Aruna Neisa Bachtiar seorang gadis cantik dan ceria berusia 22 tahun. ia memiliki kehidupan yang nyaris sempurna dan memiliki pacar yang sangat dia cintai.
Berbanding terbalik dengan Abyan fahrizal, lelaki sederhana berusia 25 tahun yang sedang berjuang menghidupi keluarga nya pasca ditinggal oleh sang ayah.
Pada suatu hari bagaikan tersambar petir, tepat di hari kelulusan, aruna mendapat kabar yang sangat mengejutkan. kabar itu datang dari sang ayah yang memutuskan untuk menjodohkan putri semata wayangnya itu dengan seorang lelaki yang 180 derajat berbanding terbalik dengan kriteria lelaki idaman nya aruna.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? akankah aruna menerima nya?
atau mungkin hal ini akan mengubah kehidupan aruna secara drastis?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanaaut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
masa lalu Mami Irma
...----------------...
Akhirnya tibalah hari dimana Byan akan membawa Runa ke kontrakan tempat biasanya ia tinggal. Sebelum nya papa Gun sudah menawari Byan untuk menempati salah satu rumah milik nya, namun tentu saja Byan menolak. Byan ingin membahagiakan Runa dengan jerih payah nya sendiri.
Byan mengemasi baju-baju serta barang milik nya. sedangkan Runa masih berdecak kesal serta mengomel dari sedari tadi karena ia tidak mau pergi dari kenyamanan dia yang sekarang.
"iihh aku ga mau pergi dari sini, kamu aja sana yang pergi. aku ga mau hidup susah" rengek Runa dengan kesal.
"Sayang sementara kita tinggal di kontrakan mas dulu ya, nanti mas janji akan beli rumah buat kamu" Ucap Byan menenangkan Runa.
Runa masih saja mengomel sambil mengemasi barang-barang nya. Byan ikut membantu istrinya untuk mengemasi barang-barang tersebut. Jujur barang Runa sangat banyak sekali.
Byan begitu sabar menghadapi omelan Runa bahkan tak jarang Runa mencaci maki Byan, namun pria ini benar-benar sabar dan ikhlas menerimanya.
Saat sepasang suami istri ini sedang mengemasi barang-barang mereka, tiba-tiba mami Irma datang ke kamar Runa.
"Runa, mami mau bicara nak"
ucap mami Irma mengajak Runa untuk berbicara. Byan lekas keluar dari kamar itu, ia peka bahwa bahwa mami Irma ingin berbicara 4 mata bersama putri nya.
Sekarang hanya ada kedua ibu dan anak itu di kamar.
"Runa, Mami tau selama ini mami kurang dekat dengan Runa. Tapi itu tidak mengurangi rasa cinta mami sama kamu nak. Mami sayang kalian berdua, kamu dan zico. kalian adalah buah hati mami"
Mami Irma mengatakan hal itu sampai meneteskan air mata. Ia terdiam sejenak sembari mengusap air mata nya. Runa hanya melihat dia yang menangis dengan ekpresi yang susah ditebak.
"Lalu? kenapa mami meninggalkan aku dan kakak disaat aku dan kakak butuh kasih sayang dan peran mami?" Tanya Runa dengan raut wajah dingin nya
Mami Irma menarik nafas dalam-dalam sebelum mengatakan sesuatu hal pada Runa.
"Mami membuat kesalah nak, mami dan papa kamu, kami dulu nya di jodohkan. Saat itu mami merasa sangat tertekan akan hal itu, mami berusaha untuk pergi dari papa mu namun sangat sulit"
"sampai suatu ketika mami menyerah dan pasrah atas kehidupan dan biarkan hidup mami seperti ikan yang mati, hanya mengikuti arus. Lalu, mami dan papa mu di karuniai zico dan kamu. kalian mewarnai hidup mami yang kelam, hidup yang tanpa cinta"
ucap Mami Irma dengan air mata yang tidak berhenti megalir dari matanya. Runa yang melihat mami nya menangis merasa tidak tega dan mengusap airmata mami irma dengan tangan nya. Tidak sampai situ, mami Irma melanjutkan cerita nya lagi.
"Mami tidak tahu perasaan papa mu bagaimana terhadap mami, apakah dia tulus mencintai mami atau tidak mami tidak tau. Papa mu dulu orang yang sangat gila kerja ia hanya dirumah seminggu 3 kali saja, Namun...."
Mami Irma menghentikan bicara nya dan menatap mata Runa.
" Namun apa mi?" Tanya Runa penasaran.
"Namun saat kakak mu berusia 10 tahun dan kamu 5 tahun, kekasih mami yang dulu nya amat sangat mami cintai datang kembali di kehidupan mami. Awalnya mami sudah melupakan nya dan berkomitmen untuk fokus kepada keluarga kecil mami"
"Namun, Cinta lama itu kembali nak. mami tidak ingin dia kembali namun itu terjadi dibawah alam sadar mami. Ia mengisi hari-hari mami yang tidak mami dapatkan dari papa mu. Hingga suatu ketika Papa mu mengetahui hal itu dan ia sangat marah. Ia mengusir mami dan mami tidak diizinkan bertemu dengan kalian"
Ucap mami Irma panjang lebar, tangis nya makin kencang. kali ini Runa benar-benar tidak bisa menahan air mata nya. Ia tidak menyangka akan mendengar cerita ini.
Ternyata alasan mami nya meninggalkan dia dan kakak nya saat kecil itu karena Papa Gun yang tidak mengizinkan nya bertemu anaknya. Namun disatu sisi Mami Irma juga salah. ia mengkhianati papa.
"Lalu bagaimana papa dan mama bisa bersatu lagi?" Tanya Runa dengan mata berkaca-kaca.
"Itu karena kamu sayang, saat itu Kamu sakit Demam berdarah yang harus di rawat inap di RS, kamu tidak ingin makan dan minum obat jika tidak ada mami dan papa, Kamu masih ingat kan sayang?"
Runa menggukan kepala nya tanda ia ingat moment itu. Moment dimana ia di rawat dan terus memanggil manggil mama nya minta di suapin makanan.
"Disana lah, mami mengatakan penyesalan mami kepada papamu dan berjanji pada papamu agar tidak akan mengulangi keslahan yang sama lagi. Dan untung nya hati papamu begitu lapang, ia memaafkan mami nak. Mami tau ia melakukan itu karena sayang kepada mu Runa, ia tidak ingin melihat kamu sakit karena jauh dari mami nak"
Runa mulai meneteskan air matanya kembali, Mami Irma pun langsung memeluk putri nya itu dengan erat dan penuh kasih sayang.
"Mami, Aku yakin papa tidak semata-mata karena aku, Papa tulus cinta kepada mami, aku bisa lihat dari mata papa saat memandangi mami"
Ucap Runa sambil menatap mata mami nya itu. Mami Irma pun tersenyum mendengar hal itu.
"Runa, mami tau kamu sudah dewasa nak, mami menceritakan ini agar kamu tidak melakukan kesalahan yang sama dengan mami sayang"
Ucap mami Irma masih dengan memeluk Runa dan mengelus kepala Runa seperti seorang anak kecil yang sedang manja kepada ibunya. Namun Runa hanya terdiam mendengar kata-kata dari mami nya itu.
......................
Kini tibalah Byan dan Runa pergi dari Rumah papa Gun dan pindah ke kontrakan Byan. Byan mengeluarkan koper koper milik nya dan Runa ke mobil. Jangan tanya bagaimana ekspresi Runa sekarang. Tentu saja ia begitu kesal, jengkel, marah, semua synonym kata itu di gambarkan diraut wajah Runa sekarang.
Awalnya Byan ingin sekedar diantarkan saja tanpa membawa mobil nya. Namun, Runa merengek kepada papa Gun untuk tetap membawa mobil itu. Ya mau tidak mau papa Gun memberikan nya dan Byan pun mengalah juga akhirnya.
"Mi, pah, Byan dan Runa pergi dulu ya. Mami dan papa sehat-sehat ya" Ucap Byan dengan papa Gun dan mami Irma
"Iya nak, hati-hati ya, papa titip Runa ya, jaga baik-baik. Dan Runa sayang berbakti lah kepada suami kamu nak"
Ucap papa Gun menasehati Runa. Byan tersenyum hangat sedangkan Runa masih saja dengan wajah kesal nya. Namun, papa Gun tidak menghiraukan nya.
"Runa, mami yakin Byan lelaki yang baik untuk kamu, Jaga dirimu ya sayang, mami dan papi sayang kamu"
Ucap mami Irma dengan penuh kasih sayang sembari mencium kening Runa dan memeluk nya erat.
Byan membukakan pintu mobil untuk Runa dan Runa pun dengan sinis melihat Byan dan memasuki mobil.
" Bye mami, papi...." ucap Runa dan Byan pun tersenyum.
Mobil melaju dengan kecepatan normal yang di kemudikan oleh Byan. Sepanjang jalan mereka berdua hanya terdiam satu sama lain.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa like, share dan coment karya nya vanaaut yaa, suapaya makin semangat buat update tentang Runa dan Byan😍
Have a great day Readers 🥰♥️