Tak di sangka tak di duga,mereka yang dulu awalnya bermain bersama,bersekolah di sekolah yang sama kini menjadi sepasang suami istri.
Namun bukan restu yang menghalang mereka melainkan perasaan,kedua nya bahkan tidak sadar saling mencintai hingga sama sama merasa kehilangan.
Ria Maheswari,Dendy Prasetya akan kah lamaran Dendy berujung ke pelaminan atau hanya cinta yang beda perasaan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♍Virgo girL 🥀🌸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 18 Tidur bersama
"Mas...aahhh..."
Suara suara yang amat sangat horor bagi Ria,ia bahkan berganti posisi beberapa kali dan menutup telinga nya namun sayang,suara Nia masih terdengar.Memang lirih dan lembut namun jika itu hanya di sebalik tembok akan sangat terdengar.
"Kacau banget otak gue!" gumam Ria,telinga nya menangkap suara desahan kakak nya yang sudah pasti sedang memadu cinta di dalam sana.
"Gila!!! Travelling banget nih otak!" pukul nya sendiri di kepala,Ria sudah tidak tahan dengan telinga nya yang membuat tidak bisa tidur.
Dengan merindik dan sangat hati hati ia pun turun dari ranjang keluar dari kamar,menyembulkan kepala melihat Dendy yang sudah tertutup selimut dan hanya tersisa kepala.
Langkah nya pelan di antara lampu remang remang.
"Den..Den..Dendy,Lo udah tidur?"
Ucap Ria di sebelah nya persis namun Dendy tak bergeming,akhirnya ia menggoyangkan bahu Dendy.
"Den..Dendy,gua gak bisa tidur Den!"
Merasakan dan mendengar suara, Dendy langsung menoleh.Ia menyingkap selimut nya.Terlihat di sampingnya Ria dengan mata panda karena sudah terlalu mengantuk tapi tak bisa terpejam.
"Kenapa kesini?" tanya Dendy.
"Gue gak bisa tidur,mba Nia terlalu frontal.Kuping gue bahkan mendengar mereka bercinta dan itu membuat gue risih!"
Dendy hanya mampu melihat Ria yang merebahkan diri nya di sebelah Dendy dan ikut masuk ke dalam selimut.
"Tapi tidak disini juga Ri,kalau kau disini aku tidur dimana?" ucap Dendy.
"Kita saling memunggungi,ambillah guling dikamar lagi,gue tidur di sini saja.Di kamar benar benar seperti mendengar live mesum!"
Menghela nafas panjang,Dendy tidak bisa membuat Ria kembali ke kamar, akhirnya ia yang mengambil guling,dan benar saja sangat terdengar dari sana rintihan Nia.
Minimal pasang penyadap,orang kaya gadungan!!
Gumam Dendy,ia memukul guling nya ke tembok seolah protes.
Kembali lagi ke ruang tengah,ia melihat Ria sudah meringkuk memeluk guling,suara dengkuran halus pun terdengar.
Masalah Ria tidak bisa tidur selesai,tinggal masalah Dendy yang harus menahan sesuatu,tidur bersama gadis yang ia cintai.Terlebih Ria memakai pakaian yang seksi dan terbuka.
Dendy pun membawa bantal nya satu untuk ia letakan di tengah dan guling untuk dia peluk.Ia tidak mau salah peluk.
Malam bergulir hingga pagi menjelang,Raka yang kehausan pun keluar dari kamar untuk mengambil minum,melewati Dendy dan juga Ria di sana.Lelaki itu belum menyadari jika yang tidur di bawah bertambah satu orang.
Menampung air mineral di gelas,Raka pun duduk di kursi ia meneguk sedikit demi sedikit.Jam di dinding menunjukan pukul empat pagi hari.
Blurbbb!!
Raka terkaget,air di mulut nya ia semburkan.Setelah melirik sesuatu bergerak di bawah,Ria mengubah posisi sementara Dendy sudah berganti posisi hingga kedua nya berhadapan.
Sedikit cepat Raka berlari ia masuk ke dalam kamar nya.
"Sayang..sayang..."
Tanpa mengetuk,tanpa salam Raka masuk begitu saja dan langsung mendekati Nia yang baru saja menarik selimut nya.
"Sayang..."
Nia tak merespon,ia tetap meringkuk.
"Bangun,akan aku perlihatkan sesuatu dan kamu pasti akan terkejut".
Nia hanya berdehem saja.
"Ria dan teman nya siapa itu Den,.."
"Dendy..." sahut Nia.
"Mereka tidur bersama di ruang tengah".
"Iya..."
Nia menanggapi singkat,namun sedetik kemudian ia terperanjat.
"Apa?!!..." mata nya menatap Raka,lelaki itu pun mengangguk.
"Maksud mu Ria tidur sama Dendy?"
Lagi lagi Raka mengangguk.
Tanpa ucapan apapun lagi Nia akan turun dari ranjang namun tangan nya ditarik oleh Raka.
"Pakaian mu lihat lah!" ucap Raka, Nia yang terburu buru pun menepuk jidat.
Langkah nya beralih ke gantungan yang berada di ujung meraih handuk kimono milik nya.
Membenarkan ikatan rambutnya tinggi,ia pun melangkah diikuti oleh Raka.
.
.
.
Merasa aman dan nyaman Ria bahkan menyingkirkan bantal pembatas di tengah,itu pun Dendy tidak tahu dan Ria juga dalam keadaan tertidur.
Beberapa kali mengusak namun Dendy tetap memunggungi nya karena ia takut tidak bisa menahan.
Hingga pagi menjelang ia merasa Ria jauh lebih tenang tidak bergerak,ia pun tanpa sadar berbalik posisi,begitu pula dengan Ria.Tidak lama selang beberapa menit ia merubah posisi karena mendengar sesuatu.
...
Mata Nia membola saat tahu Ria tidur dengan Dendy dengan jarak yang amat dekat,wajah nya bahkan menempel di dada sebelah kanan.
"Ya ampun Ria!!!" seru Nia,suara nya bahkan terdengar sangat keras.
Ria dan Dendy mengerjakan mata.
"Bangun..bangun kalian,mba sudah bilang ya Ri kalau kamu tidur di kamar.Kenapa jadi di sini berdua,kalian belum halal,bagaimana jika..." ucapan nya tidak diteruskan,Nia menggeleng.
"Cckk!! Apasih mba,kita gak ngapa-ngapain,lagi pula tuh liat aku baju Dendy pun iya!" sanggah Ria.Sementara Dendy masih diam menunduk memijit pangkal hidung nya.
Memang tidak terjadi apapun namun itu menurut Ria,Dendy bahkan harus menahan nya dan pura pura tidak ada orang di dekat nya.
"Awas saja kalau kalian bohong,mba tunggu sampai sebulan kalau Ria hamil kamu tanggung jawab ya Den!"
Tunjuk Nia pada Dendy,lelaki itu pun hanya mengangguk.
"Ya sudah bangun,sudah pagi!"
"Ya .." jawab Ria dan Dendy hanya mengangguk.
Nia kembali ke kamar nya dengan menahan senyum karena sudah memberi alasan untuk mereka,ketidak sengajaan nya bisa membuat Ria kelak menikah,sekalipun tidak terjadi apapun Nia akan menceritakan ke ayah dan ibu suatu saat nanti.
.
.
.
To be continue