Seorang dokter militer yang tangguh dan cerdas, secara tidak terduga terlempar ke masa lalu, dia masuk ke tubuh nona tertua dari kediaman perdana menteri yang terkenal bodoh dan berperangai buruk.
Perdana menteri yang mengetahui bahwa jenderal Li Chen di curigai berkhianat dan akan segera di asingkan menjadi kalut, dia sangat menyayangi putri keduanya yang berharga, sehingga bertekad mengirim nona tertua untuk menikahi sang jenderal.
Di hari pernikahannya, Jiang Jiyun melihat seluruh properti keluarganya di sita, status bangsawan mereka di cabut dan mereka di asingkan ke hutan.
Dalam kebingungan dan kesedihan, Jiyun bertekad untuk membela suaminya dan membongkar konspirasi di balik fitnah tersebut.
Menggunakan pengetahuan medis dan keterampilan strategisnya, Jiyun merancang rencana untuk menyelamatkan Li Chen dan membersihkan nama mereka.
Akankah Jiyun berhasil mengubah nasib mereka dan mengalahkan musuh yang bersembunyi dalam bayang-bayang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMAKSA
Keesokan harinya, Jiang Jiyun di panggil oleh perdana menteri, mereka duduk di aula tengah sambil membahas masalah lamaran yang sebelumnya telah di kirim oleh keluarga Li.
"Yun'er! Ayah tidak bermaksud untuk pilih kasih terhadapmu, lamaran itu, keluarga Li sendiri yang memilih calon nya." ucap perdana menteri.
Jiang Jiyun mengangguk, "Ayah, aku sudah tidak menginginkannya lagi, jika saudari kedua benar-benar ingin menikah dengannya, aku tidak keberatan."
"Yun'er! Bibi tidak mungkin menganiaya anda, Mei'er bersedia untuk mundur." ucap selir Wen, kata-katanya terdengar sangat bijaksana.
Jiang Jiyun menggelengkan kepalanya, "Bibi, saat itu aku memang telah di buta kan oleh perasaanku sendiri, namun sekarang, aku tidak ingin mengingatnya lagi. Anda bisa menerimanya untuk saudari kedua."
"Kakak, aku tidak ingin orang-orang menganggapku sebagai adik yang tidak berperasaan, pernikahan ini, aku tidak menginginkannya. Ayah, biarkan kakak tertua pergi, walau bagaimanapun keluarga Li masih harus memberikan wajah kepada kita." ucap Jiang Mei, matanya seolah memohon agar perdana menteri menyetujuinya.
Jiang Jiyun tersenyum kecut, "Adik, pernikahan tidak bisa di paksakan, jika memang anda tidak menginginkannya, lebih baik semua hadiah yang mereka kirimkan di kembalikan lagi."
"Ayah, aku akan segera kembali ke kamar, masalah ini, aku memohon agar ayah tidak membahasnya lagi dengan ku!" ucap Jiang Jiyun sambil berdiri, dia mengajak Qian Qian untuk pergi dari sana.
Sementara perdana menteri menghela nafas panjang, lamaran itu berhasil memecah belah keluarganya. Jiang Mei bersedia untuk mengalah, sementara Jiang Jiyun juga menolak untuk menerimanya.
"Tuan!" panggil selir Wen.
Perdana menteri menoleh, "Kita akan mengunjungi kediaman Li. Pernikahan ini tidak bisa di langsungkan."
Selir Wen menggelengkan kepalanya, "Tuan, meskipun Yun'er menolak untuk menikahi jenderal Li, tapi aku yakin bahwa di dalam hatinya masih memiliki tempat untuk pemuda itu, dia hanya marah untuk sesaat."
Perdana menteri terdiam, "Kau salah, sejak bangun kembali, sikap Yun'er benar-benar sangat berbeda, dia bahkan membakar semua pakaian dan barang-barang yang ada di kamarnya sendiri dan memilih untuk membeli yang baru.''
Selir Wen kembali menambahkan, "Tuan, menolak lamaran mereka mungkin saja tidak bijak, kita harus memikirkan jalan lain yang lebih baik."
Perdana menteri mendengus, "Jalan apa? Lamaran ini telah membuat jarak antara Yun'er dan Mei'er, seharusnya keluarga Li memang sengaja mengirimkan lamaran itu, mereka ingin agar putri tertuaku tidak lagi mengganggu jenderal Li."
Selir Wen menghembuskan nafas panjang, "Baiklah! Mari kita diskusikan masalah ini baik-baik dengan keluarga mereka!"
.
.
.
Jiang Jiyun tidak mempedulikan apa pun rencana yang di buat oleh keluarganya, sejak kembali dari aula tengah, dia duduk sambil memandangi hamparan bunga di halaman depan kediamannya.
"Nona! Sepertinya selir Wen dan nona kedua benar-benar ingin mengirim anda ke keluarga Li!" ucap Qian Qian sambil menata makanan di atas meja.
"Tentu saja, ayahku pasti merasa sedih jika harus mengirimkan putri kesayangannya untuk menikah dengan keluarga itu, terlebih setelah mengetahui bahwa mereka akan segera diasingkan." ucap Jiang Jiyun dengan tenang, tidak ada ekspresi apa pun di wajah gadis itu.
"Tapi bagaimana jika keluarga Li menolak pembatalan pernikahan? Nona, jenderal Li telah banyak menyakiti perasaan anda. Qian Qian tidak ingin anda mengalami hal yang serupa lagi." ucap gadis pelayan itu, wajahnya terlihat sangat sedih.
Jiang Jiyun menggelengkan kepalanya, "Apa pun yang terjadi nanti, kita harus memikirkan rencana cadangan, jangan sampai jatuh ke dalam perangkap selir jahat itu."
"Anda benar, nona. Qian Qian tidak ingin anda menderita, keluarga Li telah meremehkan anda secara terang-terangan, dengan mengirimkan lamaran untuk Nona kedua." ucapnya.
"Sudahlah, masalah ini tidak perlu kita bahas lagi. Aku merasa sedikit lelah, Qian Qian, aku akan kembali ke kamar, jika ada yang mencariku, katakan saja aku sedang tidak enak badan." ucap Jiang Jiyun sambil berdiri.
"Ya nona, Qian Qian akan melakukannya sesuai dengan perintah anda." ucap gadis pelayan itu sambil mengangguk.
Jiang Jiyun membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, matanya menatap langit-langit kamar sambil bergumam. "Bukankah dia memiliki seorang kekasih kecil? Untuk apa keluarga Li mengirimkan lamaran pada Jiang Mei? Mungkinkah mereka sengaja ingin melihat Jiang Jiyun mati? Benar-benar keluarga yang sangat jahat!"
Jiang Jiyun tertidur dengan tenang, dia sama sekali tidak mengetahui, telah terjadi perdebatan hebat di aula depan, di mana orang-orang dari keluarga Li datang untuk meminta pertanggungjawaban.
Perdana menteri menjadi sakit kepala, dia sangat menyayangi putri keduanya, namun dia juga tidak sanggup untuk menyinggung putri pertamanya, mengingat latar belakang keluarga gadis itu terlalu tersembunyi.
"Nyonya tua, pernikahan ini, keluarga kami telah sepakat untuk menolaknya." ucap perdana menteri sambil menarik nafas panjang.
"Perdana menteri, apakah anda menyepelekan keluarga Li? Cucuku, Li Chen, telah menjadi seorang jenderal, dia bahkan memenangkan 5 kali peperangan untuk negara ini." ucap nyonya tua Li dengan bangga.
Perdana menteri menggelengkan kepalanya, "Nyonya tua, putriku Jiang Mei enggan untuk menerima lamaran dari keluarga anda. Nona tertua kami telah lama menyukai cucumu, saat ini anda memaksa agar nona kedua menikah, apakah anda tidak memiliki hati?"
"Nyonya tua, Jiang Mei tidak bermaksud untuk mempermalukan keluarga Li, kakak tertua adalah satu-satunya saudaraku, aku tidak ingin menyakiti hatinya." ucap Jiang Mei sambil berlutut, air mata mengucur deras di pipinya.
Wajah nyonya tua Li terlihat menghitam, "Baiklah, jika perdana menteri enggan untuk melepaskan nona kedua, maka kami hanya bisa dengan paksa meminta nona tertua untuk menikah!''
"Nyonya tua, Jiang Jiyun, nona tertua dari kediaman perdana menteri telah mengatakan keputusannya dengan bulat, dia tidak akan pergi! Anda bisa mencari gadis yang lain." ucap perdana menteri, kali ini dia juga mulai merasa tersinggung dengan kata-kata yang keluar dari mulut wanita tua itu, karena terlalu meremehkan putri pertamanya.
"Perdana menteri, jangan lupa bahwa nona tertua keluargamu telah mengejar kakak pertamaku sejak empat tahun yang lalu. Kualifikasi apa yang dimiliki olehnya, sehingga dia berani untuk menolak permintaan dari keluarga Li?" Li Feng, tuan ketiga dari keluarga Li ikut berbicara untuk mewakili kakak laki-lakinya yang terdiam.
"Nenek! Cukup! Jika mereka tidak menginginkan pernikahan ini, kita tidak perlu memaksanya!" ucap Li Chen, setelah diam selama beberapa saat, akhirnya pemuda itu mengeluarkan suaranya.
"Tidak bisa! Mau di taruh dimana wajah keluarga kita? Semua orang telah mengetahui, bahwa keluarga Li mengirim lamaran ke rumah perdana menteri. Pernikahan ini, mau tidak mau harus di lanjutkan! Meskipun dengan cara memaksa." ucap nyonya tua Li sambil mengetukkan tongkat nya di lantai.
"Perdana menteri, aku tidak peduli, anda harus mengirimkan salah seorang putri kediaman ini untuk menikah dengan keluargaku!" ucap nyonya tua Li dengan marah.
"Aku tidak tahu, siapa yang memberikan kalian keberanian yang begitu besar, sehingga membuat keributan di rumah ku. Kalian ingin menantu bukan? Baiklah! Aku akan mengirim putri tertuaku untuk menikah dengan jenderal Li, tapi apa pun yang terjadi di masa depan, keluarga kami sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kalian." ucap perdana menteri sambil berdiri, dia mengibaskan pakaiannya dan langsung pergi dari tempat itu.