"doorr..... suara tembakan beserta suara teriakan di iringi isakan dan tangisan menggema di sebuah mansion megah di pusat kota j.
" seorang anak kecil mengintip di balik pintu kamar nya dengan menutup mulut, tangannya mengepal kuat dengan mata nya yang sudah basah, " mami.. papi.... hiks hiks..
" liat saja, kalian semua akan mati di tanganku sendiri... " gumam anak kecil tersebut sebelum pingsan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ernila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bidadari
"ahhh.... lelahnya... " lenguh bella yang sudah selesai dengan pekerjaan nya.
" saat nya pulang.... " bella berjalan ke luar dari ruangan nya.
" loh.. arsh mana cel? " tanya bella pada celine yang juga sedang bersiap untuk pulang.
" ngga tahu!!! tadi setelah keluar dari ruangan lu, dia langsung pergi..... ahhh iya, tadi dia sempat telponan dulu, dan raut wajahnya mengerikan banget loh bel!!!... " seru celine bergidik ngeri saat mengingat wajah menakutkan arsh tadi.
" bella langsung berlari pergi meninggalkan celine yang kebingungan melihat dirinya berlari terburu-buru.
" bella berkali-kali menelpon arsh namun tidak di angkat oleh lelaki itu di seberang sana.
" nona... " panggil seorang lelaki yang bella tahu kalau itu adalah tangan kanan papanya.
" pak riky....!!! seru bella sedikit terkejut melihat pak riky di kantor nya, karena jarang sekali asisten papanya itu datang ke tempat dia bekerja.
" tuan menyuruh saya menjemput anda. " ucap pak riky sedikit menunduk, setelah itu menuntun bella masuk ke dalam mobil.
" arsh mana?..... arsh mana pak?.... " tanya bella yang tidak mau masuk ke dalam mobil sebelum tahu keberadaan arsh.
" tuan arshan, sedang menemani tuan gibran bermain. " jawab pak riky dengan tenang.
" bella tahu permainan apa yang di maksud kan oleh asisten papanya itu, " ini semua salahku... dasar bella bodohh... " bella merutuki dirinya sendiri yang sudah bodoh menelpon papanya tadi, padahal dia tahu jelas bagaimana sifat papanya itu, papa nya itu sangat anti mendengar tangisan yang keluar dari mulut bella.
**FLASHBACK ON**
" bella yang sudah sangat kesal karena tidak di hiraukan oleh arsh, langsung meraih benda pipih yang ada di meja kerja nya.
" drttt... drtt... drtt....
" halo sayang.... tumben nelpon papa saat lagi kerja,!! " ucap seorang lelaki di seberang sana, yang tak lain dan tak bukan adalah tuan gibrano Garcia.
" hiks.... papa.... hiks.....
" sayang kenapa? kenapa nangis? arsh mana? kamu kenapaa?... " pertanyaan beruntun tersebut di ajukan pada bella yang masih menangis.
" ahhh... slrupppp...... bella menghirup ingusnya sendiri sebelum menjawab pertanyaan dari papanya.
" aku tidak apa-apa kok pa, aku hanya pengen nangis aja... hehehe.... ya udah aku kerja dulu ya pa.. " bella langsung mematikan panggilannya, dia tidak tahu saja kalau lelaki paruh baya di seberang sana sedang menahan amarah nya yang memuncak.
" memang tidak sepantasnya aku memberi kesempatan pada anak sialan itu........" ucap tuan gibran, yang langsung dengan cepat menelpon arsh dan mengajak nya untuk bertemu.
" riky.... rikyyy..... " panggil tuan gibran dengan kesal.
" iya tuan....
" siapkan mobil untuk pergi ke tempat berburu, aku sangat ingin menembak burung kecil yang sekarang sudah bisa terbang dengan bebas. " ucap tuan gibran yang langsung di iyakan oleh pak riky.
" nanti kamu tolong jemput bella, dan jangan bilang apa-apa pada dia tentang arsh, kalau dia bertanya, kamu bilang saja, kalau saya sedang ingin bermain sebentar dengan arsh" ucap tuan gibran sedikit menyunggingkan bibirnya.
**FLASHBACK OFF. **
" Dorrrr........... ciitt... cuitttt.... suara tembakan beserta suara burung yang terbang, karena terkejut dengan suara tembakan, yang di lepaskan oleh tuan gibran ke arah mereka.
" Dorrrr...... peluru kembali meluncur bebas ke arah para burung yang sedang menikmati indahnya alam liar.
" tuan gibran kembali memasukkan peluru ke dalam senapan yang ada di tangan nya, namun berbeda dengan tadi, kali ini senapan tersebut tertuju ke arah lelaki yang sudah babak belur, mukanya yang tampan sudah terlihat sangat memprihatinkan, bibir nya robek, matanya yang lebam, dan rambut beserta bajunya yang acak acakan membuat penampilan lelaki itu benar-benar menyedihkan.
" namun tidak ada rasa takut sedikit pun yang terpancar dari wajah lelaki itu, ya lelaki itu adalah arsh, arsh sudah menduga, kalau dia melakukan sesuatu pada bella pasti dia akan di pukul sampai babak belur, dan itu sudah menjadi hal biasa baginya, bahkan dari kecil dia sudah di latih untuk tidak membuat bella menangis sedikit pun, itu sungguh sudah sangat membuat nya muak, dari kecil hidup nya hanya untuk bella dan tuan gibran, " salah ku sendiri karena memilih tetap hidup... namun aku tidak akan membuat kesempatan yang kau berikan menjadi sia-sia tuan gibrano garcia. " batin arsh menatap nyalang ke arah tuan gibran. " namun bukan sekarang waktunya.... " sambung arsh membatin.
"maaf...... satu kata dari arsh sebelum berdiri dan sedikit membungkuk sebelum pergi meninggalkan tuan gibran yang merasa puas dengan permainan nya kali ini.
" biarkan saja dia.... " seru tuan gibran saat melihat pengawalnya hendak memukul arsh kembali.
" arsh berjalan dengan susah payah, kepalanya terasa sangat pusing, matanya semakin berkunang-kunang, suara tembakan itu membuat trauma nya kembali kambuh..
" arghhhhh...... suara teriakan arsh menggema membuat tuan gibran tertawa terbahak-bahak, " sudah ku bilang jangan bermain-main denganku bocah ingusan. " gumam tuan gibran kembali menembakkan peluru ke arah para burung yang juga ikut merasa sedih melihat keadaan arsh.
" bukkk.....arsh terjatuh ke tanah, namun dia tidak merasakan sakit sedikit pun, matanya yang sudah buram sedikit melihat siluet seorang wanita yang sedang memangkunya dengan wajah yang terlihat seakan mencemaskan nya.
" kenapa ada bidadari di sini? apa aku sudah di surga....?? " gumam arsh sebelum pingsan.
mampir juga dikaryaku ya jika berkenan/Smile//Pray/