Erik, seorang tenaga medis menyinggung orang berpengaruh dan hendak dihabisi! namun pada saat kritis, dia memperoleh warisan ilmu pengobatan, dan sejak saat itu Erik mempunyai kekuatan super yang bisa membawa dia kepuncak kejayaan. namun kesuksesannya terasa hampa, karena keberadaan orang tua dan kerabat kandungnya belum ditemukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengajukan Diri Sebagai Murid
"Memangnya kenapa kalau iya." Jawab Erik.
"Senior bisakah senior mengajariku teknik akupuntur ini?"
"Saya ingin berguru dengan senior, dan melayani senior selamanya." pinta Rendy.
Rendy tau bahwa permintaannya ini agak berlebihan, karena teknik akupuntur ini termasuk teknik yang sangat rahasia dan tidak bisa diwariskan sembarangan.
Namun Rendy sudah menjadi dokter selama puluhan tahun, baru kili ini dia melihat teknik akupuntur seajaib ini. Jadi dia tidak ingin melewatkan kesempatan yang sangat bagus ini untuk mempelajari teknik tingkat dewa seperti ini.
Awalnya Randy mengira bahwa Erik akan marah dan bahkan memarahinya. akan tetapi, Erik langsung menjawab "Ajari kamu?"
"Boleh!"
"Apa?"
"Benarkah?"
"Saya tidak tau caranya Untuk berterimakasih pada anda, senior!" ujar Randy dengan sangat antusias.
"Hanya teknik akupuntur saja, ini tidak seberapa, tapi saya tidak punya waktu sekarang, Aku masih punya urusan lain!" Ujar Erik.
Randy tidak berani menunda dia segera bertanya, "Senior ada urusan apa? Apakah ada yang perlu saya bantu?
"Aku ingin mencari seseorang.
"Tuan Muda Grup Cahaya Abadi, Ivan Setyawan."
Aku sangat senang kalau anda dapat membantu saya menemukannya.
"Apa bocah keluarga Setyawan menyinggung senior? Bagaimana kalau saya pergi mencarinya? Saya yakin keluarga Setyawan pasti akan mendengar dan menjaga reputasiku."
Randy berkata dengan bangga
Keluarga Setyawan hanya termasuk keluarga kelas dua dikota Cendana, mereka berinvestasi dibeberapa rumah sakit swasta, Mungkin bagi orang biasa mereka itu lumayan hebat, tapi tidak demikian dengan Randy.
Erik pun langsung menolaknya tanpa ragu, balas dendam harus dilakukan dengan tangannya sendiri, serta harus dilakukan secepatnya.
Balas dendam memang tidak perna telat, namun pembalasan dilakukan dengan cepat akan memberikan eforia tersendiri dan rasa senang yang berlipat ganda.
Ivan menindas orang lain dengan mengandalkan kekuasaan keluarga nya, kalau bukan karena Erik mendapatkan warisan ilmu medis, Dia mungkin sudah mati sejak awal.
Dendam ini tidak mungkin dibiarkan berlalu.
Awalnya Erik tidak terlalu berharap, dia hanya berpikir bahwa bisa menemukan Ivan kalau dicari banyak orang, namun tak disangka hanya dalam waktu beberapa menit lokasi Ivan langsung ditemukan. Karena pergerakan Randy sangat cepat saat mencari lokasi keberadaan Ivan.
Ada bangunan simbolik berwarna biru terang setinggi 40 meter dipusat kota Cendana.
Tempat itu dinamakan Hilton park, kamu bisa bersenang senang disini selama punya uang.
Tempat ini adalah tempat untuk menghamburkan uang.
Sekarang lampu malam telah menyala menerangi seluruh kota Cendana, Hilton park sangat ramai saat ini.
Saking ramainya, tidak ada yang memperhatikan bahwa, ada bayangan hitam besar seperti cicak raksasa melintas di belakang Hilton park.
Bayangan hitam itu sangat gesit, dia menghindari semua kamera pemantau dan bersembunyi di kegelapan malam.
Bayangan hitam itu tidak lain adalah Erik.
Dia sudah mengetahui kalau Ivan sedang berada dilantai 22 Hilton park.
Balas dendam harus dilakukan secepat mungkin!!
Erik tidak bisa menunggu lebih lama lagi, saat ini dia hanya berpikir untuk balas dendam.
Dia tidak akan bisa tidur, makan dan minum sebelum dendam terbalaskan.
Jadi setelah di mengetahui lokasi keberadaan Ivan, dia segera mendatangi kamar tempati Ivan berada.
Tak membutuhkan waktu lama Erik segera menemukan Ivan, Ada banyak orang disekitarnya, mereka adalah orang yang pagi tadi menghajar Erik hingga tidak sadarkan diri.
Mereka sedang menusukan jarum suntik kebagian lengan dan paha mereka, semuanya seperti sangat menikmati moment itu.
Mereka menghembuskan gumpalan asap, dari hidung dan mulut, dan terlihat
memang semua adalah berandalan, yang dibayar ole ivan.
"sekumpulan bajingan tengik!" gumam Erik dalam hati.
Emosi Erik sudah sampai di puncaknya. Dia sangat ingin segera menghajar orang-orang itu.
Namun pada saat itu juga.
Tok tok Tok
Tiba-tiba terdengar ketukan pintu.
Ivan sangat tau siapa yang datang, jadi dia segera menyuruh anak buahnya untuk membukakan pintu.
Erik juga mengenal siapa yang datang. yang datang tidak lain adalah Gilang sang wakil direktur rumah sakit. Gilang menyeret sebuah koper yang sangat besar.
Setelah masuk, dia segera menutup pintu dan tampak sangat misterius. Erik merasa heran dengan sikap sang wakil direktur. dilihat dari penampilannya, Gilang tidak terlihat seperti akan melakukan perjalan jauh, tetapi untuk apa dia membawa koper sebesar itu?
Sesaat kemudian dia pun membuka koper, Dan isi dalam koper tersebut bukan barang atau benda, melainkan orang. Dia mengenakan jas lab putih dan memiliki tubuh yang sexi.
Ternyata orang itu tidak lain adalah lidya.
Lidya masih bernafas, tapi dia sudah tidak sadarkan diri, Sepertinya dia telah dibius.
"Gilang, kamu melakukan pekerjaan dengan sangat baik!" Ivan sudah tidak bisa menahan hasrat seksual nya lagi setelah melihat wanita yang ada didepan itu.
"Hahaha bekerja untuk tuan muda Ivan merupakan suatu kehormatan bagi saya!" Gilang berkata sambil tersenyum,
"Kalau begitu bagaimana soal evaluasi jabatan saya?"
"Jangan khawatir itu tidak masalah, ayahku akan membantumu untuk berbicara pada dewan direksi. Setelah si Dimas pensiun, posisi direktur pasti menjadi milikMu."
"Terimakasih banyak atas semua nya tuan Ivan," ujar Gilang dengan sangat gembira dan senyum yang lebar.
Saat ini Ivan berkata kepada para bawahannya sambil tersenyum jahat. "Siapkan semua kameranya, aku akan memotret semua detailnya nanti. Kalau gadis kecil ini berani lapor polisi, aku akan menunjukan padanya hasil dari pertempuran sengit ini!"
Beberapa anak buah Ivan segera mengatur dan mengarahkan kameranya ke arah Lidya.
Jelas ini bukan kali pertama mereka melakukan perbuatan kotor ini. karena gerakan mereka sangat lincah dan terorganisir, Tidak tau ada berapa banyak gadis tak berdosa yang disiksa seperti ini oleh para bedebah ini.
Erik sudah tidak bisa menahan niat membunuhnya lagi, dia langsung menerobos masuk dari jendela!!!
Kelompok bedebah ini sama sekali tidak mengenal hukum.
Sampah seperti ini tidak pantas hidup di muka bumi ini.
Hari ini Erik ingin menegakkan keadilan bagi para korban dari kebiadaban dari para bedebah ini.
"Kamu!"
Ivan sangat terkejut!
Bukannya dia pria yang sudah dibunuh atas perintahku? Meski dia kabur, setidaknya dia terluka parah, kenapa tidak terlihat terluka parah? Apa yang terjadi?
"bunuh dia!"
Ivan langsung memerintahkan anak buahnya. Bagaimana Erik bisa melarikan diri, untuk apa dia datang kemari, semua ini tidak penting.
Yang terpenting dia melihat sesuatu yang seharusnya tidak dia lihat, jadi dia harus dihabisi. sebelumnya dia beruntung bisa kabur, Tapi kali ini Ivan tidak akan berbelas kasih lagi padanya..
Begitu mendengar perintah beberapa pria berotot langsung menyerang dengan ganas, Orang terdepan mengeluarkan pisau dan langsung menikam tepat di dada Erik.
Kalau sebelumnya bertemu hal seperti ini, Erik pasti segera melarikan diri sejauh mungkin. Tapi kali ini dia tetap berdiri kokoh sambil mengacungkan jari tangannya.
Tubuh pria yang memegang belati itu tiba-tiba mati rasa dan langsung terduduk lemas. belati di tangannya pun terlepas dan jatuh ke lantai. Dengan cara yang sama, Erik menaklukan yang lainnya.
Musuh yang dulunya tampak tidak terkalahkan, kini bagaikan tikus mati terperangkap perangkap tikus dihadapannya.
Hingga saat ini Erik baru meyakinkan dirinya bahwa semuanya nyata, itu yang membuatnya sangat antusias. Ivan dan Gilang tampak tercengang, sejak kapan orang yang mereka remehkan menjadi sehebat ini?
Erik berjalan selangka demi selangkah menuju Ivan. ivan pun tidak sok-sok kan lagi seperti sebelumnya. Dia berpura-pura berkata dengan tegas, "apa yang ingin kamu lakukan?
"Asal kamu tau, Ayahku adalah direktur grup Cahaya Abadi!"
plak!
Tanpa menunggunya selesai bicara, Erik sudah menampar wajahnya.
"Beraninya kamu memukulku!
Plak!
"kamu akan berakhir, aku pasti akan membunuhmu!"
Plak! Plak! Plak! Plak,....
"Kak Erik, kita bisa membicarakan ini secara baik-baik.
"Aku terima dan aku mengakui,....
begini saja aku akan memberikan kamu uang sebanyak dua miliar, Atau dua triliun. mohon lepaskan aku."
Saat ini Gilang juga ikut bicara, "benar Erik, kamu masih sangat muda, jangan melakukan hal melanggar hukum."
"Aku kurang pertimbangan atas kejadian sebelumnya. Begini saja mulai besok kamu boleh kembali lanjut bekerja!"
"Saya akan mengangkat kamu menjadi karyawan tetap. Asal kamu bekerja dengan baik, saya bisa memastikan akan mempromosikan kamu menjadi dokter jaga dalam waktu 2 tahun."
Gilang dan Ivan berusaha menstabilkan emosi Erik.
mau hiatus kah ???