Kisah ini di mulai ketika Hana harus menelan pil pahit dalam hidupnya, Suami yang sangat ia sayangi dan cintai, kini telah pergi untuk selama-lamanya, dan meninggalkan seorang putra yang masih duduk di kelas tiga sekolah dasar, Aldebaran begitu sangat terpukul kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya. Al pun sudah berjanji kepada mendiang ayahnya akan selalu melindungi dan menjaga ibunya.
Karena keserakahan Ibu mertua dan adik iparnya, Hana di usir dari rumah mendiang suaminya, kini Hana harus berjuang sendiri untuk membesarkan putranya.
Melangkahkan kaki di ibu kota untuk mencari rezeki, justru malah merubah semua kehidupannya, terutama ketika dirinya bertemu dengan gadis tunanetra yang memiliki nama Lily, Lily sangat menyukai sosok Hana, ia pun berencana untuk menjodohkan papahnya yang merupakan seorang CEO muda yang sukses, dengan sosok wanita cantik yakni Hana Aziza.
akankan misinya berhasil? Lily pun tidak bekerja seorang diri, ternyata Al juga ikut andil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merubah hana
Malam harinya, Hana terus saja memikirkan perkataan dari bos nya tadi ketika di kantor.
'Benarkah tuan Samudera memintaku untuk menjadi sekretarisnya, tapi kenapa dia memilihku, di kota ini masih banyak orang yang lebih kompeten ketimbang aku, ataukah tuan Samudera memiliki suatu rencana?' batinnya menaruh curiga.
Hana terus memandangi wajah putranya yang sudah tertidur pulas karena kelelahan, hari ini Al memiliki banyak kegiatan si sekolah, apalagi semenjak Al memiliki banyak teman, Al begitu bahagia.
'Al, bunda benar-benar sedang bingung, apakah bunda harus senang atau malah sebaliknya? Keputusan dari tuan Samudera benar-benar membuatku menjadi beban dan tidak bisa tidur.' batinnya kembali berfikir
Hana kembali mengingat perkataan dari pak Frans setelah dirinya di promosikan untuk menjadi sekertaris nya tuan Samudera.
"saya harap, nona hana tidak menolak perintah dari tuan Samudera, Karena tuan Samudera sangat membenci suatu penolakan, Apa yang sudah di kehendaki nya, kita harus segera menurutinya, anda faham nona hana?" kata Frans sangat serius
hana pun menarik nafas panjangnya.
'Bener-bener gila, memangnya tuan Samudera itu sehebat apa sih? Sombong sekali dia, dasar orang kaya suka seenaknya, Kalau aku gak butuh-butuh banget pekerjaan ini, dari kemarin mungkin aku sudah resign sejak pertama kali mendapatkan surat peringatan dari bos menyebalkan itu! ' batinnya kembali teringat akan kejadian masalalu.
Keesokan harinya.
Pagi ini Hana mendapatkan kejutan yang tidak pernah ia pikirkan sama sekali, dimana pagi itu telah datang seorang pria yang menjadi orang kepercayaan tuan Samudera, tidak lain orang itu adalah Frans.
"pak Frans, untuk apa anda pagi-pagi datang kesini?" tanya Hana masih tidak percaya.
"permisi nona Hana, Ini semua atas perintah dari tuan Samudera, anda tidak bisa membantah ataupun menolaknya, sekarang anda silahkan ikut dengan saya!" perintah Frans.
para tetangga kembali menyoroti Hana, karena ada seorang pria gagah, berwajah tampan serta mengenakkan jas hitam datang ke rumah Hana, lagi-lagi Hana menjadi buah bibir.
"Buk..tuh lihat, si wanita janda itu sudah mulai bertingkah, nanti lama-lama judge die ikutin jejaknya si Wina, alias cewek pelakor." ucap mpok rum
"Ssstttt, jangan kenceng-kenceng mpok Rum,,nanti die denger tuh!" jawab mpok Lela sembari menatap sinis ke arah Hana
Hana pun sebenarnya mendengar perkataan buruk tentang dirinya, namun Hana tidak pernah menggubrisnya, yang jelas Hana bukanlah type wanita seperti itu.
Lalu Hana bergegas pergi di susul oleh Al, karena Al juga di ijinkan untuk ikut bersama Hana tapi sampai sekolahnya saja yakni di SDN kebon jati 01 pagi Jakarta.
Kedatangan Al ke sekolahnya dengan sebuah mobil mewah,lagi-lagi menjadi bahan perbincangan siswa-dan siswi satu sekolah, terutama orang tua murid.
"Al, hati-hati di sekolah ya, kamu jangan nakal dan selalu nurut dengan perkataan dari guru kamu!" ucap hana.
"iya bunda tenang saja, yasudah kalau begitu Al masuk kedalam dulu ya, bunda juga hati-hati kerjanya!" jawab Al
"iya Al ku sayang!"
"Assalamualaikum bunda!"
"waalaikumsalam Al."
Hana dan pak Frans langsung bergegas pergi meninggalkan area sekolah.
"Al..tungguin woyyyy!" teriak tegar dan kemudian mengejar Al
Al langsung menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah suara tersebut.
"Tegar, aku kira siapa?"
"Anjai, keren banget kamu, tumben-tumbenan di anterin pake mobil semewah itu??" puji tegar kepada Al
"aahhh..biasa saja tegar, yasudah kita masuk kedalam yuk, kamu sudah sarapan belom?" tanya Al
"hehe..hehe..hehe, belom Al, babeh sama enyak gak sempet masak gara-gara kesiangan nih!" jawab tegar sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"yasudah, kebetulan aku bawa nasi goreng banyak nih, Kita makan bareng yuk?" ajak Al
"wah, boleh..boleh banget Al!! Makasih ya sobat!"
"iya sama-sama!"
kini Al dan tegar makan bersama di dalam kelas.
Ketika di dalam perjalanan, Hana kebingungan ketika Frans membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Hana.
"kita mau kemana pak?" tanya Hana.
"Butik, nona! tuan Samudera akan mengumumkan jabatan anda saat ini kepada seluruh karyawan, dan tuan Samudera ingin melihat penampilan anda berbeda kali ini, ingat nona Hana, tidak ada penolakan di sini, karena ini adalah perintah!" ancam Frans sembari mengingatkan posisi Hana
Hana hanya menjawab mengangguk dan perasaannya sangat kesal serta dongkol, dia merasa jika dirinya saat ini sudah seperti robot saja, yang harus selalu setia mengikuti semua perintah dari tuannya itu.
Akhirnya seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik serta modis datang menyambut kedatangan Frans dan juga Hana.
"Selamat pagi pak frans, apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita paruh baya.
"Tolong anda permak penampilan wanita ini agar terlihat modis dan elegan, karena ini adalah hari pertamanya bekerja menjadi seorang sekertaris tuan Samudera Arga Winata!" ucap Frans
"Baiklah pak Frans, Serahkan nona cantik ini kepada saya, anda dan tuan Samudera pasti akan sangat menyukainya.
"Baiklah madam dewi, saya tunggu kejutan dari anda!" jawab kembali Frans.
Akhirnya Hana di bawa kedalam ruangan khusus oleh madam Dewi.
"relaks ya cantik, beruntungnya kamu ini, pasti kamu orang yang sangat spesial ya bagi tuan Samudera, jarang loh beliau kaya gini, satu-satunya wanita yang pernah beliau perintahkan untuk aku poles biar semakin cantik, hanya mendiang nyonya Bunga saja," ujar madam Dewi yang menatap kagum Hana
"Anda tidak usah berlebihan menilai saya nyonya, saya hanya wanita biasa dan saya hanya pegawai biasa saja!" tegas Hana
Madam Dewi hanya tersenyum saja dengan jawaban dari Hana.
Ha..ha..ha, mana mungkin aku ini orang spesialnya tuan Samudera, ada-ada saja, yang ada aku adalah wanita yang malang, yang harus selalu patuh serta mengikuti semua perintah tuan Samudera, dari mananya bisa di bilang spesial? sungguh aneh! 'batinnya terus menyanggahnya.
Setelah satu jam, akhirnya pekerjaan madam Dewi telah selesai, Hana begitu takjub melihat perubahan pada dirinya, dia pun merasa dirinya jauh lebih cantik.
"Bagaimana nona Hana? apakah anda menyukainya?" tanya madam Dewi.
Hana pun kembali melihat ke arah cermin, ia masih tidak percaya dengan perubahan pada penampilannya saat ini .
Akhirnya setelah semuanya selesai, Frans kembali membawa Hana menuju kantor, dimana sudah ada tuan Samudera menunggu kehadiran Hana.
Tuan, anda pasti akan terpesona melihat penampilan nona Hana yang sekarang, nona Hana sungguh sangat cantik! ' batin Frans merasa kagum
Sesampainya di perusahaan WINATA WORLD GROUP
Frans segera membawa Hana ke lantai dua belas, tidak ada yang mengenali penampilan Hana saat ini.
Setibanya di lantai dua belas, Hana tampak gugup, ia kembali meremas kedua jari jemarinya dan terlihat gelisah.
"Santai saja nona Hana, relaks! anda tidak boleh tegang!" usul Frans.
Hana lagi-lagi menarik nafas perlahan lalu mengeluarkannya agar rasa tegang di dalam dirinya bisa segera berlalu.
Setelah Hana merasa sedikit enakkan, akhirnya ia bersama Frans masuk kedalam ruangan tuan Samudera, saat Hana masuk ke dalam betapa terkejutnya Samudera, ia langsung menatap wajah Hana.
'Bunga, Kenapa kau begitu mirip dengan wanita ini? Aarrrkkkhh ini gila, kenapa aku baru menyadarinya, dan kenapa madam Dewi mendandani Hana seperti mendiang istriku? Make up nya sama persisi yang selalu Bunga kenakan! ' batin Samudera merasa heran
Foto mendiang istri dari samudera bersama Lily saat usia Lily lima tahun, ini adalah foto terakhir Bunga berfoto bersama Lily, sehari menjelang kecelakaan maut.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸👏