Baca Novel ini bikin ketawa ngakak sampai kram perut !
Tidak aku sangka aku jatuh cinta lagi dan rasa ini muncul setelah sekian lama hilang dalam diriku. Aku jatuh cinta dengan gadis cantik yang berusia 20 tahun. Apakah aku pantas bersanding dengannya ? Disaat usiaku sudah 45 Tahun !.
Akankah cinta mereka akan bersatu ?
Penasaran ? Yuk ikuti terus kisah nya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada suara di balik ruang ganti
Oma Airin melihat penampilan Winda itu dengan teliti kemudian Oma Airin tersenyum sinis.
"Cantik sih ! Tapi masih perawan gak ?" Ucap Oma Airin sinis.
"Nyonya ini penghinaan namanya !" Teriaknya marah. Tidak terima anaknya di hina seperti itu.
"Hei,ada apa ini? Hei nyonya Nung,Ye jangan bikin masalah ya sama tamu VIP, eike" Ucap Pria gemulai itu datang terburu-buru saat mendengar teriakan dari ruang VIP.
"Kau tidak terima dengan ucapanku ? Lihatlah leher putrimu banyak bekas Cu•pangan,apa perempuan baik-baik seperti itu?" Ucap Oma Airin dengan tenang.
Sedangkan Jeje membelalakan matanya saat mendengar Ucapan Oma Airin.
Nyonya Nung yang tadinya ingin membalas perkataan Oma Airin pun tidak jadi,lalu menarik tangan putrinya keluar dari butik itu dengan kesal.
"Dasar bodoh,bagaimana kau bisa ceroboh hah!"
"Kau mempermalukan ibumu !".
Samar-samar masih terdengar suara Nyonya Nung yang mulai menjauh.
"Maafkan Atas keributan tadi ya,Nyonya Nung otaknya emang rada geser" Ucap Pria gemulai itu sambil cekikikan.
"Nah ini,beberapa koleksi baju pengantin lainnya" Ucap Pria gemulai itu.
"Oke,biar nanti Jeje mencobanya satu per satu" Ucap Oma Airin.
"Tapi Oma,baju itu banyak sekali" Jeje sedikit keberatan.
"Kau harus mencobanya satu persatu,biar nanti Oma dan Xander yang menilai" Ucap Oma Airin.
"Eh itu anak kenapa lama sekali ya ? Ganti bajunya ?" Oma Airin baru teringat jika Xander masih disana.
"Mungkin sedang gerogi Nyonya" Ucap Pria gemulai itu.
"Ayo sekarang mulai coba bajunya,biar Eike bantu" Ucap Pria gemulai itu.
"Ehem" deheman seseorang terdengar sangat keras.
"Oh ya tuhan,Oppa Xander kau begitu sangat tampan" pria gemulai itu terpukau dengan penampilan Xander yang terlihat sangat tampan dan berkarisma dengan balutan Tuxedo berwarna hitam yang sangat pas di tubuh kekarnya.
Sedangkan Jeje tak kalah terpesonanya dengan penampilan Xander,tapi gadis itu berusaha untuk menyembunyikan perasaannya.
"Wah,Kau sangat tampan sekali,iya kan Je ?" Ucap Oma Airin.
"Iya Oma" Balas Jeje tersenyum dan melirik Xander.
"Sekarang giliranmu mencoba gaun pengantin itu" Ucap Oma Airin.
"Oh,ya. Oma baru teringat jika belum menemui WO ,jadi Oma tinggal dulu ya Je".
"Tapi Oma".
"Diamlah Je,kau seperti anak itik kehilangan induknya" Ucap Oma Airin kemudian berlalu.
"Mari cantik,Eike akan membantu ye mengenakan baju pengantin itu" Ucap pria gemulai itu.
"Hei,kau cari mati ya!" Seru Xander sambil menatap tajam pria gemulai itu.
"Ih,posesive sekali,lagian eike tidak suka dengan kue apem tapi eike lebih suka sama tongkat baseball" Ucap pria gemulai itu mengerling nakal,membuat Xander mendelik tajam. Bukannya takut,pria gemulai itu malah tertawa terbahak.
Jeje melihat kedua orang itu berdebat pun akhirnya melangkah menuju ruang ganti sambil membawa beberapa baju pengantin ditangannya.
Tetap saja Xander tidak terima jika tubuh mulus kekasihnya dilihat oleh orang lain.
"Tinggalkan kami dan aku sendiri yang akan membantunya" Ucap Xander sambil mengibaskan tangannya.
"Uh,boleh tapi jangan nakal ya ! Sepertinya gadis itu masih Original,Ye beruntung mendapatkannya tuan tampan" Ucap Pria gemulai itu,kemudian segera berlalu.
Xander perlahan memasuki ruang ganti dimana Jeje sedang mencoba baju pengantin. Xander melihat punggung putih dan mulus milik Jeje.
Grepp
Xander memeluk Jeje dari belakang lalu menciumi tengkuk Jeje yang terlihat mulus tanpa cela itu.
Jeje sangat terkejut saat dirinya tiba-tiba dipeluk dan ia mencoba untuk melepaskan diri.
"Maafkan aku" Lirih Xander,terus menciumi leher Jeje.
"Dad !" Jeje menggigit bibir bawahnya karena Xander terus menciumi tengkuknya memberikan sensasi aneh di dalam tubuhnya.
"Hem? Aku sangat merindukanmu,Honey" Ucap Xander Serak.
"Dad,lepas !"
"Tidak akan ! sebelum kau memaafkan aku" Kemudian Xander membalik tubuh Jeje dan secepat kilat meraup bibir mungil yang sejak tadi terlihat menggoda. Tangan Besar itu dengan nakalnya melepas baju penganti yang belum terpakai sempurna di tubuh Jeje hingga melorot kebawah.
Jeje terlena dengan segala sentuhan dan cumbuan yang diberikan oleh Calon suaminya itu,mereka saling mematuk dan menyesap,hingga suara laknat Jeje yang tertahan pun akhirnya keluar juga.
"Dad,hentikan !" Seru Jeje saat dirasa Xander sudah terlalu jauh.
Nafas keduanya terengah-engah dan tatapan mata mereka menyiratkan begitu besar cinta dan gairah yang membara.
"Sorry" Ucap Xander sambil membenarkan penutup bagian depan milik Jeje.
"Iya,jangan lakukan lagi Dad,bersabarlah. Aku berjanji akan memberikan semuanya saat malam pertama kita nanti" Ucap Jeje tersenyum dan mengecup sekilas bibir tebal nan seksih itu.
"Kau menggodaku,Honey ! Tapi kau sudah memaafkan aku kan?" Ucap Xander sambil memakaikan kembali baju pengantin ketubuh calon istrinya.
"Iya,sayang" Sahut Jeje mengangguk lalu tersenyum.
"Terimakasih" Ucap Xander lalu memeluk Jeje erat.
"Kau sangat cantik dengan gaun ini" Ucap Xander.
"Kau menyukainya ?" Xander mengagguk dalam ceruk leher Jeje.
"Baiklah aku akan memilihnya" Ucap Jeje lalu melerai pelukannya.
Sedangkan Di luar sana Pria gemulai yang menunggu di depan ruang ganti pun menggelengkan kepalanya saat mendengar suara laknat yang berasal di balik ruang ganti tersebut.
"Jiwa jomblo eike meronta-ronta,ah ya amidong eike jadi ngebayangin uh ah sama Tuan Xander" ucap nya sambil menggoyang-goyangkan badannya seperti ulat keket.
"Ishh,Ema ! Jangan menghayal yang enggak-enggak" Tegur Asistennya.
"Aihhh,Ye membuyarkan lamunan eike" ucapnya cemberut. "Eh,pasti tongkat Baseball tuan Xander itu gede ya hihiii,ahh ya amidong beruntung sekali gadis kecil itu" Ucap Ema,pria gemulai itu sambil tertawa cekikikan sedangkan Asistannya hanya menggelengkan kepalanya.
"Loe itu kayak kucing tau gak ! Lihat yang bening sedikit aja otak loe udah ngeres". Seru Asisten Ema.
"Hei,wajar eike ngomong gitu ! Sacara Tuan Xander itu bukan bening lagi tapi berkilau" Ucapnya membanggakan.
Xander keluar bersama Jeje dengan bergandengan tangan,membuat Bos dan Asisten itu berhenti berdebat.
"Oh ya Amidong ! Ye kece badai gadis kecil" Menghampiri Jeje lalu berjalan mengitari calon pasangan pengantin tersebut.
"Untuk Oppa ganteng gak perlu sentuhan lagi karena Ye udah Cool dan tampan dengan tuxedo itu" Ucap Ema sambil menatap kagum Xander.
"Tapi buat Ye,gadis kecil. Walaupun ye udah cantik tapi masih cantikan Eike,ye tetap akan eike permak tuh muka biar makin cetar" Ucapnya sambil meneliti wajah Jeje.
"Sudah selesai kan ? Ayo ganti baju lalu pulang" Ucap Xander datar.
"Hei !! Enak saja pulang ! Bayar dulu dong " Seru Ema.
"Ketik nomer rekeningmu" Xander menyerahkan ponselnya.
"Dengan senang hati ,tampan" ucap Ema dengan genit membuat Xander jengah,sedangkan Jeje tertawa cekikikan.
Setelah mengetik nomer rekeningnya Ema menyerahkan ponsel Xander.
"Sudah aku tranfer !" Ucap Xander datar.
"Thank you tampan,nanti baju penganti kalian akan aku kirimkan ke alamatmu" Ema mengerlingkan matanya,membuat Xander tak betah berlama-lama disana.
Setelah mengganti pakaiannya,Xander membawa Jeje kesuatu tempat.
"Dad,bukannya tadi kau bilang akan bertemu klien?" Tanya Jeje.
"Ada Devan yang mengurusnya,tadi saat aku di ruang ganti menghungungi Devan" ucap Xander datar karena fokus mengemudi.
Oh,pantas saja tadi lama sekali saat di ruang ganti.Pikir Jeje.
"Eh,Kita mau kemana? Bukankah ini menuju Bogor?" Tanya Jeje,saat melihat tulisan plang jalan menuju arah Bogor.
"Memang" jawab Xander menoleh ke Jeje dan menyeringai licik.
Terus dukung karya Author ya readersku tersayang agar karya Author yang ini tetap bertahan minimal 20 besar.
Yuk Cek profil author dan baca karya author yang lainnnya.
Love kalian semua😘😘