Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Dion POV
Hari ini gue males banget kuliah. Ku ajak teman-teman ku untuk bolos. Gue berangkat ke kampus ini tadi hanya karena nanti akan ada perkenalan aja dengan maba. Nggak tau kenapa gue semangat banget dalam menyambut ospek maba tahun ini. Kami berempat menuju ke perpustakaan. Di tengah Jalan gue bertemu dengan Amel hingga dia mengikutiku ke perpustakaan.
Kebetulan hari ini gue juga sedang nafsu juga.
" mel ikut gue. " ajakku pada Amel
Ku ajak dia di ruang tertentu di perpustakaan. Teman-teman ku sudah paham atas apa maksudku memutuskan untuk melanjutkan kegiatannya. Tio yang pergi ke kantin untuk makan, Satria melanjutkan caper ke cewek-cewek dari prodi lain sedangkan Rangga masih betah di perpustakaan. Ku akui hanya Rangga yang waras dalam pertemanan kami. Meskipun dia juga main perempuan namun dia masih memikirkan studi nya agar lekas selesai.
Ku buka pintu ruang itu selanjutnya ku dorong Amel ke dinding dengan ku cium bibirnya dengan penuh gairah.
Ahhh....ahhhh Dion pelan -pelan.
Ku buka kemeja yang di gunakan oleh nya hingga tampaklah BH hitam yang digunakan oleh nya. Aku masih melanjutkan ciuman kami hingga semakin turun ke gunung kembar Amel. Kulepas pengait Bra Itu hingga nampaklah payudara dengan ***** merah merekah ciumi p****ng nya hingga desahan itu keluar dari mulut Amel.
ahhh....aahhhh...
Ku masukkan jari ku ke dalam celana dalamnya. Bermain dengan K***** nya hingga kumasukkan jariku kedalam intinya. Amel sudah menjerit tidak karuan dengan permainan tangan yang ku berikan. Setelah amel mengalami pelepasan itu ganti ku arahkan tangannya untuk menyentuh intiku. Ku tuntun dia untuk masukkan intiku ke dalam mulutnya. Ku pompa mulutnya dengan keras agar aku mencapai pelepasan ku. Hingga akhirnya aku mencapai pelepasan itu.
ahhhhh.....ok cukup
Iya seperti itu lah aku bermain wanita. Selama ini aku memang sering berganti wanita sesuai yang kuingin kan namun aku tidak pernah sampai melakukan hubungan badan yang sesungguhnya. Karena prinsip ku aku akan melakukan hubungan badan hanya dengan gadis yang benar-benar aku cintai.
Ku rapikan kembali pakaian kami. Kuciumi bibir nya sekali lagi. Namun tiba-tiba aku melihat gadis itu ada perpustakaan seperti nya dia melihat apakah yang telah aku perbuat.
" kembalilah..." ucapku pada Amel
" aku mencintai mu Dion" ucap nya dengan mau menciumku namun dengan segera aku menghindarinya
" kenapa gadis itu kemari" tanyaku pada Rangga
" oh jadi kamu melihatnya juga ku kira tadi lho masih menikmati permainan lho. " bantah Rangga
" tinggal jawab aja kenapa lho sewot" ucapku
" dia berniat membaca buku disini namun karena mendengar dan melihat suara ena-ena dari kalian seperti nya dia jadi infeel berada di perpustakaan. " ucap Rangga
" gadis yang menarik" ucapku pada Rangga
" lho jangan main-main ke dia bro dia masih polos bukan seperti cewek-cewek yang lain. " Rangga memberikan peringatan
" waw apakah lho suka pada gadis itu? Sejak kapan Rangga menghalangi kegiatan gue. " bantah Dion
" justru dengan kepolosan nya itu yang membuat gue tertantang" ucapku
" gue hanya memperingati lho aja agar lho nggak salah mempermainkan cewek yang ada malah lho jatuh hati ke cewek itu. " ucap Rangga
Kenapa aku merasa semua orang menghalangi untuk mendekati itu cewek hal ini malah membuat ku semakin penasaran dengannya. Ucapku dalam hati.
Arsya POV
Niat hati aku mau belajar di perpustakaan malah harus melihat kegiatan tidak senonoh yang dilakukan pasangan sombong itu. akhirnya ku putuskan untuk kembali menyusul teman -teman ku di kantin. Aku masih diam tidak menceritakan hal itu pada mereka. Karena menurut ku hal itu tidak harus di ceritakan ke orang lain.
" lho nggak jadi ke perpustakaan? " tanya Cecilia
" nggak ah laper dan ramai juga perpusnya jadi males " bohongku pada Ceci
" eh udah buka HP belum habis ini kita di suruh kumpul di aula ada pengarahan untuk ospek fakultas " ucap Ceci
Kami memutuskan untuk segera makan dan ikut menyusul berkumpul di Aula.
Di dalam gedung aula sudah sangat ramai. Bahkan semua maba dari fakultas kedokteran sudah memenuhi aula tersebut mereka sangat antusias mengikuti pembekalan ini. Ku lihat dari beberapa mahasiswi histeris ketika beberapa kakak pembina mulai masuk ke aula. Dalam penglihatan ku ada mas Rangga disana bersama dengan beberapa temannya.
Semua berjalan dengan lancar. Inti dari informasi yang aku dapat dengar bahwa kegiatan ospek fakultas akan di lakukan di puncak dan di Bandung untuk jadwal nya nanti akan di kirim via grup. Acara terakhir dalam pengarahan ini yaitu perkenalan dengan pembina kami selama kegiatan ospek. Benar sesuai dugaan ku mas Rangga juga termasuk dalam pembina kami. Semoga saja dia nggak ikut an males banget lihat wajah mesumnya. Batin ku di dalam hati.
"sumpah sya mas Rangga ganteng banget. Mau dong jadi pacarnya?" ucap Ceci di sebelah ku
Emang aku akui sejauh aku mengetahui mas Rangga ganteng dan termasuk orang yang rajin. pantas sih kalau dia jadi idola.
" doain aja semoga dia melihat lho. Hehehe lho nggak lihat banyak cewek-cewek yang mengelilinginya" ucapku
Baiklah mari kita sambut ketua Organisasi sasi kita yang tercinta kakak.
Masuklah Dion ke dalam aula. Banyak mahasiswa yang berteriak histeris melihat kedatangan nya.
" apa? Dia ketu Hima nya? Nggak salah orang nich?" Ucapku hampir di dengar oleh Ceci
" ada apa Sya? kamu terpesona sama mas Dion?" ucap Ceci
" ihhh amit-amit deh gue. Orang mesum seperti itu kok. " ucap ku
" Mesum maksud lho?" tanya Ceci penasaran
" ehh nggak papa kok. Yuk lanjut dengarkan" ku coba menutupi dari Ceci
"Perkenalkan nama saya Dion Arditama saya dari mahasiswa kedokteran semester 5. Saya di sini menjabat sebagai ketua Hima periode 2024-2025" ucap Dion memperkenalkan diri
Sayup-sayup ku mendengar banyak anak perempuan yang menanyakan apakah dia sudah punya pacar atau belum.