Carmila fabuari, gadis cantik bertubuh tinggi 170cm. Sifatnya lemah lembut tetapi cuek nya itu membuat pria manapun tertarik mendekati nya akan tetap cuek akut.
Carmila berumur 23 tahun, ia bekerja di perusahaan LANGIT ANGKASA , sebagai staf administrasi.
Fino wiliam Abraham, seorang pengusaha sukses di bidang perindustrian, Fino dengan wajah tampan mempesona, dengan tinggi badan 185cm dan tubuh yg atletis tidak heran membuat para gadis terpesona.
Fino berumur 27 tahun, ia direktur utama LANGIT ANGKASA,
Fino yg sudah berkelana dengan bisnisnya itu kadang merasa bosan, ia menikmati hidupnya tetapi ada bumbu yg kurang seperti cinta atau kasih sayang.
Akan kah fino bertemu dengan bumbu cinta itu? Apakah cinta itu yg nanti akan membumbui hari-hari nya atau justru memperburuk?
#sampurasun
Halo gais ikutin cerita seru Fino dan carmila yuk, dukung terus aku penulis amatiran ini hehe.
#staytune
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pebrianti Februari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Flashback off
"Babe,please hold on." Manu pun menggenggam tangan kekasihnya itu.
[Sayang,aku mohon bertahanlah]
Setelah sampai dirumah sakit Carina langsung dilarikan ke IGD, kondisinya saat itu parah sekali, manu tidak memperdulikan kemeja putihnya yg banyak berlumuran darah ia terus menggenggam tangan Carina.
Manu sangat frustasi, saat pintu IGD dibuka Carina langsung dilarikan ke ruangan Operasi. Manu yg mendengar itu semakin frustasi. Ia terus menunggu didepan pintu operasi, setelah beberapa jam menunggu.
Saat pintu operasi di buka, dokter mengusap punggung manu dan menjelaskan bahwa Carina tidak bisa di tolong. Seketika tubuhnya ambruk, dan manu kehilangan kesadaran.
Manu masih sangat syok dengan peristiwa itu, dimanaa dia belum sempat menjelaskan semuanya, rasa penyesalan terus melandanya .
Manu menyibukkan dirinya dengan banyak pekerjaan agar nanti ia bisa santai mengurusi pernikahannya, setelah manu membicarakan dengan w.o tentang dekorasi kamar yg akan dijadikan malam pertama dengan kekasihnya itu, tidak sengaja disaksikan oleh Carina.
Padahal setelah berbicara dengan w.o manu aku memberikan kejutan dengan menemui kekasihnya dan melamarnya. Tapi takdir berkata lain.
*Flashback off
Manu pun melanjutkan kembali perjalanannya, pas di pertengahan jalan lampu merah, manu melihat kearah samping, ada wanita yg kemarin lolos dari pengejaran manu,
"Kamu tidak akan bisa lepas lagi dari saya." Ucap manu menyeringai. Manu melajukan mobilnya menyalip motor didepan nya itu, untung jalanan sore itu sepi. Ia pun langsung menepikan mobilnya.
"Hey brandal, km kemarin yg sudah memakai saya di lampu merah kan, sekarang km minta maaf ke saya, atas apa yg telah km perbuat." Ucap manu meninggikan suaranya.
"Elu tuh yah ga bosen-bosen ganggu gua." Ucap carmila meninggikan suaranya juga.
Manu terkejut ternyata wanita yg memakinya itu adalah wanita yg mirip dengan kekasihnya, dia carmila, manu tidak menyangka takdir pertemuannya akan seperti ini.
"Elu tuh, Udah tau salah mabok di jalan raya bikin gua emosi, elu tau ga sikap brandal ku Kya gitu ngebahayain gua dan pengendara lain nya loh." Ucap carmila kesal.
"Awas, jangan halangin perjalanan gua." Carmila pun menaiki motornya dan langsung menjalankan motornya.
Manu dibuat mematung, karena sikap carmila dengan kekasihnya sangat jauh berbeda benar-benar sosok carmila menantang jiwanya untuk lebih jauh menyelami carmila.
Setelah perdebatan itu manu dan carmila pun sama-sama meninggalkan tempat itu. Mereka
Sedang sibuk dirumah masing-masing.
Keesokan paginya, carmila dikejutkan dengan ketukan pintu, siapa yg bertamu sepagi ini gumam carmila, ia pun jalan menuju pintu dan membukakan pintu.
"Selamat pagi carmila." Ucap fino.
"Mas, ngapain sepagi ini kesini, udah mas pulang, jangan gangguin saya." Ucap carmila sambil membalikkan badan fino. Tapi saat Fino hendak membalikkan badannya.
*Grepp
Fino memeluk carmila, ini pertama kalinya Fino merasakan hangatnya berpelukan, tetapi saat sedang menikmati pelukan itu carmila langsung menggigit bahu fino.
Fino sedikit meringis karena merasakan sakit, ia pun sedikit marah kepada carmila, karna wanita itu selalu reflek melukainya.
"Mas cabul, enak aja peluk-peluk orang sembarangan, emang saya apa bisa di peluk seenak itu." Ucap carmila kesal.
"Saya heran dengan kamu carmila, saya kecewa carmila, disaat pria lain memeluk mu, kamu tidak menunjukkan respon marah atau melukainya, tetapi setiap kamu dengan saya, kamu selalu menyakiti fisik dan juga hati saya carmila." Ucapan fino lirih.
"Maksud bapak apa yah? Saya minta maaf kalo saya seperti itu, tapi masalahnya pak ini rumah saya bapak tidak pantas melakukan hal seperti itu." Ucap carmila.
"Apa bedanya carmila? Saya melihat kamu dipeluk Cakra, saya melihat kamu dipeluk pria asing, tapi kamu tidak marah, sakit kamu carmila." Setelah mengatakan itu Fino meninggalkan carmila yg sedang mematung
Omongan Fino langsung menusuk hati carmila, ia baru pertama kali merasakan sakit yg teramat ini, carmila pun tidak tahu setiap dekat dengan Fino selalu ada rasa waspada, ia takut Fino berbuat sesuatu yg diluar batas.
Carmila hanya takut terjadi sesuatu kepadanya, apalagi Fino atasannya ditempat kerja, jadi carmila ada rasa segan kepada fino.
Carmila memang mengakui hal itu, ia memang tidak marah saat Cakra memeluknya, carmila pun tidak melakukan tindakan fisik kepada manu yg terus-menerus memeluknya itu tetapi, pembicaraan tadi dengan fino seakan membenarkan bahwa carmila memang sakit.
Kata-kata fino terus terngiang-ngiang ditelinga carmila.
SAKIT KAMU CARMILA
SAKIT KAMU CARMILA
SAKIT KAMU CARMILA
Ini potret carmila dengan membawa motor ninja R15