kamu mau beli sesuatu dulu sayang..?" tanya sang Daddy memecah keheningan yang ada didalam mobil

"Emm,aku pengen beli hadiah untuk kakek sama ammu Nizam dulu deh kayaknya dad!" jawabnya

"Right" akhirnya mobil mewah tersebut berdiri disebuah mall terbesar dikota New York.

Saat Nisya turun dari dalam mobil,Nisya melihat temannya Eleanor.

"El..!" serunya hingga gadis yang dipanggil pun menoleh

"Hei, Nisya, kamu kok disini malem-malem,sama siapa..?" tanya Eleanor penasaran sambil mengamati sekitar

"Sama Daddy. temenin aku cari hadiah yuk!" ajak Nisya sambil merangkul lengan Eleanor.

"Hadiah..?, untuk siapa?" tanyanya bingung

"Aku bakalan pindah ke indo,aku ga bakal balik kesini lagi,hadiah itu untuk kakek sama ammuku" ungkap Nisya seraya menghela nafas panjang.

Eleanor yang menyadari raut wajah sedih Nisya pun mencoba untuk menghibur.

"Ya ampun temenku yang satu ini, udahlah jangan sedih lagi,lagian kan kamu bisa berkunjung kesini kalo kamu libur,udah gausah sedih, mungkin Daddy kamu juga punya alasan kenapa kamu dipindahin kesana"

"Yaudah yuk!, malam ini aku temenin kamu cari hadiah untuk kakek sama ammu kamu,tapi mukanya jangan kusut gitu,ga cantik mirip sama bebek yang kita liat pas kita mau ke apart nya Helen"sambungnya diiringi dengan candaan ringan.

Meskipun hanya teman biasa tapi Nisya sangat nyaman saat berteman dengan Eleanor,Nisya mengenal Eleanor melalui sahabatnya Helena atau yang biasa dia panggil Helen, meskipun begitu, baik Nisya maupun Eleanor berteman baik.Mereka berbelanja kilat karena waktu yang diberikan oleh sang Daddy hanya 30 menit,tak butuh waktu lama akhirnya Nisya menemukan barang yang cocok untuk sang kakek dan ammunya.

Saat sudah keluar dari pusat perbelanjaan Nisya langsung pamit dan berterima kasih pada Eleanor karena sudah mau menemaninya belanja kilat.

"El,aku pergi dulu ya.Daddy aku udah nunggu soalnya"

"Oky,jangan lupa untuk hubungi aku sama Helen nanti, semisal kamu udah sampai" peringatnya,lalu mereka pun berpisah.

Saat sudah memasuki mobil, Daddy-nya pun menanyakan tentang gadis yang bersama dengan putrinya tadi.

"Siapa tadi itu sayang?"

"Itu tadi temennya Helen,temen aku juga, namanya Eleanor" jawab Nisya sambil menoleh kearah sang Daddy

"Kamu beli apa untuk kakek sama ammu mu itu?" tanya sang Daddy dengan raut wajah penasaran

"Rahasiaaa..!,nanti kalo udah sampai Daddy bakalan tau sendiri kok" balasnya dengan senyum jahil

"Ck,dasar anak iseng" umpat sang ayah kesal karena tak diberitahu,sedangkan Nisya yang mendengar umpatan sang Daddy hanya bisa tersenyum merasa senang karena bisa menjahili sang ayah.

BANDARA EAST 34TH STREET HELIPORT

Kini Nisya dan sang Daddy berada di bandara pribadi, mereka berdua langsung melangkahkan kakinya menuju kedalam bandara untuk mengecek dokumentasi penerbangan.Setelah selesai,mereka berdua langsung melangkah menuju pesawat yang sedari tadi sudah menunggu.

Saat pesawat sudah siap lepas landas,Nisya kembali menghela napas panjang.

"Selamat tinggal New York,aku akan merindukan tempat ini" gumamnya pelan,sedangkan sang Daddy hanya bisa menghela napas tahu bahwa pilihan ini berat untuk diterima putrinya tapi ia juga tidak memiliki pilihan lain.

"Istirahatlah sayang, perjalanan kita akan memakan waktu yang lumayan lama" ujar sang daddy memperingati, sedangkan Nisya hanya menoleh dan mengangguk lalu memejamkan mata guna menghilangkan rasa sedih yang tengah dirasakannya saat ini.

Perjalanan dari New York menuju Surabaya, Indonesia dapat memakan waktu sekitar 22 jam 50 menit.Namun, perlu diingat bahwa durasi penerbangan dapat berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor seperti rute penerbangan,cuaca, ataupun jenis pesawat.

Dikarenakan Nisya menggunakan pesawat pribadi,maka waktu yang dibutuhkan tidaklah selama itu.

Setelah menempuh perjalanan yang hampir memakan waktu 20 jam 47 menit itu, akhirnya Nisya dan Daddy-nya sampai di Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

"Welcome to Surabaya, Indonesia.Sayang..!" seru sang ayah disampingnya dengan senyum sumringah.

Sedangkan Nisya hanya tersenyum tipis membalas ucapan sang ayah.Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut Nisya dikarenakan dia sangat lelah dan juga mengantuk.Meskipun saat didalam pesawat sang Daddy menyuruhnya untuk beristirahat, nyatanya Nisya tak bisa memejamkan matanya walau sekuat tenaga ia mencoba, hatinya masih diliputi rasa sedih karena harus meninggalkan kota kelahirannya dan juga rumah yang penuh dengan kenangan bahagia itu.

🥰🥰 HAPPY READING 🥰🥰

SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN KARYA TERBARU KU😁

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK MY READER 🤗🤍

Terpopuler

Comments

lluv_lily

lluv_lily

bagus kak ceritanya👍🏻👍🏻

2024-12-31

0

moon

moon

Wihhh, author udah buat karya lain ya
semangat up nya Thor,btw aku merhatiin nama pemeran cwenya kok kaya agak² jepang gitu ya? apa cuma perasaan aku aj 🤔🤔

2024-12-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!