Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ada yang memanggil Rara dengan sebutan Mommy.
Rara yang baru pulang bekerja tiba-tiba saja di kagetkan oleh gadis kecil yang begitu cantik nan imut namun yang membuat Rara kaget adalah panggilan gadis kecil itu kepadanya.
" Mommy " Dengan kedua mata yang berbinar dan senyum yang mengambang di bibirnya membuat gadis cantik itu semakin menggemaskan.
Rara yang terkejut ia langsung melihat kearah belakang dan melihat kesekitar namun Rara tidak melihat siapapun disana.
Bagaimana kelanjutannya? yuk simak cerita selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18. TAMAN
Karena ini masih jam kerja, Rara tidak langsung pulang ia memilih untuk pergi ke taman.
‘’ Kalo aku pulang jam segini, Ibu sama Ayah pasti curiga ‘’ Gumam Rara sambil meminum pop ice yang ia beli tadi ‘’ Hm.. kenapa hidupku sial banget sih, udah di selingkuhi dan sekarang malah di anggap pengganggu rumah tangga orang ‘’ Keluh Rara mengayun-ayunkan kakinya seperti anak kecil.
‘’ Ternyata kamu di sini ‘’
Rara langsung menoleh ‘’ Mas Irfan ‘’
Irfan langsung duduk di samping Rara ‘’ Ngapain kamu di sini, dan kenapa jam segini sudah pulang? ‘’ Tanya Irfan.
Rara membuang nafasnya pelan ‘’ Tapi Mas Irfan janji ya jangan bilang sama Ibu dan Ayah ‘’ Kata Rara
Irfan tersenyum kecil ‘’ Apa kamu kena masalah di tempat kerja? ‘’ Tanya Irfan
‘’ Loh ko Mas tau? ‘’
Sebenarnya tadi Irfan belum pulang, niatnya Irfan ingin mengajak Rara untuk makan siang sambil saling mengenal satu sama lain. Tidak lucu bukan calon manten tapi masih belum saling mengenal, namun ternyata Irfan malah melihat Rara yang sedang ribut dengan temannya.
‘’ Nebak aja ‘’ Jawab Irfan.
‘’ Yang di katakan Mas benar, Aku sedang ada masalah di tempat kerja dan bahkan aku di skorsing selama satu minggu. Huh, gara-gara si nenek lampir itu ‘’ Keluh Rara yang langsung menyuruput pop ice nya.
‘’ Apa karena masalah pria? ‘’
‘’ Ck.. dianya aja yang takut kalah saing padahal aku sama Riki sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi bahkan aku tidak pernah bertemu dengan pria pecundang itu lagi ‘’ Keluh rara.
‘’ Lalu kenapa dia bisa menuduh kamu, apa pria itu.. ‘’
‘’ Iyah, dia adalah mantanku yang diam-diam telah menikah dengan Bu dewi. Dan sekarang malah aku di tuduh sudah mengganggu rumah tangga mereka ‘’ Adunya ‘’ Eh ko malah curhat sih hahaha.. ‘’ rara menggaruk kepala yang tidak gatal.
‘’ Tidak apa-apa lagian bukannya kita harus saling mengenal satu sama lain ‘’ Kata Irfan menatap Rara.
Rara langsung salah tingkah apa lagi di tatap seperti itu oleh Irfan rasanya Rara ingin mesuk kelubang semut ‘’ Hehehe.. gitu ya ‘’
‘’ Hm.. Atau jangan-jangan kamu tidak ingin mengel Aku lebih dalam lagi? ‘’ Tanya Irfan.
‘’ Bu.. bukan begitu ‘’ Rara menggaruk kepala yang tidak gatal
‘’ Di sini panas, mending kita pindah ke kafe sambil ngadem. Bukannya kamu juga butuh minuman yang dingin biar pikiran dan hati kamu adem ‘’ Ajak Irfan yang langsung di balas anggukan oleh Rara.
Rara menggunakan motor miliknya sedangkan irfan menggunakan Mobil, tadi Irfan sudah menawarkan Rara untuk naik mobil dan motor di tinggal namun Rara merasa enggan untuk bulak balik makanya ia memilih pakai motor.
Di kafe Rara langsung memesan semangkuk es krim rasa coklat dan vanila ‘’ Wah kalo caca di ajak ke sini, dia pasti seneng ‘’ Seru Rara sambil tersenyum.
Irfan ikut tersenyum di saat seperti ini saja Rara masih ingat kepada putrinya ‘’ Kalo begitu besok kita bisa datang ke sini lagi bersama caca ‘’ Ucap Irfan.
‘’ Boleh.. boleh.. eh, tapi kan mas kerja ‘’ kata Rara
‘’ Kalo begitu hari sabtu saja kita ke sini lagi ‘’ Timbal Irfan yang langsung di anggukan oleh rara.
Maupun Irfan dan Rara mereka mulai saling membuka hatinya, Irfan juga menceritakan bagaimana ia bisa pisah dengan mantan istrinya.
Rara sebenarnya sudah tau dari sang ibu namun ketika tau dari mulut Irfan langsung, rara merasa semakin iba dan kasian kepada irfan.