Air Mata Pernikahan
...Terlalu indah setiap bait - bait yang terucap dari bibir pria bertanggung jawab. Untaian doa dan janji sakral adalah sebuah kalimat yang di tunggu setiap wanita. Benarkah akan selalu bahagia jika menikah atas dasar saling mencintai....
~ Gema ~
...****************...
Sebuah awal baru dalam mengarungi bahtera kehidupan. Terdengar nyaring di telinga suara sakral yang telah terucap di balik bibir pria berdarah biru. Membuat seluruh tubuh seorang gadis cantik bergetar, jantungnya berdegup tak beraturan tatkala pria itu mulai mengucapkan janji suci.
SAH ... ?
SAH ...
Sahutan itu seketika mampu meredamkan rasa khawatir. Ya, gadis cantik itu bisa bernafas lega di saat para saksi dan tamu undangan menjawab Bapak penghulu yang menikahkan Rinjani Gema Argantara dengan kekasih yang amat dicintainya Dewa Alingga Baskara di sebuah Gedung yang mewah.
Mereka pasangan yang serasi di mata setiap orang yang memandang. Rinjani Gema Argantara yang kerap di panggil dengan sebutan Gema adalah putri satu-satunya dari keluarga Argantara yang memiliki paras manis sedangkan Dewa, anak pertama dari keluarga besar Baskara.
Setelah dua hari menikah, Gema dan Dewa pergi ke pulau Dewata untuk bulan madu. Kepergian mereka memang sudah mereka rencanakan sebelum menjelang pernikahan.
“Kamu bahagia, sayang?”
Gema mengangguk pelan di iringi dengan terbitnya senyum yang merekah di bibirnya yang tebal dan seksi.
“Iya Mas.”
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesampainya di hotel Dewa mengecek namanya yang sebelumnya sudah melakukan reservasi.
“Permisi, saya sudah memesan kamar VIP atas nama Dewa Alingga Baskara, apakah kamarnya sudah di siapkan?”
“Baik, atas nama Pak Dewa Alingga Baskara, ya? Mohon untuk menunggu sebentar pak. Saya cek terlebih dahulu.”
Resepsionis itu mengoperasikan komputernya untuk beberapa saat mencari nama pemesanan atas nama tersebut.
“Pak Dewa, kamar Bapak dan Nyonya Dewa sudah di siapkan sesuai dengan permintaan Bapak. Pramu tamu kami akan mengantarkan Pak Dewa dan Nyonya ke kamar VIP.”
“Baik, terima kasih banyak.”
“Sama-sama Pak Dewa dan Nyonya, semoga senang dengan pelayanan kami dan liburannya menyenangkan,” sambung resepsionis sembari membungkukkan badannya.
Salah satu Bellboy hotel membawakan koper dan barang bawaan mereka kemudian mengantarkan Dewa dan Gema menuju kamar mereka melalui lift.
“Ini kamarnya Pak, seperti yang bapak lihat kamarnya di hias sesuai dengan pesanan. Kalau membutuhkan sesuatu Bapak dan Nyonya bisa menghubungi pihak resepsionis melalui telepon seluler yang ada di meja bagian pojok,” ujar Bellboy itu seraya menyerahkan cardlock kepada Dewa kemudian meninggalkan mereka berdua di dalam kamar.
Kamar dengan nuansa romantis, dengan lampu tidur yang remang-remang, ranjang yang berhiaskan taburan bunga mawar merah berbentuk love dan dua handuk di lipat seperti burung angsa berdiri di atas kasur menambah kesan romantis dan intim mereka berdua.
Hati Gema berdebar kecang seperti ada jutaan kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya, senyumannya tak kunjung pudar mengekspresikan kebahagiannya seolah dia menjadi wanita paling beruntung di dunia, karena memiliki pria seperti Dewa.
Kaki jenjangnya melangkah ke kamar mandi, netra indahnya melebar berbinar melihat bathtub yang sudah bertaburan bunga mawar merah dengan aroma parfum kelas atas.
Malam ini adalah malam yang sangat istimewa buat aku, Gema memonolog dirinya.
“Apa, kamu suka sayang?” ucap Dewa yang tiba-tiba memeluk pinggang mungil Gema dari belakang.
Gema memutarkan badannya dan saling berhadapan seraya kedua bola mata mereka saling menatap. “Terima kasih sayang, aku sangat suka dengan kejutan ini,” sambung Gema.
Gema mendekatkan wajahnya pelan, mengikis jarak di antara mereka lalu mengecup lembut bibir Dewa. Mereka saling berbalas kemesraan di atas ranjang juga di dalam kamar mandi. Malam pertama yang indah dan romantis telah mereka lalui bersama sebagai sepasang suami istri yang berjanji akan menua bersama sampai akhir hayatnya.
Suara dering telepon hotel di atas nakas terdengar sampai ke indra pendengaran Dewa. Segera pria itu meraih gagang telepon lalu menjawabnya.
Dewa: Hallo
Resepsionis: Selamat pagi, kami dari pihak hotel ingin menyampaikan kalau breakfast sudah siap di buffet di lantai dasar dan akan berakhir sampai pukul 10.00 wib, terima kasih.
Dewa: Terima kasih
Dewa menutup telepon, melanjutkan kembali tidurnya sembari menarik kembali selimut lalu melingkarkan tangannya di pinggang istri tersayangnya dari belakang. Gema yang merasakan pelukan Dewa membuat wanita itu terbangun dari mimpi indahnya semalam. Ia berusaha membuka mata yang masih terasa berat karena semalam memang Dewa membuatnya tak berdaya di atas ranjang.
“Sayang, ayo bangun.” Tangan Gema menyentuh bahu Reza dan menggoyangnya agar Reza bangun. “Sayang, ayo, sudah waktunya kita sarapan, aku sudah lapar sekali.”
“Iya sayang. Sebentar lagi, masih ngantuk banget aku,” sambung Dewa seraya menarik pergelangan tangan Gema sampai terjatuh dalam pelukannya lagi.
Gema mencoba melepaskan pelukan Reza. Dia menurunkan kakinya satu persatu dari atas ranjang. Mencoba kembali membangunkan Dewa setelah selesai membersihkan dirinya.
“Kalau Sayang gak bangun sekarang, aku akan turun sendiri breakfast loh,” gumam Gema menggoda suaminya.
Dewa yang masih tertidur seketika matanya terbuka mendengar ucapan istrinya. Dia tidak ingin istrinya keluar sendirian tanpa ada dia. Ia bergegas meloncat dari ranjang, masuk ke kamar mandi guna mencuci muka dan gosok gigi.
“Ok, sudah siap, nih, Sayang.”
Gema cekikikan melihat tingkah suaminya yang selalu bucin sama dia.
“Woke, ayo kita ke bawah, cacing di perutku sudah teriak-teriak nih minta di kasih makan, haha …,” ucap Gema tertawa lepas.
Mereka berjalan menuju lantai dasar melalui lift untuk breakfast. Banyak sekali dari berbagai jenis makanan yang hotel tersebut suguhkan. Dari makanan nusantara sampai makanan jepang semuanya tersedia dengan lengkap lantaran mereka berdua menginap di hotel kelas atas.
“Kamu mau sarapan apa pagi ini?” tanya Dewa di sebelah Gema yang masih melihat kanan- kiri memilih sarapannya.
“Emm … apa ya,” ucap Gema pelan sembari memainkan dagunya.
Setelah mereka selesai memilih dan mambawa makanan mereka, salah satu pelayan laki-laki hotel yang cukup tampan dan putih menghampiri mereka.
“Maaf apakah Ibu dan Bapak sudah mendapat tempat duduk yang kosong? Kalau belum saya bisa membantu mencarikan tempat yang kosong,” ujar pelayan laki-laki hotel itu dengan tersenyum ramah.
“Iya, kebetulan kami masih mencari tempat duduk yang kosong. Bisa mengarahkan kami apa sudah ada kursi kosong,” celetuk Gema, menarik kedua sudut bibirnya keatas dan tersenyum ramah.
“Baik, silahkan mengikuti saya.”
Mereka mengikuti pelayan itu sampai ke meja kosong yang sudah di bersihkan sebelumnya. Gema yang meliki sifat ramah, membalas senyuman setiap pelayan yang memandangnya baik wanita ataupun laki-laki, rupanya sikapnya selalu di perhatikan oleh suaminya.
“Silahkan Bapak, Ibu.”
“Terima kasih,” ucap Dewa datar tanpa ekspresi.
“Terima kasih Mas, nanti kalau kami membutuhkan sesuatu saya akan memanggil salah satu pelayan di sini,” lanjut Gema tersenyum tipis. Kemudian, pelayan itu meninggalkan mereka.
“Kamu kenapa sih, senyum-senyum sama mereka! Aku nggak suka ya kamu terlalu ramah mengumbar senyumanmu sama orang lain,” lirih Dewa menatap bola mata Gema dengan sorot mata tajam.
“Sayang, tidak ada salahnya kita senyum. Senyum ‘kan ibadah, lagipula aku senyum pada tempatnya, nggak yang sembarangan senyum, apalagi senyum-senyum sendiri ‘kan nggak lucu,” timpal Gema pelan menjelaskan pada suaminya agar bisa mengerti.
Gema yang baru memasukkan makanannya ke dalam mulut dua kali suap, tiba-tiba Dewa dengan wajah kesalnya langsung menarik pergelangan tangan Gema dengan kasar hingga berdiri dari posisi duduknya.
To be continued👉
Terima kasih sudah mampir di karya terbaru saya...
...AIR MATA PERNIKAHAN...
...Mohon dukungannya agar saya lebih bersemangat dengan memberi...
...👉 like...
...👉 komentar...
...👉 follow akun author...
...👉 Subscribe...
...👉 Vote...
...Cerita kali ini tentang kehidupan rumah tangga di mana di dalamnya ada cinta dan sejuta konflik....
... 1 Oktober 2024 cherrypen 🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
risti
ihhh bener banget gema /Smile/
2024-10-01
0