Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.
Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.
Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. LKCD !!
Jam pulang sekolah pertengkaran hebat antara Adit dengan Erza menjadi trending topik di SMANDA saat itu. Adit berjalan santai mendengar obrolan miring dari siswa di dekat nya.
Adit tidak mempermasalahkan itu karena dia sadar diri dengan perbuatan nya, pacarnya Maudy datang menghampiri nya.
"Itu bukannya siswa baru sekolah ini ya yang ribut sama murid yang ditakuti di sekolah ini, kok dia sekarang dekat dengan anggota osis yang galaknya bukan main"
"Denger-denger sih murid baru itu mantan nya Queen sekolahan kita"
"Bakal kacau parah sekolah ke depan nya nih"
Adit menggelengkan kepalanya, menghiraukan obrolan miring yang di dengarnya, Kemunculan lestari di gerbang sekolah menjadi daya tarik untuk Adit, dia berbalik badan menghampiri nya.
Maudy menahan, cuma Adit menolak "Gue mau bilang sesuatu dulu ke dia, sebentar"
Bilangnya sebentar, tapi Adit menggenggam pergelangan tangan Tari dan membawa nya ke suatu tempat.
"Lepasin gue Adit, lu mau bawa gue kemana"
"Ikut aja sebentar, Kita harus bicara di rooftop ini penting" Kata Adit dengan tatapan wajah yang tajam.
Lestari ingin melepas genggaman tangan nya, namun dia tidak bisa menahannya, karena cengkraman nya begitu sangat kuat.
"Lepasin Adit ih gak lucu sumpah" Kata tari terus memohon, namun Adit terus memaksanya.
Catherine yang kebetulan sedang ada latihan badminton. Dia melihat mereka menaiki tangga, karena penasaran dia mengikutinya dari belakang.
Namun belum saja sampai, matanya tertuju pada Maudy yang sedang memasang wajah seram "Tunggu lu mau kemana?" Kata Catherine menghalang laju nya
"Minggir gue mau ke cowok gue" Jawab Maudy ketus
"Gak, ini area terlarang" Kata Catherine sambil merentangkan kedua tangan nya ke samping
Maudy menyerobot masuk dari celah bawah tangan nya, Catherine menangkap tubuh Maudy, Maudy berbalik badan dan menarik rambut Catherine yang sudah geram sampai mereka berguling-guling jatuh dari tangga membuat seseorang yang di atas rooftop terhentak.
"Eh itukan Catherine" Kata Tari yang mendengar teriakan nya, Mereka mengurung niat mengobrol dan berlari menghampiri karena panik.
"Catherine" Pekik tari meraih tubuhnya yang tergeletak di lantai, begitu juga dengan Maudy yang dibantu bangun oleh Adit.
Adit menatap dingin wajah lestari, dia membawa Maudy pergi dari lokasi untuk menghindari guru datang.
Lestari membantu Catherine berdiri, tampak kakinya sedikit terpincang-pincang "Mau gue bawa ke UKS?" kata Lestari penuh khawatir.
Lestari mengalungkan tangan nya ke leher, namun Catherine mengembalikan tangan nya seperti semula.
"Gue gapapa kok, masih bisa jalan cuma masalah kecil tadi" Kata Catherine sambil meringis kesakitan.
Tari celingak-celinguk mencari seseorang petugas UKS yang ada di lapangan, namun tidak menemukan seseorang petugas.
Sampai akhirnya ada Erza yang menghampiri nya sambil berlari.
"Ada apa ini? Dari ruangan basket terdengar gaduh ternyata kalian buat onar lagi?" Kata Erza dengan wajah tak biasa.
"Mana ada, dia jatuh dari tangga, kaki nya lecet sedikit, itu darahnya juga keluar" Kata Lestari sambil menjelaskan kronologi.
Erza menghela nafas dia bergegas menggendong Catherine ke ruangan UKS yang di ikuti Lestari dari belakang.
Sambil menunggu dari luar ruang UKS mereka duduk dengan terhening, ucapan terima kasih pun terlontar dari mulut Lestari.
"Iya sama-sama" Jawab Erza yang bangun sambil berpamitan untuk kembali ke ruangan basket.
"Tunggu" Lestari menghalang kepergian nya.
Erza menatap nya serius "Gue gak mau berurusan sama lu lagi" Kata Erza menepis tangan lestari dengan gusar.
Lestari tersenyum dan memutar badan untuk masuk ke dalam ruangan "Maaf Bu tari mau cek keadaan teman yang ada di dalam" kata tari meminta izin.
Saat sudah ada di ranjang, Catherine menjelaskan kronologi secara detail.
Tak lama Catherine di beri obat merah oleh guru, setelahnya langsung pergi meninggalkan UKS dan meminta izin ke guru pembimbing eskul untuk pulang.
Tari ingin mengantarkan pulang, lagi-lagi Catherine menolak "Gue gapapa bestie, gue bisa pulang sendiri, thanks ya sudah mencemaskan gue"
Catherine melajukan motornya sambil di perhatikan lebih oleh lestari dari arah parkiran sekolah.
Tiba-tiba Adit datang dari arah kantin, Tari menoleh dan berjalan ke motornya tanpa ada obrolan sedikit pun.
"Sudah mau pulang?" Tanya Adit dengan pandangan dingin, menghampiri tari yang sudah ada di motornya.
Tari tidak menjawab dan melemparkan pertanyaan untuknya "Dimana pacar lu"
"Gue suruh dia pulang duluan" Jawab Adit
"Lah, lu biarin pacar lu pulang sendiri, gak ada otak banget sih" Protes Lestari tak terima.
Adit menatap nya tenang "Tunggu di depan gerbang" Kata Adit sambil berlari menuju sepeda motornya.
"Ikut gue" kata Adit yang sudah datang dengan pandangan dingin nya.
"Kemana" Jawab lestari singkat.
"Ikut aja" Kata Adit sambil menjalankan mesin motor dan melajukan kendaraan yang di ikuti lestari dari belakang.
Adit membawanya di tempat kenangan nya dulu bersama lestari, di sebuah taman yang ada di Jakarta Selatan.
"Tempat ini cocok untuk mengobrol empat mata denganmu" Kata Adit sambil menunjuk danau buatan yang ditengahnya ada perahu bebek putih.
"Jadi lu mau ada urusan apa sama gue" Jawab lestari sambil melihat pohon-pohon disekitar nya, begitu kangen nya dia, tempat ini menyimpan banyak memori bersama Adit.
"Lu inget tempat ini?" Tanya Adit singkat
"Iya ingat banget, habis dari tempat ini, lu ngajak gue ke klub malam buat mabuk, dan lu juga yang sudah nidurin gue di hotel" Jawab lestari dengan tatapan angker.
Adit mengangguk sambil mengatakan penyesalan nya "Yang namanya ga sadar selalu ada setan masuk buat menggoda, Maaf ya"
Lestari memalingkan pandangan dari wajah Adit dan menatap bebek putih yang di dalamnya ada dua pemuda seusianya.
"Mau naik?" Kata Adit dengan ekspresi datar.
Lestari menggelengkan kepala, lagi-lagi dia terdiam, seakan kecewa dengan perbuatan nya dulu.
"Gue denger omongan pacar lu tadi waktu gue berantem" Kata Adit sambil menyalakan rokok dengan santai
Lestari menoleh sambil merampas rokok itu dan mematahkan nya berkeping-keping.
Adit menarik nafasnya dengan tenang, tanpa bereaksi berlebih "Kejam sekali"
"Gue sudah bilang jangan merokok di depan gue" Ketus Lestari sebal.
"Lu pernah gugurin janin?" Tanya Adit langsung ke inti.
"Pernah, gue setiap hari selalu meminta ke Tuhan biar anak ini tidak lahir saat gue SMP, mau taruh dimana wajah gue saat punya anak"
"Lu tau gue mendam rasa sakit gue ke lu, gue benci lu, gue ingin dendam ke lu tapi gue ga bisa, kenangan sama lu banyak, membuat gue ga tega" Kata Fina terisak nangis.
"Nangis lagi" Kata Adit sambil menyender punggung nya di penyangga bangku.
"Lu jadi cowok dingin banget sih! Bukan nya nenangin gue, anjing lu" Rengek Fina.
Adit menoleh wajah lestari dengan tatapan serius nya "Lu benci gue?"
"Iya, gue benci banget sama lu yang sekarang sudah punya pacar yang merubah sifat lu" Kata lestari gusar berdiri meninggalkan area taman.
Adit menatap nya dari bangku tanpa mengejar, dia menyalakan rokok nya kembali dengan dingin.
"Enggak punya kaca apa" Dumam Adit sambil menghembuskan asap rokok mendongak ke atas.