NovelToon NovelToon
Tlembuk

Tlembuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Cinta Terlarang / Pelakor
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Esa

"Tlembuk" kisah tentang Lily, seorang perempuan muda yang bekerja di pasar malam Kedung Mulyo. Di tengah kesepian dan kesulitan hidup setelah kehilangan ayah dan merawat ibunya yang sakit, Lily menjalani hari-harinya dengan penuh harapan dan keputusasaan. Dalam pertemuannya dengan Rojali, seorang pelanggan setia, ia berbagi cerita tentang kehidupannya yang sulit, berjuang mencari cahaya di balik lorong gelap kehidupannya. Dengan latar belakang pasar malam yang ramai, "Tlembuk" mengeksplorasi tema perjuangan, harapan, dan pencarian jati diri di tengah tekanan hidup yang menghimpit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Esa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11: Kesempatan Emas

Lily terus bersenang-senang bersama Rian dan teman-temannya, merasakan ketegangan dan kegembiraan malam yang berlanjut. Dalam setiap tawa dan candaan, Lily mulai memperhatikan Rian lebih seksama. Dia memiliki pesona yang kuat dan cara berbicara yang membuat semua orang di sekitarnya tertarik.

Saat suasana semakin hangat, Rian memutuskan untuk memindahkan kelompok itu ke area yang lebih privat. “Yuk, kita ke rooftop. Di sana lebih tenang dan kita bisa ngobrol lebih leluasa,” ajaknya sambil menunjukkan arah.

Lily setuju dan mengikuti mereka. Di rooftop, pemandangan kota terlihat indah, dengan lampu-lampu berkelap-kelip di kejauhan. Suasana malam sangat romantis, dan Lily merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk mengaitkan hati Rian.

Mereka duduk di sekitar meja dengan minuman yang baru saja dipesan. “Jadi, Lily, kamu dari mana sebenarnya?” tanya Rian, menatapnya dengan penuh perhatian.

“Aku dari sini. Tapi aku lebih suka mencari peluang di luar sana. Kamu tahu, dunia ini luas dan penuh kesempatan,” jawab Lily sambil tersenyum nakal.

“Bisa jadi itu strategi yang bagus. Banyak orang sukses karena berani mengambil risiko,” Rian berkata sambil menatapnya, seolah mencari tahu lebih dalam.

Lily tidak ingin menyia-nyiakan momen ini. “Aku percaya bahwa hidup ini soal bagaimana kita menggunakan kesempatan yang ada. Kadang, kita perlu berani bermimpi besar,” katanya sambil mengedipkan mata.

Rian tersenyum, “Kamu sepertinya punya ambisi yang tinggi. Aku suka itu. Kebetulan, keluargaku punya bisnis di berbagai sektor. Jika kamu butuh bantuan atau dukungan, jangan ragu untuk menghubungiku.”

Hati Lily berdegup kencang. “Oh, serius? Itu akan sangat membantu! Tapi, bagaimana kalau kita bicarakan itu sambil bersenang-senang? Aku tahu beberapa tempat yang seru,” tawarnya dengan penuh semangat.

“Baiklah, aku suka ide itu. Kita bisa jelajahi kota dan melihat ke mana malam ini membawa kita,” jawab Rian, seolah menyetujui ajakan Lily.

Ketika mereka berbincang, Lily menyadari bahwa dia mungkin mendapatkan kesempatan emas di depan mata. Rian bukan hanya tampan dan menyenangkan, tetapi juga berasal dari keluarga kaya. Dengan keinginan Lily untuk hidup nyaman dan mewah, dia merasa bahwa berhubungan baik dengan Rian bisa menjadi jalan menuju hidup yang dia impikan.

Saat percakapan mereka berlanjut, Lily berusaha mengaitkan perhatian Rian lebih dalam. “Aku selalu percaya, hidup ini singkat. Kita harus menikmati setiap momen, terutama saat ada orang yang bisa membuat kita tersenyum,” katanya sambil merapatkan tubuhnya ke arah Rian, berharap bisa memancing rasa ketertarikan lebih jauh.

Rian terlihat terkesan dan membalas tatapannya. “Kamu benar, Lily. Hidup terlalu berharga untuk disia-siakan. Mari kita buat malam ini tak terlupakan,” ujarnya, membuat Lily merasakan kegembiraan membara dalam dirinya.

Sebagai langkah pertama untuk meraih mimpi dan hidup yang lebih baik, Lily tahu dia harus memanfaatkan momen ini dengan baik. Dia sudah membayangkan hidup dalam kenyamanan dan kemewahan, dan Rian bisa menjadi kunci untuk mewujudkannya.

Malam itu, Lily dan Rian terus berinteraksi, merencanakan langkah selanjutnya, dan membangun koneksi yang mungkin bisa mengubah hidup mereka selamanya. Lily bersiap-siap untuk berjuang, dengan tekad untuk tidak menyia-nyiakan setiap peluang yang datang.

Lily kemudian mendekatkan wajahnya ke arah Rian, merasakan detak jantungnya yang berdegup kencang. Dia tahu ini adalah momen yang tepat untuk mengambil langkah berani. Dengan percaya diri, Lily memberi kecupan tipis di bibir Rian. Sentuhan lembut itu membuat Rian terkejut sejenak, tapi segera diikuti dengan senyuman lebar yang menghiasi wajahnya.

Rian berdegup kencang, tatapannya berubah menjadi lebih dalam, mencerminkan ketertarikan yang kuat. “Wow, kamu berani sekali,” katanya sambil tersenyum. “Kecupan itu tidak bisa dianggap remeh, Lily.”

“Kadang, kita perlu berani untuk mendapatkan apa yang kita inginkan,” jawab Lily, matanya bersinar penuh harapan. “Aku hanya ingin tahu seberapa besar ketertarikan kita satu sama lain.”

Rian mengangguk, tampak lebih bersemangat. “Kamu benar. Ada sesuatu yang berbeda tentangmu, dan aku ingin mengenalmu lebih dekat.”

Suasana di sekitar mereka semakin hangat, dan Lily merasakan atmosfer penuh ketegangan. Dia tahu ini adalah saat yang tepat untuk menggoda lebih jauh. “Jadi, bagaimana kalau kita tidak hanya berbincang-bincang? Aku tahu tempat yang lebih privat, di mana kita bisa lebih bebas,” ucapnya dengan nada menggoda.

Rian mengangkat alisnya, tampak penasaran. “Tempat yang lebih privat? Seperti apa?”

“Tempat di mana kita bisa menikmati satu sama lain tanpa ada gangguan,” Lily menjawab, lalu sedikit menggigit bibir bawahnya, menambahkan daya tarik pada kata-katanya.

Setelah beberapa detik, Rian akhirnya berkata, “Baiklah, aku setuju. Aku ingin tahu lebih banyak tentangmu, Lily. Ayo pergi.”

Lily merasa antusias. Dia mengambil tangan Rian dan menggenggamnya, merasakan kehangatan dan ketegangan dalam sentuhan itu. Mereka melangkah pergi dari rooftop, menuju sebuah tempat di mana mereka bisa menjelajahi perasaan yang baru saja tumbuh di antara mereka.

Sesampainya di sebuah kafe kecil yang sepi, Lily mengajak Rian duduk di sudut yang lebih tenang. Di sana, suasana lebih intim, dan mereka bisa berbicara tanpa gangguan.

“Malam ini benar-benar spesial,” Rian berkata, menatap Lily dengan intens. “Aku tidak menyangka akan bertemu dengan seseorang sepertimu.”

Lily tersenyum, hatinya berdebar-debar. “Aku pun merasakannya. Aku suka bersenang-senang, dan rasanya kita cocok satu sama lain,” ucapnya, mencoba mengalirkan percakapan ke arah yang lebih menggoda.

Mereka berbagi tawa dan cerita, dan seiring waktu berlalu, ketertarikan di antara mereka semakin membara. Rian tampak semakin terpesona oleh kepribadian Lily yang ceria dan berani.

Setelah beberapa saat bercakap-cakap, Lily berani mengajukan pertanyaan yang lebih langsung. “Jadi, Rian, apa kamu orang yang suka mencoba hal-hal baru? Mungkin… pengalaman yang lebih mendebarkan?”

Rian tertawa, “Tentu saja, aku suka tantangan. Kenapa? Apa kamu punya sesuatu di pikiranmu?”

Lily mendekatkan tubuhnya, merasakan ketegangan di udara. “Aku tahu banyak cara untuk bersenang-senang, Rian. Kita bisa melakukan apa pun yang kita mau, hanya kamu dan aku.”

Rian tersenyum lebar, wajahnya bersinar dengan antusiasme. “Ayo, aku suka semangatmu. Mari kita buat malam ini tak terlupakan.”

Dengan itu, Lily merasa yakin bahwa dia telah berhasil meraih perhatian Rian. Mereka berdua siap untuk menjelajahi petualangan baru, saling menemukan dalam kedalaman malam yang penuh harapan.

Akhirnya Rian menatap Lily dengan intens, senyum nakal menghiasi wajahnya. “Kamu sungguh luar biasa, Lily. Aku merasa kita harus melanjutkan semua ini. Ayo, ke kamar saja yuk.”

Lily merasa jantungnya berdegup kencang mendengar ajakan tersebut. Dia tahu ini adalah momen yang tepat untuk bersikap tegas. Dengan nada menggoda, dia menjawab, “Sebelum itu, Rian, aku perlu memberitahumu satu hal.”

“Oh? Apa itu?” tanya Rian, sedikit bingung namun tetap penasaran.

Lily mendekatkan wajahnya, suaranya menjadi lebih rendah. “Untuk menikmati malam ini, aku butuh 1 juta sekali crot. Hanya untuk pengalaman luar biasa yang akan kita buat bersama.”

Rian terkejut, tetapi senyum nakal itu tak kunjung pudar. “1 juta? Hmm, itu angka yang menarik. Tapi aku yakin, kamu akan membuatnya lebih dari sekadar pengalaman biasa, kan?”

“Pastinya,” jawab Lily sambil tersenyum manja. “Kamu tidak akan menyesal. Aku tahu bagaimana cara memberikan kepuasan.”

“Baiklah,” Rian akhirnya setuju, “aku bisa menyediakannya. Mari kita nikmati malam ini.”

Dengan perjanjian itu, mereka berdua beranjak menuju kamar, saling menggenggam tangan dengan semangat. Lily merasakan adrenalin memuncak saat mereka masuk ke dalam ruangan yang lebih privat.

Di dalam kamar, suasana semakin intim. Lily berusaha menciptakan suasana yang nyaman dan menggoda. “Jadi, Rian, apa yang ingin kamu lakukan pertama?” tanyanya sambil tersenyum genit.

Rian menatap Lily, matanya bersinar penuh hasrat. “Aku ingin mengenalmu lebih dalam, Lily. Kamu sudah membuatku penasaran.”

Lily mendekat dan menempatkan jari telunjuknya di bibirnya. “Mungkin kita bisa mulai dengan saling berbagi rahasia? Atau langsung saja kita nikmati momen ini?”

“Bagaimana jika kita melakukan keduanya?” jawab Rian, langkahnya semakin mantap.

Malam itu, dua jiwa bertemu dalam kesenangan dan keinginan, dengan janji-janji yang tak terucap membara di antara mereka. Lily dan Rian melangkah lebih jauh, mengeksplorasi keinginan dan fantasi masing-masing, sambil berharap bahwa pertemuan ini bukan hanya sekadar kebetulan.

1
Zhu Yun💫
Tenang Ly, masih ada stok rokoknya om Joko noh 🤭😁🤣🤣✌️
DJ. Esa Sandi S.: eh, minta kontak wa kamu sih ...
Zhu Yun💫: masama kakak 👍
total 4 replies
Zhu Yun💫
Tangan Om Joko nakal ya 🤭😁🤣✌️✌️
Zhu Yun💫
Pak Herman pengin nyobain daun muda juga nih 🤭
Pasatv Mase
vidionya kok gak ada
DJ. Esa Sandi S.: ini kan novel boss
total 1 replies
Zhu Yun💫
Beban hidup ya Ly,,, Semangat ya Ly, semua ada masanya.... 😁💪💪
Zhu Yun💫
weleh-weleh 😅
DJ. Esa Sandi S.: /Applaud//Applaud/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Semangat kak Esa buat novel barunya 💪💪💪
DJ. Esa Sandi S.: udah q follback yah /Sly//Sly/
Zhu Yun💫: Follback kakak, nanti bisa saling chat,,
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!