MASIH ADAKAH CINTA UNTUKKU?

Tiga hari telah berlalu.

Pagi itu rumah industri perfilman milik pak Yudha sibuk sekali dan sudah ramai mulai malam tadi.

Karena acara launching perdana film Afrizal akan di mulai pukul satu siang hari itu.

Tapi saat Afrizal akan menuju ke ruangan kantor dia , pagi itu, tiba tiba pak Yudha memanggil Afrizal untuk datang ke kantor dia lagi.

" Ada apa Pa. Rizal sibuk. "

" Papa tahu. Oleh sebab itu papa panggil kamu dulu kemari. "

" Ada apa pa?"

" Kamu baca kontrak kerja ini. Dan segera kamu tanda tangani lagi. "

Afrizal sempat tiba tiba syok dan dia merasa de javu lagi. Ada trauma juga yang tiba-tiba menyerang hatinya.

Afrizal pun lemas dan akhirnya mengambil surat kontrak itu dalam genggaman tangan yang bergetar.

Saat Afrizal syok melihat surat kontrak kerja sama itu dan berteriak pada pak Yudha lagi, masuklah Berlian di ujung pintu ruangan pak Yudha yang akhirnya juga tak kalah syok dan lemas saat mendengar Afrizal membentak pak Yudha.

" Pa mengapa selalu Anda itu seenaknya!!! Saya yang punya naskah di sini dan saya juga yang ajarkan semua kru film dan semua pemain film di lapangan, tapi mengapa lagi lagi papa dan mama seenaknya mau ambil hak cipta saya jika saya meninggalkan Wina!!!! kalian bangga sekali Wina saya siksa setiap hari???!!" teriak emosi Afrizal pada pak Yudha yang masih duduk di kursi kepemimpinan beliau.

" Ya sudah jika kamu memang berencana menceraikan Wina setelah film kamu launching perdana hari ini, maka semua yang jadi hak kamu akan kami ambil. Ya hak cipta karya kamu yang selama ini kamu idamkan itu yang akan kami ambil dan kamu bisa berikan pada Wina dan angkat kaki dari sini, tanpa sepeser pun hasil untuk jerih lelah kamu selama ini. Rizal. Kamu bawa juga ke ranah hukum , saya rasa percuma , karena semua itu tidak ada buktinya. Dan ini juga urusan keluarga juga. " tegas Pak Yudha.

Afrizal kembali duduk sambil meremas rambutnya yang sudah rapi.

Kala itu hati Lovely atau Berlian juga syok , panas, kecewa dan marah. Tapi dia coba tenangkan diri juga.

Belian Lovely Aurora, dengan laki jenjangnya melangkah masuk dengan penuh karisma mendekat ke arah mereka.

" Pak Yudha maaf saya menyela. Bapak tahu kan ini sudah bentuk dari sebuah ancaman . Jika lapor ke pihak yang berwajib, anda juga kena pasal ini?" ingat lovely pada pak Yudha.

" Berlian jangan coba coba bantu putra menantu aku. " tegas pak Yudha yang menatap tajam ke mata lovely.

Lovely yang tahu dia sedang di tatap tajam oleh atasan dia maka lovely pun tak kalah tajam menatap Pak Yudha juga.

Beberapa saat pandangan mereka beradu panas dan geram , tapi kemudian pak Yudha memutuskan pandangan tajam yang saling menghujam itu.

Afrizal yang tahu Lovely sekarang berdiri di hadapan dia , jadi semakin syok dan dadanya terasa sangat sakit. Serta sesak tiba tiba. Dua tahun Afrizal bertahan untuk mengalah , tapi kali ini saat karya besarnya akan rilis dan tayang perdana nanti siang, hak cipta karya itu malah mau di ambil dan di rampas paksa , jika Afrizal sampai menceraikan Wina.

Lovely yang tahu kondisi kejiwaan kekasihnya sekarang itu, langsung mendekati Afrizal dan langsung memegang tangan Afrizal yang memegang pena itu.

Dengan tatapan mata teduh penuh makna , lovely mencoba berkata kata dalam kuncian mata mereka. Dengan sedikit menganggukkan kepala, Berlian Lovely menyakinkan Afrizal untuk segera menandatangani surat kerja sama itu lagi.

Sehingga sekarang karya besarnya itu adalah karya yang sudah memiliki kuasa hukum dan hak cipta, karya Afrizal tetap aman di tangan Afrizal , walaupun masih ada ancaman di sana tadi. Tapi lovely menguatkan Afrizal untuk tenang dan bersyukur hak cipta itu jadi miliknya.

Jadi akhirnya Berlian dan Afrizal kembali ke ruangan pribadi Afrizal . Mereka jalan beriringan dengan gontai. Tapi Berlian masih saja diam namun dia ingin menghibur Afrizal saat itu.

Jadi saat dia masuk ke dalam ruangan kantor pribadi Afrizal dan dia, lovely langsung menutup jendela kantor dan mengunci pintu kantor dari dalam ruangan.

Lovely melihat Afrizal sudah duduk di kursinya.

Lovely pun tanpa ragu dia duduk di pangkuannya Afrizal. Lovely mengecup pipi Afrizal dan mulai merangkulkan tangannya yang putih ke leher Afrizal.

Tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada, Afrizal pun akhirnya melumat bibir ceri lovely yang sangat dia rindukan rasanya itu.

Dan keduanya pun akhirnya semakin intim saja. Tangan tangan kekarnya mulai menjelajah masuk di balik kemeja warna navy milik lovely dan dia bermain disana memainkan apa yang sangat dia sukai dengan bibir yang masih melumat bibir ceri lovely.

" Jangan putus asa. Ikuti saja mereka. Demi hak cipta itu aku paham karena kamu berhak atas itu. Urusan intern kamu dan mereka , lakukan saja dengan sebaik mungkin biasa saja seperti yang kamu lakukan setiap hari. Itu adalah yang terbaik untuk kamu."

" Tapi saya tak bisa bohong lagi saya ingin kembali Sama kamu. Saya tahu kamu juga terpaksa bersikap seperti ini kan? jadi saya ingin kamu bebas . Dan bisa selamanya kembali pada saya. "

" Tenang saja, tunggu sampai film kamu berhasil dan banyak penggemarnya, baru kamu bisa bertindak. "

" Tapi saya sudah bersabar dua tahun , saya tidak tahu, apakah saya masih bisa bersabar lagi. Atau tidak sayang?" keluh Afrizal frustasi.

" Saya akan ada di sini selalu bukan karena saya adalah partner kamu dari karya selanjutnya. Tapi saya mau nanti itu hak ciptanya akan jatuh pada saya , saya punya rencana. Jadi tolong kamu buat film kedua itu bisa jadikan milik saya hak ciptanya. Bagaimana kamu bisa kan sayang?" tanya Lovely penuh harap.

" Baiklah saya akan memberikan hak cipta itu nanti untuk kamu miliki ke depannya. "

Akhirnya mereka kembali melanjutkan acara panas di antara keduanya.

Afrizal pun langsung membelah celah dalam milik lovely dan bermain seluncur di sana.

Desahan desahan tertahan pun memenuhi ruangan itu. yang menjadi meningkat suhunya.

Hingga kurang satu jam acara di buka mereka berdua pun kembali siap lakukan tugas penting mereka.

Gunting pita sedikit wawancara dan langsung menyaksikan bersama di layar lebar. Gedung cinema itu pun penuh sesak.

Hingga malam hari acara penayangan perdana itu pun baru usai. Kisah Cinta Sang Author telah selesai tayang perdana. Dan menunjukkan sebuah keberhasilan yang sangat tinggi dengan banyaknya penonton di setiap jam tayangnya.

Malam itu, Lovely menatap jauh ke angkasa yang penuh bintang dan ada rembulan juga...

..." Semesta, padamu Bulan dan Padamu Bintang, saya ingin bertanya,...

...Apakah saya harus menjadi rumah yang nyaman?...

...Atau saya hanya sekedar sebuah dermaga persinggahan?...

...Adakah kalian bisa menjawab?...

...Jika saya harus menjadi rumah ijinkan saya menunggu lebih lama....

...Tapi jika sekedar sebuah dermaga persinggahan... Maka kuatkan saya untuk bisa tetap menjadi dermaga yang nyaman juga untuk disinggahi ...

...Walaupun bila waktunya tiba , maka kapal itu pun harus berlayar lagi kembali pada asal dan rumah mereka yang lebih nyaman lagi....

...Jadi, wahai semesta berikan aku jawabnya, supaya hati ini tetap waras dan baik baik saja. "...

..." Ya hanya karena ingin menjaga hati saya saja."...

Mata indah lovely tiba tiba saja menjadi basah . Tapi tanpa dia duga ada kedua tangan kekar yang akhirnya memeluk dirinya erat dari belakang.

" Jangan sedih lagi. Ayo kita pulang?" ajak laki laki dibelakang lovely.

Ada senyuman tipis di bibir lovely dan dia pun mengangguk pelan.

Akhirnya keduanya pun pulang. Mereka berjalan sambil berpelukan juga.

Dari jauh hanya ada mata yang basah menatap kedua insan itu. Sesaknya rasa di dada tak lagi mampu di tahan lagi. Air matanya pun akhirnya membasahi kedua pipinya dalam gelapnya malam itu.

" Maafkan saya Lovely , berulang kali saya tak bisa jaga hati kamu. Saya selalu hancurkan hati mu itu. Loveeeeely... I love you.....!!!"

Di kejauhan juga tampak seseorang juga menangis dalam diamnya. Terisak dan pilu.

" Mas ... sampai kapan kamu seperti ini. Masihkah tak bisa sedikit pun kamu menerima aku dan mencintai aku???"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bagaimana kisah cinta mereka semua??? Ikuti up bab berikutnya. Happy reading... ✍️📘