Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.
Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.
Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.
Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?
Yuk intip terus kisahnya...
Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.
follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 05
Karena statusnya telah menjadi istri Randy, Rania kini tinggal di kediaman Randy. Dia menatap kamar yang dulu di tempati Tika bersama Randy dengan lekat. Dia dapat melihat begitu banyak foto yang terpajang yang memperlihatkan kebahagiaan Tika bersama Randy.
Dengan seketika senyuman di wajah Rania mengembang ketika melihat foto pernikahan Tika. Di sana terlihat Tika tersenyum lepas dengan penuh kebahagiaan. Dia berlahan menyentuh wajah Tika yang ada di foto itu sambil menitikkan air matanya.
"Kenapa kau pergi secepat ini? Aku merasa ini semua seperti mimpi," ucap Tania menatap foto Tika dengan mata yang berkaca-kaca.
Oe... Oe....
Tiba-tiba perhatian Rania teralih ketika mendengar bayi kecil yang ada di box bayi menangis. Dengan cepat Rania meletakkan foto Tika kembali dan menghampiri bayi mungil itu. Rania langsung membawa bayi itu kedalam gendongannya lalu menciumnya dengan lembut.
"Ada apa, Sayang? kau haus ya?" ucap Rania sambil berusaha mendiamkan bayi kecilnya.
"Ada apa?" ucap Randy tiba-tiba masuk ke kamar itu.
"Sepertinya dia haus, Mas," ucap Rania.
"Tunggu sebentar. Aku akan mengambil susunya," ucap Randy langsung bergegas ke dapur.
Randy dengan teliti membuatkan susu untuk putrinya. Dengan cepat dia kembali ke kamar dan memberikan botol susu itu kepada Rania.
"Ini!" ucap Randy.
Rania langsung menerima botol susu itu dan memberikannya kepada bayi munggil yang ada di dalam gendongannya. Dengan seketika bayi itu terdiam dan mengisap susu yang di berikan Rania dengan lahapnya. Melihat itu Randy hanya terdiam dan menatap haru putri kecilnya yang sangat malang.
"Mas! apa kau sudah menyiapkan nama untuknya?" tanya Rania mengingat Randy belum memberikan nama untuk putrinya.
"Chessy! Chessy Ajiwinata," ucap Randy tersenyum.
"Nama yang cantik," ucap Rania tersenyum.
Setelah menghabiskan susunya Chessy akhirnya kembali tertidur dengan lelapnya. Rania dengan lembut meletakkan Chessy munggil kembali ke boxnya. Namun, tiba-tiba Rania mengerutkan keningnya binggung ketika melihat Randy mengambil bantal dan juga selimutnya.
"Kau tidurlah di ranjang ini. Aku akan tidur di sofa," ucap Randy tanpa menatap Rania.
Degh...
Jantung Rania langsung berdetak dengan kencang. Dia tidak menyangka jika malam pertama yang di bayangkan akan di penuhi keromantisan ternyata sangat berbanding terbalik. Jangankan melewati malam panjang bersama, bahkan Randy tidak mau tidur di atas ranjang yang sama dengannya.
"Apa kau yakin mau tidur di situ? nanti badanmu pegal," ucap Rania menatap lekat Randy.
"Maaf! aku tidak terbiasa tidur di ranjang yang sama dengan wanita lain. Aku mohon mengertilah," ucap Randy menatap Rania sekilas lalu membaringkan tubuhnya di atas sofa.
"Baiklah! aku mengerti," ucap Rania lirih lalu naik ke atas ranjang yang cukup besar itu.
Rania menatap Randy yang telah tertidur sambil memunggunginya. Dia tau bagaimana perasaan Randy saat ini. Di tinggalkan oleh orang yang kita cintai untuk selamanya memanglah sangat menyakitkan. Rania harus bisa bersabar dan berusaha untuk mendapatkan hati Randy sesuai keinginan Tika. Karena merasa lelah, akhirnya Rania tertidur dengan lelapnya.
...----------------...
Di pagi hari.
Rania mencoba membuka matanya. Dia menatap ke sofa dan melihat Randy sudah tidak ada di sana. Dengan cepat Rania bangkit dari tidurnya dan melihat Chessy yang semalam dia letakkan di sampingnya. Semalam Chessy sangatlah rewel sehingga Rania harus begadang untuk memenangkannya.
Walaupun Randy sangat dingin kepadanya. Namun, Randy selalu sigap membantu Rania untuk mengurus Chessy kecil. Bahkan semalam mereka begadang bersama untuk memenangkan Chessy. Berlahan Rania turun dari ranjang dan mencari keberadaan Randy dan Chessy.
Dengan seketika senyuman haru melingkar di wajah Rania. Dia menatap Randy yang sedang berjemur di taman belakang bersama Chessy. Terlihat Randy bercerita sambil menitikkan air matanya. Karena jarak mereka cukup jauh, Rania tidak bisa mendengar apa yang sedang di ceritakan Randy kepada bayi munggil nya.
Rania mencoba memberanikan dirinya untuk mendekati Randy. Dia menatap haru Randy, dari mimik wajah Randy, dia bisa menebak jika Randy sedang menceritakan tentang Tika kepada putri kecilnya. Randy yang menyadari kedatangan Rania berlahan menghapus air matanya tanpa menatap ke arah Rania.
"Kau sudah bangun?" tanya Randy datar tanpa ekspresi.
"Maaf! aku bangunnya kesiangan," ucap Rania menunduk.
"Tidak apa-apa. Aku titip Chessy sebentar. Aku ada mau keluar,"
"Kau tidak sarapan dulu?"
"Tidak! kau sarapan saja,"
"Baiklah!" ucap Rania mengangguk patuh.
"Apa kita bisa bicara sebentar?" tanya Randy menatap Rania dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Bisa!"
"Kau duduklah!"
Rania langsung duduk di samping Randy sambil menundukkan kepalanya. Tiba-tiba jantungnya berdetak dengan kencang sambil menunggu Randy membuka suaranya.
"Aku tau kau tidak nyaman dengan sikapku," ucap Randy membuka suaranya.
Mendengar ucapan Randy, Rania langsung mengangkat kepalanya lalu menatap Randy dengan lekat.
"Maaf! aku minta maaf karena belum bisa menerima pernikahan ini. Aku masih sangat mencintai Tika, dan untuk memberikan cintaku kepadamu," ucap Randy membuang napasnya pelan
"Itu mungkin sangat sulit. Maaf! karena aku tidak bisa menerima pernikahan ini," ucap Randy kembali.
"Aku bisa mengerti," ucap Rania menunduk sambil meneteskan air matanya.
"Jadi apa keputusanmu?"
"Aku akan tetap memenuhi janjiku kepada Tika. Aku akan merawatmu dan juga Chessy dengan tanganku sendiri,"
"Apa kau yakin?" tanya Randy menatap Rania dengan tatapan penuh rasa tidak percaya.
"Aku yakin,"
"Walaupun kau tidak akan pernah mendapatkan cinta dariku?"
"Aku tidak perduli akan cintamu, yang aku perdulikan hanya kebahagiaan Chessy. Aku ingin dia tumbuh dengan kasih sayang seorang ibu. Walaupun aku bukan ibu kandungnya. Tapi aku akan memberikan kasih sayang seorang ibu yang sepenuhnya kepadanya,"
"Baiklah! kalau itu yang kau inginkan. Tapi bagiku kau hanya pengasuh untuk putriku. Jadi jangan pernah berharap kau akan mendapatkan cinta dariku," ucap Randy tegas lalu melangkahkan kakinya meningalkan Rania.
Mendengar ucapan Randy, Rania hanya terdiam sambil menahan air matanya. Dia menatap Chessy kecil dengan penuh keteduhan dan menciumi nya dengan lembut. Rania berharap dengan memenuhi wasiat sang sahabat dia bisa menebus semua kesalahannya di masa lalu.
Bersambung....
rania jadi randy.. 😂😂