NovelToon NovelToon
Bukan Orang Biasa

Bukan Orang Biasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Kekasih misterius
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.4
Nama Author: Astri Reisya Utami

Erika gadis biasa yang harus bekerja keras untuk menyambung hidup karena dia menjadi tulang punggung keluarga.
Namun karena parasnya yang cantik membuat gadis seumurannya iri terhadapnya karena banyak pemuda desa yang ingin mendekatinya.
Hingga suatu hari Erika harus terjebak dalam situasi yang membuat dirinya harus terpaksa menikahi seorang pria asing yang tidak di kenalnya karena kecerobohannya sendiri dan di manfaatkan oleh orang yang tidak menyukainya.
Tara, nama pria itu yang bekerja di salah satu proyek perumahan di desa Erika.
Bagaimanakah kisah Erika dan Tata menjalani kehidupannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Pagi ini bang Tara pergi buru-buru karena harus menghadiri rapat di kantor sampai-sampai di lupa sarapan. Karena bang Tara sudah berangkat aku pun masuk kamar kembali dan membereskan kamar. Aku minta pada asisten rumah ini di larang untuk membereskan kamarku karena biar aku yang membereskan nya sendiri. Namun saat aku sedang santai tiba-tiba ponselku berdering dan itu panggilan dari bang Tara yang meminta aku mengantarkan berkas yang ke tinggalan. Aku pun segera bersiap dan setelah siap langsung turun namun di bawah bertemu bunda.

"Kamu mau kemana sudah rapi? " tanya bunda.

"Aku mau mengantarkan ini ke kantornya bang Tara" jawab ku sambil menunjukan map yang aku bawa.

"Kamu pergi sama siapa? " tanya bunda lagi.

"Bang Tara nyuruh aku minta antar mang Dudung" jawab ku.

"Oh ya sudah hati-hati kalau gitu" pesan bunda sebelum aku pergi dan aku pun langsung mencium tangannya lalu pergi.

Mang Dudung sudah siap dan saat melihat ku dia langsung membukanya pintu mobil dan aku hanya tersenyum. Setelah aku naik mang Dudung pun naik dan langsung menjalankan mobilnya. Selama di jalan aku hanya menatap ke samping melihat pemandangan kota. Namun tak lama kami sampai dan aku pun langsung turun.

"Mang tunggu di parkiran saja ya! " pinta ku pada mang Dudung dan mang Dudung mengangguk.

Aku pun berjalan masuk namun entah kenapa saat masuk aku melihat tatapan orang yang berpapasan dengan ku menatapku sedikit berbeda namu aku biarkan. Aku pun langsung menuju resepsionis.

"Siang mbak" sapa ku namun balas orang itu sedikit angkuh.

"Maaf mbak Pak Kian nya ada? " tanya ku.

"Sudah punya janji? " tanya nya dengan sinis.

"Sudah mbak" jawab ku

"Dari perusahaan apa? " tanya dan aku bingung harus jawab apa.

"Kenapa gak jawab?, Pak Kian gak bisa di temui oleh sembarang orang" beritahu nya.

"Istrinya juga gak bisa? " tanya ku balik.

Namun bukannya menjawab dia malah menatapku dari atas sampai bawah dan di ulang dari bawah ke atas.

"Maaf ya mbak, jangan mimpi deh jadi istrinya Pak Kian. Lagian Pak Kian belum menikah" ujarnya dengan nada merendahkan.

Aku yang gak mau berdebat lebih lama akhirnya mencoba menghubungi Tara jika aku sudah di bawah. Bang Tara pun minta aku menunggunya karena dia akan turun. Selama menunggu bang Tara aku melihat penampilan semua karyawan disini yang sangat modis di banding aku. Mereka yang memakai jilbab pun sangat modis sedangkan aku hanya memakai gamis dan kerudung instan.

"Erika" panggil bang Tara membuat lamunan ku hilang.

"Bang" sambil berdiri.

"Kenapa gak langsung naik? " tanya nya dan aku tidak menjawab melainkan melihat kearah resepsionis dan bang Tara sepertinya mengerti karena dia langsung menghampirinya.

"Nama kamu siapa? " tanya bang Tara pada orang itu.

"Desi Pak" jawab nya sedikit takut.

"Buat surat pengunduran diri sekarang dan serahkan pada HRD" titah bang Tara membuat orang itu terkejut dan menatap ku.

"Dia istriku" ujar Bang tara membuat orang itu kaget dan langsung menunduk, bahkan semua orang yang melihat itu langsung terkejut saat mendengar jika bang Tara sudah menikah.

Bang Tara langsung menuntunku naik ke ruangannya dan saat aku masuk aku di buat terkejut ternyata bang Tara Direktur Utama perusahaan ini.

"Abang pemilik perusahaan ini? " tanya ku sambil mengelilingi ruangan bang Tara.

"Ini milik papa tapi sekarang di kelola oleh aku" balasnya.

Aku pun hanya mengangguk mengerti.

"Tapi jika bang Alex ayah nya Davin gak meninggal mungkin dia yang akan ada di posisiku sekarang" ujarnya.

"Mungkin memang sudah nasib nya seperti itu" balas ku sambil memeluknya.

"Mungkin" balasnya.

Aku pun menunggunya sampai jam istirahat karena bang Tara ingin makan siang bersama ku. Aku yang bosan diam di dalam terus nyoba keluar ruangan dan jalan-jalan di sekeliling.

"Erika" panggil seseorang dan aku langsung melihatnya. Seorang pria yang lumayan ganteng dan aku tidak ingat dia siapa.

"Aku Anto suaminya Rianti" beritahu nya.

"Oh mas Anto, maaf mas aku gak ingat" balas ku.

"Iya gak apa-apa ngerti kok. Pak Kian nya lagi rapat ya? " ucapnya.

"Iya jadi aku jalan-jalan saja" balas ku.

Anto pun pamit pergi karena dia sedang bekerja. Aku yang mulai tertarik dengan kerja kantoran namun apalah daya aku hanya lulusan SMA yang gak mungkin seperti mereka. Setelah merasa capek aku pun kembali ke ruangan bang Tara dan berbaring di sopa karena mengantuk juga. Aku pun ketiduran dan bangun-bangun bang Tara sudah duduk di kursinya dan bekerja, saat melihat jam ternyata sudah jam istirahat.

"Abang kenapa gak bangunin aku? " tanya ku dengan nada kesal.

"Abang lihat kamu ngantuk banget jadi abang biarkan tidur saja" balasnya.

Bang Tara bangkit dari duduknya lalu melangkah ke arah ku dan duduk di sampingku.

"Makan dulu, abang udah pesanan makanan kesukaan kamu" ujarnya sambil membuka bungkusan yang ada di depan ku.

Aku pun langsung makan karena ini makanan kesukaan ku. Namun tak lama tiba-tiba mual dan aku langsung lari ke kamar mandi membuat bang Tara khawatir namun aku sudah baik-baik saja.

"Bang, abang jangan berlebihan mungin ini bawaan bayi" beritahu ku.

Bang Tara pun mengangguk lalu mengupas kan jeruk untuk ku. Selesai makan aku pamit pulang namun saat di jalan aku berpapasan dengan seorang cewek cantik banget namun dia sombong.

Saat aku hendak keluar lift tiba-tiba teringat jika ponselku ke tinggalan karena sedang di cas. Aku pun kembali ke ruangnya namun sekretaris bang Tara kaget saat aku kembali.

"Mbak orangnya masih di dalam? " tanya ku dan dia hanya mengangguk.

Aku pun berjalan ke depan ruangannya lalu membuka pintu namun saat pintu terbuka aku kaget melihat bang Tara sedang berpelukan dengan seorang cewek yang tadi berpapasan di lorong.

"Jadi ini istri kampungan lo itu! " ujar cewek temannya Tara.

Sakit saat orang menghinaku seperti ini tapi aku gak peduli yang penting sekarang aku minta penjelasan bang Tara siapa cewek itu.

"Jelasin bang! " pinta ku.

"Dia Intan mantan pacar ku tiga tahun lalu, dia pergi ninggalin aku karena dia ingin mengejar mimpinya" jawabnya.

"Sekarang dia kembali dan abang akan balik lagi?, kalau gitu antara kan aku pulang saja ke ayah dan mama" pintaku

"Dengerin dulu penjelasan abang"pintanya sambil menarik tangan ku.

" Aku tau bang, aku cuman cewek kampungan dia lebih cantik dari ku"ucap ku namun tiba-tiba kepalaku pusing dan mataku buram dan entah apa lagi yang terjadi.

1
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum ijin hadir ya thor
qiana shanum
Luar biasa
Normila Aspul Anwar
ceritax makin ngelantur
asterchamomile
*kamu
asterchamomile
*ruangan
asterchamomile
*kamu
asterchamomile
*jawab dulu
asterchamomile
*tidak
asterchamomile
*dulu
asterchamomile
*bang
asterchamomile
mungkin maksud kk *menunjukkan
asterchamomile
*membersihkan
asterchamomile
*kirim pesan
asterchamomile
*juga
asterchamomile
*melajukan
asterchamomile
*aku
asterchamomile
mungkin maksud kk 'tidak berharga'
asterchamomile
*mengejar-ngejar Rusli terus
asterchamomile
*helm
asterchamomile
Kak izin koreksiya 🙏, tadi nama adiknya Elma sekarang Alma 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!