NovelToon NovelToon
Petualangan si JAPRI 2 : Penemuan Jasad di Hutan

Petualangan si JAPRI 2 : Penemuan Jasad di Hutan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Kisah ini bermula ketika JAPRI (Jaka dan Supri) sedang mencari rumput untuk pakan ternak mereka di area hutan pinus. Sewaktu kedua bocah laki-laki itu sedang menyabit rumput, beberapa kali telinga Supri mendengar suara minta tolong, yang ternyata berasal dari arwah seorang perempuan yang jasadnya dikubur di hutan tersebut. Ketika jasad perempuan itu ditemukan, kondisinya sangat mengenaskan karena hampir seluruh tubuhnya hangus terbakar.

Siapakah perempuan itu? Apa yang terjadi padanya? dan siapakah pembunuhnya?
Ikuti kisahnya di sini...

Ingat ya, cerita ini hanya fiktif belaka, mohon bijak dalam berkomentar... 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11 Pencarian Berlanjut

"Pandangan ilusi?" sela Jaka yang membuat Supri menoleh padanya.

"Kamu bisa denger suaranya Mbak Murni, Jak?" tanya bocah bertubuh gemuk itu heran.

"Bukan cuma bisa denger suaranya Pri, tapi sekarang aku juga bisa melihat penampakannya. Gak tau kenapa kok bisa jadi begini," terang anaknya Pak Rahmat.

"Jangan-jangan karena kebanyakan lihat demit tadi malam, Jak," celetuk Supri.

"Bisa jadi," ujar bocah bertubuh tinggi kurus itu.

"Oh ya, maksudnya pandangan ilusi tadi gimana Mbak?" lanjut Jaka.

Intinya, aku menggunakan kekuatanku untuk mengelabui penglihatan mereka agar mereka tidak melihat keberadaan kalian, jelas arwah tersebut.

"Pantesan, kemarin siang kok mereka tiba-tiba kayak ilang begitu saja," ucap si gembul.

"La terus sekarang kita gimana, Mbak? Kita tersesat dan sudah tidak punya makanan ataupun minuman lagi ini," kata anaknya Pak Rahmat apa adanya.

Kalian tunggu dulu di sini, aku akan mencari rumah penduduk terdekat atau aliran sungai.

Tanpa menunggu jawaban dari Jaka dan Supri, arwah Mbak Murni pun menghilang dari pandangan.

Sambil menunggu kedatangan arwah Mbak Murni, kedua bocah laki-laki itu istirahat di bawah pohon rindang dengan menahan rasa lapar dan haus.

Hampir satu jam, Jaka dan Supri masih menunggu kemunculan arwah Mbak Murni, hingga tak terasa kedua bocah laki-laki itu pun ketiduran.

Jaka, Supri.

Sebuah suara perempuan membangunkan kedua bocah laki-laki tersebut.

"Piye, Mbak?" tanya Supri lesu.

Di sebelah Timur sana ada sungai. Tadi waktu aku lihat, sungai itu lumayan banyak ikannya. Sebaiknya kalian pergi ke sana agar bisa bertahan hidup, ucap arwah Mbak Murni.

Tanpa menunggu lama, Jaka dan Supri pun melanjutkan perjalanannya menyusuri hutan menuju ke sungai dengan dipandu Mbak Murni.

Dipikirnya Jaka dan Supri jaraknya ke sungai lumayan dekat, tapi ternyata, hingga 2 jam berjalan kaki mereka masih belum juga melihat sungai yang dimaksud.

"Masih jauh to, Mbak? Perutku sudah lapar dan haus banget ini," omel Supri.

Sabar Dik... masih sekitar setengah jam an lagi mungkin, jawab arwah itu.

35 menit kemudian...

Aku minta maaf karena tidak bisa lama-lama menemani kalian di sini karena kekuatanku sekarang sangat lemah. Selain itu, sekali lagi aku juga minta maaf karena sudah melibatkan kalian hingga kalian harus mengalami hal buruk seperti ini. Pesanku, kalian berdua berhati-hatilah dan banyaklah berdoa karena banyak penghuni hutan di sini yang tidak suka dengan keberadaan kalian.

Setelah berkata demikian, arwah Mbak Murni pun menghilang lagi dari pandangan.

Karena merasa lapar dan haus, kedua bocah laki-laki itu pun segera minum di sungai yang airnya lumayan jernih, yang tak lama kemudian mereka berusaha menangkap ikan dengan menggunakan dahan pohon yang panjang dan dibuat runcing ujungnya.

Sekarang ini, terlihatlah Jaka dan Supri sedang mencoba membuat api ala orang primitif yakni dengan memukul-mukulkan dua buah batu. Tidak mudah memang, apalagi ini baru pengalaman pertama mereka.

Setelah mencoba hingga puluhan menit hingga mulutnya Supri menggerutu, akhirnya mereka berhasil membuat api. Tanpa menunggu lama, kedua bocah laki-laki itu pun lalu membakar ikan hasil tangkapan mereka yang lumayan bisa mengisi perut yang kelaparan.

Jaka dan Supri akhirnya memutuskan untuk bermalam di situ sambil terus mempertahankan nyala api unggun.

*

Bukan main paniknya keluarga Pak Rahmat dan Pak Bedjo, setelah 1 hari pencarian, Jaka dan Supri belum diketemukan juga. Bu Aminah dan Bu Ida sudah takut saja kalau anaknya bernasib sama seperti Murni. Di tengah kesedihan dan ketakutan, mereka tetap berdoa memohon kepada Yang Kuasa agar Jaka dan Supri bisa pulang dengan selamat.

Berita hilangnya Jaka dan Supri mulai tersebar melalui media, baik media cetak maupun elektronik dengan memasang foto kedua bocah laki-laki tersebut. Di hari ke 2 pencarian, personel yang ikut mencari semakin banyak dan area pencarian juga semakin diperluas.

Siang ini tampaklah sekelompok pencari sedang menyusuri area hutan. Mereka memasang mata dengan cermat dengan harapan bisa menemukan jejak yang ditinggalkan oleh Jaka dan Supri. Dan kebetulan Pak Bedjo masuk dalam kelompok tersebut.

"Pak, lihat ini, Pak! Ada bungkus biskuit!" seru seorang pemuda bernama Santo, salah seorang sukarelawan.

Dengan segera saja para pencari yang lain berkerumun ke arah sumber suara, tak terkecuali Pak Bedjo

"Sepertinya ini bungkus biskuit anak saya," celetuk Pak Bedjo setelah mengamati bungkus biskuit tersebut.

"Bapak yakin?" tanya seorang sukarelawan lain.

"Saya yakin, Pak. Soalnya pagi sebelum berangkat sekolah anak saya bawa jajan biskuit ini," terang Pria bertubuh gemuk itu.

Di saat tim pencari itu sedang membahas temuan mereka, tiba-tiba salah satu anggota pencari, yang ternyata sedikit indigo, melihat penampakan arwah perempuan berbaju biru di tempat yang agak jauh, dan arwah itu melambaikan tangan pada pemuda tersebut untuk mendekat.

"Kamu siapa?" tanya pemuda yang bernama Heru itu.

Aku Murni... Jaka dan Supri masih hidup. Mereka ada di tepi aliran sungai Timur sana. Segera temukan mereka sebelum dikerjai oleh penghuni hutan.

Belum juga mendapat informasi yang lengkap, arwah Murni sudah menghilang lagi.

Dengan segera, Heru pun meneruskan informasi yang didapatnya tadi kepada pimpinan pencari yang ternyata adalah Pak Bambang.

"Pak, saya tadi dilihati arwah perempuan berbaju biru. Katanya Jaka dan Supri masih hidup, saat ini mereka ada di dekat aliran sungai Timur, dan kita harus segera menemukan mereka, Pak," lapor Heru.

"Kamu dilihati Mbak Murni?" tanya pak polisi itu.

"Pak Bambang kenal dengan perempuan itu?" sahut Heru heran.

"Mbak Murni itu nama jasad yang ditemukan di hutan beberapa minggu yang lalu," terang Pak Bambang.

"Oalah, begitu to, Pak," sebenarnya Heru sudah tahu dari media berita kalau jasad yang ditemukan di hutan beberapa minggu yang lalu namanya Murni. Tapi pemuda itu baru tahu jika penampilan fisik Murni itu seperti yang dia lihat tadi.

Setelah memberitahu Pak Bedjo, segera saja Pak Bambang menginstruksikan ke yang lain untuk segera menuju ke aliran sungai Timur yang jaraknya memang lumayan jauh dari tempat mereka berada.

Tak lupa, Pak Bambang juga menyebarkan informasi tersebut ke kelompok pencari yang lain.

*

Malam pun tiba kembali, dan hal inilah yang paling dibenci oleh Jaka dan Supri, karena seperti malam sebelumnya mereka melihat berbagai perwujudan makhluk begituan dan suara-suara menyeramkan.

Untuk mengurangi rasa takutnya, mereka kembali duduk berhimpitan, bergandengan tangan, memejamkan mata dan komat-kamit berdoa sebisanya.

Suara-suara yang terdengar menyeramkan di telinga, mereka berusaha tidak menghiraukan. Gigitan nyamuk-nyamuk yang ganas juga tidak mereka pedulikan.

Tanpa Jaka dan Supri sadari, di jarak sekian meter dari tempat mereka duduk, ada sepasang mata kecil berwarna kuning sedang mengawasi.

Makhluk tersebut berkaki empat dan berbulu. Sedari tadi dia hanya duduk tenang dan tidak mendekati kedua bocah itu. Tak berapa lama, suasana hutan pun menjadi hening dan suara-suara yang menyeramkan sudah tidak terdengar lagi.

Jaka dan Supri pun akhirnya tertidur dengan pulas.

1
Kezia Suhartini
maaf ya readers, 2 atau 3 hari ini author belum bisa update karena acara penting di luar kota... 🙏
Yurika23
seru Thor...penulisannya juga enak dibaca...ringan, padat gak berbelit2...tercaba situasinya saat itu...
Kezia Suhartini: makasih kakaak.. 🙏
total 1 replies
Yurika23
mampir ya Thor....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!