Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.
Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B15
Luky ketika melihat wanita yang dirinya ejek wanita sok misterius itu adalah Nona no.1 dia pun tersentak kaget, namun dia pun menjadi berbinar, karena orang yang selama ini dia cari tau keberadaannya kini ada tepat di hadapannya.
"Kamu Nona Muda Willow? Oh sungguh kebetulan yang indah, selama ini aku mencari keberadaan mu, Nona mau kah kamu menjadi Pasangan ku?" Luky tidak menjawab pertanyaan Fanesha namun dia malah mengungkapkan perasaannya.
"Plaak" bukan jawaban yang menyenangkan yang dia terima akan tetapi sebuah tamparan yang begitu keras dan bersuara nyaring yang dia dapatkan.
"ka kamu, Brengsek, jangan karna kamu wanita Tercantik dikota ini kamu jadi begitu sombong, dan hanya keluarga kalian berdua, aku masih ada 3 keluarga lain yang akan membantu keluarga ku" ucap luky dan menjawab pertanyaan Fanesha sebelumnya.
" Jika di tambah aku, aku, dan juga aku bagaimana?" balas Diky, Rebecca, dan juga Renna yang kini sudah melepaskan masker mereka.
"Ka ka kalian semua menindas ku, kita lihat saja nanti, masalah ini tidak akan selesai sampai disini" ucap Luky dan langsung pergi keluar kelas di ikuti Jessy yang masih memegangi kedua pipinya yang masih terasa panas dan sakit akibat tamparan yang dia dapat.
"Tante maafkan aku jika membuat mu ikut terbawa dalam masalah ini" pinta fanesha
Semua siswa yang mendengar perkataan Fanesha pun terkejut kembali, karena ternya Dosen yang mengajar mereka adalah tante Fanesha yang berarti dia adalah orang dari keluarga Willow.
"jadi ini si bungsu dari keluarga Willow yang tidak ingin menjadi bagian penting di perusahaan dan memilih menjadi dosen di universitas" "iya benar sekali, ternyata dia mengajar di kampus kita, wah kampus kita memang benar benar kampus yang luar biasa yang tidak hanya berisi nona dan tuan muda keluarga kaya namun nona tua pun ada" hari ini benar benar penuh kejutan" semua ucapan ucapan itu keluar dari mulut para siswa yang kini merasa terkejut dengan semua yang terjadi hari ini dari pagi hingga siang ini.
"Sudahlah Fanes lupakan itu, kita liat saja nanti apa yang akan terjadi, jika memang tante ikut terbawa dalam masalah ini paling tante hanya akan bekerja sesuai pengaturan keluarga Huft" ucap Gabriela.
"Ah tante jika sampai kamu di keluarkan dari pekerjaan ini, aku akan bilang pada ayah" balas Fanesha tidak mau tantenya merasa tertekan jika nantinya harus bekerja di perusahaan milik keluarganya itu.
"Sudah lihat nanti saja, lebih baik kamu bawa Ferdian ke klinik kampus, lihat sepertinya lukanya terluka lagi" ucap Gabrieal dan menunjuk ke tangan Ferdian yang lagi lagi mengeluarkan darah akibat meninju wajah Luky.
"ohh, Ferdian ayo cepat kita ke klinik kampus" tarik Fanesha yang begitu melihat tangan Ferdian kembali mengeluarkan darah, sedangkan para sahabatnya hanya menggelengkan kepalanya dan keluar kelas dan menunggu mereka kembali di taman tempat ferdian memukul pohon.
sedangkan Gabriela kembali ke ruangannya dan siswa lain berhamburan ketempat yang mereka ingin.
"Terimakasih dok" ucap Ferdian yang kini sudah selesai ditangani oleh dokter klinik yang ada di kampus Pratama ini.
"Iya, lain kali perhatikan tangan mu sebelum melakukan sesuatu akan melukai luka mu atau tidak" pesan dokter sebelum akhirnya menutup kembali ruang klinik.
"Tuh dengar, jangan bertindak gegabah seperti tadi lagi, mau sampai kapan luka mu itu sembuh jika sedikit sedikit terluka lagi" tegur Fanesha kepada Ferdian.
"iya baik siap Nona Muda Willow hehehe" Ucap Ferdian sudah mulai mau bercanda dengan Fanesha.
"Coba kamu bilang sekali lagi?" pinta Fanesha mendengar ucapan Ferdian, sambil berdiri berdecak pinggang di depan Ferdian.
"ahh tidak tidak, ferdian pun langsung berlari melewati fanesha yang ada di depannya tadi.
"Ferdiannnnnnn!!!" teriak Fanesha sambil menghentakkan kakinya karena kesal oleh Ferdian.
Karena teriakannya itu banyak siswa yang menoleh kearahnya, sontak saja semua siswa yang melihat ke arahnya terkejut karena mereka melihat Nona Nomor 1 yang sedang berada di dekat mereka, menyadari banyak siswa yang mulai mengenalinya Fanesha pun langsung menggunakan masker yang tadi lupa dia kenakan, kemudian diapun berlari mengejar Ferdian yang sudah menjauh.
"huh huh huh" Ferdian telah sampai di taman dan bergabung bersama para sahabatnya dan juga sahabat Fanesha.
"Ferdian kamu kenapa berlarian, dan kemana Fanesha" tanya Renna yang melihat ferdian datang dengan nafas yang terengah-engah dan seorang diri.
Belum sempar ferdian menjawab tiba tiba terdengar teriakan yang sangat keras dari arah belakang Ferdian.
"Ferdiannnnnnnnnn!!!!" teriak Fanesha yang juga telah sampai di taman tidak jauh dari tempat mereka berada sambil berjalan mendekat.
"Kamu kenapa berlari meninggalkan aku HAH?" ucap Fanesha yang langsung menjewer telinga Ferdian.
"Aduh sakit sakit, ampun Nona Muda" Ucap Ferdian sambil memegang tangan Fanesha yang sedang menjewer telinga nya.
"apa kamu bilang?" teriak Fanesha lagi mendengar perkataan Ferdian.
"HAHAHAHA" Para sahabat mereka yang melihat itu hanya tertawa melihat kedua orang itu.
"Iya iya Fanes ampun ampun, telinga ku sudah hampir terlepas dari tempatnya" Ferdian memohon ampun.
"EHEM, Rebecca yang sehabis tertawa melihat mereka berseteru langsung berdehem dan membuat Fanesha langsung melepas jewerannya dari telinga Ferdian dan langsung merasa malu, dia berfikir kenapa bisa bisa nya dia bertingkah seperti itu kepada pria, di tambah lagi pria yang belum lama dia kenal.
"sudah sudah kalian berdua ini seperti sepasang tikus dan kucing saja" ledek Renna kali ini.
"sekarang bagaimana Keadaan tangan mu Ferdian" tanya Ferdian kali ini.
"lumayan sudah tidak mengeluarkan darah lagi, namun masih sedikit sulut untuk di gerakan" Ferdian memperlihatkan jari jari tanggannya yang terbungkus perban.
"dan kemungkinan aku akan ambil cuti kerja lagi karena tidak mungkin besok aku masuk kerja dengan keadaan tangan ku yang seperti ini." sambung Ferdian.
Rebecca, Renna, dan Fanesha yang mendengarnya pun terkejut karena mereka tidak tau jika Ferdian bekerja paruh waktu.
"Hah kamu bekerja?" tanya Rebecca.
"iya benar aku bekerja, tapi hanya paruh waktu saja, habis jika aku tidak bekerja paruh waktu bagaimana aku bisa makan dan naik angkutan umum menuju sekolah ku selama ini, karena keluarga ku tidak seperti keluarga kalian yang bisa memberikan uang bulanan kepada anak mereka" jelas Ferdian dengan santainya tanpa terlihat kesedihan dan merasa terbebani dengan semua itu.
"jadi kalian tidak perlu merasa kasihan dengan ku, karena aku sudah terbiasa dengan itu semua" sambung Ferdian lagi.
Ke 3 wanita itu mendengar nya merasa takjub, dan malu, di usianya yang terbilang masih cukup muda dia sudah bisa membiayai hidupnya sendiri, sedangkan mereka masih mengandal kan uang dari orang tua mereka.
"sudah sudah tidak perlu membahas Ferdian lagi, nanti kalian semakin terkejut tentang semua cerita tentang dirinya, sekarang lebih baik kita pergi ke kantin, aku sudah mulai lapar" ucap Diky
"Benar aku juga sudah mulai lapar" tambah Stefan.
"Kalian sja yang ke kantin, aku tidak lapar sama sekali" ucap Ferdian kali ini, dia memang lapar namun dirinya harus menghemat uang sakunya untuk beberapa hari kedepan karena sudah sangat menipis entah cukup atau tidak sampai hari dia mendapatkan gajinya yang di dapat setiap 1 minggu.
"Sudah ayo ikut kami, tenang aku yang bayar semuanya nanti" ajak Diky kali ini.
"sungguh aku tidak merasa lapar sama sekali, kalian saja sudah" tolak Ferdian lagi.
"ya sudah kami ke kantin ya kamu jangan kemana-mana dan bertindak yang aneh- aneh lagi" ucap stefan yang sudah bangkit dari duduknya.
"Kamu tidak perlu khawatir aku akan menjaganya, kebetulan aku membawa bekal jadi aku bisa memakannya disini sambil menjaga orang ini" ucap Fanesha meyakinkan.
"baik lah Fanesha kami titip sahabat kami ini ya, dan jangan lupa suapi dia juga hahahaha" ucap diki kali ini sambil tertawa dan berjalan menuju kantin disusul yang lain yang juga tertawa kecil.
...----------------...
Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.
Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏
kelihatan agak kaku...
agak kurang logis juga kayaknya...
ingat 1T diambil 2 juta saldonya 998.000.000.000,_ itu salah besar.