Kehidupan manusia berubah ubah, seiring dengan berjalannya waktu, begitupun dengan kehidupan Hasan selama ini
Dulu ia seorang pemuda gagah,tampan , pemberani dan perkasa, punya istri berparas cantik.Namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan abadi baginya.
Hasan harus jatuh ke titik yang terendah yaitu kepada kesengsaraan dan kesusahan setelah ia di tinggal istrinya.
Ia sering di hina, di caci maki, bahkan terkadang ia sering di buli oleh orang terdekatnya, baik itu laki laki maupun perempuan.
Di dalam kehidupan yang penuh dengan kesepian akhirnya Hasan pun bertekad untuk mengisi kehidupannya dengan penuh gairah.
Gairah kehidupannya di tuangkan ke berbagai perempuan yang dekat dengannya.
Roda berputar seiringnya waktu akhirnya Hasan pun sadar pada dirinya dengan bantuan seseorang yang dia kenal.
Di akhir cerita akhirnya Hasan pun bertaubat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 26
Setelah melakukan hubungan intim dengan Mona akhirnya Hasan pun terkulai lemah dan langsung tidur akibat kelelahan. lalu Hasan pun bermimpi. di dalam mimpinya ia melihat seorang bayi mungil yang menangis dan memanggil namanya, "ayah ayah ayah" Hasan pun menghampirinya, baiyi itu bukannya diam malah ia berlari meninggalkan Hasan lalu Hasan pun makin mengejarnya, tiba-tiba bayi itu berhenti lalu ia berbalik dan meludahi wajah Hasan berkali-kali, sambil berkata ayah jahat ayah jahat ayah jahat. Hasan pun merasa kaget, lalu ia bangun dari tidurnya, setelah sadar barulah ia berpikir lalu mengucap " oh ini hanya mimpi.
Setelah kesadarannya pulih akhirnya Hasan pun memutuskan untuk balik ke kosannya, ternyata ia kesiangan ,suasana di luar sudah ramai, Hasan pun lalu berpikir dan mencari cara supaya bisa keluar dari rumah Mona, akhirnya Hasan duduk dan termenung memikirkan mimpi yang dialaminya barusan. lalu Hasan berkata dalam hatinya "kok aku mimpi buruk ya, apa jangan-jangan Herna udah melahirkan, jika itu benar aku jadi sedih tolong maafkan ayah anakku ayah telah bersalah padamu". di sela-sela lamunannya tiba-tiba Mona menepuk punggung Hasan lalu berkata dengan nada manja "apa yang ayang lamunkan, ayo mikirin yang di kampung ya, kan di sini udah ada aku gantinya ,ih ayang jahat" sambil mencubit hiasan dengan gemas.
Hasan pun diam sejenak terlintas di pikirannya, kejahatan dan penghianatan Hasan terhadap rumah tangganya bersama Herna. lalu ia pun merasa menyesal.
Mona agak sedikit kecewa dengan sikap Hasan seperti itu lalu ia berkata "sudahlah jangan melamun mendingan antar aku ke mall kita shopping dulu yuk.. Hasan pun menyetujuinya.
Pada hari itu kebetulan Hasan libur kerja, ia seharian mengantar Mona.
Di dalam mall Hasan melihat seorang wanita yang menggendong seorang bayi mungil ,wanita itu sedang belanja alat-alat bayi dan juga susu. hati Hasan merasa terketuk lalu ia menghampiri wanita tersebut dan berkata "duh lucunya udah berapa bulan Mbak ? lalu wanita itu menjawab baru juga 6 bulan. Hasan pun menyambung kembali ucapannya "ngomong-ngomong ayahnya ke mana Mbak? wanita itu pun menjawab dengan penuh kesedihan ayahnya itu sudah pergi entah ke mana dicuri oleh seorang janda". mendengar ucapan wanita itu Hasan pun menjadi tercengang dan kaget. dipikirannya terlintas kelakuannya selama ini menyia-nyiakan anak kandungnya sendiri. Hasan pun menyadari bahwa ucapan wanita tersebut sangatlah cocok dengan apa yang dialami oleh dirinya sekarang ini.
Hasan merasa iba lalu ia berkata "Mbak untuk hari ini biarlah saya yang membayar belanjaan Mbak ,sebagai rasa terima kasih saya ,karena Mbak telah menegur saya secara halus hingga akhirnya saya teringat pada istri dan anak di kampung. mendengar ucapan Hasan seperti itu wanita itu pun menjadi terharu dan terlihat titik-titik air mata menetes di pipinya.
Hasan pun pergi ke kasir tanpa sepengetahuan Mona lalu ia membayar semua belanjaan wanita tersebut dengan kartu kreditnya
mengetahui belanjaannya sudah dibayar oleh Hasan ,wanita tersebut pun mengucapkan rasa terima kasih atas kebaikan Hasan, setelah itu wanita itu pergi meninggalkan Hasan entah ke mana.
Hasan duduk di pinggir tangga sambil melamun memikirkan apa yang barusan ia lihat ,lalu Hasan berkata dalam hatinya, "minggu besok ayah akan pulang ya dek tunggu aku".
lamunan Hasan pun terhenti setelah Herna menelponnya. Hasan berkata" halo " karena pun langsung menyambungnya dengan ucapan "aa apa kabar kapan pulang a , neng udah kangen banget Dede juga udah kangen meskipun masih dalam kandungan belum keluar pulang ya a!" dengan nada sedih dan sedikit meminta. Hasan pun diam sejenak lalu berkata "oke Minggu besok aja pulang kamu siap-siap ya jangan lupa sampaikan salam aa pada dedek yang ada di dalam kandungan". mendengar jawaban tersebut karena merasa gembira, kesedihan yang selama ini membelenggu tiba-tiba hilang berganti dengan kegembiraan walaupun hanya dengan satu jawaban.
Setelah selesai menerima telepon Herna Hasan pun bangkit berdiri lalu ia melihat ke arah Mona yang sedang berjalan menghampirinya.
Mona berkata dengan manja "maaf ya say lama menunggu habis rame sih di salonnya jadi ngantri deh maafin ya"
"cup cup cup cup" terdengar suara Mona mengecup pipi Hasan dengan mesra
tak terasa waktu berjalan sore pun tiba akhirnya mereka pulang. dari mall. sebagai rasa terima kasih Mona pulang langsung pulang ke kosan hasan ia telah menyiapkan sesuatu yang spesial untuk kekasihnya.
setelah mereka sampai di tempat, Mona pun langsung menyiapkan makan karena dari tadi mereka kelaparan. setelah kekenyangan akhirnya Hasan pun ketiduran. sementara itu Mona iseng-iseng membuka HP Hasan. Mona mempunyai maksud jelek terhadap Hasan ,ia ingin memisahkan Hasan dan istrinya lalu ia pun menghapus nomor kontak Herna dan memblokirnya agar mereka tidak lagi bisa berhubungan lewat handphone. saking cintanya Mona ingin memiliki Hasan seutuhnya dan tidak ada orang lain yang memiliki Hasan selain dirinya.