Fani ditemukan tak bernyawa didalam koper,sang kakak Fina saat mengetahui adiknya telah tiada sangat terpukul dan ia tidak terima akan kematian adiknya yg sangat tragis,duka mendalam pun dirasaa kan oleh sang ibu,Fina pun berencana akan mencari pembunuhnya dan akan membalaskan rasa sakit adiknya,tapi ia tidak mengetahui siapa pembunuhnya sampai suatu ketika saat ia hendak menemui panggilan polisi Fina pun bertemu dengan Siska,awalnya Siska tidak mau berbicara tapi setelah Fina meminta tolong agar diberi penjelasan Siska pun memberi tahunya bahwa selama ini Fani slalu diperlakukan layaknya budak s*ks oleh majikan,betapa terkejutnya Fina mendengar perkataan Siska,maka ia pun mencari tahu tentang majikan nya tersebut......
Mau tau kelanjutannya ayok yg penasaran boleh dibaca ya dari awal perjalanan Fani dikota sampai ia harus meregang nyawa dikota juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lanny Nst, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
Mereka pun telah sampai di rumah sakit dan langsung masuk menemui ibunya Dicky untuk memberitahu bahwa Vira sudah ditangkap kepolisian dan sudah dihukum.
"Bu Vira sudah dihukum dan barang bukti juga sudah diambil oleh kepolisian"ucap Dicky kepada ibunya
"Apa?? Jadi benar kalau dia yang sudah mencelakai ibu Dicky rasanya ibu kok nggak percaya ya dia melakukan itu semua, apakah dia marah sama ibu karena ibu tidak berhasil menjodohkannya dengan kamu Diki??"chat ibunya dia pun merasa sangat bersedih atas perilaku Vira
"Bisa saja Bu ini kan semua gara-gara ibu kalau ibu tidak berusaha untuk menjodohkan Aku Dengan Dia pasti dia tidak akan mencelakai ibu, dan sekarang ibu harus terima Vina apapun itu harus ibu terima??"
Ibunya pun hanya diam dan tidak bisa berbicara apapun itu kepada Dicky, Dia sangat prihatin dengan Vira mengapa dia harus mencelakai ibunya, mengapa ia tidak memberitahu ibunya saja bahwa dia tidak terima dengan semua ini, pastinya kan ibunya akan membantu untuk memisahkan Diki dan Tina tapi semuanya sudah terlanjur.
"Terserah kamulah Dicky ibu sudah pusing memikirkan semuanya??"ucap ibunya dan langsung tertidur
Vina pun memberitahu Dicky bahwa dia ingin pulang istirahat sebab yang merasa letih satu harian ini menemani ibunya serta menemani Dicky ke kantor polisi.
"Mas aku mau pulang aja deh rasanya kok capek banget ya dari siang sampai tadi nih nemenin kamu sama ibu kamu, besok pasti aku datang lagi kok mas untuk merawat ibu kamu???"ucapin Fina
"Ya udah sayang mas antarkan ya kamu pulang??"cap Dicky
"Iya mas"
Ibunya yang mendengar percakapan Vina dan Dicky merasa kesal, sebab rencana dia untuk memisahkan Dicky dan Vina itu benar-benar gagal dan sudah digagalkan oleh Vira mengapa dia harus seperti ini.
Yang sebenarnya terjadi adalah finallah dalam dari semua ini hina yang sudah mencelakai ibunya dan Vina yang sudah memfitnah vira agar rencana berhasil tanpa ada gangguan apapun.
Hari-hari pun berlalu akhirnya ibunya Dicky diperbolehkan pulang oleh dokter sebab keadaannya sudah mulai membaik, segera di kakinya juga sudah mulai membaik namun ia belum bisa untuk berjalan dulu agar kakinya benar-benar normal kembali.
"Ayo bu kita pulang ibu naik kursi roda aja ya biar aku yang dorong"ucapan Dicky
"Iya Dicky ibu udah nggak sabar untuk pulang rasanya ibu udah nggak betah tinggal di rumah sakit ini??"t ucap ibunya
"Ya udah ayo bu Iqbal itu kamu bawa barang-barang yang ada ya ke mobil biar ayah mendorong nenek ke mobil??"ucap Dicky
"Iya yah"
Mereka pun pergi ke mobil dan tak lupa memasukkan semua barang-barang yang ada ke bagasi mobil, Dicky pun melajukan mobilnya saat di perjalanan Dicky memberitahu kepada ibunya bahwa yang akan merawat ibunya di rumah itu adalah Vina, mendengar itu rasanya ibunya ingin menolak semua itu dia tidak mau Vina merawatnya biarkan Iqbal yang merawat ibunya tersebut.
"Apa ibu nggak mau ya wanita itu yang merawat ibu biarkan ibu dirawat oleh Iqbal??"chat ibunya dengan kesal
"Tapi Bu Iqbal kan harus kuliah mana bisa dia 24 jam harus di rumah Bu udah ibu nggak usah nolak biar Vina yang merawat ibu ibu ngerti kan???"ucapan Dicky pun mulai tegas
Iqbal tidak bisa berbicara melawan ayahnya karena dia takut Vina akan membuat ia diusir oleh ayahnya, dia nggak mau itu terjadi.
Ibunya pun hanya diam dengan wajah cemberut, dia berniat agar membuat Vina tidak betah merawatnya dan pergi.
Mereka pun telah sampai di rumah setelah semuanya masuk dan ibunya juga sudah istirahat Dicky pun pergi ke hotel Vina untuk menjemput Vina pergi ke rumahnya.
"Tok,,,tok,,,tok"pintu kamar Vina pun diketok oleh Dicky, dari dalam Vina pun memberitahu akan membuka pintunya.
"Iya sebentar ini aku akan buka pintu"ucap Vina dari dalam
"Eh mas Kiki masuk mas dulu mas masuk??"ucap Vina sambil memeluk Dicky
Dicky pun masuk ke dalam dan suguhkan teh oleh Vina serta Vina pun bertanya apakah ibunya sudah kembali atau belum.
"Oh ya mas ibu sudah kembali atau belum??"tanyanya
"Sudah kok sayang tadi pagi mas sudah jemput dia dan sekarang sudah istirahat di rumah, ini kan mas mau jemput kamu untuk bantu merawat ibu di rumah kamu mau kan sayang??"ucapan Dicky
"Ya mau dong mas apapun itu demi mertuaku Aku mau mas kan ntar lagi juga dia akan menjadi ibu aku mas??"ucapinna yang berpura-pura baik
Vina pun permisi untuk mandi dan bersih-bersih setelah itu langsung pergi ke rumah Dicky untuk merawat ibunya tersebut.
Setelah setengah jam akhirnya Fina puntelah selesai mandi dan berkemas lalu mereka pun pergi kerumah Dicky untuk menemui ibunya tersebut.
Mereka pun telah sampai di rumah Dicky, terlihat Iqbal sedang menyiram kebunnya, Lina yang melihat Iqbal langsung mendatangi Iqbal dan permisi sama Dicky untuk menemui Iqbal.
"Mas itu Iqbal aku mau nemui dia dulu ya boleh kan??"ucapinnya
"Boleh dong sayang dia kan calon anak diri kamu, kalau kamu mau menemui dia ya sudah temuilah, mas mau masuk dulu ya mau melihat ibu???"
"Oke mas makasih ya"
Vina pun mendatangi di Iqbal, tak sengaja Iqbal melihat kedatangan vina dia merasa ketakutan, apa yang akan dilakukan Vina olehnya, Dina pun menghampiri Iqbal biar mulai menggodanya hingga membuat Iqbal luluh.
"Ada calon anak ibu nih??"ucapnya sambil membelai wajah Iqbal
Walaupun merasa gemetaran dia takut akan Vina melakukan hal-hal yang tidak normal kepadanya tetapi dia pun merasa nyaman dekat dengan Vina.
"T-tante ngapain di sini kenapa nggak sama ayah di dalam nemuin nenek???"ucap Iqbal sambil terbata-bata
"Emangnya saya nggak boleh menemuin calon anak tiri saya, kan saya kangen sama anak tiri saya emang nggak boleh??"ucapnya dengan lemah lembut sambil memegang lembut Iqbal
Iqbal pun merasa merinding dengan yang sentuhan sentuhan Vina, bagaimana tidak dia kan lelaki normal pastinya akan merasakan hal-hal yang sering dirasakan oleh lelaki lain.
Iqbal takut semakin menjadi dia pun permisi untuk pergi ke dapur dan tak lupa membereskan semuanya.
Hina yang melihat merasa sangat senang dia tersenyum sini, dia sengaja menggoda anak dirinya tersebut agar tidak mengacau rencananya, tapi dia berencana untuk menghabisi seluruh keluarga Diki.
"Dasar anak lugu, aku akan selalu menggodamu sampai kapanpun karena aku nggak mau kamu merusak rencana yang sudah aku buat dengan matang hahaha??"ucap Vina sambil tertawa
Tak lama kemudian Vina pun dipanggil Dicky untuk masuk ke dalam dan menemui ibunya, Vina pun masuk lalu Dicky mengajaknya ke kamar ibunya.
Terlihat ibu Dicky sangat jutek kepada Vina bahkan Vina menyapa juga tidak disapa kembali olehnya.
"Permisi Bu??"ucapin
Tanpa disambut dengan kata-kata pun ucapan Vina juga tidak dibalas oleh ibunya Dicky, Vicky melihat perilaku ibunya sangat tidak benar dia sangat marah dengan perilaku ibunya tersebut.
"Ibu ini apaan sih dia ini akan menjadi menantu di rumah ini ya Bu seharusnya ibu bisa menerima dia jangan seperti ini Bu, jika ibu masih mau tinggal bersamaku ibu turuti semua kemauan aku kalau tidak aku akan mengantar ibu ke pantai jompo ibu mau??"ucap Dicky dengan lantang
Ibunya pun terkejut mendengar Dicky membicara seperti itu, rasanya Dicky sudah dicuci otaknya oleh Vina.
"Apa Dicky kamu mau membawa ibu ke panti jompo?? Sejak kapan kamu mau membawa ibu ke panti jompo Diki, pasti kamu sudah dicuci otaknya sama wanita ini kan??""ucap ibunya dengan kesal
"Apaan sih Bu kali ini gua harus dengar kata aku intinya ibu perlakukan dia dengan baik atau tidak ibu akan aku antar ke panti jompo kalau itu kemauan ibu??"ucap Dicky dan langsung pergi keluar
Vina pun berpura-pura membujuknya dan berkata lemah lembut kepada ibunya Dicky tetapi semuanya sia-sia, apa yang sudah diperlakukan Vina ke ibu nya Dicky bahkan tidak dihargai oleh ibunya Dicky.
"Udah ya Bu Jangan marah-marah nanti ibu stress loh nggak akan sembuh-sembuh kalau begitu??"ucapinnya dengan berpura-pura lemah lembut
"Nggak usah pura-pura baik kamu sama saya ya sampai kapanpun saya nggak akan pernah ngerestui hubungan kalian, ngerti kamu kan???"ucap ibunya bikin
Hina pun mulai kesal dia sudah tidak tahan dengan perlakuan ibunya, dan dia pun mulai melampiaskan semuanya hingga membuat ibunya Dicky pun ketakutan serta tidak bisa melawan kata-kata fina lagi.