NovelToon NovelToon
Ternyata Dia Saudara Palsuku

Ternyata Dia Saudara Palsuku

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hidayati Yuyun

Entah mengapa Alisa merasa marah. Tiap kali melihat abangnya berdua bersama Mia. Yang tidak lain teman Amar kuliah. Membuat Alisa merasa aneh dengan perasaanya sendiri. Hingga membuat Alisa selalu gusar tiap kali Amar dekat dengan Mia. Yang sering ikut mengerjakan tugas dirumah. Dan Amar juga sering mengantar nya pulang. Amar juga seperti memberi perhatian lebih pada Mia membuat Alisa cemburu.

" Kenapa sih bang Amar pake mengantar kak Mia. Lagian dia sudah punya sopir yang selalu menjemputnya pulang kan!!" kata Alisa

" Ada apa dengan mu de, abang hanya berbuat baik pada orang lain. Kasihan Mia kalo pulang sendiri malam malam" jawab Amar

" Lalu jika Lisa pulang malam, apa abang akan perduli?" tanya Lisa.Membuat Amar menoleh dan menatap lekat mata gadis cantik di depannya itu. Seakan Amar merasa ada belati yang menusuk dadanya.

" Kau.....!!" kata Amar kaget.

Penasaran baca ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Sedangkan Sani tersenyum penuh arti pada Lisa. Karna Lisa seperti orang bingung. Sambil menggaruk kepalanya.

" Ada apa ? kok loe seperti orang linglung. Kenapa bisa bang Amar nikah sama loe . Hayo.. ku curiga sama loe, jangan jangan bang Amar itu bukan abang loe. Atau hanya abang palsu. Apalagi di tambah bang Zain," kata Sani penuh selidik.

" Mana ada, mereka abang abangku. Abang sepupu," kata Lisa cemberut.

" Yakin..." kata Sani mengoda

" Tahu ah, trus loe disini ngapain kalo luka loe ngak parah," kata Lisa mengalihkan pembicaraan.

" Ya berobat lah, tuh memar memar. Sakit tahu !! Lagian kita sudah selesai ujian..Ya santai lah. Paling juga di kelas hanya di kasih pengarahan ngak belajar kan," kata Sani

" Sok tahu loe, belajar tahu" kata Lisa melipat tangannya di dada

" Ck...dasar tukang bohong, ngak mungkin belajar. Kita sudah masuk masa jeda liburan Lis, paling ini minggu minggu terakhir kita sekolah," kata Sani

" Yah sedih deh, kita jarang bertemu dong. Oh ya San, loe mau masuk kampus mana?" kata Lisa menatap Sani.

" Apa aja yang penting gue di terima," kata Sani. Yang membuat Lisa berpikir sejenak. Karna ia juga belum memutuskan kemana ia akan melanjutkan kuliah.

" Kita sama dong, ya sudah ayo kita ke kelas. Sudah ngak sakit kan?" kata Lisa

" Lumayan, ayo bantu gue turun," kata Sani

" Ya " kata Lisa yang memegang tangan sahabatnya itu. Lalu merekapun keluar dari ruang UKS. Dengan Lisa mengandeng tangan Sani yang berjalan pelan.

************

Amar yang siang ini janji bertemu Mia. Melajukan mobilnya ke suatu tempat. Entah kenapa Mia mendadak ingin bertemu dengannya. Yang membuat Amar bertanya tanya dalam hati.

Tak lama Amar menghentikan mobilnya di sebuah taman. Dan turun untuk mencari Mia

Terlihat Mia sedang duduk di sebuah kursi panjang, sambil tertunduk diam.

" Ada apa ?" kata Amar. Saat sudah duduk di samping Mia.

" Mar " kata Mia langsung memeluk Amar dan menangis tersedu sedu. Hingga Amar kaget dengan sikap Mia..

" Kenapa ?" tanya Amar bingung dan tidak nyaman. Saat tubuh Mia mulai terguncang. Amar pun terpaksa membiarkan Mia menangis di pelukannya. Tanpa harus memeluk Mia.

" Tolong aku mar" isak Mia.

" Ada apa? Katakan biar aku tahu. Agar aku bisa menolong mu," kata Amar yang tidak tega mendengar isak tangis Mia.

Mia pun mengurai pelukannya. Lalu menceritakan semuanya. Hingga rahang Amar terlihat mengeras. Dan tangannya mengepal erat. Saat menahan amarah.

" Lalu dimana Hans sekarang?" kata Amar

" Aku tidak tahu mar, aku sudah berusaha menghubunginya berkali kali. Namun dia tidak bisa di hubungi. Ponselnya tidak aktif," kata Mia.

" Baik ayo kita kesana, apa yang ingin kau lakukan," kata Amar. Yang tidak tega melihat teman dekatnya itu hancur.

" Aku......" kata Mia berbicara terbata bata. Yang membuat Amar membuang nafas kasarnya. Sedikit kecewa, atas apa yang terjadi dengan Mia.

" Baik aku akan membantumu. Tapi hanya sebatas teman mu saja tidak lebih dari itu " kata Amar tegas.

" Ya mar, terimakasih," kata Mia. Menghapus air matanya. Karna Amar sudah mau dan iklas membantunya.

" Ya..sudah, sekarang bangunlah.Ayo aku antar pulang," kata Amar berdiri. Karna ia masih ada pekerjaan di kantornya. Hingga Mia pun ikut bangkit dan berjalan mendahului Amar

************

Di sisi lain dua orang pria paruh baya. Sedang bicara serius di meja makan. Mereka ngobrol panjang lebar sambil menikmati makan siang.

" Apa kau yakin putra mu itu mau Zak, Karna putriku itu sedikit cerewet dan keras kepala," kata pria tua itu.

" Kita coba saja, kita sudah sahabat sejak lama. Apa salahnya menjodohkan anak anak kita. Apalagi Intan sangat cantik dan pintar," kata pak Zaki.

" Ya...tapi putramu juga tampan Zak, aku akan menyakinkan Intan, agar ia mau menikah dengan Amar," kata pak Mardi sahabat pak Zaki

" Ya kurasa itu lebih baik, apalagi Amar belum punya pacar sampai hari ini" kata pak Zaki tersenyum.

" Ya...kita buat pertemuan keluarga saja minggu depan.Agar keduanya bisa saling lebih mengenal. Bagaimana ?" kata pak Mardi

" Ya aku setuju, ayo kita lakukan. Aku tidak sabar ingin punya cucu," kata pak Zaki yang berniat menjodohkan Amar pada sahabat dekatnya itu.

**************

Malamnya Amar yang baru pulang kerja. Langsung masuk kekamarnya. Dan Amar langsung menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur king sizenya. Sambil memijat kepalanya yang sedikit pusing. Karna terlibat masalah Mia.

" Ya Allah, apa yang kulakukan ini sudah benar. Semoga saja semuanya baik baik saja. Kasihan sekali Mia. Paling tidak sampai ia melahirkan bayinya .Tapi bagaimana jika papi dan mami tahu," kata Amar memejamkan matanya. Karna tadi siang ia menikahi Mia secara sirih. Untuk menolong Mia, dan setelah Mia melahirkan. Amar akan menceraikannya sesuai perjanjian. Karna ia tidak tega jika Mia di hina para tetangga Mia Yang sudah menderita karna perbuatan Hans.

" Ade, aku harus bertemu ade malam ini. Untuk memberi tahukannya. Sudah waktunya ade tahu," kata Amar yang ingin menyelesaikan masalahnya satu persatu.

Lalu Amar pun bangun dan beranjak menuju kamar mandi. Untuk membersihkan diri. Tak lama Amar keluar dari kamar mandi. Lalu ia pakaian. Setelah rapi Amar pun mengambil kunci mobil di atas nakas. Lalu keluar dari kamar menuju ruang makan.

" Pi, mi, Amar makan di luar ya. Ada janji sama teman," kata Amar pamit. Saat mami dan papinya bersiap makan malam.

" Kenapa tidak di undang makan kesini saja nak?" kata papi

" Pi, acara anak muda pi," kata mami mengingatkan suaminya. Agar tidak mengekang Amar untuk selalu berada dirumah bersama mereka

" Maaf pi, mami benar. Amar hanya ingin bertemu teman teman kuliah Amar sebentar, lalu pulang," kata Amar .

" Ya sudah hati hati," kata papi

" Ya pi, mi. Amar pergi dulu," kata Amar menyalami mami dan papinya. Membuat maminya tersenyum bangga. Karna Amar patuh dan sopan seperti Zain.

Sedangkan Lisa di kamarnya sibuk mencari tempat tempat kuliah yang akan ia masuki. Sebab itu lah ia mencari dengan selektif kampus bagus yang di minati banyak orang. Karna sangat banyak kampus yang menarik baginya.

" Aussie, apa aku harus kesana. Cukup menarik dan juga banyak beasiswa. Apalagi aku bisa nyambi kerja paruh waktu," kata Lisa ingin mencoba masuk ke kampus di luar negri.

" Coba ah, siapa tahu aja lolos," kata Lisa ya mendaftar di Singapura dan Australia dan 3 kampus di dalam negri. Karna ia ingin belajar mandiri seperti Amar dulu.

" Sudah, trus apalagi ya. Apa aku pilih 3 jurusan," kata Lisa berpikir sejenak. Sembari melihat lihat persyaratan tiap tiap kampus.

" Kalo dapat di Aussie itu lebih baik," kata Lisa. Berharap ia beruntung. Karna ia yakin nilainya lumayan bagus untuk bersaing di kampus luar negri.

" Ayo coba, siapa tahu bisa merubah nasib," kata Lisa yang percaya diri. Karna ia ingin mencari peluang beasiswa seperti Amar.

Cukup lama Lisa di depan laptopnya. Dan tanpa ia sadari. Ada dua pasang mata mengintipnya dari balik pintu. Dan tak berapa lama.

" Hmm....dehem suara seseorang yang sangat di kenal Lisa.

Lalu Lisa pun menoleh kearah pintu. Amar sudah berdiri disana dan tersenyum padanya

" Bang Amar !!" kata Lisa berdiri dari tempat duduknya, ingin memeluk Amar. Tapi saat ia teringat siapa Amar. Lisa pun mengurungkan niatnya.

" Kenapa, kok ade ngak mau peluk abang," kata Amar mendekati Lisa.

" Kita sekarang bukan muhrim bang," jawab Lisa.

Deg.....

" Ade tahu.. !!" kata Amar kaget. Menatap lekat mata indah Lisa yang membuat dadanya berdegup kencang. Karna Amar menyadari Lisa sudah tahu.

1
neng ade
Mis sebagai perempuan ga punya harga diri dan ga tau malu .. masa hamil sm laki2 lain minta tolong nya sm Amar .. situ waras..
Marsiyah Minardi
Meski sama sama perempuan kok aku ga suka sikap Mia
Sudahlah memanfaatkan kebaikan Amar eh lama lama kok ga tau diri ga sadar diri juga ya
Kaya dah putus urat malunya si Mia
neng ade
beruntung kamu Lisa keluarga sangat sayang dan selalu perhatian .
Semoga Ade sukses ya kuliah di LN
Marsiyah Minardi
Yesss setuju banget perempuan harus mandiri di jaman sekarang, mandiri finansial utamanya
Bila sewaktu sewaktu ditinggal orang terkasih / pasangan, dunianya tak runtuh seketika
Apakah Amar dengar percakapan Lisa yang mau kuliah di Australia, terus mulai gamang pikirannya, otaknya terusik?
neng ade
ya Lis.. km memang udah saat nya harus bisa menghindar dari Amar .. karena udah bukan muhrim nya sm ade
neng ade
terciduk juga sm Lisa .. sayang nya Lisa blm tau klo Amar ush nikah siri sm Mia ..
Marsiyah Minardi
Yuk Lisa bisa yuk, kuliah di Ausie, mandiri di negri orang
Pulang pulang dah sukses
Biarin aja Amar ngrasa kehilangan kamu
mas Guruh
seru..
Marsiyah Minardi
Ealah Lisa, plisss jangan terlalu banyak pikiran dulu
Mending fokus belajar raih cita cita, asah skill
Nikmati masa muda tuk hal hal berguna
Marsiyah Minardi
Nah kan si Mia jadi ngelunjak, kemaruk pengin ngikat Amar
Edan tenan, berbuat dosanya sama Hans, kok menjerat Amar tuk tanggung jawab
Siap siap jadi bom waktu
Haraa Boo
Hallo kak, salam kenal.. nyicil baca ya, jangan lupa untuk mampir juga di novelku "Istri sewaan tuan muda"
Terimakasihh🥰🥰
Hidayati Yuyun: yup insyaallah
total 1 replies
neng ade
sikap Amar yang selalu menunda nunda utk jujur padahal masalah penting pada akhirnya akan jadi boomerang sendiri .. mau aja menikahi Mia yg udah hamil karena perbuatan Hans .. terlalu gegabah ambil keputusan tanpa berunding dulu sm keluarga nya ..
neng ade
maka nya jngn di tunda2 kasih tau Lusa nya tentang jati diri mu dan Zain yg tertukar
neng ade
kelamaan klo nunggu Lisa lulus buat ngejelasin tentang jati diri Amar dan Zain
neng ade
ada yang datang nih. .. siapa tuh .
neng ade
koq blm ada yg menjelaskan tentang Amar dan Zain. .. kenapa harus di tunda2
Marsiyah Minardi
Kok Amar ceroboh banget ya main nikahin Mia yang hamil anak orang lain hanya karena kasihan
Bisa gegeran ujung ujungnya
Terlalu baik apa terlalu naif Amar?
Marsiyah Minardi
Otak Sani langsung traveling curiga kata kata Lisa /Grin/
Marsiyah Minardi
Lisa syock, ga sengaja dengar omongan Zain
Gimana nanti reaksi ayah bundanya juga Amar
Bpearlpul
semangat kak Yuyun, aku mampir, mari saling dukung kak
Bpearlpul: asiap kak, thank u/Smirk//Ok/
Hidayati Yuyun: minum madu sama temulawak kasih jeruk nipis dikit biar tubuh enakan
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!