NovelToon NovelToon
Gadis Bar-bar Dilamar Ustad

Gadis Bar-bar Dilamar Ustad

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: uutami

kisah cinta seorang gadis bar-bar yang dilamar seorang ustadz. Masa lalu yang perlahan terkuak dan mengoyak segalanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10

Adiba melangkah pelan menapaki teras rumahnya. Matanya tak teralihkan pada sosok yang kini duduk di kursi teras. Sosok itu sedang memangku seorang anak kecil yang pernah ia lihat sekilas di desa Pakis. Lebih tepatnya, di sebuah playgrup taman kanak-kanak. Sosok laki-laki itu tak lain dan tak bukan adalah Satria dan Faraaz yang kini duduk dipangkuan.

Satria tersenyum saat pandangan matanya bertemu dengan Adiba. Begitupun dengan Faraaz, bocah berusia sekitar empat tahunan itu juga tersenyum menggemaskan saat abinya juga tersenyum pada Adiba.

“Itu calon Umi-nya Faraaz, sana salim dulu!” perintah Satria dengan lembut.

Faraaz sangat patuh dengan abinya. Ia turun dari pangkuan dan berjalan mendekat ke arah Adiba. Tangan kecilnya terulur menyalami gadis cantik bergigi gingsul yang masih mematung di teras, dan mencium tangannya.

“Umi…” sapa Faraaz takut-takut, lantaran Adiba hanya diam saja.

Adiba hanya kaget saja karena melihat Satria ada di sana tanpa pemberitahuan. Aah, bukan tanpa pemberitahuan, tetapi, memang Adiba tak memiliki nomor kontak Satria. Lalu, bagaimana pria itu bisa sampai di rumahnya di waktu yang tepat. Tepat saat sang bunda berulang tahun.

“Ehem.” Satria berdehem dan mengagetkan Adiba.

Mata Adiba langsung tertuju pada Faraaz yang menatapnya dengan mata sipit yang seperti mau menangis. Adiba seketika merasa bersalah, perasaan yang semula buruk, berubah setelah melihat bocah di hadapannya. ia tersenyum dan berjongkok menyamakan tinggi.

“Kamu namanya Faraaz, ya?” tanyanya lembut. Faraaz mengangguk.

“Nama panjangmu?”

“Faraaz Alfariski,” jawab Faraaz berani.

“Nama yang bagus, seperti orangnya. Bagus, ganteng, dan menggemaskan,” ungkap Adiba mencubit hidung Faraaz menggoda.

“Aaaakk, sakit calon Umi,” celetuk Faraaz dengan suara sengau karena hidungnya dijepit jari Adiba sehingga ia kesulitan bernafas. Adiba tersenyum geli dibuatnya, langsung melepas cubitan.

“Kamu ke sini sama siapa?”

“Abi.”

“Mana Abi-mu?” tanya Adiba lagi. Faraaz menoleh ke arah Satria dan menujuknya, “Itu.”

Satria tersenyum memandang dua orang yang menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian saat ini. “Ohh, itu Abi-nya Faraaz?” Adiba manggut-manggut sambil terus melihat ke arah Satria.

“Kamu nggak kaget mas udah jadi Abi-nya bocah berusia empat tahun?” celetuk Satria bertanya.

“Enggak.”

“Kenapa?”

Adiba berdiri dan duduk di sebrang Satria sambil memangku Faraaz.”Karena aku udah tau.”

Satria hanya mengulas senyuman. "Oh, ya? Kapan taunya? Kemarin? Di Pakis?"

Adiba terkesiap, "Apa mas satria tau?" batinnya.

Satria mengulas senyum lagi, melihat wajah Adiba berubah. "Kemarin, saya lihat kamu buru-buru pergi pas jemput Faraaz. Kamu kemarin ke Pakis?"

Adiba sadar, tak ada guna mengelak, jadi ia mengangguk saja.

"Kenapa? Kok nggak temuiin mas?"

"Mas Satria kan tau kalau Adiba nggak mau nikah sama mas. Jadi, Diba mau cari keburukan mas Satria."

Satria malah terkekeh. "Dapat?"

Adiba memalingkan wajahnya, malas. Ya karena nggak dapat.

“Mas Satria udah lama?” tanya Diba mengalihkan topik pembicaraan.

“Enggak tau. Tapi udah abis satu gelas,” sahut Satria sambil menunjuk gelas kosong di meja. "Memenuhi undangan ayah."

“Oh, jadi ayah yang undang." Diba manggut-manggut. "Bunda di dalam, kan?” tanya Diba menunjuk dalam rumah.

“Iya,” jawab Satria.”Lagi masak.”

“Oohh,” Adiba mengangguk-angguk. Hening lagi. Adiba sudah tak tau lagi mau mau ngobrolin apa. Beruntung, ada Faraaz di sana. Jadi, dia gunakan saja Faraaz untuk membunuh kekakuan.

“Faraaz mau es krim, nggak?” tawarnya menunduk memandang Faraaz yang masih duduk di pangkuannya.

“Mau!” seru Faraaz bersemangat, Adiba tersenyum, semua anak kecil pasti suka es krim.

“Nggak boleh makan es krim, ya?! Faraaz kan lagi pilek,” larang Satria yang sektika membuat Faraaz dan Adiba kompak cemberut. Satria tertawa,”Mirip.”

Adiba melirik sinis pada Satria. Lalu ia membisiki Faraaz dengan menutup dengan tangan agar Satria tak bisa membaca gerak bibirnya.

“Jangan mencemari pikiran anak kecil, Diba!” larang Satria karena ia sudah merasakan firasat tak enak dengan lirikan Adiba tadi.

“Yeee, siapa yang mencemari? Fitnah..” cibir Adiba dengan memasang muka songongnya. Faraaz pun ikut-ikutan.

“Abi fitnah! Nggak boleh, loh!” cetusnya.

Satria jadi tersenyum geli,”Waah, udah punya sekutu rupanya, anak Abi.”

Faraaz dan Adiba saling pandang, lalu keduanya tertawa. “Ayo, Raaz masuk. Biar aja Abi-mu di luar!” cetus Adiba beranjak dan menggandeng Faraaz masuk ke dalam rumah.

Adiba dan Faraaz bisa cepat akrab meski baru pertama bertemu. Bahkan mereka sudah seperti adik dan kakak saja. Kadang mereka masih suka berebut saat membantu bu Sawitri di dapur.

“Ehh, Diba! Ngalah dong sama Faraaz!” tegur bundanya saat mereka hendak mencicipi kue lapis potongan pertama.

“Iihh, Diba kan juga mau icip kue lapisnya.”

“Uuummm,, Faraaz dulu.”

“Kamu kan anak kecil. Anak kecil tu belakangan.”

“Enggak, Faraaz dulu!” tolak Faraaz.

Bu Sawitri jadi pusing karena satu potong kue yang jadi rebutan. Padahal masih ada kue lapis yang lain. “Diba! Ngalah ngapa sih sama anak kecil? Itu kan masih banyak, kamu ambil yang lain kan bisa!” seru Bu Sawitri geram.

“Enggak dong, kan potongan pertama itu yang paling enak. Jadi, buat Diba,” kelit Adiba menarik piring kecil berisi potongan pertama kue lapis. Tetapi, Faraaz juga tak mau kalah, ia menarik lagi piring kecil itu mendekat ke arahnya. “Enggak, ini punya Faraaz, kan Bunda ngasihnya buat Faraaz.”

“Bukan Bunda, Faraaz, Nenek.” Bu Sawitri mengkoreksi dengan lembut.

“Tapi, calon Umi-nya Faraaz manggil Bunda,” cetus Faraaz.

“Makanya, Faraaz harus manggil, Nenek. Ya?” ucap Bu Sawitri dengan lembut. Tangannya cepat merebut kue lapis dari tangan Adiba yang diam-diam sudah mengambil, lalu menyerahkannya pada Faraaz. Wajah Adiba cemberut seketika.

“Bunda, itu kan kue lapisnya Diba!” protes Adiba merebut lagi sebelum sampai di tangan Faraaz yang hampir tersenyum.

“Diba!” sentak bu Sawitri kesal.

“Ada apa sih ribut-ribut? Di luar ada tamu juga,” pak Mus muncul di dapur dari depan.

“Ayah udah pulang,” sambut bu Sawitri mencium tangan suaminya.

“Ada apa sih rebut-ribut?” tanya pak Mus mendekat. Adiba mencium tangan sang ayah, diikuti oleh Faraaz.

“Ini, Yah. Diba sama Faraaz rebutan kue lapis potongan pertama.”

“Ohh, gampang itu,” sahut pak Mus tersenyum lebar mengambil kue yang jadi rebutan, lalu memasukkan ke dalam mulutnya.”Masalah selesai,” ujarnya enteng, yang seketika membuat mata Diba dan Faraaz melebar.

“Ayaahhh!!!”

***

Setelah makan malam dan perayaan ulang tahun bu Sawitri, keluarga kecil pak Mus di tambah Satria dan Faraaz duduk di ruang tamu sambil bercengkrama. Untuk sejenak Adiba melupakan kesedihan hatinya atas penghianatan Arga. Tiba-tiba, terdengar suara kendaraan yang berhenti tepat di halaman rumah pak Mus.

“Keknya ada tamu, Yah.” Bu Sawitri celingukan ke luar.

“Iya, Bun,” sahut pak Mus.”Coba Bunda lihat.”

Belum sempat langkah bu Sawitri sampai di ambang pintu yang dibiarkan terbuka itu. Sudah terdengar suara salam dari luar.

“Assalam mu’alaikum.”

Adiba sangat mengenal suara itu, jantungnya seketika berdetak kencang.

1
yuning
mbak Novi ayu, Adiba imut tenan 🌷
Tami Tami
cantik dan tampan tuh q suka dengan visual satrianya
Tami Tami
yaaah digantung dech sama kakak author nya udah penasaran jadi tambah penasaran 😂😂
Tami Tami
boleh tp ragu juga takut sakit 😁😁jangan bilang kamu mahu unboxing adiba satria hehehe to kalau adiba siap ndak apa2 ngikut kakak author aja dech 😁
Tami Tami: kasih donk kak kasihan satria memendam hasrat pasti lebih sakit atas bawah 😂😂
Cinta_manis: kasih unboxing nggak ka😆
total 2 replies
yuning
boleh banget dong 😁
yuning: sekarang aja , kalau kelamaan nanti basi 😁
Cinta_manis: 😆😆😆 unboxing sekarang apa nanti aja nih?😆
total 2 replies
Tami Tami
satria udah mulai jatuh CINTA tuh sama adiba
Cinta_manis: dua-duanya ka😆
total 1 replies
yuning
agak bingung ,part nya
yuning: gitu ya 😁
Cinta_manis: 😆😆😆 mungkin karena latarnya di kolam lagi ka😆 makanya jadi kayak Dejavu
total 4 replies
yuning
good job faraz
yuning: udah pro 😁
Cinta_manis: hihi, udah mulai bisa diajak sekongkol tuh Faraznya😆😆
total 2 replies
Tami Tami
ternyata yang nolong faras waktu tenggelam adiba mungkin adiba udah lupa kalau pernah nolong anak kecil yang tenggelam didanau
Cinta_manis: biar nanti makin terkuak
total 1 replies
Tami Tami
semoga tidak ada pelakor, jangan2 novi CINTA pertamanya satria semoga satria tidak Alan berpaling dari adiba mrskipun belum ada cinta
Cinta_manis: semoga aja, ya ka🥰 makasih buat komennya🥰
total 1 replies
Tami Tami
bagus q suka dengan ceritanya
Cinta_manis: makasih Kaka🥰 udah ninggal jejaknya🥳
total 1 replies
yuning
kejutan lagi, ternyata eh ternyata ,novi adalah .....
yuning: kekasih hati ustadz satria 🥴
Cinta_manis: hihi, apa hayo
total 2 replies
Brams 1999
ini ada lanjutan y lg gk min
Cinta_manis: ada ka, nanti. masih baru nih🥰 makasih udah ninggalin jejaknya🥰
total 1 replies
yuning
ciuman pertama, gagal pisan,kok lucu bayanginnya 😁
Cinta_manis: wkwkwk
total 1 replies
yuning
pengen aku bejek bejek tu mulut novi 😡
yuning: emosi aku
Cinta_manis: hahaha, sabar ka😆
total 2 replies
yuning
semoga faraz gak po po
Cinta_manis: semoga ya, ka😆
total 1 replies
yuning
sa ae si Gus 😁
Cinta_manis: biar nggak ngambek terus tuh bini😁
total 1 replies
yuning
siapa tuh
yuning: amiiiin
Cinta_manis: moga bukan pelakor ya, kak🥰
total 2 replies
yuning
jangan overthinking Diba,tapi lucu juga sih
Cinta_manis: ............
total 1 replies
Cinta_manis
semangat untuk diri sendiri, semoga bisa selesaikan sampai akhir 💪 dan menghasilkan rupiah yang banyak. aamiin😆🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!