NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak / Cerai / Percintaan Konglomerat
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: cherrypen

Terlihat jelas setiap tarikan bibirnya menampakkan kebahagiaan di raut wajah gadis itu. Hari di mana yang sangat di nantikan oleh Gema bisa bersanding dengan Dewa adalah suatu pilihan yang tepat menurutnya.

Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu timbullah pertanyaan di dalam hatinya. Apakah menikah dengan seseorang yang di cintai dan yang mencintainya, bisa membuat bahagia ?

1 Oktober 2024
by cherrypen

Terima kasih sebelumnya untuk semua pembaca setia sudah bersedia mampir pada karya terbaruku.

Bantu Follow Yuk 👇
IG = cherrypen_
Tiktok = cherrypen

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cherrypen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11. AMP

Satu hari telah berlalu. Di mana satu hari adalah waktu yang bisa membuat Gema merasa dirinya mendapatkan kembali kebahagiaannya. Dan selama satu hari itu Dewa tak melepaskan Gema dengan begitu saja tanpa pantauan darinya. Setidaknya meskipun Dewa memantau Gema setiap detik dengan Video Call untuk memastikan keberadaannya itu tidak membuat Gema menjadi merasa tertekan atau terintimidasi lantaran ada keluarganya yang membuatnya selalu tersenyum.

Di saat Gema membongkar isi lemarinya mencari beberapa pakaian yang masih bisa di kenakan. Dia menemukan sepucuk surat cinta dari Andrean. Surat cinta yang berisikan perasaan cinta mereka berdua di kala masih SMA. Dia membacanya hingga akhir, tetapi perasaan cinta itu memang sudah tidak ada lagi, sudah hilang dan sekarang cintanya hanya untuk Dewa. Pria yang telah mencuri hatinya dengan terang-terangan meminta dirinya menjadi pendamping hidupnya tidak seperti Andrean yang setiap kali di tanya keseriusannya justru malah mengelak dengan berbagai alasan di antara adalah kita jalani dulu hubungan ini.

Di bantu oleh pembantunya. Gema memasukkan baju-baju masuk ke dalam tas yang akan di bawa ke rumah di saat Dewa menjemputnya. Dering ponsel Gema bergetar di atas nakas sebelah ranjangnya. Dia sungguh mengetahui siapa yang sedang menelepon. Ya, Dewa.

Gema dengan cepat menjawab telepon dari suaminya, jangan sampai Dewa menunggu lama. Karena bisa di khawatirkan Dewa sudah pasti akan marah dan berfikir yang tidak-tidak. Gema mengarahkan teleponnya dengan menggunakan kamera depan dan belakang memperlihatkan sekelilingnya agar Dewa tidak menaruh curiga.

Setelah selesai membereskan pakaiannya Gema kemudian turun menuruni anak tangga. Ia bergabung dengan keluarganya di ruang santai sembari melihat televisi dan juga makan cemilan ke sukaannya. Kehidupan seperti yang Gema inginkan sebenarnya jauh dari kata tersakiti.

"Gema, Papa bahagia melihatmu mendapat suami yang baik seperti Dewa," ucap Papanya.

Gema tercekat mendengar perkataan Papanya. Bagaimana tidak keluarganya tidak ada yang mengetahui sikap Dewa saat marah. Dengan nada berat Gema menjawab Papanya.

"Iya Pa. Gema juga bersyukur punya suami seperti Mas Dewa dan  juga mau membantu perusahaan keluarga kita di saat akan mengalami kebangkrutan."

Papanya mengusap lembut puncak kepala anak perempuannya. "Jadi istri yang baik dan patuh ya, jangan mengecewakan Dewa."

Gema menganggukkan kepalanya. Di dalam pikirannya tersirat ucapan semoga Mas Dewa benar-benar memegang janjinya untuk tidak menyakitiku. Pasalnya sudah untuk kesekian kalinya Dewa selalu mengingkari janjinya.

"Dek, kita pergi ke moll yuk?" ajak kakaknya Juna.

"Ngga ah Kak, Gema kan masih hamil muda ngga boleh capek kata Dokter."

Dering ponsel Gema terus berdering. Dia lupa untuk membawanya turun dan tertinggal di dalam kamarnya. Satu jam berlalu derap langkah menuju ruang santai. Dan seketika langkah itu berhenti tepat di samping Gema tengah duduk. Spontan semua mata mengarahkan pandangan pada Dewa. Mereka semua terkejut dengan kedatangan Dewa yang belum memberi kabar sebelumnya. bahkan suara mobilnya saja tidak kedengaran. Jangankan suara mobil langkah kakinya saja tidak terdengar lantaran di sengaja oleh Dewa.

Dewa ingin memastikan istrinya tengah bersama siapa karena teleponnya sedari tadi tidak di jawab. Dan jika Gema berbohong atau bermain di belakang Dewa sudah di pastikan Gema akan di mendapat amukan di tempat. Untungnya Gema memang wanita yang selalu menjaga kepercayaan.

"Mas, kok ngga bilang mau ke sini,"

"Sengaja mau kasi kejutan buat kamu. Maaf ya Pa, Ma. Dewa ke sini mendadak langsung masuk rumah juga."

"Tidak apa-apa Dewa," sahut Mama mertuanya.

"Ini bawa tas. Mas Dewa mau ke mana?" tanya Gema.

"Suaminya baru datang bukannya di buatin kopi dulu malah banyak di beri pertanyaan," celetuk Mamanya Gema. "Ajak suamimu ke kamar dulu biar istirahat."

"Baik Ma. Maaf ya Mas, yuk kita ke atas."

Dewa dan Gema pun menaiki anak tangga seraya bergandengan tangan. Sesampainya di dalam kamar Gema, wajah Dewa berubah menatap wajah istrinya dengan sorot mata tajam.

"Di mana ponselmu? Kenapa aku telepon dari berjam-jam yang lalu ngga kamu jawab?"

"Maaf Mas Dewa." Gema celingukan mencari ponselnya, beruntungnya atensinya seketika tertuju pada meja riasnya. "Itu ponsel Gema ada di kamar di atas meja rias." Tunjuk Gema. Rupanya setelah selesai menjawab telepon sebelumnya.

Gema seketika memeriksa ponselnya. Terdapat duapuluh lima panggilan tak terjawab dab dua puluh pesan masuk dari Dewa yang berisikan kata-kata kasar lantaran Dewa tersulut emosi.

Tangan Gema bergetar setelah membaca semua isi pesan Dewa. Menyadari dirinya bersalah padahal sebenarnya tidak berbuat salah. Gema langsung meminta maaf di depan suaminya seraya menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

"Mas, maafkan Gema. Gema tadi buru-buru ke bawah."

Dewa membelai rambut Gema. Gadis cantik itu menelan sivalinya kasar seraya melihat tangan Dewa.

"Tidak apa-apa sayang. Aku memaafkanmu yang penting kamu melakukan tindakan yang benar di belakangku."

Gema pun bisa bernafas lega setelah Dewa mengeluarkan nada yang begitu lembut, tetapi penuh dengen penekanan.

"Oh ya Mas, ini Mas Dewa bawa tas memangnya mau ke mana?"

Dewa tersenyum menatap wajah istrinya seraya tangannya mengelus lembut pipi Gema.

To be continued 😊

Bantu author like, subscribe, Vote yakkk 🙏

1
IG : cherrypen_
Pembaca setiaku. maaf ya kalau saya aploudnya sering malam 😊, karena siangnya saya ada kerjaan 🙏. Terima kasih sudah seti menunggu updetan chapter terbaru 😊
Henny Ngamel
sungguh kasian nasibmu Gema ditusuk sama sahabat sendiri dan si suami Biadab
IG : cherrypen_: 😊 aku jd semangat kak setiap baca komen dari kakak 😄
total 1 replies
Henny Ngamel
kasian Gema teman sendiri menghancurkan RTnya... air susu dibalas air tubah
Henny Ngamel
bahaya neh... bau² pelakor neh sahabat adalah maut
risti
lanjut kak
risti
Kak, terus berkarya. Ceritamu menarik. /Smile/
risti
ihhh bener banget gema /Smile/
IG : cherrypen_
Hay hay hayyyyy ......./Facepalm/, cherrypen hadir setelah beberapa abad hiatus karena sakit. Untuk semuanya terima kasih banyak sudah mampir membaca ceritaku ini. 😊 Dan terima kasih sudah bersedia meluangkan waktunya dengan menekan susbcribe 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!