NovelToon NovelToon
Between Two Alpha’S

Between Two Alpha’S

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Manusia Serigala / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Elowen, seorang wanita muda dari keluarga miskin, bekerja sebagai asisten pribadi untuk seorang model internasional terkenal. Hidupnya yang sederhana berubah drastis saat ia menarik perhatian dua pria misterius, Lucian dan Loreon. Keduanya adalah alpha dari dua kawanan serigala yang berkuasa, dan mereka langsung terobsesi dengan Elowen setelah pertama kali melihatnya. Namun, Elowen tidak tahu siapa mereka sebenarnya dan menolak perhatian mereka, merasa cemas dengan intensitasnya. Lucian dan Loreon tidak menerima penolakan begitu saja. Persaingan sengit antara keduanya dimulai, masing-masing bertekad untuk memenangkan hati Elowen. Saat Elowen mencoba menjaga jarak, ia menemukan dirinya terseret ke dalam dunia yang jauh lebih berbahaya daripada yang pernah ia bayangkan, dunia yang hanya dikenal oleh mereka yang terlahir dengan takdir tertentu. Di tengah kebingungannya, Elowen bertemu dengan seorang nenek tua yang memperingatkannya, “Kehidupanmu baru saja dimulai, nak. Pergilah dari sini secepatnya, nyawamu dalam bahaya.” Perkataan itu menggema di benaknya saat ia dibawa oleh kedua pria tersebut ke dunia mereka, sebuah alam yang penuh misteri, di mana rahasia tentang jati dirinya perlahan mulai terungkap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Two Alpha's And Mate

Dan ini kali pertama Loreon menginjakkan kaki di istana setelah ratusan tahun ia tidak pernah kemari. Udara di tempat itu terasa berat, seolah setiap sudut dinding menyimpan kenangan pahit masa lalunya. Istana Faltor, dengan menara-menara megah dan batu-batu gelap yang menjulang tinggi, tetap berdiri kokoh seperti terakhir kali ia melihatnya—namun baginya, tempat itu hanyalah simbol dari luka yang tak pernah sembuh.

Loreon melangkah perlahan melewati gerbang utama, diiringi tatapan tajam para penjaga yang tampak tak mengenalinya. Ia menanggalkan tudung jubah hitamnya, memperlihatkan rambut peraknya yang berkilau di bawah sinar matahari. Bisikan mulai terdengar di antara para pelayan dan penjaga.

"Dia mirip sekali dengan mendiang raja," gumam salah satu penjaga.

Loreon tidak peduli. Baginya, kedatangannya ke tempat ini bukan untuk bernostalgia, melainkan untuk menyelesaikan sesuatu yang tertunda sejak lama. Pandangannya terarah lurus ke aula utama, di mana sebuah takhta kosong berdiri megah—takhta yang dulu diisi oleh ayahnya, Raja Valtor.

Namun, sebelum ia sempat melangkah lebih jauh, sebuah suara yang dingin dan penuh kemarahan menghentikannya.

"Jadi kau akhirnya kembali juga, Loreon."

Loreon mengangkat wajahnya, dan di hadapannya berdiri seorang pria dengan sorot mata tajam dan penuh kebencian—Lucian Faltor. Kakak tirinya yang selama ini ia hindari.

"Lucian," jawab Loreon dengan suara tenang, meski matanya menyiratkan tekad. "Sudah lama sekali, ya?"

Aku tak pernah menyangka kau punya keberanian untuk kembali ke sini. Setelah apa yang terjadi pada ibuku... setelah apa yang kau tinggalkan untuk menghancurkan kehidupan keluarga ini," ucap Lucian dengan nada penuh kebencian, suaranya menggema di aula besar istana.

Loreon menghela napas panjang. Tatapannya tetap tenang, meski ia tahu setiap kata Lucian adalah cambuk yang mengingatkan pada luka lama.

"Aku tidak pernah berniat menghancurkan apa pun, Lucian," jawab Loreon perlahan. "Apa yang terjadi pada ibumu adalah akibat dari dosa-dosa ayah kita, bukan aku. Aku sama terlukanya denganmu."

Lucian mendekat, matanya menyala penuh amarah. "Jangan mencoba menyamakan penderitaanmu denganku, Loreon. Ibu ku mati karena ibu mu—dan kehadiranmu hanyalah bukti dari pengkhianatan itu."

Loreon menundukkan kepala sejenak, mencoba menahan emosi yang bergejolak di dadanya. Ketika ia mendongak lagi, ada keteguhan dalam sorot matanya. "Aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan, Lucian. Sama seperti kau tidak pernah meminta untuk menjadi bagian dari keluarga ini. Tapi jika kita terus menyalahkan satu sama lain, kita hanya menjadi pion dalam permainan Raja Valtor—ayah kita, yang menghancurkan kita semua."

Lucian terdiam sejenak. Ucapan Loreon, meski pahit, memiliki kebenaran yang sulit ia sangkal. Namun, kebenciannya telah berakar terlalu dalam untuk dilepaskan begitu saja.

"Ayah mungkin telah menghancurkan banyak hal," gumam Lucian, suaranya lebih rendah namun tetap tajam, "tapi ibuku mati karena ibumu, Loreon. Dan kau... kau adalah alasan kenapa semua ini dimulai."

Jika itu yang kau yakini, aku tidak bisa mengubahnya. Tapi aku tidak datang ke sini untuk mencari pengampunanmu, Lucian," ucap Loreon dengan nada dingin, matanya menatap tajam ke arah kakaknya. "Aku datang untuk mengambil kembali apa yang kau ambil dariku."

Lucian menyipitkan matanya, ekspresinya berubah menjadi penuh kewaspadaan. "Elowen..." gumamnya, suara itu hampir seperti desisan. "Kau masih berani menyebut namanya, setelah apa yang terjadi?"

Loreon tersenyum tipis, meski di balik senyumnya tersimpan luka yang mendalam. "Apa yang terjadi padanya adalah karena ulahmu, Lucian. Kau menghancurkan hidupku dengan merebutnya dariku, dan kau tahu itu. Aku datang untuk mengakhiri semua ini—dan membawanya kembali."

Lucian mendekat, kemarahan di matanya semakin jelas. "Kau tidak pantas menyebut namanya, Loreon. Kau bahkan tidak ada di sini saat dia membutuhkanku—kau meninggalkannya, sama seperti kau meninggalkan keluarga ini."

Loreon mengepalkan tangannya, berusaha menahan emosinya. "Aku meninggalkan istana ini karena aku tidak punya pilihan. Tapi aku tidak pernah meninggalkan Elowen, tidak di hati dan jiwaku. Dan sekarang, aku di sini untuknya."

Keduanya berdiri saling berhadapan, ketegangan di antara mereka seperti pisau yang siap memotong apa saja. Nama Elowen, yang begitu berarti bagi mereka berdua, kini menjadi alasan utama dari konflik yang tak terhindarkan.

Loreon menatap tajam ke arah Lucian, suaranya penuh kecaman dan kemarahan yang mendidih. "Aku akan merebut Elowen darimu, Lucian. Kau pikir kau bisa mengurungnya di sarang emasmu—penjara kematian yang kau sebut istana ini? Aku akan menghancurkan segalanya jika perlu. Aku tidak akan membiarkanmu memenjarakan jiwanya lebih lama lagi!"

Lucian mencibir, kemarahan di matanya mulai berubah menjadi kilatan primal. "Kau berbicara seolah kau punya kekuatan untuk melawan aku, Loreon. Kau hanya bayang-bayang yang lemah, seorang anak haram yang berani melawan pewaris sejati. Jika kau ingin Elowen, kau harus merebutnya dari tanganku—dengan nyawamu sebagai taruhan!"

Atmosfer di aula berubah drastis. Udara terasa berat, bergetar oleh energi yang intens dari dua saudara yang berdiri berhadap-hadapan. Kemarahan mereka memicu sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang liar dan tak terkendali. Loreon merentangkan tangannya, matanya bersinar biru terang, mengeluarkan aura dingin yang mengguncang ruangan. Di seberangnya, Lucian menggeram pelan, iris matanya berubah menjadi merah menyala seperti api, mencerminkan sifat dominannya sebagai pewaris Alpha.

Tubuh mereka mulai berubah—tulang-tulang meregang dan melengkung, otot-otot membesar, dan suara erangan mereka berubah menjadi geraman rendah yang menggema. Loreon berubah menjadi serigala besar berwarna perak, bulunya bercahaya seperti sinar bulan. Setiap helaian bulunya tampak hidup, menyerap cahaya di sekitar, memberi kesan misterius dan dingin. Kuku-kuku tajamnya mencakar lantai, meninggalkan bekas yang dalam, sementara taringnya memancarkan aura dingin yang menusuk.

Di sisi lain, Lucian berubah menjadi serigala hitam pekat, dengan semburat merah yang berkilauan di bulunya seperti bara api. Tubuhnya lebih besar dan kekar, penuh dengan kekuatan mentah yang memancarkan dominasi. Matanya merah menyala seperti dua obor neraka, dan setiap gerakannya memancarkan ancaman. Geramannya mengguncang tembok istana, menandakan bahwa dia adalah penguasa sejati tempat ini.

Tanpa aba-aba, mereka melompat ke arah satu sama lain dengan kekuatan dahsyat. Tubrukan pertama mereka menggetarkan seluruh aula, membuat lantai retak dan tembok di sekeliling mulai runtuh. Cakar Loreon menyerang ke arah Lucian, meninggalkan bekas luka panjang di bahunya, sementara Lucian membalas dengan gigitan ke arah leher Loreon, yang berhasil dihindari dengan lompatan gesit.

Serangan demi serangan menggema di aula istana. Tembok-tembok mulai retak lebih parah, pilar-pilar runtuh dengan suara gemuruh. Dalam hitungan menit, aula besar itu telah berubah menjadi reruntuhan. Tapi pertempuran mereka tidak berhenti di sana.

Lucian menghantam Loreon dengan kekuatan penuh, mendorongnya hingga mereka menerobos dinding terakhir aula dan jatuh ke lapangan latihan. Prajurit-prajurit yang sedang berlatih langsung terhenti, tertegun melihat dua serigala raksasa bertarung dengan kekuatan luar biasa.

Loreon melompat, menyerang dari atas, mencakar wajah Lucian dan mendorongnya mundur. Tapi Lucian tidak kalah cepat; dengan satu gerakan, dia membalas dengan hantaman yang membuat Loreon terlempar ke salah satu tiang kayu di lapangan, menghancurkannya hingga serpihan kayu beterbangan.

Lapangan latihan itu kini menjadi medan pertempuran. Para prajurit menyaksikan dengan ngeri dan kagum, tidak berani mendekat. Kedua serigala itu, yang memancarkan aura Alpha, bertarung dengan keganasan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Tanah retak, pohon-pohon di sekitar tumbang, dan udara dipenuhi debu serta serpihan reruntuhan.

Geraman dan raungan mereka menggema, seolah memanggil kekuatan primal dari masa lalu. Loreon, dengan kecepatannya, terus menyerang sisi-sisi lemah Lucian, sementara Lucian menggunakan kekuatannya untuk mencoba menghancurkan Loreon dalam satu pukulan. Namun, tidak ada yang menyerah.

Pertempuran itu adalah wujud dari kebencian, dendam, dan cinta yang tak terbalas. Loreon berjuang untuk membebaskan Elowen, sementara Lucian bertarung untuk mempertahankan klaimnya. Namun, satu hal jelas—istana Faltor tidak akan pernah sama setelah pertarungan ini berakhir.

1
☆Peach_juice
Ceritanya seru banget😭

oh iya mampir juga yuk dikarya baruku, judulnya ISTRI PENGGANTI TUAN ARSEN😁🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!