Annchi terbangun dan menyadari bahwa dia tidak berada di rumah sakit melainkan di rumah reot. bukankah tadi dia jatuh dari tangga?? Dan siapa pula laki-laki tampan yang sedang berbaring di sampingnya ini??
"Kalau kamu sudah tidak tahan dengan pernikahan kita, Tunggulah beberapa hari lagi aku pasti akan menceraikan kamu, jangan berusaha untuk bunuh diri lagi" Ucap Xiao long sambil menatap Ancchi dengan muram.
Bercerai?? kenapa dia harus bercerai dengan suami yang tampan ini?
"Aku tidak ingin bercerai, aku hanya ini menjadi kaya!"
Xiao long menatapnya dengan heran, bukankah perceraian adalah hal yang paling Fang Ying Inginkan selama ini?
Bisakah Annchi/Fang Ying mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang pengusaha kaya di era kuno bersama suaminya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anthy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Itu jelas suara suara Shang Lin. Semenjak anaknya dipermalukan oleh Fang Ying terakhir kali, lebih banyak mengurung diri dalam rumah dan jarang berinteraksi dengan warga desa lainnya.
An Yue langsung bangkit, begitupula dengan Chao Xing. Mereka akan keluar untuk mengusir Shang Lin jauh-jauh, namun langkah mereka terhenti oleh perkataan Fang Ying.
"Kalian bisa melanjutkan pekerjaan dulu, biar aku yang keluar, ini tidak akan lama" Kata Fang Ying Seraya meletakkan toples yang ada di tangannya. Dia berjalan menuju halaman depan. Beberapa orang di dapur, pertama para wanita sangat ingin menyusuinya. Tapi ketika mendengar perkataan Fang Ying, Mereka mengurungkan niat dan melanjutkan pekerjaan.
Benar saja, ketika Fang Ying sampai di halaman depan, tampak Shang Lin sedang berkacak pinggang seraya memasang ekspresi muram. Matanya melihat ke arah rumah yang sedang dibangun dengan tatapan iri.
Andai Xiao Long tidak memungut wanita yang tidak jelas asal-usulnya itu dan menjadikannya istrinya. Semua kemewahan Ini seharusnya menjadi Yang Mei, anaknya.
"Apa yang sedang nyonya Shang lakukan di sini?" Tanya Fang Ying membuat Shang Lin tersentak kaget. Fang Ying memasang raut wajah datar, tidak menunjukkan ekspresi apapun di wajahnya.
Shang Lin melirik ke arah Fang Ying, dia selalu merasa ada sesuatu yang salah dengan Fang Ying. Meskipun sifat seseorang bisa berubah namun tetap saja, Siapa yang bisa merubah watak dengan cepat seperti Fang Ying? Bagaimana cara menjelaskannya, dia selalu merasa yakin kalau Fang Ying bukanlah Fang Ying.
Lantas siapa? Apakah dia hantu gentayangan yang memasuki tubuh Fang Ying? Kalau seperti itu, Apakah dia perlu memanggil pendeta untuk memastikannya dan mengusir roh jahat itu?.
Fang Ying berdehem pelan, dehemanya membuat Shang Lin kembali ke kenyataan.
"Kamu benar-benar wanita yang tidak tahu diri" Cibir Shang Lin seraya menatap Fang Ying dengan tatapan jijik.
Fang Ying mengangkat kedua alisnya dengan heran, "Tidak tahu diri?".
"Ya!" Jawab Shang Lin cepat.
"Bukankah kamu masih bisa berdiri di sini berkatku? Kalau saat itu aku tidak memberikan pinjaman kepada Xiao Long, Bagaimana mungkin kamu masih bisa berdiri di sini dah hidup" Cibir Shang Lin.
Fang Ying merasa Shang Lin adalah orang paling tidak tahu malu yang pernah dikenangnya.
"Bukankah kamu mengutuk aku mati saat itu?" Celetuk Fang Ying.
"Lagipula, aku masih hidup berkat suamiku. Dia yang menolong hidupku sebanyak dua kali. Kamu meminjamkan uang kepadanya, tapi kamu mengharapkan kematianku, dan lagi kami juga sudah mengembalikan uangmu" Kata Fang Ying.
Fang Ying terdiam sejenak, lalu dia memincingkkan matanya dan berjalan perlahan mendekati Shang Lin dengan tatapan mengancam, "Katakan, apa sebenarnya maumu?".
Shang Lin bergidik ketika melihat tatapan Fang Ying. Dia tiba-tiba merasa tidak yakin dengan tujuannya datang ke sini. Namun ketika mengingat wajah sedih anak perempuannya yang setiap kali memikirkan Xiao Long, dia kembali memberanikan diri.
"Aku yang menolongmu tapi kenapa saat kamu memiliki uang, kamu malah membaginya dengan orang lain?" Tanya Shang Lin terlihat kesal.
"Oh, apa ini? Apakah Nyonya Shang menginginkan pekerjaan dariku?" Tanya Fang Ying mulai merasa tertarik.
"Tentu saja. Kalau kamu adalah orang yang tahu terima kasih setidaknya kamu tahu bagaimana caranya bersikap. Kamu tidak hanya tidak memperkerjakanku dan Mi'er, tapi kamu malah memperkerjakan orang-orang yang tidak berguna itu !" Jawab Shang Lin.
Fang Ying meraih ujung rambutnya dan mulai memainkannya dengan santai, "Nyonya Shang, kamu harus tahu kalau aku tidak memperkerjakan seekor tikus betina yang selalu ingin menerkam suamiku".
Wajah Shang Lin berubah menjadi gelap ketika mendengar perkataan Fang Ying. Berani-beraninya Fang Ying mengumpamakan anak perempuannya yang sangat cantik sebagai tikus betina!.
"Kamu" Desis Shang Lin marah. Ingin rasanya dia mencabik-cabik Fang Ying saat ini juga. Tapi ketika dia mengingat apa yang direncanakannya dengan anaknya, dia berusaha menenangkan dirinya kembali dengan menarik nafasnya dalam-dalam lalu mulai berjalan mendekati Fang Ying.
"Fang Ying, kamu tahu kan kalau hubungan kita selalu baik. Masa lalu biarlah berlalu, Jangan simpan dendam diantara kita" Kata Shang Lin Seraya menunjukkan senyumnya. Kalau Fang Ying masih seorang manusia dia seharusnya merasa terharu dengan perubahan perlakuan Shang Lin bukan?.
Namun bukannya terharu, Fang Ying malah menjadi semakin curiga dengan Shang Lin. Fang Ying yakin kalau wanita di depannya ini pasti memiliki rencana lain di balik kedatangannya ke sini hari ini.
Fang Ying mendesah pelan, lalu berkata dengan raut wajah yang penuh dengan penyesalan, "Nyonya Shang, maafkan aku. Aku bukanlah orang yang pemaaf, aku selalu menyimpan dendam di hatiku dengan sangat baik".
Senyum di wajah Shang Lin berubah kaku. Fang Ying benar-benar tidak memberinya muka sama sekali.
"Jadi, nyonya Shang cepat katakan Apa tujuanmu yang sebenarnya sampai repot-repot datang ke sini hari ini? Aku yakin itu tidak sekedar datang hanya untuk berkunjung bukan?" Tanya Fang Ying dengan nada mendelik. Sorot matanya begitu dingin, seakan-akan ingin menusuk Shang Lin dengan ribuan jarum es.
"A-aku.. Tidak, aku...aku datang ke sini benar-benar hanya ingin melihat-lihat saja" Jawab Shang Lin sedikit tergagap.
"Melihat-lihat? Apakah menurutmu aku bodoh ?" Tanya Fang Ying Sambil tertawa dingin.
Di bawah tekanan dari tetapan Fang Ying, Shang Lin tanpa sadar melirik ke arah pembangunan rumah berkali-kali.
Fang Ying yang melihat itu langsung menoleh dan menatap ke arah pembangunan rumah dengan tatapan curiga.
Baru saja Fang Ying akan melangkahkan kakinya untuk memeriksa apa yang ada di sana, Shang Lin bergegas menghalangi langkahnya.
"Kamu..kamu mau kemana?" Tanya Shang Lin dengan panik.
Fang Ying mengerutkan alisnya dalam-dalam saat melihat kepanikan di mata Shang Lin. Fang Ying semakin yakin kalau Shang Lin pasti memiliki rencana busuk.
"Apa maksudmu aku mau kemana? ini adalah rumahku, aku berhak kemanapun yang aku mau" Celetuk Fang Ying tidak senang. Dia lalu mendorong Shang Lin agar menyingkir dari hadapannya.
Shang Lin tidak mau menyerah, dia kembali bergegas menghentikan langkah Fang Ying. Dia berdiri dan merentangkan kedua tangannya di depan Fang Ying, "Jangan pergi ke sana! masalah di antara kita belum selesai"
Fang Ying menatap Shang Lin dengan tajam, tanpa diduga Fang Ying mendorong Shang Lin hingga jatuh ke tanah dan dia langsung berjalan meninggalkan Shang Lin dengan acuh tak acuh.
Shang Lin berteriak memaki Fang Ying di belakang. Namun Fang Ying tidak memperdulikannya sama sekali.
Semenjak awal, semua perkataan Shang Lin terdengar hingga ke dapur. Jelas saja, dengan suaranya yang begitu melengking, Siapa yang tidak dapat mendengarnya? Apalagi teriakan sumpah sarapannya.
Para wanita yang sudah merasa tidak tahan lagi langsung meninggalkan pekerjaan mereka dan bergegas keluar rumah. Mereka akan membantu Fang Ying memberikan pelajaran pada Shang Lin si mulut sampah itu dan menendangnya keluar dari sini.
Di sisi lain, Fang Ying terlihat bergegas menuju ke area pembangunan rumah. Saat dia sampai di sana, tiba-tiba.....
Byurrr
dua Minggu
dua apa thor