............. Call Me Jade ..........
" Tetaplah seperti ini Jade, sebentar saja, ijinkan aku melepas rinduku." Lirih pria itu ditelingaku sambil melingkarkan tangannya di perutku.
Aku tahu ini salah, hatiku mengakuinya. Tapi kenapa tubuhku berkata lain, aku bahkan membalas perlakuannya.
Aku membalikkan tubuhku, hingga kami saling berhadap-hadapan. Aku menatap indah manik matanya mencoba mencari kebohongan di sana tetapi aku tidak menemukannya. Hanya pancaran kasih sayang dan ketulusan yang aku dapatkan.
Dia semakin mendekatkan wajahnya, kemudian mengecup keningku lama....
Penasaran kan dengan kisah lanjutnya?
Ikuti terus updatenya yuuukk 👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Esma_04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Dandy masih terpaku ditempatnya, mencerna bait demi bait kata-kata yang baru saja mereka bicarakan. Dirinya tidak pernah mengira akan berada di posisi seperti ini. Mungkin selama ini sifatnya terlihat cuek dengan sang adik, tapi keadaanlah yang memaksa mereka untuk berjauhan. Sejak ibunya meninggal 17 tahun yang lalu, Dandy sudah berjanji pada dirinya sendiri jika dia akan selalu memberikan apapun permintaan adiknya selama dia mampu. Dan mungkinkah...ini adalah salah satu yang diluar kendalinya, sesuatu yang benar-benar seperti memakan buah simalakama.
" Nak Dandy." Ayah Jade lagi-lagi menepuk halus pundak Dandy.
" Hmmm." Hanya itu yang keluar dari bibir Dandy.
" Ayah mohon..selamatkan masa depan Jade. Bantu dia terlepas dari bayang-bayang mengerikan itu. Hanya kamu yang bisa melakukannya." Pintanya kepada Dandy.
" Tidak ayah, bukan seperti itu masalahnya. Selain takut menghancurkan perasaan adikku sendiri, bagaimana caranya kita menjelaskan tentang pernikahan mendadak ini disaat usianya saja masih belum genap 17 tahun, dia masih sangat kecil untuk memasuki jenjang pernikahan." Sambung Dandy.
" Kita akan merahasiakan ini dari Jade." Tegas Abah Kyai.
" Tapi Kek..bukankah dalam sebuah pernikahan, ijin atau persetujuan dari kedua mempelai adalah salah satu yang disyariatkan?" Tanya Dandy yang semakin bingung dengan solusi dari kakeknya.
" Ada banyak pendapat ulama yang memperbolehkan seorang wali mujbir (ayah/kakek) menikahkan anak gadisnya tanpa persetujuan dari gadis tersebut sebagaimana hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Abbas ra., bahwa sesungguhnya Nabi pernah bersabda; " Seorang tsayyib (janda) berhak atas dirinya sendiri dibandingkan dengan wali-nya. Adapun seorang gadis bisa diperintah oleh ayahnya."
Menambahkan dari pendapat yang dikemukakan oleh imam Al Syirazi, Imam As Syarbiniy dalam kitabnya Mughniy Muhtaj jus 4 hal. 202 mengatakan : "..... Diantaranya seorang ayah menikahkan sendiri anak perempuannya dengan lelaki yang dikehendaki tanpa seizin pihak perempuan....." Jelas Abah Kyai sambil menukilkan hadits dan pendapat jumhur ulama mengenai pernikahan siri yang akan dijalani sementara oleh Dandy dan Jade.
Dandy tak bergeming, dia justru meneguk coklat hangatnya sedikit, kemudian memainkan cangkir itu di atas meja. Selang beberapa saat diapun mengangkat wajahnya dan menatap lekat sang kakek; " Kakek, penjelasan apa yang harus aku berikan jika Joe mengetahui kebenarannya di masa yang akan datang?"
Abah Kyai yang mengetahui secara pasti seberapa besar rasa sayang Dandy untuk adiknya kemudian beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah cucu sulungnya. Dia meraih Dandy dalam pelukannya dan berkata; "Meski pahit, tapi kejujuran pasti lebih baik. Kita akan mengatakan yang sebenarnya suatu saat nanti."
Semua orang yang berada dalam ruangan itupun ikut merasa terharu dengan pemandangan yang sedang terjadi di sana. Hingga akhirnya Pak Sammy memecah keharuan itu ; " Baiklah Dude...jadi maskawin apa yang sudah kau siapkan untuk meminang keponakanku?"
Sontak saja perkataan Pak Sammy berhasil melahirkan gelegar tawa yang membahana di ruangan itu. Air mata haru yang sempat lolos dari pelupuk mata, sebentar lagi akan berganti dengan senyuman hangat yang melegakan jiwa.
" Baiklah Paman, karna aku benar-benar tidak ada persiapan, bolehkah aku memberikan hotel ini saja sebagai mas kawin?" Jawab Dandy dengan tampang memelasnya.
" Baiklah Dude...selama itu tidak memberatkanmu dan kamu ikhlas lahir dan batin." Seloroh Pak Sammy.
Abah Kyai tampak tersenyum lega dan berkata ; " Jadi..apakah kita bisa melangsungkan ijab qabulnya sekarang? Sebentar lagi Subuh."
Merekapun hanya sekedar mempersiapkan diri seadanya dan kembali duduk di sofa ruang tamu itu. Abah Kyai akan menjadi penghulu, Tuan Ong menjadi Wali mempelai wanita, Dandy sebagai mempelai pria dan dua orang saksi dari masing-masing pihak adalah Shawn dan Pak Sammy.
Abah Kyai mengucapkan basmallah, membaca syahadat dan sedikit wejangan seperti upacara pernikahan pada umunya.
" Bismillah...kau siap cucuku?" Tanya Abah Kyai pada Dandy.
" Insha Allah Kakek." Jawab Dandy mantap.
"Baiklah..mari kita mulai ijab qabulnya." Sambung Abah Kyai.
" Ya Jubair Deandra Mohammed, saya nikah dan kawinkan engkau dengan Jade Ong Kah Suan Binti Tuan Ong Hong Cheng dengan maskawin Noor Silk Hotel dibayar tunai". Ucap Abah Kyai.
Dandy menarik napas panjangnya, mengucap Bismillah dalam hati kemudian menjawab dalam satu tarikan napas; " Saya terima nikah dan kawinnya Jade Ong Kah Suan Binti Tuan Ong Hong Cheng dengan maskawin tersebut di atas dibayar tunai."
" Bagaimana saksi?" Tanya Abah Kyai.
" Sah...Sah...Sah.." Jawab mereka bersamaan.
" Alhamdulillah......." Abah Kyai menutup acara sakral itu dengan Doa kebaikan untuk pengantin.
Dan semenjak hari ini, biarkanlah author mulai menebarkan racun-racun Indahnya Pacaran setelah menikah yang akan membuat readers dijamin BAPER hingga ke langit tujuh, eeehhh...jangan ding, takut nggak bisa balik ntar malah labas ke pangkuan Illahi.
Sementara itu, di sebuah kamar sederhana yang bernuansa soft pink Jade sedang berkelana di alam mimpi.
__________💓💓💓💓💓💓__________
Di sebuah taman dengan hamparan bunga Lily yang terbentang luas hingga sejauh mata memandang, Jade menyentuhkan jari-jari lentiknya ke kuncup-kuncup bunga yang belum mekar.
" Masha Allah...cantik sekali bunga-bunga ini." Ucap Jade lirih dengan senyum yang terus mengembang. Jade menyusuri jalan setapak di antara kumpulan-kumpulan bunga Lily tanpa melihat ke arah jalan hingga kakinya terasa menginjak sesuatu yang seperti menusuk telapak kakinya.
" Astaghfirullah, sakit sekali. Apa ini? Padahal aku kan memakai sendal, kenapa bisa tembus sih?" Rintih Jade sambil bergumam kesal.
Jade mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk sekedar ingin membersihkan lukanya, hingga dia melihat ada hamparan daun-daun maple three yang berserakan, dia pun memutuskan untuk ke sana.
Dia segera duduk, kemudian melihat ada apa di telapak kakinya yang kini mulai mengeluarkan darah. Dia pun bingung bagaimana cara membersihkan darah di telapak kakinya hingga tanpa dia sadari didepannya ada seorang pria yang tiba-tiba saja sudah berjongkok di depannya dengan sebuah sapu tangan putih. Pria itu memegang pergelangan kaki Jade, membersihkan darahnya dan mencoba mengobati lukanya entah dengan cairan apa yang Jade sendiri tidak tau. Jade benar-benar terhipnotis dengan ketampanan pria di depannya, wajahnya seperti keturunan arab dengan kelopak mata yang menyipit.
" Maaf...anda siapa?" Setelah tersadar dari keterkejutannya, Jade menarik kakinya dari tangan si pria dan bergeser mundur dari tempat duduknya.
Pria itu tidak menjawab dan hanya tersenyum hangat. Dan entah apa maksudnya, Pria itu langsung menempatkan diri di samping Jade, mengusap pelan pucuk kepala Jade dan tiba-tiba saja terjadilah sesuatu yang sangat mengejutkan. Persis seperti dalam dongeng, Jade yang awalnya hanya memakai celana jeans panjang dipadukan dengan sweater rajut oversize tiba-tiba saja berubah dalam balutan gaun pengantin berwarna putih yang sangat indah dengan ekor gaun yang menjuntai sangat elok.
Jade hendak berdiri dan berniat untuk pergi, tapi cekalan lembut pria itu di lengan kiri Jade sekali lagi membuat Jade terhipnotis. Jade justru mendudukan dirinya kembali tepat di samping pria itu dan menatap lurus ke depan.
Kurang lebih seperti di atas ya penampakan Jade dengan si pria asing itu.
" Dandy." Ucapnya halus sambil menyunggingkan senyum ke arah Jade.
___________💓💓💓💓💓__________
_________ To Be Continued _________