NovelToon NovelToon
Mamaku Simpanan Suamiku

Mamaku Simpanan Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Wanita Karir / Romansa / Pelakor jahat
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: Grace caroline

"Simpanan Suamiku selama ini ... MAM4?!!! nggak mungkin, nggak mungkin mam4 tega melakukan ini padaku. Aarrgghhh!!!"

Ungkapan kekecewaan Kimberly terdengar melalui jeritan kerasnya setelah menemukan kebenaran yang tersembunyi di ponsel suaminya. Mam4 yang selama ini dihormatinya dan sangat disayanginya, ternyata adalah simpanan dari suaminya sendiri.

Bagaimana jadinya jika orang yang kau anggap sebagai mam4 tiri yang begitu kau cintai melebihi siapapun, dan kau perlakukan dengan penuh kasih sayang seperti mam4 kandungmu sendiri, tiba-tiba menjadi sumber konflik dalam pernikahanmu?

Di depannya ia terlihat begitu baik, namun di belakangnya ia bermain peran dengan licik. Penasaran dengan kisahnya? Segera simak perjalanan emosional Kimberly hingga akhir cerita!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Grace caroline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29. Hanya Boleh Memanggil Nyonya

Kimberly terlihat memasuki sebuah klub malam seorang diri setelah merasa jika hari ini dia terlalu lelah dengan pekerjaannya.

Saat itu waktu sudah memasuki pukul delapan malam dan Kimberly yang biasanya jarang pergi ke tempat seperti ini terlihat memasukinya dan memesan beberapa cangkir minuman kepada bartender yang bekerja di tempat itu.

Setelah secangkir minuman dia dapatkan, Kimberly segera berjalan pergi mencari tempat kosong untuk duduk dan menyeruput minumannya.

Dia menerobos banyaknya orang-orang yang berdansa di ruangan itu, berusaha menarik Kimberly untuk turut menari bersama mereka. Kimberly dengan kasar menepis tangan orang-orang itu dan mulai berjalan menuju salah satu tempat yang kebetulan tengah kosong di pojok dekat jendela.

Sesaat tiba disana Kimberly segera duduk dan menyeruput minumannya. Dia memalingkan wajahnya kearah jendela dan tersenyum. Betapa indahnya suasana malam itu.

Bintang-bintang bertebaran, bulan yang bersinar indah dan udara yang lumayan hangat membuat Kimberly perlahan menyunggingkan senyumnya.

Dia pun kembali menyeruput minumannya, lalu memalingkan pandangannya kearah lain. Sesaat pandangannya tanpa sengaja tertuju pada meja bartender tempat dia memesan minumannya tadi, Kimberly melihat seorang perempuan yang terasa tidak asing untuknya.

Perempuan itu tengah mengenakan pakaian kurang bahan. Cukup minim, ketat dan tanpa lengan. Bagian gunung Fuji miliknya tercetak jelas, menyembul, rambutnya terurai panjang dan senyuman manisnya terukir saat tangannya bergandengan dengan seorang pria muda di hadapannya.

Pria itu segera mengulurkan tangannya, mengusap punggung si perempuan, membuat perempuan yang Kimberly kenal baik itu segera tersenyum lebar dan tanpa ragu segera mendekatkan tubuhnya, mencivm mesra bibir pria muda itu.

Sejenak mereka terikat pada ciu-man mesra mereka, hingga setelah merasa jika ciu-man itu cukup lama dan mereka puas dengannya, keduanya segera mengurai ciu-man mereka dan saling berpandangan.

Keduanya saling tersenyum satu sama lain, kemudian si pria yang bersama wanita itu segera menarik tangannya dan membawanya pergi dari sana.

Kimberly masih bisa melihat mereka berdua berjalan menerobos banyaknya orang-orang yang menari di tengah-tengah ruangan. Pria muda itu tak henti tersenyum sesaat dengan sengaja wanita yang bersamanya mengarahkan tangan lentiknya pada pisang keras si pria. Mengusapnya dan mer3masnya.

Mereka hendak keluar dari ruangan, sampai akhirnya wanita itu tanpa sengaja menatap kearah Kimberly dan sangat terkejut melihatnya di tempat ini.

"Kim-Kimberly!!" Wanita itu sangat terkejut dan mengajak pria muda yang bersama dengannya pergi menemui Kimberly.

Kimberly sudah tahu jika mereka pasti akan menemuinya dan ia siap untuk bertemu dengan mereka. Kedua pasangan itu sampai pada meja tempat Kimberly duduk. Ketiganya saling berpandangan dan si wanita yang sangat mengenal Kimberly dengan baik segera duduk di bangku di hadapannya yang tersekat sebuah meja.

Kimberly tersenyum sinis menatap kearah si wanita. Dia meneguk minumannya dengan santai, lalu memalingkan wajahnya kearah si pria yang terlihat bingung dengan keadaan di sekitarnya.

Wanita di hadapan Kimberly terlihat terkejut dan gugup melihat Kimberly di hadapannya, terlebih dengan dirinya yang tengah melakukan pekerjaannya. Dia sampai tidak menyangka jika Kimberly akan datang ke tempat seperti ini. Setahunya, dulu Kimberly sangat tidak menyukai tempat berbau hiburan malam seperti ini.

Namun, sekarang dengan sangat tiba-tiba Kimberly ada di tempat seperti ini. Seorang diri. Ada apa dengannya? ini sangat mengejutkan.

"Apa kabar Tante Dania? anda sehat? rupanya anda kekurangan uang ya sampai mau menggaet pria muda seperti ini untuk memoroti uang mereka. Keren anda. Disaat d0sa anda saja sudah sangat besar anda malah mau membuat d0sa lagi. CK CK CK," Kimberly segera bertepuk tangan dan berdecak berulang kali.

Dia tersenyum menertawakan perempuan itu, Dania yang setelah melihat Kimberly tertawa segera menundukkan wajahnya malu.

"Kamu benar, aku kekurangan uang, Kim. Keperluan adikmu sangat banyak. Aku nggak punya uang jika harus memenuhi kebutuhannya dan sekolahnya ...,"

"Dia setiap hari minta makanan enak, mainan dan jajanan. Darimana aku bisa dapat uang untuk memenuhi keinginannya jika aku tidak bekerja seperti ini. Aku putus asa. Andai kamu nggak mengusir kami, pasti aku takkan kerja seperti ini." Dania segera menghela napas panjang.

Dari ekspresi wajahnya Kimberly bisa melihat jika Dania putus asa dan stres dengan kehidupannya. Tapi apa pentingnya buat Kimberly. Dia tidak peduli. Sekalipun Dania akan menjadi gelandangan Kimberly tidak akan menggubris dirinya sama sekali. Tidak akan.

Tapi mengingat Tasya, Kimberly bingung. Mau bagaimanapun Tasya adiknya. Dia satu darah dengannya. Kimberly tidak bisa mengabaikan Tasya dan menganggapnya seolah tidak ada.

Kimberly masih sangat rindu pada adiknya itu. Tapi cukup malas untuk bertemu Dania. Kimberly ingin mengajak Tasya tinggal bersamanya, tapi tidak dengan Dania. Kimberly tidak ingin satu atap lagi dengan perempuan penyebab hancvrnya pernikahannya itu.

Kimberly segera menatap tajam dan marah pada Dania. Dia menggenggam gelas yang ada di tangannya erat. "Aku mengusir anda karena memang anda pantas untuk di usir. Anda lupa ya jika anda sudah dengan jahatnya menghancvrkan pernikahanku?! 

"Aku tau kalo anda ada hubungan di masa lalu dengan mantan Suamiku. Tapi itu sudah masa lalu nyonya. Bagaimana bisa anda ingin mengambil sesuatu yang sudah menjadi milik orang lain?!" 

Kimberly menarik buang napasnya berulang kali. Berusaha meredakan emosinya. Setelah cukup lebih baik Kimberly melanjutkan ucapannya.

"Sekarang anda pacaran dengan pria muda ini ya? atau anda beralih profesi dari seorang nyonya besar menjadi pel4cur? uh, kasihan sekali. Takdir sangat jahat ya pada anda hingga membuat anda seperti ini ...,"

"Hmm, begini saja, saya ada penawaran bagus untuk anda. Saya akan meringankan beban anda dan melupakan masalah kita. Saya akan menganggap seolah semua masalah itu tidak ada, tapi anda harus menuruti perintah saya. Bagaimana, anda setuju?" Kimberly memberikan Dania penawaran.

Cukup bagus penawarannya itu. Tapi Dania tidak mengerti apa perintah yang akan Kimberly berikan padanya dan ingin dia turuti.

Dengan sorot mata ragu, Dania menganggukkan kepalanya. Dia bersedia menuruti apapun perintah Kimberly asal Kimberly mau melupakan semua masalah yang pernah terjadi di antara mereka.

"Apa perintamu, Kim? kamu mau minta mama, ehm saya untuk melakukan apa?" tanya Dania bingung.

Kimberly segera tersenyum miring dan menatap lekat kearah Dania. Dia mendekatkan wajahnya pada Dania dan mengatakan beberapa patah kata padanya.

"Cukup mudah kok. Saya tidak minta anda untuk melakukan sesuatu yang berat atau uang. Saya tidak minta anda untuk mengeluarkan sepeserpun uang. Anda cukup untuk ..." Kimberly menjeda ucapannya, membuat Dania merasa gemas dan tidak sabar untuk mengetahui kelanjutan dari ucapannya.

Kimberly menyeringai lebar melihat Dania tidak sabar dengan kelanjutan ucapannya. Dia menjeda ucapannya ada beberapa saat lamanya, sampai akhirnya Kimberly menegakkan tubuhnya kembali dan melanjutkan ucapannya.

"Anda cukup menyerahkan Tasya pada saya dan membiarkan saya untuk mengurusnya. Saya akan menyekolahkannya dan memenuhi kebutuhannya. Saya akan memberikannya mainan, makanan atau apapun yang dia mau, asalkan dia tinggal dengan saya. Bagaimana?"

Dania terkejut mengetahui apa yang Kimberly minta darinya. Dia terlihat bingung, namun setelahnya tersenyum senang. Dania mengira jika Kimberly akan membawa mereka tinggal kembali di rumahnya. Padahal tanpa dia tahu Kimberly hanya ingin membawa Tasya, tidak dengan Dania.

"Tinggal? kamu mau membawa kami tinggal denganmu, Kim? boleh. Boleh banget. Aku seneng banget kalo kamu mau membawa kami tinggal denganmu lagi. Terimakasih banyak ya, aku senang karena akhirnya bisa tinggal denganmu lagi." ucap senang Dania.

Kimberly segera mengerutkan keningnya melihat kebahagiaan Dania. Dia tidak menyangka jika Dania akan berpikir seperti ini. Sungguh percaya diri sekali dia ini. Tidak pernah terpikirkan olehnya ya jika Kimberly sebenarnya hanya menginginkan Tasya, bukan dirinya. Hahaha, kasihan sekali.

"No! siapa yang mau mengajak anda tinggal di rumahku. Aku mengajak Tasya, bukan anda. Anda tetap dengan tempat tinggal anda, tapi saya akan membawa Tasya kembali ke rumah saya. Saya akan memenuhi semua kebutuhannya, tapi Tasya harus tinggal dengan saya di rumah saya. Ingat ya, ini hanya untuk Tasya, bukan anda!" tegas Kimberly.

Dania kembali terkejut. Rasa senang yang semula ia rasakan perlahan runtuh, digantikan oleh keterkejutan yang menyerang hati dan pikirannya. Membuatnya bingung.

"Kim, aku nggak mau pisah dari Tasya. Dia anak aku. Gimana bisa kamu menginginkan seorang anak untuk jauh dari ibunya. Aku nggak bisa jauh dari anak aku. Dia sumber semangat aku. Cahaya hidup aku. Gimana bisa aku menjalani kehidupanku dengan baik kalo nggak ada dia di sisiku ...,"

"Kim, tolonglah, bawa aku juga ya. Aku janji untuk akan bersikap lebih baik. Aku nggak akan berbuat jahat lagi denganmu. Aku akan bersikap baik dan menuruti semua keinginanmu. Kim, aku mohon," Dania terlihat memohon-mohon pada Kimberly agar Kimberly mau membawanya kembali ke rumahnya.

Kimberly ingin kembali menolak permintaan Dania. Dia tidak ingin serumah lagi dengan Dania. Melihat wajahnya atau mendengar dia bicara.

Tapi ide cemerlang tiba-tiba muncul di kepalanya. Kimberly segera tersenyum miring dan menganggukkan kepalanya. Ide bagus ini sepertinya bisa ia pakai untuk membalaskan apa yang sudah Dania lakukan padanya. Dia cukup memerintahkan dan Dania akan melakukannya.

"Baiklah, anda boleh tinggal di rumahku lagi bersama dengan Tasya. Anda bisa tinggal di rumah itu lagi dan aku akan membiayai kehidupan anda seperti dahulu aku menghidupi anda. Tapi ini semua tidak bisa berjalan semudah itu. Anda perlu melakukan sesuatu untuk saya sebagai balasannya. Bagaimana, Bu Dania? anda setuju?" lagi-lagi Kimberly memberikan Dania penawaran.

Dan penawarannya itu membuat Dania penasaran. Dengan senyum lebarnya Dania membalas senang. 

"Makasih Kim. Makasih kamu sudah mau mengajakku kembali tinggal di rumahmu. Aku akan melakukan apapun Kim. Apapun asal aku tidak jauh dari putriku. Jadi, apa yang perlu aku lakukan untuk membalasnya, Kim?

Kamu mau aku melakukan apa?" tanya Dania penasaran. Senyuman manis dan penuh kebahagiaan masih tergambar jelas di wajahnya.

Tanpa ragu Kimberly segera membalas pertanyaan Dania. Dia menghela napas panjang dan memalingkan wajahnya kearah samping mereka yang ternyata disana sudah kosong.

Pria muda yang semula bersama dengan Dania sudah pergi entah kemana. Tidak terdengar dia meminta izin pergi atau suara langkahnya.

Baguslah. Itu artinya Kimberly bisa bicara bebas dengan Dania, tanpa takut pria muda tadi mendengarnya.

Kimberly segera memalingkan wajahnya kembali kearah Dania dan membalasnya ringan. "Anda boleh tinggal di rumahku lagi tapi anda akan berada disana bukan sebagai mamaku atau nyonya di rumah itu. Tapi anda akan berada disana sebagai art. Anda akan bekerja untuk saya di rumah saya. Saya akan membayar gaji anda seperti art pada umumnya ...,"

"Anda bisa melakukan apapun di rumah itu, mau anda nonton tv, mandi atau apapun terserah. Asalkan anda ingat, anda sebagai art disana. Anda hanya boleh memanggilku nyonya Kimberly, bukan nama seperti ini. Baiklah mungkin cuma itu yang ingin saya katakan pada anda sebagai syarat anda bisa tinggal lagi di rumah saya ...,"

"Saya mau pulang sekarang. Ini sudah cukup malam. Jika anda bersedia datanglah besok pagi ke rumah saya bersama dengan Tasya. Saya akan free besok.

Tapi jika anda menolak tidak apa-apa. Saya tidak akan memaksanya. Baiklah, saya pergi sekarang." Kimberly segera bangkit berdiri dari tempat duduknya dan melangkah pergi dari sana.

Dia melangkah keluar dari klub mal4m dengan senyum cerah yang tergambar di wajahnya. Kimberly tahu jika Dania pasti akan menuruti keinginannya.

Dania pasti akan datang ke rumahnya dan siap melakukan apa yang dia perintahkan padanya. Kimberly tidak sabar menunggu sampai Dania datang kerumahnya dan memanggilnya dengan sebutan nyonya.

"Ah, rasanya nggak sabar. Pasti akan sangat menyenangkan kalau bisa menyuruh-nyuruh dia. Memarahi dia atau melakukan apapun yang aku ingin dia melakukannya. Hmm, baiklah aku harus persiapkan diri ...,"

"Besok wanita itu pasti akan datang ke rumah. Dia akan menjadi art di rumahku dan memanggilku nyonya. Dia akan memijat tubuhku dan mengambilkanku air. Oh Kimberly pintarnya kamu bisa memberinya penawaran seperti itu. Dia pasti bingung sekarang. Tapi besok dia akan datang ke rumahku ...,"

"Ehm, oh iya aku harus pulang sekarang. Ini udah sangat malam, pasti jalanan sepi banget." ucap lirih Kimberly. Dia segera pergi menuju tempat dimana mobilnya terparkir, menaiki mobil itu dan melaju pergi dari sana, pulang ke rumahnya.

****

Keesokan harinya, Dania benar-benar datang ke rumah Kimberly bersama dengan Tasya. Mereka membawa baju-baju mereka dan mengetuk pintu rumahnya begitu sampai di sana.

Beberapa saat kemudian pintu terbuka dari dalam. Kimberly tersenyum senang melihat Dania benar-benar datang. Dia segera memalingkan wajahnya kearah Tasya dan dengan cepat memeluknya.

"Oh kakak kangen banget sama kamu, Sya. Kamu apa kabar?" tanya Kimberly sembari mengurai pelukannya dan menatap hangat kearah Tasya.

Tasya tersenyum lebar melihat Kimberly di hadapannya. "Aku juga kangen banget sama kakak. Kabar baik, kok. Gimana kabar kamu, Kak?"

Kimberly mengangguk gembira. "Alhamdulillah, baik-baik saja. Masuklah, ayo kita duduk-duduk sebentar di ruang tamu."

Mereka berjalan masuk ke dalam rumah Kimberly dan duduk di sofa yang nyaman. Tasya mulai membuka tas miliknya dan mengeluarkan beberapa mainan yang dia bawa.

"Kita mau ngapain nih, Kak?" tanya Tasya sambil mengelus-elus mainan yang dia bawa.

Kimberly tersenyum misterius. "Kita akan main nanti. Sekarang kamu istirahat di kamar kamu ya, tadi kamar kamu sudah kakak bersihkan. Kamu beresin mainan kamu disana, kakak mau ngomong sama mama." 

Tasya langsung menganggukkan kepalanya dan mengambil semua mainannya yang telah ia simpan di dalam ransel, lalu melangkah menuju kamarnya di lantai atas.

Setelah Tasya pergi, Kimberly memalingkan wajahnya kearah Dania yang sedari tadi hanya terdiam, tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Anda sudah mengerti tugas anda kan Bu? Anda akan bekerja di rumah ini sebagai art. Anda akan mengurus seisi rumah ini dan memasakkan makanan untuk saya dan Tasya ...,"

"Oh iya kamar anda ada di atas seperti kamar anda dahulu. Anda bisa beres-beres dan mulai bekerja. Saya mau pergi keluar dulu," setelah mengucapkan hal tersebut, Kimberly segera bangkit dari duduknya dan melangkah keluar dari rumah.

Bersambung ...

1
Ma Em
Luar biasa
◍•Grace Caroline•◍: Terima kasih sudah mampir kakak
total 1 replies
Ma Em
Kimberly kalau pesan aku suami macam William sdh tidak usah kamu mau baikan sama William mending kamu pisah saja biarkan dia dgn Dania lebih baik Kimberly cari laki laki yg cintanya tulus baik dan sayang sama Kimberly
Ira
Botol karakter utama nya
Ira
Aduh hallu nya jgn keterlaluan msk sekelas artis aja bayaran gk semahal itu jadi wanita panggilan .. Apalagi kelas ibu dpt 75 jt.. Bokis bgt..
◍•Grace Caroline•◍: hehe ini ada daya tariknya tersendiri kak. baca terus ya
total 1 replies
Masitoh Masitoh
isshh muka mu letak d mana dania
◍•Grace Caroline•◍: di dengkul kali ya/Curse//Curse/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!