Dicintai Pria Psikopat

Setelah menerima minuman dari mama Dinda, Salsa, pak Broto, mama Dinda dan anak buah pak Broto terdiam beberapa saat. Karna sudah berkeliling sudut ibu kota baik di desa ataupun di plosok kecuali....

Salsa merasa ada yang kurang dalam pencariannya bergegas memberikan saran.

"Om tan, kita belum ada loh masuk dalam hutan. Selidik Salsa memperhatikan wajah orangtua Celine."

Pertanyaan Salsa membuat yang lain mendengarkan baru tersadar bahwa ia meninggalkan satu tempat yaitu hutan.

"Betul kamu Sa, kenapa om gak kepikiran sampai kesana ya. Ya sudah begini saja, untuk hari ini kita istirahat dulu di rumah nanti kalau sudah bugar kita kembali mencari Celine"

"apa gak sekarang aja pa mencari Celine nya. Mama takut terjadi apa - apa di luar sana, ungkap mama Dinda yang mengkhawatirkan anaknya."

Sambil mengusap bahu mama nya "Ma, disini semua pada lelah, sebaiknya kita beristirahat dulu memulihkan kondisi kita saat ini. Kalah sudah kembali fit kita semua pasti mencari keberadaan Celine."

Mama Dinda yang mendengarkan saran dari suaminya ada benarnya bahkan mereka tak tau jam berapa terakhir makan karna sibuk mencari anaknya. Yang penting saat ini tinggal 1 tujuan yang belum kita telusuri yaitu hutan. Jadi kemungkinan besar Celine berada disana.

"Persiapan kali ini harus matang sebab kita tak tau apa yang terjadi di kedepannya. Jadi bagusnya kita mengantisipasi, ujar Pak Broto"

"siap pak (semua yang berada disana)"

Setelah semuanya rampung, rombongan pak Broto menyusuri setiap hutan yang berada di kawasan Surabaya. Mulai dari hutan Raya Lempung hingga hutan raya balas klumprik sudah mereka telusuri, tinggal satu hutan yang belum mereka jelajahi yaitu hutan bambu putih.

>>>

Lucky yang mempersiapkan makanan buat Celine merasa senang sebab ia bisa melayani pujaan hatinya. Celine yang tidur di atas papan dengan tangan dan kaki yang diikat membuat ia sulit untuk melarikan diri.

Kalau Lucky ada di dekatnya ia mau membukakan ikatan ini tapi jika ia keluar mencari makanan atau minuman pasti ia mengikat Celine dengan kuat. Celine yang saat ini hanya pasrah, mengikuti kemauan Lucky ia gak mau gegabah mengambil tindakan.

Lucky yang pulang membawa aneka ragam sayur dan buah - buahan membuat Celine tersenyum senang. Sebenarnya Lucky ini orang yang baik tapi ada jiwa yang sesatnya yang membuatnya kehilangan arah.

"hai sayang, kamu sudah bangun. Ungkap Lucky sambil meletakkan sayur dan buah - buahan yang ia bawa"

Celine hanya tersenyum dan mengangguk.

Lucky berjalan ke arah Celine memberikan sarapan pagi untuknya dan membukakan ikatan pada tangannya. Celine yang melihat itu bahagia sebab akhirnya rasa pegal yang ia rasakan akhirnya berakhir.

"Sekarang kamu makan ya, mau di sulangi atau gimana sayang, ungkap perhatian Lucky pada Celine"

"Aku bisa makan sendiri kok Luc, makasih ya kamu dah baik sama aku."

Lucky bergegas memasak air hangat untuk Celine agar perut nya terasa hangat saat meminum minumannya. Saat Lucky yang sibuk memasak air, kesempatan emas langsung di ambil Celine untuk melepaskan ikatan pada kakinya dan mengambil kayu bakar untuk memasak lalu ia hantam kepala Lucky sekuat tenaganya.

Brukk

Lucky terjatuh tapi ia masih bisa melihat kalau yang melakukan itu Celine. Celine yang melihat Lucky tergeletak di tanah membuatnya bernafas lega. Ia bergegas lari dari gubuk derita itu, tapi saat berbalik badan ternyata Lucky memegang kaki nya al hasil Celine jatuh tersungkur.

Bruk

"aww (rintihan sakit pada lutut Celine)"

Lucky yang melihat Celine terjatuh tersenyum di sudut bibirnya.

"Kamu ternyata tidak bisa di kasih hati, sudah bagus aku berbaik hati melepaskan ikatanmu malah kau hantam aku dengan kayu yang tak seberapa itu, hahahahaha (sambil memegang kepalanya yang sedikit mengeluarkan darah)"

Celine yang masih memegang kayu di tangannya langsung menghantam tangan Lucky agar melepaskan pegangan pada kakinya. Tapi pegangan Lucky sangat kuat sampai - sampai Celine kewalahan mengatasinya.

"Lepasin kaki aku Luc, aku mau pulang ke rumah orangtuaku, tempatku tidak disini. Dan kau pun seharusnya tak berada disini juga melainkan di rumah sakit jiwa, teriak Celine"

Lucky yang melihat ada darah menetes di kepalanya langsung mengambil tetesan darah itu dengan tangannya lalu menjilatinya dengan nikmat.

"Apa kau tau Celine, kalau aku sangat menyukai ini (sambil menunjukkan jilatan darah itu kepada Celine)"

Celine yang melihat pun mual, sebab hanya vampir yang suka darah bukannya manusia. Berarti yang di depannya saat ini jelmaan vampir.

Lucky bangkit dari duduknya, ia menarik kaki Celine dan melintirnya sehingga ia tak lagi bisa berjalan.

Krekk

Suara putaran tulang kaki Celine terdengar miris begitupun suaranya Celine.

"akhh......"

Jeritan Celine yang menyayat hati membuat siapa saja mendengarkannya merasa iba tapi tidak dengan Lucky. Ia sudah berusaha sabar tapi apa yang diperlakukan Celine dengannya membuatnya murka dan tanpa ampun untuk kali ini.

"Bagaimana rasanya sayang (sambil memegang pipi Celine dengan lembut) sakit atau nikmat hahaha."

Celine pun tak bisa menjawab pertanyaan Lucky yang sudah hilang akal. Ia memutarkan kaki dari depan hingga balik ke belakang, rasanya tak bisa di ucapkan dengan kata - kata. Hanya tangisan dan rintihan yang terdengar dari bibir mungil Celine.

Lucky yang mendengarkan tangisan merasa bosan dan menghampirinya lalu menampar pipinya.

Plakk

Celine yang mendapat tamparan tiba - tiba merasa terkejut. Sebab Lucky datang tanpa ia ketahui. Sudut bibir Celine mengeluarkan darah segar dan gendang telinganya berdengung sebab tamparan yang keras membuat Celine jatuh terhuyung.

"Kalau kamu gak bisa diam, aku bahkan lebih parah melakukan ini padamu, cam kan itu. Ancam Lucky dengan tatapan amarah dan dendam"

Celine yang mendengar makian dari Lucky hanya bisa diam. Ia ingin mengeluarkan suaranya tapi takut hal yang tak diinginkan terjadi maka dari itu ia memilih diam. Bahkan sekarang ia tak bisa lagi berjalan, jangankan berjalan untuk menggerakkan atau menggeserkan kaki nya saja terasa sakit. Celine sudah ibarat patung yang tak dapat bergerak walau kenyataannya ia dapat menggerakkan anggota tubuhnya. Tapi karna ia tak tahan menahan rasa sakit lebih baik ia diam.

Lucky yang pergi entah kemana membuat Celine sebenarnya ingin meninggalkan tempat ini tapi ia tak bisa sebab kakinya sangat sulit ia gerakkan.

Sedangkan Lucky membuat bambu runcing untuk memakan daging yang sangat lezat. Sementara rombongan pak Broto ternyata tak jauh dari Lucky berada.

Lucky yang sedang asik meruncingkan bambu nya mendengar suara orang berjalan. Bergegas ia bersembunyi takut - takut pihak polisi atau keluarga Celine mencarinya sampai disini. Setalah bersembunyi di tempat yang aman, ternyata tebakan Lucky benar bahwa yang datang adalah keluarga Celine. Ada 10 orang 7 diantaranya anak buah Pak Broto, mereka tak membawa polisi untuk kali ini, sebab mengandalkan polisi sama saja hanya berpangku tangan, lebih baik mereka bergerak sendiri.

Lucky yang memegang beberapa bambu runcing, ia olesi dengan tanaman racun yang ia temui di sekitar rumahnya.

Jleb

Satu tembakan mengenai kaki anak buah pak Broto.

"Akhhh kaki ku, ungkapnya sambil melihat ada apa dengan kaki nya"

Rombongan Pak Broto yang mendengar jeritan dari arah belakang langsung menoleh. Terkejutnya ia kalau salah satu anak buahnya terkena panah bambu. Pak Broto berinisiatif mencabut bambu yang ada di betis kaki anak buahnya.

Slepp

Akhhh

Setelah tercabut, alangkah terkejutnya pak Broto kalau bambu runcing itu mengandung racun yang berbahaya. Hanya dalam hitungan menit anak buahnya akan tewas. Sebab racun itu mengandung arsenic yang berbahaya. Pak Broto melihat anak buahnya ternyata badannya sudah membiru tandanya sudah di ujung tanduk lah nyawa anak buahnya.

Ternyata Lucky tak hanya 1 mengunuskan bambu runcing itu, ada 5 dan kini yang terkena bambu itu tergeletak tak berdaya. Rombongan pak Broto yang waspada sebab pasti ada orang yang melakukan semua ini atau Lucky yang melakukannya.

"Hati - hati ini mungkin jebakan. Pasti Lucky ada disini untuk melumpuhkan kita, ujar pak Broto"

Semua mengangguk tanda setuju, mereka semakin waspada. Begitupun dengan Salsa yang hanya sendiri perempuan diantar yang lain. Lucky yang di sebrang sana tersenyum senang sebab lawannya sudah berhasil ia lumpuhkan setengah. Tinggal setengah lagi jadi tak ada yang mengganggu ia dengan Celine.

Tapi Lucky tertuju pada Salsa yang masih menyimpan dendam sebab karna dia Lucky sekarang jadi buronan dan tinggal di gubuk derita. Di dalam gubuk Celine yang mendengar jeritan orang lain memasang telinga dengan tajam sebab pasti ada orang yang dapat membantunya.

Ia yang mendengar jeritan itu langsung menjerit sekuat tenaganya agar ada yang membawanya keluar dari gubuk ini.

"Tolong.... Siapapun di luar tolong aku ... Aku disini, teriak Celine"

Lucky yang mendengar jeritan Celine bergegas masuk ke dalam gubuknya. Begitupun dengan rombongan pak Broto, ia mendengar jeritan anaknya bergegas masuk ke gubuk itu dan meninggalkan anak buahnya yang terluka. Begitu pun dengan Salsa dan mama Dinda yang ikut dengan pak Broto.