Mr. Arrogant

Di perusahaan ayah nya, Dafa yang datang terlambat langsung terkena teguran dari atasan nya yang bernama Leo yang sudah dipercaya oleh ayah nya untuk menjadi Ceo di perusahan Kenz.drc.

Jika di perusahaan nya Leo adalah atasan nya. namun di luar perusahaan Leo adalah teman sekaligus orang yang akan menjadi tangan kanan nya kelak.

Dafa yang kini sudah ada di ruangan nya memejamkan mata nya yang terasa sangat berat. karena semalam setelah membawa Luna masuk ke apartemen nya Dafa tidak bisa tertidur lagi. dan sekarang mata nya itu terasa sangat mengantuk.

" Bella" Gumam Dafa yang teringat pada kekasih nya itu yang sejak kemarin tidak ada kabar sama sekali.

Dafa mengeluarkan ponsel nya dan menghubungi Bella kembali.

" Sayang, are you oke...? sejak kemarin aku menghubungi mu tapi kau tidak mengangkat nya" tanya Dafa dengan suara yang terdengar sangat khawatir.

" Aku baik baik saja, maafkan aku sayang. kemarin aku sangat sibuk" jawab Bella yang sedang menatap cermin di hadapan nya. " Sayang, untuk ke depan nya mungkin aku akan sangat sibuk dan tidak bisa mengangkat telepon mu. jadi aku harap kau mengerti" ujar Bella membuat alasan agar dirinya bisa perlahan meninggal kan Dafa.

" Oke aku mengerti sayang" jawab Dafa

Setelah menutup ponsel nya Dafa kembali menghela nafas nya dengan sangat berat. Dafa mengingat kembali percakapan diri nya dengan sang ayah yang meminta nya untuk cepat menikah karena sang ayah dalam waktu dekat ini akan memberikan jabatan kepemimpinan pada nya.

Jika dalam waktu dekat ini dirinya belum juga mengenalkan siapa calon pendamping pilihan nya. maka ayah nya Kenzo Arbeto akan menjodohkan nya dengan anak dari rekan bisnis nya.

Sebenarnya sudah dari tiga bulan yang lalu Dafa mengajak Bella untuk menikah, namun Bella selalu menolak dengan alasan masih terikat kontrak dengan sebuah PH dan mau tidak mau Dafa yang mengalah dan menunggu kesiapan dari Bella.

"Secepat nya aku harus memberitahu Bella dan mengajak nya kembali untuk menikah. aku tidak ingin menikah dengan orang yang tidak aku cintai dan tidak mengenalnya" gumam Dafa dalam hati.

.....................

Dafa yang pulang dari kantor nya langsung masuk ke dalam apartemen dengan tubuh yang gontai melempar jas dan tas kerja nya di atas sofa. Dafa berjalan ke dapur untuk mengambil minum di lemari pendingin dan saat hendak berjalan ke arah kamar nya wajah nya langsung kaget melihat Luna yang berjalan ke arah ruang tengah yang hanya menggunakan handuk di tubuh nya.

Luna yang tidak menyadari Dafa sudah pulang dan kini ada di dapur. dengan santai nya berjalan hendak mengambil baju nya yang ada di tas yang tadi di letak kan nya di pinggir sofa.

" Ini jas siapa ya..?" tanya Luna yang melihat jas dan tas yang tergeletak di atas sofa. " apa tuan Dafa sudah pulang" ujar Luna dengan binggung. Luna pun membalikkan tubuh nya mencari tuan nya itu.

"Ahh..." teriak Luna langsung menutupi bahu nya setelah melihat tuan Dafa yang berada di dapur yang sedang berdiri memegang gelas nya.

" Berisik" ujar Dafa dengan santai nya dan menaruh gelas di meja. mata nya menatap ke arah Luna dan langsung berjalan mendekati Luna.

" Sejak kapan kau ada di sana?" tanya Luna yang langsung berjalan mundur masih dengan tangan yang menutupi bahu nya." jangan mendekat...! " seru Luna karena melihat Dafa yang sedang menatap pada bagian dada nya dan berjalan mendekat ke arah nya.