George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11 bioskop
Fay memberhentikan mobilnya disebuah restoran bintang lima lalu mengajak Geo masuk .
" Fay tunggu aku " ucap Geo pada Fay yang jalan duluan saja tanpa menunggunya.
" His lama " ucap Fay berbalik dan menggenggam tangan Geo agar berjalan beriringan dengan nya .
" Selamat siang nona Fay" sapa seorang pria berstelan jas dengan hangat menunduk hormat pada Fay .
" Siang " ucap Fay masuk begitu di bukakan pintu .
" Akhirnya Nona Fay jalan dengan pria juga " ucap manajer restoran itu rada bercanda tersenyum pada Geo yang masih kebingungan melihat konsep restoran itu yang nyaris mirip seperti hutan .
" Kenalin Ini Papi Geo" ucap Fay memperkenalkan dengan senyum manis .
" George" ucap Geo menyambut uluran tangan pria itu dengan sungkan karena lama bengong .
" Silahkan Nona tempatnya sudah kami sediakan " ucap Manajer itu meminta pelayan mengantar .
Geo berjalan mengikuti Fay yang menggenggam tangan menuju sebuah ruangan .
" Ayo duduk Pi" ucap Fay begitu mereka duduk di sofa namun Geo duduk lebih mendekat pada Fay .
" Papi mau pesan apa?" tanya Fay membuka buku menu .
" Ini " ucap Geo menunjuk setelah Fay membalik buku menu cukup lama .
Geo menatap ke sekeliling restoran yang walaupun berkonsep alami namun Geo bisa merasakan banyak kesan romantis di tempat ini .
Geo jadi teringat terakhir kali dia jalan dengan pasangan 3 tahun yang lalu .
" Kenapa ingat pacar Papi " ucap Fay yang membuat Geo kaget karena Fay bisa menebak begitu saja apa yang dia pikirkan.
" Aku tidak punya pacar " pernyataan valid Geo.
" Terus Papi punya apa?" tanya Fay menatap Geo yang juga menatapnya.
" Punya istri " jawab Geo dengan spontan.
" Langganan " ralat Fay .
" Fay berhenti berucap seperti itu, aku ingin berubah mulai hari ini " ucap Geo yang sudah memasang niat .
" Nggak ada sejarahnya buaya berhenti main air Pi walaupun dia mampu hidup didarat " ucap Fay tidak percaya .
" Makanya bantu aku keluar dari kehidupan seperti itu Fay " pinta Geo merasa kalau Fay lah orang yang bisa membantu nya keluar dari dunia seperti itu.
" Papi salah orang , aku nggak mampu " jawab Fay setelah meminum beberapa teguk jus .
" aku yakin kamu bisa membawa aku keluar dari kehidupan seperti itu" ucap Geo yang merasa yakin .
" Tapi aku nggak mau " ucap Fay dengan wajah jahatnya.
" Kenapa? " tanya Geo dengan suara kecil .
" Percuma aja aku bantu Papi keluar dari dunia seperti itu sekarang toh nanti aku pergi Papi bakal balik lagi" ucap Fay yang merasa percuma .
Fay sadar betul jika Geo ingin keluar dari dunia gelap seperti itu dia butuh seseorang untuk membimbingnya.
" Kamu akan pergi meninggalkan ku?" tanya Geo menatap Fay dengan ekspresi yang sudah tidak bisa di jelaskan.
" Iyalah , kan nanti kita bakalan cerai juga " ucap Fay .
" ngapain aku terus hidup sama Papi yang ada nanti malah semakin ngerepotin Papi " ucap Fay yang tau diri juga .
" Aku tidak merasa direpotkan justru kehadiran kamu sedikit mengurangi rasa kesepian ku" ucap Geo mengatakan apa yang dia rasakan.
" Hahhh, jadi selama ini Papi merasa kesepian ?" kaget Fay yang tidak expect kalau orang yang hidupnya begitu sempurna seperti Geo akan merasa kesepian.
" Bukannya tiap hari Papi main sama wanita *** dan teman-teman Papi " ucap Fay lagi saat Geo mengangguk.
" Ya justru aku melakukan itu untuk mengurangi rasa kesepian yang aku rasakan , karena kalau sudah sendirian saja aku selalu merasa frustasi dan berakhir seperti semalam " jawab Geo dengan jujur nya .
Fay menatap mata Geo cukup lama memastikan semua ucapan pria itu benar dan saat hatinya mengatakan iya dengan spontan Fay memeluk Geo .
" Apa yang terjadi hingga Papi tersesat sejauh itu ?" tanya Fay yang awalnya berpikir Geo menjadi Casanova memang karena nafsu nya .
" Suatu saat jika hati dan mentalku sudah siap , Aku akan bercerita padamu " ucap Geo yang diangguki Fay .
" Ayo kita makan , aku sampai kelaparan denger cerita Papi " tawa Fay memecah suasana sedih diantara mereka .
" Kamu ya nggak bisa diajak serius " sendu Geo yang padahal baru saja merasakan pelukan hangat Fay .
" lapar Pi" ucap Fay langsung menyantap hidangan di meja .
Selesai makan .
" Sekarang kita ke mall , aku mau ajak Papi nonton" ucap Fay dengan semangat menancap full gas mobilnya.
" Film apa?" tanya Geo .
" Film horor Pi, baru rilis hari ini aku penasaran banget " ucap Fay .
" Nanti kamu takut ?" tanya Geo mengangkat sebelah alisnya.
" itulah gunanya Papi " ucap Fay yang walaupun penakut tapi punya rasa penasaran tinggi .
Sesampai di mall, Geo berjalan sambil sesekali senyum terlihat diwajah tegas nya mengikuti kemana langkah kaki Fay yang berjalan memegang tangan nya .
" Hooo, pantas tidak masuk ke kantor sedang jalan dengan seorang gadis rupanya " ucap ketiga teman Geo yang memakai stelan jas menghentikan langkah mereka .
" Akkkk" ringis Dixie saat akan menyentuh namun langsung ditendang tangannya oleh Fay dengan begitu kejam .
" Astaga siapa ini kenapa begitu galak " ucap mereka bertiga tertawa baru kali ini bertemu wanita segalak ini jalan dengan Casanova seperti Geo .
" Geo " pekik mereka bertiga saat kembali mencoba menyentuh langsung ditodongkan pistol oleh Fay .
" Aku tembak yang burung kalian agar jadi laki-laki tak berguna " ucap Fay tetap mengarahkan pistolnya ke mereka namun karena banyak orang akhirnya Fay kembali menyimpan pistol di dalam tas nya .
Geo saja kaget dan sungguh tidak tau kalau Fay membawa pistol .
" Kalian jangan macam-macam dengan istriku " tegas Geo memperingati ketiga sahabat nya yang mungkin berpikir Fay adalah sugar Baby nya .
" Hahh" mereka bertiga menatap tak percaya saat Geo mengatakan istri .
" Geo katakan " ucap mereka bertiga langsung mode serius tidak bercanda seperti tadi .
Geo mengatakan pada Fay untuk menunggu sebentar dan berbicara dengan temannya.
" Papi cepatlah nanti filmnya keburu mulai " rengek Fay memegang tangan Geo yang berbicara lama sekali dengan temannya.
Mereka bertiga tersenyum menatap Fay yang merengek manja lalu mengulurkan tangannya.
" Maaf sungguh kami tidak tau " ucap mereka dengan serius namun Fay masih ragu berjabat tangan dengan mereka .
" Maaf sekali lagi " ucap mereka sampai Fay mau berjabat tangan.
" Awas berpikiran begitu lagi " peringat Fay yang tadi merasa mereka merendahkan nya bahkan berpikir Fay wanita begituan .
" Tidak , maaf " sungkan mereka .
Beberapa saat mengobrol mereka menjadi akrab .
" Kamu yakin dia suamimu?" tanya Dixie dengan senyum menggoda .
" Iya, Casanova itu suamiku " ucap Fay melirik Geo yang memasang wajah datar seperti pria itu tidak suka Fay berbincang dengan temannya.
" ayo nanti film nya habis " ajak Geo padahal film nya mulai juga belum .
............
" Papi mereka ngapain ?" tanya Fay menunjuk sepasang kekasih di kursi pojok namun detik berikutnya Geo sudah memeluk bahkan menyembunyikan wajah Fay dalam jaketnya agar tidak melihat apapun lagi .