NovelToon NovelToon
Pernikahan Tak Terduga

Pernikahan Tak Terduga

Status: tamat
Genre:Tamat / Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:28.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Niat hati memberikan pertolongan, Sean Andreatama justru terjebak dalam fitnah yang membuatnya terpaksa menikahi seorang wanita yang sama sekali tidak dia sentuh.

Zalina Dhiyaulhaq, seorang putri pemilik pesantren di kota Bandung terpaksa menelan pahit kala takdir justru mempertemukannya dengan Sean, pria yang membuat Zalina dianggap hina.

Mampukah mereka menjalaninya? Mantan pendosa dengan masa lalu berlumur darah dan minim Agama harus menjadi imam untuk seorang wanita lemah lembut yang menganggap dunia sebagai fatamorgana.

"Jangan berharap lebih ... aku bahkan tidak hapal niat wudhu, bagaimana bisa menjadi imam untukmu." - Sean Andreatama

ig : desh_puspita27

---

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama penulis gamau mikir dan kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 - Kau Milikku

"Sekali lagi aku tanya, kau yakin, Zalina? Setelah kau menyerahkan dirimu, maka tawaranku di malam pertama tidak akan berlaku lagi."

Sean sudah peringatkan lebih dahulu agar Zalina tidak menyesali keputusannya. Bisa dipastikan setelah ini, sama sekali tidak ada celah untuk Zalina pergi apapun alasannya. Mau Irham memohon dengan air mata darah sekalipun, Zalina tidak boleh kembali.

Begitu mendapat persetujuan dari Zalina, jelas Sean tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Istrinya yang mengizinkan, sama sekali dia tidak memaksa dan Zalina benar-benar melakukannya secara suka rela.

"Kau milikku, Zalina."

Sadar atau tidak, Zalina telah memutuskan dirinya untuk siapa. Kalimat singkat yang jelas akan mengubah hidupnya ke depan. Jika selama ini Sean sedikit membatasi dirinya, setelah penyatuan malam ini mungkin Sean akan berbeda.

Cukup sulit bagi sean menerobosnya, seperti yang sudah dia duga istrinya memang perawan. Sean yang pertama merasakan bagaimana sempitnya lorong hangat itu, terakhir dan satu-satunya tentu saja.

"Aaawwh ... aku yang pertama, Zalina?" tanya Sean usai perjuangan demi membuat miliknya terbenam dalam kehangatan.

"Ehm, pertama," jawab Zalina meringis menahan tangis kala merasakan sesak dan sakit tak terkira di pangkal pahanya.

"Maaf, tapi kau bukan yang pertama bagiku, Sayang," sesal Sean yang kemudian Zalina tanggapi dengan senyuman. Meski sedikit menyebalkan lantaran Sean mengutarakannya ketika sudah berhasil menerobos miliknya, bagi Zalina hal itu tidak sama sekali ingin dia ketahui ataupun permasalahkan.

"Aku tidak peduli, Mas ... sungguh."

Keduanya sama-sama terbakar api asmara. Seorang pendosa seperti Sean merasakan kenikmatan dalam ikatan halal bersama wanita suci tak terjamah yang sama sekali tidak peduli dengan masa lalunya.

Mungkin Zalina akan sulit mengimbangi, tapi malam ini Sean yang mendominasi. Istrinya hanya menerima dan pasrah sekalipun tubuhnya bahkan lemas lantaran memekik kesekian kali. Sean benar-benar mengutamakan kepuasan wanitanya lebih dulu.

Seperti yang Sean yakini, dia tidak akan bisa berhenti setelah melakukannya. Tubuh Zalina terlalu candu, sesuatu dalam seakan memburu dan terus ingin tanpa mengerti batas waktu.

Zalina satu-satunya wanita yang masih begitu lugu di atas ranjang. Dia menangis lantaran Sean memintanya di atas, Zalina menggeleng karena tenaganya yang seakan hampir habis.

Gila, Sean memang tidak main-main. Memberikan izin untuk dijamah artinya sudah siap lelah. Dia yang memang sudah sejak lama tidak merasakan hal ini seakan menemukan cahaya dalam ruang gelapnya.

Sesak yang sejak lama dia rasakan, kini seakan terpuaskan. Miliknya yang hampir karatan dan mungkin bosan selalu berakhir di tangan dan debut sebagai solo karir, kini benar-benar menemukan tempatnya pulang.

Rumah sesungguhnya yang jelas terasa lebih hangat dan membuat bibir Sean meracau tak karuan kala merasakan pusat kehidupannya kian menegang. Zalina yang kini pasrah mengikuti gerak tubuhnya yang semakin tak karuan, rintihannya kian menjadi kala merasakan sakit dan nikmat bersamaan.

"Zal ... Zalina, aku ...."

Suara Sean terputus-putus, nama itu selalu dia ucapkan hingga tubuhnya ambruk dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Zalina. Sean benar-benar menyukai wangi istrinya malam ini, wangi yang berhasil membuat dirinya tidak mampu menahan hassrat lebih lama lagi.

Sean telah berhasil menuntaskan pelepasannya beberapa menit lalu, Zalina tampaknya terlalu lelah kini mendengkur pelan hingga membuat Sean mengangkat tubuhnya sebentar. Keringat di keningnya benar-benar membasah, bahkan rambutnya kini terasa lembab.

Sean menyugar surai hitam sang istri begitu lembutnya. Pertempuran paling lembut dan penuh perasaan pertama yang Sean lakukan. Namun, agaknya masih cukup menyiksa diri Zalina karena istrinya sempat menangis di tengah permainan.

"Apa aku berlebihan?"

Sean menggigit bibirnya kini, kasihan sejujurnya. Sean merengkuh tubuh Zalina yang begitu lemas tak bertenaga. Sebelum turut menutup mata, Sean menghujani Zalina dengan kecupan di seluruh wajahnya sebagai ungkapan maaf dan terima kasih setelah membuat Zalina sulit begini.

.

.

Menjelang fajar, Zalina merasakan tidak nyaman di bagian bawahnya hingga berpikir hendak ke kamar mandi. Namun, dia merasakan ngilu yang cukup meyiksa dan membuatnya meringis pelan.

"Aku tahu memang sakit, tapi tidak kusangka akan begini," keluh Zalina menatap Sean yang masih terlelap dengan selimut menutup bagian tubuhnya.

Zalina berusaha bangun, tapi lupa jika saat ini dia benar-benar polos dan tidak menggunakan sehelai benang pun. Sejenak dia berpikir, pakaiannya ada di dalam kamar mandi. Zalina mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar, lingerie kematian yang tidak seharusnya dicoba itu melayang cukup jauh, bisa dipastikan Sean melemparnya dengan tenaga dalam.

"Zalina, mau kemana?"

Suara Sean sejenak menghentikan gerakan Zalina. Mata pria itu masih memerah, dia kini duduk dan menatap wajah pucat Zalina. "Mau ke kamar mandi?" tebak Sean meneka jawaban yang paling mungkin untuk Zalina inginkan.

"Iya, bisa tolong bantu? Aku bergerak saja sulit."

Zalina jujur sekali Sean adalah penyebab utama dia bahkan sulit berdiri seperti ini. Maka jelas berani berbuat, harus berani bertanggung jawab. Tanpa perlu menunggu lama, Sean turun dari tempat tidur dan memungut celananya.

Istrinya mengalihkan pandangan, alasan paling logis jelas saja karena malu. Sean hanya tersenyum tipis, mereka baru saja selesai menghabiskan malam yang manis, sangat manis hingga Zalina menangis.

Tanpa melepaskan selimut di tubuhnya, Zalina tetap terdiam dalam gendongan Sean. Begitu setia Sean menunggu istrinya yang kini tengah buang air kecil.

"Mas keluarlah, aku mau mandi," pinta Zalina yang kemudian membuat Sean mengerutkan dahi.

"Mandi? Jam segini ... masih jam tiga, Zalina ... masuk angin bagaimana?" tanya Sean tidak habis pikir kenapa istrinya sekuat itu mandi jam segini.

"Tidak masalah, sudah sana ... nanti kupanggil lagi, Mas."

"Hm ikut mandi juga kalau begitu," ucapnya yang lagi-lagi melepas celana tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Tindakan seenak hati Sean kali ini benar-benar membuat Zalina mengelus dada. Kemana rasa malu Sean? Sepertinya sudah tidak ada karena kini dia sesantai itu di hadapan istrinya.

"Ikut mandi? Ikut mandi gimana?"

"Kau tidak lupa kalau aku bodoh, 'kan? Aku tidak tahu cara mandi wajib, sekalian praktek, Zalina agar aku tidak salah."

"T-tapi, 'kan, Mas?"

"Aku tidak akan macam-macam, hanya mandi saja."

.

.

- To Be Continue -

1
Yus Warkop
alh abrizam emang berilmu tapi tsk beradab percuma Alla ga suka orang sombong
Yus Warkop
masuk mushola hati sean benar" bergetar itu adalah cahaya illahi yg masuk memberi hidayah
Yus Warkop
alfatihah juga lupa mulainya darimana , jangan berkecil hati sean .
Ning Fifi
Luar biasa
Ning Fifi
Lumayan
❣@Sha_Putrie❣
mantan yg keberapa tuh Sean
❣@Sha_Putrie❣
Polos Kebangetan itu mah.Zalina...Zalina😂
❣@Sha_Putrie❣
Dasar OMesh🤭
❣@Sha_Putrie❣
Abi Husein Mertua idaman,sangat Arif dan Bijaksana
❣@Sha_Putrie❣
Zalina wanita yg shalihah,dia akan berusaha mencintai yg sudah Halal baginya
❣@Sha_Putrie❣
Di masa depan Irham pasti akan menyesal
❣@Sha_Putrie❣
Suka Yg berbau islami, insyaallah banyak pelajaran yg kita dapat di dalamnya
🌟~Emp🌾
miris nya kamu sean
sang penikmat
Luar biasa
Nur Amalina bte Abdullah
assalamualaikum, ibu suka ..dari Malaysia. Nanti ibu baca semua novelnya ya..
Naura Nibra
dasar sedeng/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
trims kk lanjut ditunggu novel novel barunya semangat
Erna Wati
sabar dan berdoa yng terbaik
Erna Wati
/Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!