Kenan Meyer menikah dengan Cleopatra Mateo, di pernikahannya dia tampak manis tapi sebenarnya ada rahasia tersembunyi ---- Cleopatra adalah seorang model cantik dan seksi, dia merenggut cinta Kenan dengan kecantikannya !
Akhirnya, suatu pernikahan menjadi ajang balas dendam bagai permainan kucing dan tikus!
Cleopatra sangat percaya diri, dia percaya bahwa pesonanya dapat memikat Kennan yang kejam.
Tidak mengherankan, Kennan kalah.
Dia akhirnya jatuh cinta pada Cleopatra, dan dia tidak bisa menyakiti wanita di depannya!
Seorang pria kejam yang tidak percaya pada cinta, akhirnya dikalahkan oleh permainannya sendiri!
Akankah Cleopatra dan Kennan saling mencintai dan tetap menikah? Bagaimana Kennan mencoba menjadikan Cleopatra sebagai istrinya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27
"Jadi kau menerima tawaran perjodohan kita, hanya untuk memenuhi keinginan Adikmu?" tanya Cleo tak percaya.
Kenan menganggukkan kepalanya dengan raut datar tanpa ekspresi apapun.
"Kau benar-benar gila!" umpat Cleo dengan penuh amarah. Bagaimana tidak marah, saat mengetahui Kenan menikahinya hanya untuk memenuhi keinginan Kaylin. Terlebih lagi saat mengetahui tujuan wanita itu adalah ingin membalas rasa sakit hati kepadanya. "Aku tidak pernah bertemu dengan adikmu, bahkan aku tidak mengenalnya. Lalu kenapa Kaylin ingin menyakitiku?" tanya Cleo, setelah berhasil menahan amarah yang ada dihatinya.
"Kau memang tidak mengenal Adikku, tapi kau pasti mengenal Orion?"
"Orion?" Cleo menautkan kedua alisnya. "Apa hubungannya Orion dengan rasa sakit hati Kaylin?" Cleo semakin bingung.
"Orion mantan kekasih Adikku."
Deg.
Cleo tercengang mendengar penjelasan Kenan, dia tak menyangka dan baru mengetahui Kaylin adalah mantan kekasih Orion. Karena yang Cleo tahu kekasih Orion itu hanya dua, yaitu Nathania, dan Elisa teman seprofesinya.
"Orion brengsek!" Umpat Cleo dengan kasar dan penuh amarah, namun itu hanya sesaat karena di detik berikutnya dia tertawa terbahak-bahak. Membuat Kenan bingung dan tidak mengerti jalan pikiran wanita yang telah menjadi istrinya itu. "Oh my God, kau dan adikmu itu sangat menggelikan." Cleo yang tertawa keras sampai mengeluarkan air dari sudut matanya. "Yang satu tidak tahu terima kasih, dan yang satunya lagi bodoh." Sindir Cleo.
"Apa maksudmu?" Kenan yang sejak tadi datar tanpa ekspresi apapun, kini mengeluarkan aura dingin yang mencekam.
"Ah, sudahlah lupakan saja!" Cleo berjalan hendak keluar dari ruangan tersebut.
"Kau mau kemana? Pembicaraan kita belum selesai!" Kenan tidak suka jika ditinggal begitu saja di tengah permasalahan.
"Tapi menurutku sudah selesai," Cleo terus berjalan hingga sampai di depan pintu lalu membukanya. "Ck, kenapa susah," ia berusaha membuka pintu tersebut, namun gerakan tangannya terhenti saat semua jendela yang ada di ruangan tersebut tertutup dengan sendirinya. Hingga orang yang berada di luar tidak akan bisa melihat apa yang terjadi di dalam ruangan.
"Kau tidak akan bisa keluar, sebelum menjelaskan apa maksudmu."
Cleo menghela napas dengan kasar, lalu membalik badannya untuk melihat sosok pria yang sudah membuat ruang kerja tersebut terkunci rapat.
"Ish, kau itu hanya beralasan saja." Cleo berjalan dengan perlahan kearah suaminya sambil melepaskan satu persatu kancing pakaiannya. "Katakan saja yang sebenarnya, kalau kau itu masih ingin berduaan denganku?"
"Ck, pikiranmu itu kotor sekali!"
"Really? Lalu kau sendiri apa tidak pernah berpikiran kotor?" Cleo langsung duduk di atas meja kerja Kenan dengan menghadap kearah pria itu. Dan jangan lupakan pakaiannya yang sudah terbuka dibagian depan, karena semua kancingnya sudah terlepas dari tempatnya. "Apa kau tidak tergoda dengan tubuhku ini?" Cleo membusungkan da-danya. Kakinya juga tidak diam, dan mulai naik menggesek tepat di milik suaminya.
"Sial!" umpat Kenan dalam hati dengan menahan sekuat mungkin gairah yang mulai naik dari dalam tubuhnya. Bagaimana tidak bergairah, jika dihadapkan dengan pemandangan tubuh yang mulus dan gerakan kaki Cleo yang tepat di miliknya.
Tidak mau terus berlama-lama berada di situasi yang panas, Kenan berdiri dari tempat duduknya. Mendekati Cleo sambil mengancingkan satu persatu pakaian wanita itu. "Sayangnya aku tidak tergoda," bisik Kenan sambil membuka kunci dengan remote yang ada di tangannya. "Pulanglah!" Kenan berjalan menuju pintu keluar lalu membukanya dengan lebar.
Cleo yang masih duduk di atas meja kerja Kenan, masih tak percaya pada apa yang terjadi. Karena sudah dua kali dirinya ditolak oleh pria itu, bahkan Kenan terlihat biasa saja dan tidak bernafsu pada tubuhnya.
"Apa mungkin dia itu masuk ke dalam golongan jeruk makan jeruk," gumam Cleo dalam hati sambil berjalan menuju pintu keluar. "Baiklah aku pulang, tapi dengan satu syarat."
Kenan hanya diam, menunggu apa yang ingin dikatakan wanita itu.
"Aku ingin selama tinggal di mansion mu, kita satu kamar. Jika tidak boleh, lebih baik aku pulang ke mansion ku sendiri."
"Oke aku setuju."
"What?" pekik Cleo dengan terkejut, karena begitu mudahnya Kenan mengijinkan dirinya tinggal satu kamar. Karena dari cerita yang sering dibacanya, para pria yang tidak mencintai istrinya tidak mau satu kamar apalagi berbagai tempat tidur. "Oke kalau begitu aku pulang," Cleo berjalan dengan sangat anggun tanpa menatap kebelakang. "Malam ini aku harus membuktikan satu kali lagi, jika Kenan tetap tak tergoda berarti pria itu benar-benar jeruk makan jeruk." gumamnya dalam hati.