DANGEROUS AFFAIR

Leon yang sangat marah meluapkan emosinya pada Gerald, pria itu menyerang Gerald secara membabi buta.

"brengsek!!!, aku tidak ada urusan denganmu sialan!!!" pekik Gerald menyerang Leon, terjadi perkelahian sengit antara Leon dan Gerald di dalam Club membuat suasana gaduh dan para pengunjung club pun berlari pergi.

"kau yang diam sialan" balas Leon menendang Gerald hingga pria itu terbatuk.

"di gaji berapa sama Demian, hingga kau selalu membelanya hah, kau bersikap sebagai babu yang baik" sinis Gerald.

"keparat!!!, kau yang harusnya diam, kau tidak tahu apa apa anak kecil" bala Leon mengelap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

"tidak usah ikut campur!!!, Demian atasanmu tentu saja kau akan membelanya!!!

"aku hanya membela yang benar!!!

"benar?" tanya Gerald dengan sinis.

"ya, kau selama ini salah Gerald, Demian tidak pernah membunuh kedua orang tuamu, tapi mereka yang berniat membunuh Demian" ucap leon semakin membuat Gerald murka.

"cukup!!!, kekonyolan apa lagi ini hah!!!

"orang tuamu juga yang telah membunuh orang tua Demian" lanjut Leon tanpa rasa gentar.

"Brengsek, kau kira aku akan percaya hah" murka Gerald.

"jika kau tidak percaya tanyakan saja pada nenekmu, dia mengetahui bagaimana kedua orang tuamu tega membunuh orang tua Demian, tanyakan padanya, dia tidak akan pernah bohong soal itu, jika kau masih belum percaya, kau bisa memanggil ayahku dan teman temanya yang semasa hidupnya mengabdi pada keluarga Demason!!!" tekan Leon menarik kerah baju Gerald, dan menatap tajam pria itu.

"omong kosong apa ini hah!!!, aku tidak akan mempercayai ucapanmu!!" balas Gerald dengan menatap Leon dengan sengit.

"ayahmu dan ayah Demian bekerja sama untuk mengembangkan klan Demason, tapi ayahmu menghianati ayah Demian dengan bekerja sama dengan Rival mereka, ayahmu melakukan itu karna dia tidak rela jika seluruh tahta Demason diwariskan pada ayah Demian, untuk itu saat pertemuan keluarga dia menyuruh koki untuk mencampurkan racun pada makanan kedua orang tua Demian, racun itu pemberian Rival klan Demason yang mana efeknya sangat luar bisa jika masuk tubuh manusia!!!" ucap Leon

"dengan meninggalnya kedua orangtua Demian, ayahmu berpikir bahwa semua tahta Demason akan menjadi miliknya, namun dia salah, Demian dewasa tumbuh menjadi pria yang menuruni semua sifat ayahnya dan mampu membuat klan Demason semakin besar, kakekmu melihat sosok ayah Demian pada Demian sendiri, untuk itu dia ingin Demian yang meneruskan semua ini, ayahmu tidak terima, lalu kakekmu mengalah dan menjadikanmu sebagai kandidat pesaing Demian, tapi apa yang kau lakukan??, kau tidak mau bukan??, hal itu semakin membuat Demian menjadi satu satunya pewaris tunggal"

"apa kau sudah lupa bagaimana ayahmu memukulimu saat kau menolak terjun ke dunia ini hah!!, dia marah bukan hanya karna kau tidak mau, tapi dia juga marah karna hal itu semakin membuat Demian menjadi satu satunya calon penerus klan ini, jika ayahmu tidak mengincar tahta, dia pasti akan menerima semua keputusanmu itu!!!

Gerald terdiam mencerna semua yang Leon katakan, dan semua iti masuk akal, namun tidak seharusnya Demian membunuh kedua orang tuanya.

"tapi dia membunuh orang tuaku Leon!!!" geram Gerald dengan suara bergetar.

"setelah kau menolak itu, orang tuamu kembali mencari cara agar semua tahta ini tidak diwariskan pada Demian, mereka merencanakan pembunuhan pada Demian, karna menurut mereka jika Demian mati, semua tahta Demian akan jatuh ketanganmu meskipun awalnya kaupun akan menolak"

"ayahmu menjebak Demian, meminta Demian untuk datang ke gudang senjata, mereka merencanakan pembunuhan dengan cara mengunci Demian diruangan yang sudah di semprot gas racun berbahaya produk yang Demian buat"

Gerald terkejut mendengar itu, matanya membulat penuh keterkejutan.

"Demian pergi kesana namun dia tidak menemukan orang tuamu, ia terkejut saat dirinya hanya menemukan botol gas racun produk buatannya mengapa bisa disana, untuk itu ia segera mencelupkan kepalanya pada air yang berada di aquarium diruangan itu, sambil tanganya bergerak mengirim pesan pada anak buahnya meminta bantuan datang, selama menunggu ia hanya bisa menahan nafas di dalam air, itu satu satunya cara agar dia tidak menghirup gas racun tersebut"

"Gas yang digunakan oleh orang tuamu adalah gas racun buatan Demian sendiri untuk itu Demian tahu kekurangan racun itu, Gas itu tidak bisa bercampur dengan air untuk itulah dia mencelupkan kepalanya pada air aquarium disana"

"lalu soal orang tuamu yang meninggal karna Racun itu, seperti yang aku katakan Racun itu belum sempurna, ibumu membawa botol itu dalam persembunyiannya bersama ayahmu, dia tidak tahu bahwa racun itu harus segera dihabiskan, karna jika sudah dibuka, meski botol itu ditutup tetap saja gas itu tetap akan keluar" ucap Leon membuan Gerald terdiam kaku.

"itu sebabnya kau menemukan kedua orang tuanmu mati terkena gas racun itu"

"tidak mungkin" lirih Gerald, tubuhnya kaku dan pikiranya blank untuk mencerna semuanya.

"kau bisa melihat rekaman cctv yang saat ini di pegang oleh nenekmu"

"jika semua ucapanmu benar mengapa kakek diam saja saat orang tuaku membunuh orang tua Demian"

"karna dia tahu, kasus macam ini sudah biasa terjadi dalam dunia gelap, sebelum kakekmu meninggal, semua bukti bukti rekaman cctv beliau serahkan pada nenekmu"

"tidak mungkin" ucap Gerald menggelengkan kepala, ia tidak bisa menerima semua yang leon katakan. Dadanya sesak menerima itu semua.

"Demian selama ini tidak pernah menceritakan kebenaranya padamu, karna dia tidak tega padamu, kau selalu membanggakan kedua orang tuamu, meskipun mereka sering kali berbuat kasar padamu, dia tidak ingin kau kecewa pada sosok yang selalu kau banggakan, karna Demian sangat menyayangimu layaknya adik kandung" ucap Leon

"Demian melarangku untuk mengungkapkan fakta ini, tapi aku tidak tahan karna selama ini Demian selalu menerima sikap kekanak kanakanmu yang sangat menjengkelkan ini, kau tahu dia terbang kesini untuk dirimu padahal pekerjaan di Newyork sangatlah banyak dan kau membuatnya merugi ratusan juta dollar!!!, dan semua itu membuatku kesulitan!!!"

"sekarang kau tinggal pilih, kau masih akan terus keras kepala atau mempercayaiku, aku tidak perduli" ucap Leon meninggalkan Gerald dengan kondisi mengenaskan

****

Alex menatap gantungan kunci ruang karina dengan alis bertutan. Saat ini dia sedang menemani kakeknya memeriksa kesehatan jantungnya pada Karina.

"sepertinya aku pernah melihat gantunga itu, tapi dimana ya?" gunam Alex.

"kondisi jantung kekekmu sangat baik, tapi aku akan tetap memberi obat untuk berjaga jaga, diminum saat sedang sakit saja" ucap Karina kembali ke kursi kerjanya, setelah memeriksa kakek Alex.

"baiklah, emm karina gantungan itu bagus, kau membeli dimana?" tanya Alex membuat Karina terkejut karna Alex menanyakan hal yang di luar pembahasan.

"aku mendapatkanya dari seseorang bisa dibilang oleh oleh dari jepang" jawab Karina tidak bisa menyembunyikan raut pipi meronanya saat mengingat tentang gantungan itu.

"jepang??" ucap Alex seperti mengingat sesuatu.

"sepertinya itu gantungan yang Demian beli?, tapi apa mungkin untuk Karina?, " batin Alex menatap Karina.

"Mengapa kau menatapku seperti itu?" tanya Karina dengan heran, wajah Alex sangat aneh saat menatapnya.

"tidak, aku hanya ingat seseorang" balas Alex

"tapi gantungan itu benar benar seperti yang Demian beli" batin Alex semakin curiga.

"ayo pulang, sudah kakek katakan kakek baik baik saja" ucapnya penepuk pundak Alex dengan kesal.

"kek ini jadwal bulanan kakek, jadi kakek harus menurut" ucap Alex.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Guys maaf ya cerita ini lebih menojolkan cerita romacenya dari pada sisi gelap mafia🙏🙏🙏