Suatu kesialan bagi Kiela yang terjebak masuk ke dalam komik bergenre boys' love, ia di beri misi untuk membuat dua tokoh utama laki-laki, yaitu Jaxon dan Nathan agar kembali tertarik kepada perempuan.
-
Hanya dengan cara itu, Kiela jadi bisa kembali ke dunia nyata.
|
-
"Bgst bener si Sasa! gara gara dia gue masuk ke komik ini, mana ternyata komik bxb lagi anjg!" kesal Kiela meninju udara.
-
Kiela memang senang membaca komik lewat ipad nya, namun memang hari sial tak ada di kalender!
Karena komik gay itu, Kiela mendapatkan malapetaka, keluarga nya meninggal semua, hanya tersisa diri nya sendiri.
Namun Kiela di beri kesempatan untuk mengulang kembali hidup nya, dari waktu sebelum ia membaca komik bxb itu, tapi dengan syarat, Kiela harus membuat dua tokoh utama itu kembali menyukai perempuan.
_
Apakah Kiela akan berhasil melakukan misi itu?
"bisa di sembuhin ngga sih kalo orang belok gitu? aduhhh gue harus gimana iniii" Kesal Kiela frustasi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ledolphine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernah?
Kaira menggerai kembali rambut nya setelah selesai bersih bersih sebelum tidur
gadis itu berjalan menghampiri ranjang, lalu duduk sejenak di tepi ranjang itu, ia mengambil hp nya
"ini beneran kaga ada ig gue? Sasa?" gumam Kaira benar benar tak habis pikir, ia tak bisa menemukan ig asli nya, Sasa, ataupun orang orang yang ia kenal di dunia nyata
seakan akan ia benar benar tak ada di dunia asli nya itu
gadis itu pun menatap pantulan diri nya di kaca yang menempel di dinding dengan lebar
wajah nya yang asli dengan wajah Kaira ini memang benar benar mirip.
mirip?
iya, makanya Kiela merasa heran, dan jadi nya ia masih merasa agak kesulitan untuk hidup seakan menjadi orang lain
yang membedakan hanyalah, rambut Kaira ini panjang, sedangkan rambut asli Kiela hanya se bahu
Kaira membuka catatan nya kembali
'ini waktu yang bagus buat nyoba nyari tau, Nathan udah belok belom, semoga belom' batin Kaira mulai memikirkan hal lain
'oke, apapun itu, intinya, sekarang lo lagi perjuangin hidup dan keluarga lo di universe lain Kai, ngga usah mikir hal yang lain' batin Kaira semangat menatap diri nya sendiri, ia meyakin kan diri nya sendiri dengan niat dan tujuan yang mulia seperti itu
karena apa yang ia pikirkan dan akan ia lakukan sekarang, seperti nya hal yang buruk di mata orang lain!
Kaira meraih bantal dari kasur nya, lalu memutuskan untuk keluar dari kamar nya, ia mengecek pintu utama, dan memastikan nya terkunci rapat
"Ekhem" Kaira berdehem, mencoba mengecek suara nya
gadis itu berjalan mendekati pintu kamar Nathan
tok! tok! tok!
tak lama pintu itu pun terbuka, terlihat wajah tampan Nathan yang kini menatap Kaira dengan kedua alis nya yang terangkat seolah bertanya, ada apa Kaira mengetuk pintu nya malam hari begini? di tambah.... gadis itu membawa bantal?
"bang" panggil Kaira santai
"iya" Nathan membuka pintu kamar nya lebih lebar
"boleh ngga gue bareng lo? gue ngga bisa tidur" ujar Kaira
Nathan mengernyitkan dahi nya mendengar itu, "bareng gimana?" tanya Nathan
"......" Kaira menatap ke atas sejenak, berpikir alasan apa lagi yang harus ia katakan...
Nathan yang penasaran pun ikut menatap ke atas, tapi... tak ada apa apa kok?
Nathan pun kembali menatap Kaira, namun ia langsung terdorong mundur karena Kaira yang tiba tiba mendorong nya masuk ke kamar
clap!
Kaira menutup pintu kamar Nathan
"lo ngapain Kai?" tanya Nathan bingung
"gue pengen tidur bareng lo" jujur Kaira
"........" keadaan hening sejenak
"lo ngga papa? mau tuker kamar?" tanya Nathan masih tak mengerti kenapa Kaira tiba tiba seperti ini
Kaira menggeleng, "gue pengen tidur bareng lo, di sini." ujar Kaira bersungguh sungguh, gadis itu melemparkan bantal nya dan tepat mendarat di atas kasur Nathan
"kek nya papa sama mama kalo tau ngga bakal ngebolehin-" Nathan terdiam saat Kaira tiba tiba memeluk nya
'ajg, baru pertama kali gue meluk cowok se nyata ini' batin Kaira agak deg deg an, gadis itu pun mendongak, menatap Nathan
"ya jangan sampe mereka tau dong!" ujar Kaira dengan riang
"......." Nathan terdiam sejenak, ia benar benar bingung.....
"lo udah ngantuk kan bang? ayo tidur" ujar Kaira menarik Nathan menuju kasur
"Kai" Nathan memegang kedua bahu Kaira dan menatap gadis itu dengan serius
"kek nya kurang pantes kalo kita tidur satu kasur gini" ujar Nathan dengan lembut
'tuh kan... dia dewasa banget...' batin Kaira terharu
'tapi dia wleo wleo sama Jaxon loh nanti!' batin Kaira kembali ingat dengan hal ini
"kenapa kurang pantes?" tanya Kaira dengan riang, seolah tak perlu khawatir dengan apapun
"....ya lo pasti tau, lo udah gede, gimana pun kita seumuran, dan kita bukan sodara kandung, lo tau itu kan? jangan pura pura lo" cibir Nathan
"yap, tapi kita sekarang kakak adek kan? jujur gue udah cukup ngamatin lo selama ini, dan gue udah ngga ada keraguan lagi ama lo, dan gue udah mutusin buat mulai ngga pura pura lagi depan lo" ujar Kaira dengan mantap
"maksud nya?" Nathan mengernyit kan dahi nya tak paham
"love language gue physical touch" ujar Kaira mantap
padahal asli nya, ia physical attack.
tapi ia harus berkata seperti ini untuk menunjang progress misi nya mulai sekarang!
"......." mulut Nathan terbuka mendengar itu
"gue udah anggep lo sebagai orang yang gue sayang selain mama, gimana kalo lo? lo masih ngerasa canggung kah sama gue?" tanya Kaira dengan berani
"gue harap sekarang kita mulai bener bener akrab banget" lanjut Kaira dengan tatapan optimis nya
Nathan terus terdiam, ia benar benar tak bisa merespon atau berkata apapun
"Ayo ngobrol sampe kita tidur" ujar Kaira dengan riang, gadis itu menggenggam tangan Nathan yang sejak tadi menyentuh bahu nya itu, kemudian ia tarik dan mendorong Nathan hingga cowok itu duduk di tepi ranjang
Kaira pun merangkak di atas ranjang lalu duduk di sisi samping Nathan , ia menarik bantal nya sendiri untuk ia gunakan, dan mendorong bantal Nathan dari tengah ke sisi kanan, tempat untuk Nathan tidur
puk! puk!
Kaira menepuk nepuk bantal Nathan, "ayo rebahan bang!" ujar Kaira dengan riang
Nathan pun menghela nafas pasrah, cowok itu pun menyugar rambut nya, lalu akhir nya benar benar merebahkan diri nya, di atas bantal yang Kaira tepuk tadi
Kaira tersenyum senang, ia menarik selimut untuk menutupi nya dan Nathan, melindungi dari dingin nya AC
Kaira merebahkan diri nya juga, namun ia beringsut mendekat ke Nathan, membuat Nathan yang tadi nya hendak memejamkan mata, kini kembali membuka mata nya lalu menoleh ke arah Kaira
"kai?" Nathan mengernyit kan dahi nya
setelah mendapat posisi yang pas, Kaira pun kini menghadap ke Nathan
"bang, menurut pandangan lo, gimana tentang cowok gay?" celetuk Kaira tak memperdulikan Nathan yang tampak curiga dengan segala tingkah nya sejak tadi
"gue ngga tau kenapa, tapi rasanya, akhir akhir ini lo sering banget ngomong kata gay" jujur Nathan
"ke gue" lanjut cowok itu
Nathan heran, karena ia rasa, ia bukan lah cowok yang seperti itu, tapi kenapa Kaira terus membahas hal itu kepada nya sih?
"heheh" Kaira terkekeh
"jawab aja, menurut lo gimana?" tanya Nathan
"ngga tau gue, gue ngga kek gitu soalnya" Nathan pun menghela nafas, dan hendak kembali memejamkan mata nya
"tapi lo pernah berdiri ngga bang?" celetuk Kaira
"......." sontak mata Nathan kembali terbuka, dan membola menatap langit langit kamar