Karena pengkhianatan suami dan adik tirinya, Lyara harus mati dengan menyedihkan di medan pertempuran melawan pasukan musuh. Akan tetapi, takdir tidak menerima kematiannya.
Di dunia modern, seorang gadis bernama Lyra tengah mengalami perundungan di sebuah ruang olahraga hingga harus menghembuskan napas terakhirnya.
Jeritan hatinya yang dipenuhi bara dendam, mengundang jiwa Lyara untuk menggantikannya. Lyra yang sudah disemayamkan dan hendak dikebumikan, terbangun dan mengejutkan semua orang.
Penglihatannya berputar, semua ingatan Lyra merangsek masuk memenuhi kepala Lyara. Ia kembali pingsan, dan bangkit sebagai manusia baru dengan jiwa baru yang lebih tangguh.
Namun, sayang, kondisi tubuh Lyra tak dapat mengembangkan bakat Lyara yang seorang jenderal perang. Pelan ia ketahui bahwa tubuh itu telah diracuni.
Bagaimana cara Lyara memperkuat tubuh Lyra yang lemah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Nira, apakah dunia ini begitu kejam terhadap orang lemah sepertiku?" tanya Lyra berdiri di tepi kolam ikan sambil memandangi langit yang gulita tanpa bintang. Bahkan, rembulan pun bersembunyi di balik awan hitam yang pekat.
Nira tersenyum, bayangan mereka kecil dulu muncul dalam benak. Duduk bersama seorang laki-laki setengah baya yang bijak. bersenda gurau, bercanda, dan bercerita banyak hal. Alangkah bahagianya menjadi anak-anak yang tak perlu menderita perasaan seperti orang dewasa.
"Nona, apakah Anda masih ingat kata-kata tuan dulu? Dunia adalah tempatnya seseorang ditempa menjadi kuat. Untuk menghasilkan pedang yang tajam, pengrajin harus berkali-kali menempa sebatang besi. Jadilah kuat maka dunia akan berbaik hati kepadamu," ucap Nira mengulang ucapan ayah Lyra yang diucapkan bertahun-tahun lamanya itu.
Lyra tertegun, ingatan saat waktu dia kecil kembali mencuat. Sungguh, kehidupan manis yang bahagia. Di mana hanya ada senyum, canda tawa, dan cerita lucu.
"Dunia tidak pernah berbelas kasih terhadap mereka yang lemah. Hanya dengan menunjukkan kekuatan ia akan tunduk di bawah kaki kita. Lyra kecil Ayah akan menjadi yang terkuat dari mereka yang terkuat. Sekalipun nama Eleanor hancur, kita bisa bangkit kembali dan meraih kejayaan kita."
Kalimat sang ayah kembali terngiang di telinga Lyra. Terbayang kehidupannya yang tenang dan damai bersama dengan Nira. Dia seorang anak pelayan di kediaman Eleanor. Orang kepercayaan ayah Lyra yang sangat berjasa untuk mereka.
Lyra menghela napas, memejamkan mata beberapa saat lamanya. Hembusan angin malam begitu dingin menusuk, tapi Lyra justru ingin berada di sana melawan tubuhnya yang lemah.
"Ya, kau benar. Untuk itulah aku ingin segera pergi dari sini," ucap Lyra seraya membuka mata memandangi langit yang gulita.
Sama seperti hatinya yang gelap. Tiada cinta dan kasih sayang seperti saat kecil yang dia rasakan.
"Tapi kondisi tubuh Anda masih sangat lemah untuk melakukan perjalanan ini, Nona," beritahu Nira dengan perasaan sedih mengingat kondisi tubuh Lyra yang begitu lemah tak berdaya.
Ya, Lyra sendiri tidak pernah lupa akan hal itu. kondisi tubuhnya untuk saat ini memang belum mampu melakukan perjalanan jauh, apalagi mendaki ke puncak gunung. Ia menghela napas panjang, sungguh menyesal terjebak dalam cinta palsu.
"Aku tahu. Untuk itulah aku memintamu membeli bahan-bahan obat. Ramuan itu berguna untuk memperkuat tubuhku meski tidak dapat menghilangkan racun di dalamnya. Hanya dokter jenius itu yang dapat membantuku," ucap Lyra menyadari kelemahan tubuhnya.
Tanpa mereka sadari, Xavier berdiri tak jauh dari tempat mereka berbincang. Dia mendengar semuanya, hanya tak menyangka Lyra memiliki rencana untuk pergi keluar. Soal Lyra yang terkena racun pun ia tak pernah mendengar.
"Nira, apa kau tahu bagaimana dunia di luar mansion ini?" tanya Lyra membayangkan kehidupan yang berjalan di luar mansion besar itu.
"Tentunya lebih luas lagi, Nona. Ada banyak orang yang menginginkan Anda di luar sana," ucap Nira dengan suara lirih.
Bersembunyi di mansion ini adalah yang terbaik untuk saat ini sampai kondisi tubuh Nona pulih sepenuhnya. Aku yakin, Eleanor akan kembali berjaya dibawah kepemimpinan Anda, Nona.
Nira bergumam di dalam hati, menatap punggung ringkih sang majikan yang tak mampu menopang dunia. Lyra adalah sosok gadis kecil yang menjadi incaran dunia bawah. Untuk itulah Halon melarangnya pergi keluar mansion dengan alasan apapun. Dia tidak pernah menyangka bahwa di dalam bangunan megah itu pun, nyawa Lyra terancam bahaya.
"Mereka menginginkan sesuatu yang ada di dalam otakku." Dia turut bergumam pelan.
Keduanya terdiam, membiarkan keheningan menyelimuti mereka. Lyra hanya ingin berada di bawah langit malam untuk waktu yang lama. Hal tersebut dapat memperkuat tubuhnya agar terbiasa saat perjalanan mendaki gunung nanti.
Sementara Xavier yang tak dapat mendengar percakapan terakhir mereka menjadi penasaran. Ia mendekat untuk menanyakan beberapa hal kepada istrinya yang lemah itu. Namun, kedatangan seorang pelayan yang membawa ramuan, menghentikan langkahnya. Ia melihat di kejauhan, Lyra menerima ramuan tersebut. Meminumnya, untuk kemudian memuntahkannya setelah pelayan itu pergi.
Ramuan itu tersebar di kolam ikan, dan Xavier menyaksikan semuanya.
Kenapa dia memuntahkannya lagi?
maaf Thor tambah kan tokoh cowoknya yg lebih baik dari segala-galanya dari Xavier...
kan tambah seru jadi y...
tambahkan lg up nya Thor